Anda di halaman 1dari 8

Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved

PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENYEDIAAN GAS BUMI UNTUK INDUSTRI

Alokasi Transmisi Distribusi & Harga End User


Ditjen Migas BPH Migas Ditjen Migas Industri
SKK Migas

Kewenangan:
Memberikan Hak Khusus
Penetapan Access Arrangement
Menentukan Tarif Pengangkutan
Memberlakukan Akun Pengaturan

Dasar Hukum:
UU Migas No. 22 Tahun 2001
PP 67 Tahun 2002
PP 36 Tahun 2004
Peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2013

2 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


JENIS JENIS PIPA DAN KEWENANGANNYA
Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN)
tahun 2012 2025, pipa Gas Bumi di Indonesia dibagi dalam 5 (lima) kategori, yaitu:
No Kategori Pipa Kewenangan
1 Open Access Ditjen Migas Izin Usaha
Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi yang berfungsi
untuk melakukan kegiatan pengangkutan gas milik shipper BPH Migas Hak Khusus
Access Arrangement
Tarif pengangkutan
2 Dedicated Hulu Ditjen Migas Izin Usaha
Ruas Transmisi dan/atau Ruas Distribusi yang digunakan untuk
mendukung keperluan kegiatan operasi lapangan hulu migas
3 Dedicated Hilir Ditjen Migas Izin Usaha
Ruas Transmisi dan/atau Ruas Distribusi yang digunakan untuk
melakukan kegiatan niaga terhadap gas milik sendiri ke konsumen BPH Migas Hak Khusus
akhir tertentu

4 Kepentingan Sendiri Ditjen Migas Izin Usaha


Ruas Transmisi dan/atau Ruas Distribusi yang digunakan untuk
menyalurkan gas milik Konsumen
5 Jaringan Gas Kota Ditjen Migas Izin Usaha
Wilayah Jaringan Distribusi yang menyalurkan Gas untuk Rumah
BPH Migas Harga Gas RT/PK
Tangga dan Pelanggan Kecil dalam rangla diversifikasi dan/atau
konservasi energi

3 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


Toll Fee dihitung menggunakan metode Cost Of Service, yang dirumuskan dengan formula
sebagai berikut:

Cost of service adalah jumlah pendapatan yang berhak pemilik jaringan pipa (Transporter)
peroleh, sehingga pendapatan tersebut dapat digunakan untuk membayar semua biaya yang
dikeluarkan oleh transporter dalam menjalankan kegiatan usahanya, serta mendapatkan
keuntungan yang wajar dari modal yang telah diinvestasikan.

Sesuai dengan Peraturan BPH Migas Nomor : 8 Tahun 2013, Tarif Pengangkutan Gas Bumi
melalui Pipa (Toll Fee) ditetapkan BPH Migas secara Adil, Transparan, Akuntabel dan Wajar
(Affordable).

4 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


Keuntungan yang wajar, merupakan target IRR dari Nilai Basis Aset atas Fasilitas yang besarnya
ditetapkan sebagai berikut :
(Pasal 12 ayat 4)
a. Fasilitas Lama IRR = WACC
b. Fasilitas Baru IRR = WACC + Insentif IRR

Besar Keuntungan yang wajar ditentukan Regulator dengan persamaan berikut:

Keuntungan = WACC x Nilai Aset Infrastruktur


Penambahan insentif IRR untuk pembangunan Fasilitas baru dalam rangka meningkatkan
investasi di bidang infrastruktur Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
Besaran insentif IRR memiliki nilai minimal 1% dan maksimal 3% ditentukan oleh BPH Migas
berdasarkan komposisi modal Transporter (Pasal 15)

Insentif IRR = 1% + 2% x % (Debt)

5 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


Pasal 14 Peraturan BPH Migas No. 8 Tahun 2013
WACC (Weighted Average Cost of Capital) adalah biaya modal tertimbang, yang
besarnya ditentukan dengan persamaan berikut:

D = Modal Pinjaman (Debt)


E = Modal Sendiri (Equity)
T = Tarif Pajak Pendapatan, 25%
CoD= Cost of Debt (Bunga Modal Pinjaman)
CoE= Cost of Equity (Biaya Atas Modal Sendiri)
i = interest (Bunga Modal Pinjaman)
Rf = Risk Free Rate
= Beta
BP MEM = Base Premium for Mature
Equity Market
ICRP = Indonesia Country Risk Premium

6 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


Bunga
% % % Cost Of % Cost WACC
Pinjaman
EQUITY DEBT EQUITY Of Debt (%)
(%)
90 10 5.74 13.13 4.31 10.71
70 30 5.74 13.13 4.31 9.29
50 50 5.74 13.13 4.31 7.86
30 70 5.74 13.13 4.31 6.44

7 - Copyright BPH Migas 2016, All Rights Reserved


8 Copyright
- Copyright BPH
BPHMigas
Migas2016,
2016,AllAll
Rights Reserved
Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai