Anda di halaman 1dari 65

BAB II.

TATA KELOLA DAN


KEPEMIMPINAN (TKK)

Dr.dr. Saptuti Chunaeni, M.Biomed


PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
• Upaya pelayanan kesehatan:
- memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar obat esensial dengan
tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial
- meliputi perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah, penyediaan
darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada
pasien dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
- menjamin ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah
diakses dan terjangkau oleh masyarakat
• Struktur UTD:
- Kepala UTD & penanggung jawab: teknis, administrasi, dan mutu
- mengkoordinasikan seluruh pelayanan sesuai ketentuan peraturan per UU an
- memiliki kepemimpinan yang efektif, ditentukan oleh sinergi yang positif
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
• Kepala UTD bersama dengan para penanggung jawab dan seluruh
petugas secara kolaboratif mengoperasionalkan UTD untuk :
- mencapai visi misi yang ditetapkan
- memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien, pengelolaan perjanjian kerja sama, serta
pengelolaan sumber daya
• Operasional UTD berhubungan dengan seluruh pemangku
kepentingan: kepala UTD, para penanggung jawab dan seluruh
petugas yang ada, memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
• UTD menerapkan tata kelola dengan baik dan memberikan
pelayanan yang berkualitas secara konsisten pada seluruh bagian
UTD dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
Bab II. Tata Kelola dan Kepemimpinan (TKK)

• 2.1 Pengorganisasian UTD


2.1.1 Tanggung Jawab Kepala UTD
2.1.2 Perencanaan Program Pelayanan UTD
2.1.2.1 Akses Pendonor
2.1.2.2 Mekanisme Kemudahan Akses Memperoleh Darah
2.1.2.3 Pemenuhan Kebutuhan Darah dan Komponen Darah
2.1.2.4 Pengerahan dan Pelestarian Pendonor
2.1.2.5 Ketersediaan Darah
2.1.2.6 Distribusi Darah dan Komponen Darah yg Aman dan
Berkualitas
Bab II. Tata Kelola dan Kepemimpinan (TKK)

2.2 Komunikasi Efektif


2.3 Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
• 2.4 Penetapan Prioritas Perbaikan yg akan Dilakukan
• 2.5 Kepemimpinan UTD terkait Perjanjian Kerjasama (PKS)
• 2.6 Kepemimpinan UTD terkait Keputusan mengenai Sumber Daya
• 2.7 Penanggungjawab Teknis
• 2.8 Penanggungjawab Administrasi
• 2.9 Penanggungjawab Mutu
• 2.10 Kepemimpinan dalam Evaluasi Kinerja Bagian
• 2.11 Kepemimpinan untuk Budaya Keselamatan di UTD
• 2.12 Manajemen Risiko
DOKUMEN PERSYARATAN UTD
a. profil UTD meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan,
rencana strategi, dan struktur organisasi
b. denah lokasi dengan situasi sekitarnya dan denah
bangunan yang diusulkan
c. surat pernyataan bersedia mengikuti program
pemantapan mutu eksternal
d. isian formulir self assessment sesuai klasifikasi UTD
yang diinginkan yang meliputi bangunan, sarana dan
prasarana, peralatan, sumber daya manusia, dan
kemampuan pelayanan
STRUKTUR UTD ORGANISASI UTD

Visi Misi

Uraian
Tugas

Ijin
Operasional/
NIB
Kepala UTD memiliki
kualifikasi:

a. latar belakang
pendidikan dokter
b. memiliki sertifikat
pelatihan teknis dan
manajemen di
bidang pelayanan
darah
c. bersedia bekerja
purna waktu di UTD.
Standar 2.1.2 Perencanaan Program Pelayanan UTD (TKK 1.2)
• UTD merencanakan dan menentukan program pelayanan UTD untuk memenuhi kebutuhan
pendonor/pasien.
Maksud dan Tujuan:
• Kepala UTD menunjuk penanggung jawab teknis, administrasi dan mutu untuk bekerja sama dalam
menyusun kebijakan dan rencana kerja yang dibutuhkan serta memastikan terlaksananya kebijakan yang
telah ditetapkan.
Dalam mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut, UTD harus:
a Menentukan komunitas dan populasi pendonor, mengidentifikasi pelayanan yang dibutuhkan, dan
merencanakan komunikasi berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan.
b Meminta masukan dan partisipasi masyarakat, jejaring, fasilitas pelayanan kesehatan dan pihak-pihak
lain untuk memenuhi kebutuhan permintaan darah dan bentuk pelayanan yang sesuai dengan masukan
masyarakat.
c Menentukan komunitas dan populasi pendonor, mengidentifikasi pelayanan yang dibutuhkan, dan
merencanakan komunikasi berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan.
d Menyediakan informasi yang meliputi:
(1) informasi tentang layanan, jam kegiatan kerja, proses untuk mendapatkan pelayanan, dan
(2) informasi tentang mutu layanan.

