Anda di halaman 1dari 23

Model Sederhana Interaksi

Sistem Transportasi
Pertemuan 9

Oleh : Galih Widyarini, S.T, M.T

G.W
Perjalanan : Pergerakan satu arah dari zona asal (origin) ke zona tujuan (destination).

Perjalanan : Pergerakan yang salah satunya atau kedua zona pergerakan adalah rumah
Berbasis Rumah (misalnya : perjalanan pelajar berangkat ke sekolah dari rumahnya)

Bangkitan : Perjalanan yang dibangkitkan berbasis rumah atau berbasis bukan rumah
Perjalanan (berbasis rumah: HBW, HBO, berbasis bukan rumah: NHB)

: Pergerakan yang mempunyai tempat tujuannya adalah


Tarikan
rumah atau pergerakan yang tertarik oleh pergerakan
Perjalanan
berbasis bukan rumah.

Tata Guna Lahan : fungsi aktivitas yang menjadi dasari terjadinya pergerakan.
G.W
Sistem Tata Guna
Lahan
( Kegiatan )

Sistem Prasaran Sistem Pergerakan


Transportasi Lalu Lintas
( Jaringan ) ( Pergerakan )

Model akan dibuat sangat sederhana dengan


melibatkan hanya dua buah zona
G.W
Tahapan Yang Dilakukan Dalam Penerapan Konsep Interaksi
Sistem Kegiatan – Sistem Jaringan – Sistem Pergerakan

3. Pemilihan Moda
1. Bangkitan Pergerakan 2. Sebaran Pergerakan
Transportasi dan Rute

Pemilihan moda transportasi


Adalah fungsi tata guna Besarnya pergerakan dari zona
A ke zona B. antara zona A ke zona B
lahan.
didasarkan pada perbandingan
antara berbagai karateristik
operasional moda transportasi
yang tersedia

G.W
1. Bangkitan Pergerakan

Adalah fungsi tata guna lahan.

Persamaan yang digunakan adalah

𝑷𝑨 = 𝒇(𝑳𝑨 ) A B

Hal yang sama juga berlaku bagi tarikan pergerakan

𝑨𝑩 = 𝒇(𝑳𝑩 )

Dimana :
PA = Bangkitan pergerakan dari zona A
AB = Tarikan pergerakan ke zona B
LA = Tata guna lahan zona A
LB = Tata guna lahan zona B

G.W
Faktor yang Berpengaruh dalam Bangkitan Perjalanan :
1. Pola dan intensitas tata guna lahan dan perkembangannya di daerah studi.
2. Karakteristik sosio-ekonomi populasi perilaku perjalanan di daerah studi.
3. Kondisi dan kapabilitas sistem transportasi yang tersedia di daerah studi
dan skema perkembangannya.

G.W
Prinsip Model Estimasi Bangkitan Perjalanan

• Prinsip pemodelan adalah menghasilkan hubungan (fungsi) yang mengkaitkan tata guna lahan
dengan jumlah pergerakan yang memasuki dan meninggalkan zona dengan definisi pergerakan
sebagai: a one way journey from an origin to a destination for a particular main purpose.

• Variabel utama = jumlah trip/perjalanan (trip/kendaraan/smp) yang dihasilkan pada selang


waktu tertentu (per satuan waktu : jam, hari, bulan, tahun).

Tujuan membuat model bangkitan adalah untuk mengestimasi seakurat mungkin


bangkitan lalu lintas sekarang yang digunakan untuk memprediksi di masa yang akan
datang
G.W
2. Sebaran Pergerakan

Besarnya pergerakan dari zona A ke zona B merupakan fungsi dari tipe dan intensitas tata guna
lahan di zona A dan zona B (PA dan PB ) dan besarnya faktor kemudahan pencapaian (aksesibilitas)
zona tujuan B dari zona A.

