Anda di halaman 1dari 7

1.

Menentukan harga perolehan mesin baru dan membuat ayat jurnal untuk
pertukaran yang terjadi.
a. Harga perolehan mesin baru
Harga Pasar Mesin Baru 16.000
Kas Yang Dibayarkan (7.000)
Harga Jual Mesin Lama 9.000
Nilai Buku Kendaraan Lama 8.000
Laba Pertukaran Yang Penghasilan Harus Ditunda 1.000
Harga Pasar Mesin Baru 16.000
Harga Perolehan Kendaraan Baru 15.000

b. Ayat jurnal pertukaran yang terjadi


Keterangan Debet Kredit
Mesin (baru) 15.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 1.000
Mesin (lama) 9.000
Kas 7.000

2. Berikan penjelasan mengenai hal-hal berikut:


a. Rasionaliasi kedua pendekatan full cost dan successful effort dalam pengakuan
biaya eksplorasi dan perlakuan terhadap biaya eksplorasi yang tidak menghasilkan
aset produktif dari pendekatan full cost dan successful effort
Jawab :
Konsep Full Costing
Menurut konsep atau pendekatan ini seluruh biaya yang terjadi untuk eksplorasi dan
pengembangan aktiva sumber alam merupakan beban dari seluruh sumber yang
ada. Biaya eksplorasi sumber-sumber yang tidak menghasilkan dianggap dan
dibebankan sebagai bagian dari harga perolehan Aktiva Sumber Alam yang lain
yang ditemukan.
Konsep ini berpendapat bahwa terjadinya biaya eksplorasi dan pengembangan
terhadap sumber alam tidak bisa dihindarkan oleh perusahaan dalam setiap usaha
untuk mendapatkan sumber alam tersebut. Dengan demikian tidak ada alasan untuk
menghindarkan diri dari kenyataan tentang apakah dari kegiatan eksplorasi tersebut
akan diperoleh sumber-sumber yang produktif ataupun yang tidak produktif.
Adalah sangat wajar mengkapitalisasi biaya eksplorasi karena tanpa biaya
eksplorasi tidak bisa diharapkan adanya sumber-sumber alam tersebut baik
sekarang maupun masa yang akan datang. Konsep a full-cost menggambarkan
keadaan yang sewajarnya tentang kenyataan ekonomi yang dihadapi oleh
perusahaan yang bergerak dalam usaha sumber alam. Oleh karena konsep ini
menganggap bahwa seluruh biaya eksplorasi dikapitalisasikan maka perusahaan
yang menggunakan konsep ini tidak dibenarkan untuk mengakui kerugian atas
biaya eksplorasi suatu sumber alam yang gagal bila dari kegiatan serupa diperoleh
sumber lain yang produktif.
Konsep successful effort (successful efforts approach).
Menurut konsep ini, hanya biaya eksplorasi yang berhasil saja yang dikapitalisasi
dengan harga perolehan aktiva sumber alam yang bersangkutan. Biaya eksplorasi
yang tidak menghasilkan dibebankan sebagai biaya periodik. Konsep ini
mengaitkan biaya yang terjadi dengan pendapatan-pendapatan yang akan diperoleh
setepat-tepatnya dalam kegiatan eksplorasi sumber alam. Biaya-biaya eksplorasi
yang tidak menghasilkan tidak dibenarkan untuk ditangguhkan pembebanannya.
Konsep ini sifatnya lebih konservatif daripada konsep full costing. Risiko akan
adanya kemungkinan nilai buku aktiva sumber alam yang melampaui nilai
kandungan sumber alam tersebut dapat diperkecil. Dengan konsep ini, manajemen
dapat mengikuti dan mengukur besarnya prestasi untuk setiap sumber secara
individual karena konsep ini menggambarkan biaya historis yang sesungguhnya
dari masing-masing sumber alam.
b. Aset tidak berwujud mana saja yang diamortisasi dan tidak diamortisasi.
Jelaskan alasan mengapa ada aset tak berwujud yang tidak diamortisasi.
Jawab :
Aset tidak berwujud yang dapat diamortiasi yaitu :
 Hak Paten
Harga perolehan paten harus diamortisasikan selama umur ekonomis atau
kegunaannya. Umur paten biasanya lebih pendek dari umur legalnya
disebabkan obsolescence (proses menua/ketinggalan zaman) dan adanya
paten baru untuk hal yang sama. Oleh karena itulah umur legal paten
digunakan sebagai dasar amortisasi bila paten diharapkan dapat
menghasilkan laba selama umur legalnya. Di samping itu, umur paten dapat
didasarkan pada unit produk yang akan dihasilkan sehingga amortisasinya
juga berdasarkan pada produksi tersebut.
 Hak Cipta
Amortisasi hak cipta didasarkan pada umur ekonomis dari hak cipta tersebut
yang biasanya lebih pendek dari umur legalnya. Umur dapat pula didasarkan
pada taksiran unit yang akan terjual yang berhubungan dengan hak cipta itu.
Kadang-kadang karena pertimbangan konservatisme, harga perolehan hak
cipta dihapuskan sekaligus dan dibebankan pada penghasilan yang pertama
kali dari sumber ini.
 Hak Monopoli (Franchise)
Hak monopoli atau franchise adalah suatu kontrak yang sering terjadi antara
unit pemerintah dengan swasta di mana penjamin (grantor) memberikan izin
kepada yang dijamin (grantee) untuk mempergunakan atau mengoperasikan
atau menjual barang tertentu dalam jangka waktu terbatas atau terus-
menerus dengan disertai hak pencabutan kembali atau tidak. Jaminan
tersebut dapat diberikan atas dasar pembayaran honor periodik ataupun
gratis. Jadi franchise ini boleh dicatat dalam buku-buku apabila betul-betul
ada pengeluaran, baik langsung atau tidak langsung untuk memperoleh hak
itu. Pengeluaran-pengeluaran itulah yang akan diakui atau dicatat sebagai
harga perolehan. Bila franchise terbatas umurnya maka harga perolehannya
diamortisasi selama umur hak itu, namun bila tidak terbatas maka biasanya
harga perolehannya akan tetap tampak dalam neraca. Amortisasi franchise
yang umurnya tidak terbatas dan dilakukan tanpa dasar dasar yang jelas
maka beban amortisasi akan dianggap beban luar biasa.
Aset tidak berwujud yang tdiak dapat diamortiasi yaitu :
 Hak merek dan nama dagang
Hak merek dan nama dagang adalah pengakuan tanda simbol, model dan