e Menetapkan pelayanan UTD yang meliputi kemudahan akses pendonor, kemudahan akses memperoleh
darah, pemenuhan kebutuhan darah dan komponen darah, pengerahan dan pelestarian pendonor,
mekanisme ketersediaan darah, distribusi darah dan komponen darah yang aman dan berkualitas.
Std 2.1.2.1 Akses pendonor (TKK 1.2.1) UTD menjamin kemudahan akses pendonor
Maksud dan Tujuan :
• UTD menjamin pendonor mendapatkan kemudahan akses, di antaranya: jdih.kemkes.go.id –
a) Informasi syarat, jadwal, alur konseling dan alur kegiatan pengelolaan donor darah di UTD
b) Pelayanan penyumbangan darah yang terdiri dari rekrutmen pendonor, seleksi pendonor,
pengambilan darah lengkap dan/atau pengambilan darah apheresis
c) Notifikasi hasil darah pendonor reaktif.
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
Ada informasi tentang D Tersedia media informasi sesuai maksud dan tujuan
akses menjadi O Pengamatan surveior terhadap informasi mengenai syarat, jadwal,
pendonor antara lain alur konseling dan alur kegiatan pengelolaan donor darah di UTD.
informasi mengenai
1
syarat, alur konseling W Tim administrasi dan tim teknis
dan alur kegiatan Penggalian informasi mengenai proses syarat, jadwal, alur konseling
pengelolaan donor dan alur kegiatan pengelolaan donor darah di UTD.
darah di UTD
D Bukti notifikasi hasil darah pendonor reaktif.
Terdapat notifikasi hasil W Tim teknis
2
darah pedonor reaktif Pengalian informasi terkait proses notifikasi hasil darah pendonor
reaktif dan tindak lanjut yang dilakukan.
Std 2.1.2.2 Mekanisme Kemudahan Akses Memperoleh Darah (TKK 1.2.2)
• Kepala UTD menetapkan mekanisme kemudahan akses memperoleh darah.
Maksud dan Tujuan :
• UTD menjamin kemudahan akses dalam memperoleh darah dan komponen darah diantaranya:
a . Informasi ketersediaan darah dan komponen darah
b . Tersedianya darah dan komponen darah.
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
1 Ada prosedur pemberian R Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/ panduan/SOP/KAK) tentang prosedur
informasi mengenai pemberian informasi mengenai ketersediaan darah dan komponen darah
ketersediaan darah dan
komponen darah
D Bukti informasi ketersediaan darah dan komponen darah.
Ada bukti pemberian O Pengamatan surveior terhadap pemberian informasi mengenai ketersediaan
informasi mengenai darah dan komponen darah.
2
ketersediaan darah dan W Tim administrasi dan tim teknis
komponen darah Penggalian informasi terkait proses pemberian informasi mengenai ketersediaan
darah dan komponen darah.
D 1) Bukti ketersediaan alur untuk memperoleh darah dan komponen darah.
2) Bukti pelaksanaan proses perolehan darah dan komponen darah
Tersedia alur untuk O Pengamatan surveior terhadap alur untuk memperoleh darah dan komponen
3 memperoleh darah dan darah.
komponen darah W Tim administrasi dan tim teknis
Penggalian informasi terkait proses memperoleh darah dan komponen darah
Standar 2.1.2.3 Pemenuhan Kebutuhan Darah dan Komponen Darah
(TKK 1.2.3)
• UTD menjamin pemenuhan kebutuhan darah dan komponen darah
Maksud dan Tujuan :
• UTD menjamin pemenuhan kebutuhan darah dan komponen darah dengan
melakukan berbagai upaya seperti pengerahan pendonor darah sukarela dan
bekerja sama dengan jejaring pelayanan transfusi darah
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
1 Tersedia data kebutuhan D 1. Data kebutuhan atau permintaan darah
darah serta daftar fasilitas 2. Daftar fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerja sama.
pelayanan kesehatan yang W Kepala UTD, tim manajemen:
bekerja sama. Penggalian informasi terkait proses pemenuhan kebutuhan darah dan
kerjasama fasilitas pelayanan kesehatan
D Bukti pelaksanaan penyusunan rencana pemenuhan kebutuhan darah dan
UTD menyusun
komponen darah
perencanaan pemenuhan
2 W Kepala UTD, tim manajemen
kebutuhan darah dan
