Anda di halaman 1dari 48

KAJIAN SIMPAN PINJAM POLA

SYARI’AH DIBANDING DENGAN


POLA KONVENSIONAL
AHMAD WIRA, M.Ag. M.Si. Ph.D
HP 08126619022
Padang 25 Juni 2013
I
PENGANTAR
STRUKTUR AJARAN ISLAM
PEMAHAN YANG SALAH TENTANG ISLAM

AKIDAH

SYARI’AH
AKHLAK
PEMAHAN YANG BENAR TENTANG ISLAM
‫يا أيها الذين أمنوا أدخلوا فى السلم كافة و ال تتبعوا‬
‫خطوات الشيطان انه لكم عدو مبين (البقرة ‪)208 :‬‬

‫‪)85‬‬ ‫أ فتؤمنون ببعض الكتاب و تكفر‪/‬ون ببعض (البقر‪/‬ة ‪:‬‬

‫ان صالتي و نسكي و محياي و مماتي هلل رب العالمين‬


FIRMAN ALLAH :
“Wahai orang-orang yang beriman masuklah
kamu ke dalam Islam secara Kaffah, dan jangan
kamu ikuti langkah-langkah syetan, sesungguh
nya syetan itu musuh yang nyata bagimu” (Al-
Baqarah:208)

“Apakah kamu beriman dengan sebagian isi


kitab dan mengingkari (kafir) dengan sebagian
yang lain?” (Al-Baqarah:85)
Ciri-Ciri
Orang
Yahudi
PRINSIP-PRINSIP MUAMALAT

1. MEMELIHARA KEMASLAHATAN
2. PADA DASARNYA SEMUA KEGIATAN
MUAMALAH ADALAH BOLEH
3. TIDAK MENYULITKAN (AL-HAJ:78)
4. MEMILIKI NILAI IBADAH
(AZ-ZARIYAT: 56)
5. KADILAN (An-NAHAL: 90)
6. KEBERSAMAAN DAN TOLONG MENOLONG
(ALMAIDAH:2)
7. LARANGAN RIBA
Ekonomi Islam

Zakat Anti Riba Anti Judi


Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan
II
TEORI AKAD
AKAD = IJAB + QABUL

PERTUKARAN JANJI ANTAR DUA ATAU LEBIH PIHAK ATAU


PERTUKARAN SUATU JANJI UNTUK MELAKUKAN SUATU AKSI
ANTARA DUA ATAU LEBIH.

PERTUKARAN INI MENIMBULKAN KEWAJIBAN UNTUK


MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN TINDAK-TINDAKAN
YANG DIBENARKAN HUKUM
IDENTIFIKASI AKAD
RUKUN + SYARAT = SAH
RUKUN – SYARAT = BATAL (FASID = HANAFI)
- RUKUN = BATAL
DILARANG KARENA:
• HARAM LIZATIHI
• HARAM LI GHAIRIHI
• TIDAK LENGKAP RUKUN DAN SYARAT
HARAM LIZATIHI
• TRANSAKSI DILARANG KARENA OBJEKNYA
DILARANG, MISALNYA MINUMAN KERAS.
HARAM LI GHAIRIHI
I. MELANGGAR PRINSIP ANTARADHIN MINKUM.
• ORANG YANG BERAKAD MESTI MEMILKI INFORMASI YANG
SAMA (COMPLETE INFORMATION) SEHINGGA TIDAK ADA
PIHAK YANG MERASA DITIPU,KARENA ADA SUATU YANG
UNKNOWN TO ONE PARTY.
• INI DALAM FIKIH DIKENAL DENGAN TADLIS, DAN DAPAT
TERJADI PADA: KUANTITAS, KUALITAS, HARGA DAN WAKTU
PENYERAHAN.
II. MELANGGAR PRINSIP LA TAZHLIMUN WALA
TUZHLAMUN
• REKAYASA PASAR DALAM SUPPLAY SPERTI IHTIKAR
• REKAYASA DALAM BENTUK DEMAND, SPERTI BAI’ NAJASY
• TAGHRIR (INCOMPLETE INFORMATION), KARENA ADANYA
UNCERTAINTY TO BOTH PARTIES (KETIDAK PASTIAN ANTARA
KEDUA BELAH PIHAK)
• RIBA
Rukun Akad
• Pernyataan untuk mengikatkan diri (Shighat)
• Pihak-pihak yang berakad (al-Muta’aqidain)
• Obyek akad (al-Ma’qud ‘alaih)
Syarat-syarat Shighat
• Pernyataannya jelas
• Antara ijab dan qabul terjadi persesuaian
• Adanya kepastian dan tidak ragu-ragu
Syarat-syarat umum akad
• Para pihak telah cakap hukum
• Obyek akad diakui oleh syara’: berbentuk harta, dimiliki,
bernilai harta menurut syara’.
• Akad tidak dilarang syara’
• Memenuhi syarat-syarat khusus akad
• Akad bermanfaat
• Pernyataannya utuh
• Dilakukan dalam satu majlis
• Tujuan akad jelas dan diakui syara’
NATIJAH
HALAL / HARAM
Alkohol
Babi
DZAT
Anjing
Najis