cap sebagai suatu identifikasi atas produk sehingga mudah dikenal oleh
pembeli. Hak untuk menggunakan merek dan nama dagang adalah tidak
terbatas, tetapi hak merek ini bila didaftarkan pada kantor paten maka
dilindungi undang-undang untuk jangka waktu tertentu. Merek dagang
dapat diperoleh dengan pembelian dan mungkin pula dikembangkan sendiri.
Bila merek dagang diperoleh dengan pembelian maka harga perolehan yang
diakui dan dicatat adalah harga beli dan semua biaya yang berkaitan
dengannya. Apabila diperoleh dengan membuat sendiri maka harga
perolehannya adalah biaya-biaya untuk merencanakan dan mendaftarkan.
Umur merek dagang tidak terbatas sehingga amortisasi tidak dilakukan.
Akan tetapi, dengan adanya anggapan untuk membatasi umurnya serta
kadang kadang karena anggapan akan adanya perubahan di masa yang akan
datang (misalnya adanya perubahan permintaan) maka harga perolehan
merek dagang akan dihapuskan dalam periode yang dikehendaki (biasanya
dalam periode pendek).
 Ramuan dan proses rahasia
Di dalam perusahaan-perusahaan yang besar, sering dilakukan
penelitian/percobaan-percobaan untuk memperbaiki proses ataupun
produknya. Penelitian atau percobaan ini sering berkembang dan
mempunyai nilai yang besar untuk pemiliknya, yang mengakibatkan adanya
monopoli atau diperoleh persentase laba bersih serta lebih tinggi dari
perusahaan lain yang sejenis. Penelitian atau percobaan semacam itu dapat
dipisahkan menjadi 2 sebagai berikut. -
 Penelitian untuk memperbaiki proses-proses yang sedang berjalan.
 Penelitian untuk menciptakan produk-produk baru.
Oleh karena penelitian atau percobaan ini akan memberikan manfaat untuk
masa-masa yang akan datang maka seharusnya biayanya dikapitalisasikan
dan dialokasikan (diamortisasikan) kepada periode-periode yang nantinya
akan memperoleh manfaat. Nilai dari hasil penelitian atau - percobaan ini
yang mungkin menghasilkan ramuan atau proses didasarkan atas biaya
pengembangannya dan biaya riset yang bersangkutan atau harga belinya.
Ramuan atau proses ini mempunyai nilai selama sifat kerahasiaannya tidak
bocor ke tangan para pesaing. Bila ternyata bahwa penelitian yang sudah
dijalankan itu gagal maka biaya yang tadinya dikapitalisasikan harus
dihapus dan dibebankan sebagai kerugian. Sering pula dijumpai biaya
penelitian ini dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya. Hal ini
dilakukan karena ketidakpastian hasil penelitian itu sendiri.
 Goodwill
Goodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha, seperti
letak perusahaan yang baik, nama yang , terkenal, pimpinan yang ahli, dan
lain-lain, Goodwill dalam arti akuntansi hanya timbul dari pembelian
sebagian perusahaan lain atau dari transaksi penggabungan (merger),
reorganisasi, perubahan bentuk perusahaan atau perubahan kepemilikan
dalam firma. Umur goodwill mungkin terbatas, mungkin juga tidak.
Goodwill yang diperkirakan umurnya tidak terbatas akan dicatat dengan
dasar harga perolehannya, tetapi bila keadaan menunjukkan bahwa
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan telah berkurang dan
kelebihan-kelebihan ini tadinya dicatat sebagai goodwill maka harus
diadakan penyesuaian terhadap goodwill. Pengurangan ini akan dibebankan
sebagai elemen-elemen tidak biasa, namun kadang-kadang bisa pula sebagai
biaya periode tersebut. Bila goodwill umurnya terbatas maka dilakukan
amortisasi setiap periode.
Mengapa aset tak berwujud tidak diamortisasi?
Aset tidak berwujud dengan umur tidak terbatas seperti goodwill tidak diamortisasi
(non amortisasi), melainkan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Goodwill
tidak lagi diamortisasi untuk pelaporan keuangan. Perusahaan harus menetapkan
penurunan nilai goodwill setidaknya sekali setahun. Jika untuk keperluan
perpajakan goodwill diamortisasi ke asset tetap.
Syarat amortisasi Perusahaan harus mengamortisasi aset tidak berwujud dengan
umur manfaat tidak terbatas selama estimasi terbaik atas umur manfaat tersebut.
Namun perusahaan tidak akan mengamortisasi aset tidak berwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas yang tidak dapat di estimasi.
c. Apakah dapat dilakukan perubahan terhadap tarif depleasi aset sumber daya
alam? Berikan argument anda.
Jawab :
Tarif deplesi dipengaruhi 3 faktor, dua faktor mengandung unsur taksiran. Sesuatu
yang ditaksir, betapapun hebatnya si tukang taksir, selalu ada risiko salah dalam
penaksirannya. Dengan demikian, ada kemungkinan salah taksir dalam penentuan
besarnya jumlah kandungan sumber alam dan nilai residu aktiva sumber alam
tersebut. Kesalahan taksiran nilai residu relatif lebih kecil dibanding kesalahan
taksiran jumlah kandungan sumber alam. Oleh sebab itu, penekanan selanjutnya
hanya pada kesalahan taksiran kandungan sumber alam saja. Kesalahan taksiran
kandungan bila terjadi akan berakibat kesalahan dalam penentuan tarif deplesi.
Kesalahan tersebut bisa berakibat tarif lebih besar, bisa pula lebih kecil. Dengan
kata lain, kesalahan yang terjadi berakibat terjadinya perubahan tarif deplesi
sehingga perhitungan tarif deplesi dan bahkan deplesi perlu direvisi. Dalam
hubungannya dengan perubahan tarif deplesi, ada 2 alternatif perlakuan, yaitu
berikut ini.
 Revisi hanya diberlakukan untuk periode yang akan datang
 Revisi diperlakukan sejak permulaan atau berlaku surut
Sumber/Referensi :
BMP EKMA4313 Modul 2 tentang Penentuan Harga Perolehan Sebagai Dasar Perhitungan
Deplesi
BMP EKMA4313 Modul 2 tentang Perubahan Tarif Deplesi dan Aktiva tetap Tak Berwujud