Penggalian informasi terkait proses penyusunan rencana pemenuhan
komponen darah.
kebutuhan darah dan komponen darah
UTD melakukan evaluasi D Bukti hasil evaluasi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan darah dan, rencana
dan rencana tindak lanjut tindak lanjut pemenuhan kebutuhan darah dan komponen darah.
3 pemenuhan kebutuhan W Kepala UTD, tim manajemen Penggalian informasi terhadap proses
darah dan komponen melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut pemenuhan kebutuhan darah
darah. dan komponen darah
Standar 2.1.2.4 Pengerahan dan Pelestarian Pendonor (TKK 1.2.4)
• UTD memastikan terlaksananya pengerahan dan pelestarian pendonor.
Maksud dan Tujuan :
• Pengerahan pendonor merupakan kegiatan memotivasi, mengumpulkan
dan mengerahkan masyarakat dari kelompok risiko rendah agar bersedia
menjadi pendonor darah sukarela
• Pelestarian pendonor darah sukarela merupakan upaya yang dilakukan
untuk mempertahankan pendonor darah sukarela dapat melakukan
donor darah secara berkesinambungan dan teratur selama hidupnya.
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
1 Kepala UTD menetapkan R Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/panduan/SOP/KAK) tentang prosedur
prosedur pengerahan dan pengerahan dan pelestarian pendonor.
pelestarian pendonor.
D Bukti komunikasi pengerahan dan pelestarian pendonor sesuai maksud dan
Terdapat bukti komunikasi tujuan (pelaksanaan KIE)
dalam pelaksanaan W Kepala UTD, tim manajemen
2
pengerahan dan Penggalian informasi terkait proses penyusunan rencana pemenuhan
pelestarian pendonor. kebutuhan darah dan komponen darah
Standar 2.1.2.5 Ketersediaan Darah (TKK 1.2.5)
• Kepala UTD menetapkan mekanisme ketersediaan darah
Maksud dan Tujuan :
• Kepala UTD menetapkan mekanisme ketersediaan darah secara
berkesinambungan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
monitoring dan evaluasi.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
1 Kepala UTD Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/panduan/SOP/KAK)
menetapkan prosedur tentang pemenuhan ketersediaan darah
R
dalam menjamin
ketersediaan darah.
UTD mengupayakan D Bukti UTD mengupayakan ketersediaan darah.
ketersediaan darah
2 Kepala UTD, PJ Teknis , PJ mutu :
sesuai dengan
W Penggalian informasi terhadap upaya ketersediaan
prosedur.
darah
UTD melaksanakan D Bukti monitoring dan evaluasi ketersediaan darah.
monitoring dan Kepala UTD, PJ teknis, PJ mutu
3
evaluasi ketersediaan W Penggalian informasi terhadap proses monitoring dan
darah. evaluasi ketersediaan darah.
Standar 2.1.2.6 Distribusi Darah dan Komponen Darah yang Aman dan Berkualitas
(TKK 1.2.6)
• UTD menjamin distribusi darah dan komponen darah yang aman & berkualitas.
Maksud dan Tujuan:
• UTD menjamin terlaksananya distribusi darah dan komponen darah yang aman dan berkualitas
• Distribusi darah dan komponen darah dilakukan secara sistem tertutup dan sistem rantai dingin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ELEMEN PENILAIAN
INSTRUMEN SURVEI
1 Kepala UTD R Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/panduan/SOP/KAK) tentang
menetapkan prosedur distribusi darah.
pelaksanaan distribusi
darah.
Distribusi darah D Bukti pelaksanaan distribusi darah sesuai EP
dilakukan secara sistem O Pengamatan surveior terhadap proses distribusi darah sesuai EP
tertutup dan sistem W Tim teknis
2
rantai dingin sesuai Penggalian informasi terkait proses distribusi darah
dengan prosedur dan
didokumentasikan.
D Bukti evaluasi dan tindak lanjut distribusi darah
Dilakukan evaluasi dan W Tim teknis dan tim mutu :
3
TL distribusi darah. Bukti evaluasi dan tindak lanjut distribusi darah.
Standar 2.2 Komunikasi Efektif (TKK 2)
• UTD memastikan komunikasi yang efektif telah dilaksanakan secara
menyeluruh baik di internal maupun di eksternal UTD.