𝑷𝑨 . 𝑨𝑩
Persamaan yang digunakan : 𝑸𝑨𝑩 = .𝒌
𝑻𝑸𝑨𝑩

Dimana :
QAB = Arus lalu lintas dari zona A ke zona B
PA = Bangkitan pergerakan dari zona A
AB = Tarikan pergerakan ke zona B
TQAB = Waktu tempuh lalu lintas dari zona A ke zona B
k = Konstanta penyeimbang sebaran pergerakan

G.W
3.Pemilihan Moda
Transportasi dan Rute

Dalam pemilihan moda transportasi dan rute tentunya akan mempertimbangkan karakteristik dan moda
transportasi dan setiap alternatif rute untuk setiap moda transportasi yang tersedia.
Secara konsep, jika terdapat beberapa alternatif rute, maka kondisi keseimbangan menurut Wardrop
(1952) adalah arus lalu lintas akan mengatur dirinya sendiri sehingga waktu tempuh untuk semua
alternatif rute yang tersedia sama.
Sehingga persamaan kondisi keseimbangan tercapai jika :

𝑻𝑸𝑨𝑩 (𝟏) = 𝑻𝑸𝑨𝑩 (𝟐)

Dimana :
TQAB (1) = Waktu tempuh lalu lintas dari zona A ke zona B menggunakan rute 1
TQAB (2) = Waktu tempuh lalu lintas dari zona A ke zona B menggunakan rute 2

G.W
Studi Kasus
Analisis dampak yang terjadi pada sistem pergerakan ( T ) jika terjadi perubahan pada sistem kegiatan ( L ).

Contoh : Terdapat dua buah zona A dan zona B. Zona A adalah zona permukiman dan zona B adalah zona
lapangan kerja. Populasi zona A adalah 50.000 orang, sedangkan jumlah lapangan pekerjaan di zona B yang
tersedia adalah 15.000. Presentase usia kerja di zona A = 90%. Zona A dan zona B dihubungkan 2 (dua) buah rute
(rute 1 dan rute 2) dengan karakteristik sebagai berikut :

Rute Panjang ( km ) To ( menit ) Indeks Tingkat Kapasitas


Pelayanan (a) (kend/jam)
1 15 20 0,3 3500
2 25 35 0,9 2000

R1

A B

R2
G.W
Pertanyaan :
1. Jika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A dan
zona B ?
2. Jika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A ke
zona B ?
3. Jika rute 1 dan rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A
ke zona B pada setiap rute ? Rute mana yang lebih tinggi ?

G.W
Penyelesaian
1. Jika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A dan zona B ?

Persamaan yang digunakan :


𝑷𝑨 . 𝑨𝑩
𝑸𝑨𝑩 = .𝒌
𝑻𝑸𝑨𝑩
Sehingga :
PA = 90% * 50.000 = 45.000 orang,
(asumsi 1 kendaraan berisi 2 orang maka jumlah kendaraan = 22.500 kendaraan)
AB = 15.000 orang
(asumsi 1 kendaraan berisi 2 orang maka jumlah kendaraan = 7.500 kendaraan)
Persamaan Kebutuhan transportasi :
𝟐𝟐𝟓𝟎𝟎 𝒙𝟕𝟓𝟎𝟎
𝑸𝑨𝑩 = . 𝟎, 𝟎𝟎𝟐
𝑻𝑸𝑨𝑩
𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
G.W 𝑸𝑨𝑩 =
𝑻𝑸𝑨𝑩
Persamaan prasarana transportasi :
𝑸
𝟏 − (𝟏 − 𝑰𝑻𝑷) 𝑪
𝑻𝑸 = 𝑻𝒐
𝑸
𝟏−𝑪

Jika hanya rute 1 yang beroperasi, maka

𝑸𝟏
𝟏 − (𝟏 − 𝑰𝑻𝑷𝟏 ) 𝑪𝟏
𝑻𝑸𝟏 = 𝑻𝒐𝟏
𝑸𝟏
𝟏 − 𝑪𝟏
𝑸𝟏 𝑸𝟏
𝟏 −(𝟏 −𝟎,𝟑) 𝟏 −(𝟎,𝟕) 𝟑𝟓𝟎𝟎 −𝟎,𝟕𝑸𝟏
𝟑𝟓𝟎𝟎 𝟑𝟓𝟎𝟎
𝑻𝑸𝟏 = 𝟐𝟎 𝑸𝟏 = 𝟐𝟎 𝑸𝟏 = 𝟐𝟎
𝟏−𝟑𝟓𝟎𝟎 𝟏−𝟑𝟓𝟎𝟎 𝟑𝟓𝟎𝟎 −𝑸𝟏

𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟒𝑸𝟏


𝑻𝑸𝟏 =
G.W 𝟑𝟓𝟎𝟎 − 𝑸𝟏
Subtitusi Persamaan Kebutuhan Transportasi dan Prasaran Transportasi

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟒𝑸𝟏


𝑸𝑨𝑩 = 𝑻𝑸𝟏 =
𝑻𝑸𝑨𝑩 𝟑𝟓𝟎𝟎 − 𝑸𝟏

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟒𝑸𝟏


=
𝑸𝑨𝑩 𝟑𝟓𝟎𝟎 − 𝑸𝟏
𝟏𝟒𝑸𝟏𝟐 − 𝟒𝟎𝟕𝟓𝟎𝟎𝑸𝟏 + 𝟏, 𝟏𝟖𝟏𝟐𝟓𝒙𝟏𝟎𝟗 = 𝟎

Penyelesaian persamaan kuadrat Q :


−𝑏 ± 𝑏 2−4𝑎𝑐 −(−407500) ± (−407500)2 −(4𝑥14𝑥1,18125𝑥109 )
𝑄112 = =
2𝑎 2𝑥14

𝑄11 = 25842 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚 Dari kedua hasil tersebut, yang memungkinkan melalui
𝑄12 = 3265 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚 rute 1 adalah 𝑄12 = 3265 kend/jam
G.W
Dengan didapatkanya arus lalu lintas zona A ke zona B pada rute 1 Q1= 3265 kend/jam, maka
waktu tempuh dapat dihitung :

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝑸𝑨𝑩 =
𝑻𝑸𝑨𝑩

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝟑𝟐𝟔𝟓 =
𝑻𝑸𝑨𝑩

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝑻𝑸𝑨𝑩𝟏 =
𝟑𝟐𝟔𝟓

𝑻𝑸𝑨𝑩𝟏 = 103,8 menit

Jadi apabila hanya rute 1 yang beroperasi, maka jumlah pergerakan arus lalu lintas yang
terjadi yaitu sebesar 3265 kendaraan/jam dengan waktu tempuh 103,8 menit.
G.W
2. Jika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A dan zona B ?

Maka prasarana transportasi :

𝑸𝟐
𝟏 − (𝟏 − 𝑰𝑻𝑷𝟐 ) 𝑪𝟐
𝑻𝑸𝟐 = 𝑻𝒐𝟐
𝑸𝟐
𝟏−
𝑪𝟐

𝑸𝟐 𝑸𝟐
𝟏 −(𝟏 −𝟎,𝟗) 𝟏 −(𝟎,𝟏) 𝟐𝟎𝟎𝟎 −𝟎,𝟏𝑸𝟐
𝟐𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎𝟎
𝑻𝑸𝟐 = 𝟑𝟓 𝑸𝟐 = 35 𝑸𝟐 = 35
𝟏−𝟐𝟎𝟎𝟎 𝟏−𝟐𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎𝟎 −𝑸𝟐

𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐


𝑻𝑸𝟐 =
𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐

G.W
Subtitusi Persamaan Kebutuhan Transportasi dan Prasaran Transportasi

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐


𝑸𝑨𝑩 = 𝑻𝑸𝟐 =
𝑻𝑸𝑨𝑩 𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐


=
𝑸𝑨𝑩 𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐
𝟑, 𝟓𝑸𝟐𝟐 − 𝟒𝟎𝟕𝟓𝟎𝟎𝑸𝟐 + 𝟔, 𝟕𝟓𝒙𝟏𝟎𝟖 = 𝟎

Penyelesaian persamaan kuadrat Q :


−𝑏 ± 𝑏 2−4𝑎𝑐 −(−407500) ± (−407500)2 −(4𝑥3,5𝑥6,75𝑥109 )
𝑄112 = =
2𝑎 2𝑥3,5

𝑄21 = 114748 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚 Dari kedua hasil tersebut, yang memungkinkan melalui
𝑄22 = 1681 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚 rute 1 adalah 𝑄22 = 1681 kend/jam
G.W
Dengan didapatkanya arus lalu lintas zona A ke zona B pada rute 2 Q2= 1681 kend/jam, maka
waktu tempuh dapat dihitung :

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝑸𝑨𝑩 =
𝑻𝑸𝑨𝑩

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝟏𝟔𝟖𝟏 =
𝑻𝑸𝑨𝑩

𝟑𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
𝑻𝑸𝑨𝑩𝟐 =
𝟏𝟔𝟖𝟏

𝑻𝑸𝑨𝑩𝟐 = 201 menit

Jadi apabila hanya rute 2 yang beroperasi, maka jumlah pergerakan arus lalu lintas yang
terjadi yaitu sebesar 1681 kendaraan/jam dengan waktu tempuh 201 menit.
G.W
3. Jika rute 1 dan rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas yang bergerak dari zona A dan zona B ?