Korupsi
Kolusi
HARAM MEMPEROLEH
Manipulasi
Gambling

HUKUM MEMBELANJAKAN Mubadzir

TRANSAKSI Riba
III
ASPEK PERBADAAN KOPERASI KONVENSIONAL
DENGAN KJKS

• KELEMBAGAAN
• RIBAWI
• PRINSIP OPERASIONAL
• DEWAN PENGAWAS SYARI’AH
ASPEK KELEMBAGAAN

LKM Konvensional

LKM Syariah
BMT
BAITUL MAAL BAITUL TAMWIL

Orientasi sosial Orientasi bisnis

FUNGSI
ZISWAF
LEMBAGA Modal, simpanan,
penyertaan dll

8 asnaf Anggota

Kesejahteraan
anggota
KARAKTERISTIK BMT
(1) Merakyat,
(2) Sesuai dengan ritme kehidupan
sehari-hari,
(3) Menggunakan prosedur yang
sederhana/tidak sarat aturan,
(4) Pelayanannya cepat,
(5) Berada ditengah-tengah
masyarakat yang memerlukan,
(6) Tumbuh dari kebutuhan
masyarakat
KELEMAHAN BMT
(1) Capacity building rendah,
(2) Manajemen skill lemah,
(3) Pemahaman prinsip-prinsip
syariah lemah,
(4) Sistem operasi yang tidak
seragam,
(5) Infrastruktur teknologi
terbatas.
ASPEK RIBAWI

‫و احل هللا البيع وحرم الربوا‬

SURAT AL-BAQARAH AYAT 275


JENIS-JENIS RIBA
1. Riba Qardh ( ‫) ربِا ا لقرض‬
        

Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan


terhadap yang berhutang (muqtaridh)
  2. Riba Jahiliyyah (‫) ربِا ا لجاهلية‬
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak
mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
  3. Riba Fadhl (‫) ربِا ا لفضل‬
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu
termasuk dalam jenis barang ribawi.
  4. Riba Nasi’ah ( ‫) ربِا ا لنسيئة‬
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan,
perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini
dengan yang diserahkan kemudian. Tambahan yang dipungut
sebagai imbangan penundaan pembayaran.
BEDA BUNGA DAN MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH

1 BUNGA MARGIN KEUNTUNGAN

2 Uang sebagai Objek Barang sebagai Objek


dan
komoditas
3 Bunga bisa berubah Harga yang telah disepakati
secara sepihak tidak bisa berubah
Tidak dikaitkan dengan Sektor Moneter dan Riel
sektor riel (Sektor terkait kuat, sehingga
4
Moneter & Riel terpisah) mendorong percepatan
arus barang dan produksi

5 ‫و حرم الربا‬ ‫و أحل هللا البيع‬


6 Bila macet, bunga Margin dan harga tidak berubah
berbunga
‫ الربا ثالثة وسبعون بابا‬: ‫عن ابن مسعود ان النبي صلعم قال‬
)‫ايسر^ها مثل ان ينكح الرجل أمه (رواه الحاكم‬

Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Saw


bersabda,
Riba itu ada 73 tingkatan. Yang
paling ringan
daripadanya adalah seumpama
seseorang
menzinai ibunya sendiri (Al-Hakim)
PRINSIP OPERASIONAL KJKS
• Prinsip Bagi Hasil (Musyarakah/Mudharabah)
• Prinsip Jual Beli ( al Bai’)
• Prinsip Sewa (al Ijarah))
• Fee
• Kebaikan
1. MEKANISME PERPUTARAN DANA

OPERASIONAL
PENGGALANGAN DANA BMT PENYALURAN DANA
( funding ) ( financing )

MODAL Awal (Pasal 66)


Setoran Pokok Pemby. Total Bg Hasil
Sertifikat Modal Koperasi SHU S (MUDHARABAH)
Modal Lain; DIBAGIKAN H BAGI
Hibah U HASIL
Modal penyertaan Pemby. Bersama Bagi Hasil
(MUSYARAKAH)
Modal Pinjaman

SIMP. SUKARELA BG HSL


Simp. Warga./ SIAGA Kepemilikan Barang bayar
Simp. Pedesaan/ SIMPEDES
Jatuh Tempo
Simp. Pertanian/ SIMPERTA
Simp. Pendidikan Anak/SI DIA BAGI HASIL (MURABAHAH)
Simp. Perumahan/ SIMPERUM MARGIN
Simp. Idul Fitri/ SI DUL
Simp. Wisata Warga, [SI WATA] dsb.
Kepemilikan Barang bayar
Simp. Berjangka/SI JAKA (1, 3, 6, 12 Angsuran
bulan) (BAI’ BITSAMAN AJIL)

BONUS INFAQ Pinjaman Kebajikan


SIMP. SUKARELA TITIPAN (QARDHUL HASAN)
Simp.Titipan Amanah/ SI TIA
Biaya Akumulasi
OPERASIONAL PENDAPATAN
Zakat
Pajak
LABA KOTOR Laba
Produk BMT Dan Jenis Akad
Wadiah Amanah
(Prinsip
SIMPANAN Dhamanah
Titipan)

Musyarakah
&Mudharabah
(Prinsip Kerja Sama)
Operasional
BMT Mudharabah
Kerjasama
Musyarakah

Jual Beli Murabahah


Bai Bithaman Ajil

PEMBIAYAAN Sewa Bai Altakjir


AlIjarah
Fee Kafalah – Hiwalah
Wakalah – Al-Rahn

Kebajikan Qardul Hasan - Infaq


Wadi’ah Yad Al-Amanah
(Titipan Murni)

1. Titip Barang

Nasabah BMT
(Penitip) (Penyimpan)
2 Bebankan Biaya

Ciri-ciri:
1. Penyimpan Tidak boleh memanfaatkan
2. Dikembalikan dalam Keadaan sama
3. Tidak Dibebani Tanggung Jawab Kecuali Karena Kecerobohan
4. Penyimpan Dapat Meminta Biaya
Wadi’ah Yad Adh-Dhamanah
(Penanggung atau Beban)
1. Titip Dana
Nasabah BMT
(Penitip) (Penyimpan)
4. Beri Bonus

3. Bagi Hasil 2. Pemanfaatan


Dana
Ciri-Ciri:
1. Penyimpan Boleh Memanfaatkan
2. Penyimpan Bertanggung Jawab
3. Penyimpat Dapat Memberi Bonus
Nasabah
Pembiayaan
Musyarakah
• Musyarakah adalah suatu perkongsian
antara dua pihak atau lebih dalam
suatu proyek dimana masing-masing
pihak berhak atas segala keuntungan
dan bertanggungjawab akan segala
kerugian yang terjadi sesuai dengan
penyertaannya masing-masing
Skema Musyarakah

Nasabah
(Anggota) BMT

PROYEK / USAHA

KEUNTUNGAN

Bagi Hasil Keuntungan


Sesuai porsi kontribusi modal
(nisbah)
MUDHARABAH
(AL QIRADH)
• Suatu akad kerjasama atau perkongsian antara
dua pihak yaitu:
– Pihak pertama sebagai penyedia modal/dana
untuk suatu usaha (disebut sebagai shahib al
maal)
– Pihak kedua yang bertanggungjawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (disebut
sebagai mudharib)
– BILA TERJADI KERUGIAN, DITANGGUNG
SEPENUHNYA OLEH PEMILIK MODAL
MUDHARABAH