Maksud dan Tujuan :


• Komunikasi yang efektif baik:
- antar petugas, antar unit
- antara petugas dengan manajemen
- antara petugas dengan pendonor
- antara petugas dengan organisasi di luar UTD merupakan tanggung
jawab UTD
• UTD tidak hanya mengatur parameter komunikasi yang efektif, tetapi juga
memberikan teladan dalam melakukan komunikasi efektif tentang misi,
rencana strategi, kegiatan pelayanan dan informasi terkait lainnya
• UTD memperhatikan keakuratan dan ketepatan waktu dalam pemberian
informasi dan pelaksanaan komunikasi dalam lingkungan UTD.
ELEMEN PENILAIAN
INSTRUMEN SURVEI
1 UTD memastikan bahwa R Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/panduan/SOP/KAK) tentang
terdapat proses untuk komunikasi internal dan eksternal
menyampaikan informasi dalam
lingkungan internal dan
eksternal UTD.
D Bukti pelaksanaan komunikasi yang efektif baik internal maupun
UTD memastikan bahwa
eksternal
komunikasi yang efektif antar
O Pengamatan surveior terhadap proses komunikasi yang efektif
unit, antara petugas dengan
internal dan eksternal
2 manajemen, antara petugas
UTD dengan pendonor dan W Pengamatan surveior terhadap proses komunikasi yang efektif
antar petugas telah internal dan eksternal
dilaksanakan.
D Bukti sosialisasi visi, misi, tujuan, rencana strategis dan kebijakan
UTD minimal terdiri dari (Notulensi daftar hadir, dokumentasi)
UTD telah melakukan sosialisasi W Bukti sosialisasi visi, misi, tujuan, rencana strategis dan kebijakan
terhadap visi, misi, tujuan, UTD minimal terdiri dari (Notulensi daftar hadir, dokumentasi)
3
rencana strategis dan kebijakan
UTD kepada semua petugas.
ELEMEN PENILAIAN
INSTRUMEN SURVEI
Kepala UTD menetapkan Dokumen kebijakan (SK/ Pedoman/panduan/SOP/KAK) tentang program
kebijakan terkait peningkatan R
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
mutu serta berperan aktif
Bukti pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
dalam merencanakan, D lingkungan UTD
1 mengembangkan dan
menerapkan program Kepala UTD, Tim teknis, Tim manajemen
Penggalian informasi terkait proses penerapan program peningkatan mutu dan
peningkatan mutu dan
W keselamatan pasien di lingkungan UTD
keselamatan pasien di
lingkungan UTD.
Dokumen kebijakan (SK/Pedoman/panduan/SOP/KAK) tentang Indikator mutu
UTD memilih dan menetapkan R
2 proses pengukuran mutu
pelayanan. Bukti pembahasan indikator mutu UTD minimal terdiri dari notulen, foto, daftar hadir
D

UTD memastikan D Bukti pelaksanaan program peningkatan mutu dan Keselamatan pasien (lihat 7.3)
terlaksananya program
peningkatan mutu dan O Pengamatan surveior terkait upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
keselamatan pasien termasuk UTD
3 W Tim mutu
memberikan dukungan
teknologi dan sumber daya Penggalian informasi terhadap proses monitoring dan evaluasi program
yang adekuat agar dapat peningkatan mutu dan keselamatan pasien termasuk dukungan teknologi dan
berjalan secara efektif. sumber daya