Syarat Batas : (1) Q = Q1 + Q2


𝟐 𝑻𝑸𝟏 = 𝑻𝑸𝟐 Kondisi Keseimbangan

Dengan menggunakan syarat batas kondisi keseimbangan, maka :

𝑻𝑸𝟏 = 𝑻𝑸𝟐
𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟒𝑸𝟏 𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐
=
𝟑𝟓𝟎𝟎 − 𝑸𝟏 𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐

𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎𝑸𝟏 + 𝟏𝟎, 𝟓 𝑸𝟏𝑸𝟐 − 𝟓𝟕𝟕𝟓𝟎𝑸𝟐 − 𝟏, 𝟎𝟓𝒙 𝟏𝟎𝟖 = 𝟎

𝟏, 𝟎𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟖 + 𝟓𝟕𝟕𝟓𝟎𝑸𝟐 Dari syarat batas kondisi keseimbangan,


𝑸𝟏 =
𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎 + 𝟏𝟎, 𝟓 𝑸𝟐 didapatkan persamaan Q1

G.W
Persamaan TAB diubah menjadi T gabungan :

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎
𝑻𝑨𝑩 = 𝑻𝑨𝑩 =
𝑸𝑨𝑩 𝑸𝟏 + 𝑸𝟐

Subtitusi Persamaan T gabungan ke rumus TQ2 :

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐


=
𝑸𝟏 + 𝑸𝟐 𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐

Subtitusi Persamaan Q1 ke T gabungan, maka:

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟑, 𝟓𝑸𝟐


=
𝟏, 𝟎𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟖 + 𝟓𝟕𝟕𝟓𝟎𝑸𝟐 𝟐𝟎𝟎𝟎 − 𝑸𝟐
+ 𝑸𝟐
𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎 + 𝟏𝟎, 𝟓 𝑸𝟐

G.W Dengan cara coba-coba atau penyelesaian matematika, maka didapatkan


jumlah pergerakan lalu lintas rute 2 Q2 sebesar 1154 kend/jam.
Dengan didapatkanya arus lalu lintas zona A ke zona B pada rute 2 Q2= 1154 kend/jam, maka arus
lalu lintas Q1 :

𝟏, 𝟎𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟖 + 𝟓𝟕𝟕𝟓𝟎𝑸𝟐
𝑸𝟏 =
𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎 + 𝟏𝟎, 𝟓 𝑸𝟐

𝟏,𝟎𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟖 + 𝟓𝟕𝟕𝟓𝟎𝒙𝟏𝟏𝟓𝟒


𝑸𝟏 = = 3172 kend/jam
𝟒𝟐𝟎𝟎𝟎+(𝟏𝟎,𝟓𝒙𝟏𝟏𝟓𝟒)

Setelah didapatkan nilai Q1 dan Q2 maka waktu tempuh apabila rute 1 dan rute 2 beroperasi
bersama adalah :

𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎 𝟑𝟑𝟕𝟓𝟎𝟎
𝑻𝑨𝑩 = = = 𝟕𝟖 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
𝑸𝟏 + 𝑸𝟐 𝟑𝟏𝟕𝟐 + 𝟏𝟏𝟓𝟒

Jadi apabila rute 1 dan rute 2 yang beroperasi, dengan total pergerakan Q1 + Q2 adalah
4326 kend/jam maka waktu tempuh menjadi 78 menit.
G.W
Seluruh hasil perhitungan nilai arus dan waktu tempuh untuk setiap rute direkap menjadi :

Tabel Rekapitulasi Besar Arus Setiap Rute dan Waktu Tempuh


Rute Q1 Q2 QAB TAB Kapasitas
(kend/jam) (kend/jam) (kend/jam) (menit) (kend/jam)

1 3265 0 3265 103,8 3500


2 0 1681 1681 201 2000
1+2 3172 1154 4326 78 5500

G.W
G.W

Anda mungkin juga menyukai