SHAHIBUL MAAL/ MUDHARIB /


PEMILIK MODAL PENGELOLA MODAL

Berbagi
hasil
HUBUNGAN BMT DENGAN NASABAH PADA AKAD
MUDHARABAH DALAM RANGKA PENETAPAN NISBAH

PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA

SHAHIBUL
MAAL MUDHARIB
Menyerahkan
dana
Menyerahkan
dana

Menerima
bagi hasil
Menerima
SHAHIBUL bagi hasil
MAAL MUDHARIB

60 : 40 30 : 70
Skema Mudharabah
PERJANJIAN
BAGI HASIL

MUDHARIB BMT

KEAHLIAN / MODAL
KETRAMPILAN 100%

PROYEK / USAHA
Nisbah Nisbah
X% Y%

PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN Pembayaran
Kewajiban

MODAL
MURABAHAH
Pembiayaan dg Sistem Jual Beli yang mana
Harga jual Kepada Anggota adalah sebesar
harga beli (pokok) barang ditambah Margin
Keuntungan yang Disepakati Sebelumnya.
SKEMA MURABAHAH
Beli Tunai

BMT
SUPLEIER

Bayar
Jual
Tangguh

Kirim Barang
ANGGOTA
Bai Bitsaman Ajil
• Jual Beli dengan Harga Pokok Ditambah
dengan Margin keuntungan yang Telah
disepakati bersama antara penjual dan
pembeli, pembayaran dilakukan dengan cara
tangguh dan angsuran
SKEMA MURABAHAH
Beli Tunai

BMT
SUPLEIER

Bayar
Jual
Angsuran

Kirim Barang
ANGGOTA
Ijarah
• Transaksi Pertukaran Hak Guna atau Manfaat
atas Barang atau jasa dengan Waktu Tertentu
Melalu Pembayaran Upah atau sewa yang
Telah disepakati bersama.
SKEMA IJARAH
4
PENGEMBALIAN
BARANG PD AKHIR AKAD

1
MUSTA’JIR AKAD MU’AJJIR
IJARAH

2
PEMBAYARAN
UJRAH

3
PENGALIHAN HAK
GUNA USAHA
BAI AT-TAJIRI/
IJRAH MUMTAHIYYAH BITAMLIK
• Kontrak sewa Yang Diakhiri dengan Penjualan
SKEMA IJARAH
4
PEMINDAHAN HAK MILIK

1
MUSTA’JIR AKAD MU’AJJIR
IJARAH

2
PEMBAYARAN
UJRAH

3
PENGALIHAN HAK
GUNA BARANG
DEWAN PENGAWAS SYARI’AH
 

 
• KEWENANGAN
• MEMBUAT KEBIJAKAN UMUM DAN MELAKUKAN
PENGAWASAN PELAKSANAAN KEGIATAN BMT SESUAI
DENGAN TUJUAN LEMBAGA YANG BERDASARKAN
SYARI’AH
• FOKUS PENGAWASAN
• PENGAWASAN DPS DITITIK BERATKAN KEPADA
APLIKASI PRINSIP SYARI’AH YANG DIJALANKAN OLEH
PENGELOLA.
ACUAN DPS

• ACUAN YANG DIGUNAKAN DPS ADALAH


FATWA-FATWA TRANSAKSI SYARI’AH YANG
DITETAPKAN OLEH DEWAN SYARI’AH
NASIONAL (DSN) MUI PUSAT
TUGAS DPS

• Menyusun kebijakan umum BMT


• Melakukan pengawasan kegiatan BMT
• Menyetujuai pembiayaan untuk suatu jumlah tertentu
• Mengawasi tugas Ketua
• Memberikan rekomendasi produk-produk yang akan
ditawarkan ditinjau dari syari’ah
• Mengawasi dan mengawal pelaksanaan produk tersebut
sesuai dengan syar’ah dan benar secara akutansi

Anda mungkin juga menyukai