Kepala UTD menetapkan Dokumen kebijakan(SK/pedoman/prosedur/SOP) tentang pemantauan dan


pemantauan dan koordinasi koordinasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
4
program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
Standar 2.4 Penetapan Prioritas Perbaikan yang akan dilakukan (TKK 4)
• Kepala UTD menetapkan prioritas perbaikan yang akan dilakukan.
Maksud dan Tujuan :
• Tanggung jawab kepala UTD adalah merencanakan dan menetapkan prioritas perbaikan
yang akan dilakukan, yaitu perbaikan yang akan berdampak luas/menyeluruh dan dapat
dilakukan di berbagai unit pelayanan baik dalam bidang teknis maupun administrasi.
• Prioritas perbaikan tersebut harus diukur dalam bentuk indikator dan pengukuran dilakukan
secara berkala yang mencakup:
a. Sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan prioritas UTD untuk dilakukan perbaikan misalnya pada pelayanan yang
berisiko tinggi dan terdapat masalah dalam pelayanan tersebut, seperti pada
pemeriksaan IMLTD dan distribusi darah. Pemilihan pelayanan prioritas dapat
menggunakan kriteria pemilihan prioritas pengukuran dan perbaikan.
c. Tujuan strategis UTD
d. Perbaikan sistem yaitu perbaikan yang jika dilakukan akan berdampak luas atau
menyeluruh di UTD.
e. Manajemen risiko
• Untuk memilih prioritas pengukuran dan perbaikan, UTD dapat
menggunakan kriteria prioritas dengan mempertimbangkan:
a. Masalah yang paling banyak di UTD
b. Jumlah yang banyak (high volume)
c. Proses berisiko tinggi (high process)
d. Ketidakpuasan pelanggan (pendonor dan Fasyankes) dan petugas
e. Kemudahan dalam pengukuran.
f. Ketentuan pemerintah/persyaratan eksternal.
g. Tujuan strategis UTD.
• Penentuan prioritas terukur dapat menggunakan skoring prioritas
ANALISIS AKAR MASALAH

/
Prioritas

9 M: Man (SDM), Money (Biaya), Matherial (Bahan Kritikal/ BHP), Method (Proses), Machine (Peralatan),
Management, Millieu (Lingkungan) , Market (Pelanggan), Motivation
Standar 2.5 Kepemimpinan UTD terkait Perjanjian Kerja Sama/ PKS (TKK 5)
• UTD bertanggung jawab untuk mengkaji, memilih, dan memantau perjanjian
kerja sama serta melakukan evaluasi termasuk inspeksi kepatuhan layanan
sesuai PKS yang disepakati.

Maksud dan Tujuan :


• UTD bertanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan pelayanan dengan
melakukan PKS dengan pihak ketiga
• Kepala UTD menetapkan jenis dan ruang lingkup layanan yang akan dilakukan
PKS baik pelayanan teknis maupun manajemen
• Jenis dan ruang lingkup layanan tersebut kemudian dituangkan dalam PKS
untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan memenuhi kebutuhan
permintaan darah
• Kepala UTD menetapkan kriteria dan isi PKS agar dapat berjalan dengan baik
dan UTD memperoleh manfaat dan pelayanan yang bermutu
• UTD mengkaji dan memilih semua PKS serta bertanggung jawab untuk
memantau PKS tersebut
Maksud dan Tujuan :
• PKS merupakan bagian dalam program mutu dan keselamatan pasien
yang perlu dilakukan evaluasi untuk semua layanan yang diberikan baik
secara langsung oleh UTD maupun melalui PKS
• UTD perlu meminta informasi mutu, menganalisis, kemudian mengambil
tindakan terhadap informasi mutu yang diberikan pihak lain yang
melakukan PKS
• Isi PKS dengan pihak lain harus mencantumkan apa yang diharapkan
untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien, dokumen yang harus
diserahkan kepada UTD, frekuensi penyerahan data, serta formatnya
• UTD menerima laporan mutu dari pihak lain yang melakukan PKS untuk
kemudian ditindaklanjuti dan memastikan bahwa laporan-laporan tersebut
diintegrasikan ke dalam proses penilaian mutu UTD.
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA UNIT PENGELOLA DARAH
PALANG MERAH INDONESIA.......
DAN
PT. ………………………………
TENTANG PENYEDIAAN ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI
UNTUK …….
Nomor : ............................
Nomor :…………………………………….