3. Membuat ayat jurnal untuk perolehan investasi dalam obligasi dan membuat
skedul amortisasi premium dan ayat jurnal pembayaran bunga pada 31 Desember
2016 dan 2017.
a. Ayat jurnal untuk mencatat perolehan investasi dalam obligasi tersebut.
Jawab :
Diketahui :
Pemegang obligasi = 12%
Nilai obligasi = 300.000
300.000 x 12% = 36.000
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo = 300.000 + 36.000 = 336.000
Keterangan Debet Kredit
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo 336.000
Kas 336.000

b. Kemudian setelah mencatat penjualan obligasi tersebut, buatkan skedul


amortisasi premium dan ayat jurnal pembayaran bunga pada 31 Desember
2016 dan 2017.
Jawab :
Skedul amortisasi premium
a. 300.000 x 10% x 6/12 = 15.000. kas yang diterima
b. 336.000 x 12% x 6/12 = 20.160. pendapatan bunga
c. 20.160 – 15.000 = 5.160. Amortisasi diskonto obligasi
d. 336.000 + 1.200 = 337.200. Jumlah tercatat obligasi
Ayat jurnal pembayaran bunga
Tanggal Keterangan Debet Kredit
31/12/17 Kas 15.000
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo 5.160
Pendapatan Bunga 20.160
Sumber/Referensi :
BMP EKMA4313 Modul 3 tentang Penghitungan Sekuritas Utang Untuk Setiap Kategorinya

Anda mungkin juga menyukai