Pada hari ini ……. tanggal … bulan …… tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga(…/… /2023), bertempat di ...., yang bertanda tangan
di bawah ini :

1. Unit Pengelola Darah PMI....... diwakili oleh dr. ....... sebagai Kepala Unit Pengelola Darah PMI.......
Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Palang Merah Indonesia ....... Nomor ....... .......tanggal dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Unit Pengelola Darah PMI....... yang berkedudukan di ......., selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

2. PT………………………… diwakili oleh ………………. sebagai ……………….. ………………………


Berdasarkan Surat Keputusan ................. Nomor : .................... tanggal ................ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ………………….. yang berkedudukan di Jalan ……………………, Kota …………..,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan selanjutnya secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK yang bertindak dalam kedudukannya dan menjalani sebagaimana tersebut diatas terlebih dahulu menerangkan
sebagai berikut :
…………………………
Standar 2.6 Kepemimpinan UTD Terkait Keputusan Mengenai Sumber Daya (TKK 6)
• UTD membuat keputusan tentang pengadaan dan penggunaan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya dengan mempertimbangkan mutu dan dampaknya pada
keselamatan, membutuhkan arahan, dukungan, dan pengawasan dari kepala UTD.

Maksud dan Tujuan :


• Pelayanan UTD yang berkualitas perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya
sesuai standar dan kemampuan pelayanan UTD, meliputi sumber daya manusia, sarana,
prasarana, peralatan, reagen, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), kendaraan, fasilitas
keamanan dan keselamatan, fasilitas pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
serta limbahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• UTD mengembangkan proses untuk mengumpulkan data dan informasi untuk pengadaan
sumber daya serta memastikan bahwa keputusannya sudah berdasarkan pertimbangan
mutu dan keselamatan
• Data terkait keputusan mengenai sumber daya adalah memahami kebutuhan dan
peralatan, reagen, dan BMHP yang dibutuhkan untuk pelayanan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
• Teknologi Informasi Kesehatan (TIK) juga merupakan sumber daya yang penting bagi
UTD, mencakup metode penyimpanan dan analisis data serta penyampaian informasi
antar petugas agar pelayanan dapat terkoordinasi dengan baik dan aman.
ALUR PROSES PELAYANAN DARAH
PENANGGUNG JAWAB TEKNIS

Tugas PJ Teknis: Penanggung jawab teknis


a. melaksanakan kebijakan pelayanan memiliki persyaratan
teknis dan rencana kerja UTD a. tenaga kesehatan dengan
pendidikan paling rendah
b. melaksanakan pola dan tata diploma
cara kerja pelayanan darah b. bersedia bekerja purna waktu di
c. melaksanakan pengawasan, UTD
pengendalian dan evaluasi c. memiliki kompetesi di bidang
pelayanan darah berdasarkan
kegiatan pelayanan darah sertifikat pelatihan teknis dan
d. melakukan koordinasi teknis manajemen pelayanan darah.
pelayanan.
Standar 2.7 Penanggung Jawab Teknis (TKK 7)
• Kegiatan teknis pelayanan darah di UTD dipimpin oleh penanggung jawab teknis
yang ditetapkan oleh kepala UTD sesuai dengan kompetensinya untuk
mengarahkan kegiatan pelayanan darah di UTD.
Maksud dan Tujuan :
• Kegiatan teknis pelayanan darah di UTD membutuhkan kepemimpinan yang
kompeten dalam melaksanakan tanggung jawabnya yang dituangkan dalam
uraian tugas
• Penanggung jawab teknis pelayanan di UTD adalah tenaga kesehatan yang
bekerja purna waktu di UTD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memiliki tugas dan tanggung jawab minimal terdiri dari:
a. Melaksanakan kebijakan teknis dan rencana kerja terkait kegiatan pelayanan
darah di UTD
b. Melaksanakan pola dan tata cara kerja kegiatan pelayanan darah di UTD
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terkait kegiatan
pelayanan darah di UTD
d. Melakukan koordinasi teknis terkait pelayanan darah di UTD.
PENANGGUNG JAWAB TEKNIS
- merencanakan dan melaporkan kebutuhan petugas dan sumber daya misalnya ruangan,
peralatan dan sumber daya lainnya kepada kepala UTD untuk memenuhi pelayanan sesuai
kebutuhan pasien/pelanggan
- memiliki proses untuk merespon kekurangan sumber daya karena perubahan prioritas di
dalam UTD untuk memastikan pemberian pelayanan yang aman dan efektif bagi semua
pasien/pelanggan
- memastikan bahwa semua petugas teknis memahami tanggung jawabnya dan mengadakan
kegiatan orientasi dan pelatihan bagi petugas baru mencakup pemahaman tentang visi misi,
lingkup pelayanan yang diberikan, serta kebijakan dan prosedur terkait pelayanan yang akan
diberikan
- Bila terdapat revisi kebijakan atau prosedur baru, petugas akan diberikan sosialisasi ulang
- menyusun program kerja di unit teknis termasuk di dalamnya kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta manajemen risiko setiap tahun, menggunakan format
seragam yang telah ditetapkan UTD
PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI

Tugas PJ Admin Penanggung jawab administrasi


a. melaksanakan kegiatan harus memenuhi persyaratan:
teknis administrasi a. paling rendah pendidikan
b. melaksanakan fungsi diploma
b. bersedia bekerja purna
koordinasi
waktu di UTD.
c. melaksanakan pengawasan,
pengendalian dan evaluasi
administrasi
PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI

• memastikan bahwa semua petugas administrasi memahami


tanggung jawabnya dan mengadakan kegiatan orientasi dan
pelatihan bagi petugas baru. Kegiatan orientasi mencakup
pemahaman tentang visi misi, lingkup kegiatan yang akan
dikerjakan, serta kebijakan dan prosedur terkait pelayanan
administrasi
• Penanggung jawab administrasi menyusun program kerja
terkait administrasi yang termasuk di dalamnya mendukung
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta
manajemen risiko setiap tahun, menggunakan format yang
seragam yang telah ditetapkan oleh UTD.
Standar 2.8 Penanggung Jawab Administrasi (TKK 8)
• Kegiatan administrasi pelayanan darah di UTD dipimpin oleh penanggung jawab
administrasi yang ditetapkan oleh kepala UTD sesuai dengan kompetensinya untuk
mengarahkan kegiatan administrasi pelayanan darah di UTD.
Maksud dan Tujuan :
• Administrasi pelayanan UTD membutuhkan kepemimpinan yang kompeten dalam
melaksanakan tanggung jawabnya yang dituangkan dalam uraian tugas
• Penanggung jawab administrasi di UTD adalah tenaga yang bekerja purna waktu di UTD
sesuai peraturan yang berlaku, memiliki tugas dan tanggung jawab minimal terdiri dari:
a. Melaksanakan kebijakan dan rencana kerja terkait administrasi UTD;
b. Melaksanakan pola dan tata cara kerja terkait administrasi UTD;
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terkait administrasi UTD; dan
d. Melakukan koordinasi teknis terkait administrasi UTD.
• Penanggung jawab administrasi:
- merencanakan dan melaporkan kebutuhan petugas dan sumber daya misalnya
ruangan, peralatan dan sumber daya lainnya kepada kepala UTD untuk mendukung
terlaksananya administrasi dengan baik
- memiliki proses untuk merespon kekurangan sumber daya karena perubahan prioritas di
dalam UTD untuk memastikan administrasi berjalan sesuai dengan yang semestinya
PENANGGUNG JAWAB MUTU
Tugas
Penanggung jawab mutu
a. melaksanakan kebijakan teknis memiliki persyaratan:
dan rencana kerja pengendalian a. tenaga teknisi transfusi darah
atau tenaga ahli teknologi
mutu laboratorium medik yang
b. melaksanakan pola dan tata cara memiliki sertifikat pelatihan
teknis pengendalian mutu
kerja
dalam Pelayanan Darah
c. melaksanakan kegiatan pengawasan, b. bersedia bekerja purna waktu
pengendalian mutu dan evaluasi di UTD
c. memiliki kompetensi di bidang
kegiatan mutu pelayanan darah berdasarkan
d. melakukan koordinasi teknis sertifikat pelatihan teknis dan
pengendalian mutu manajemen pelayanan darah.
Standar 2.9 Penanggung Jawab Mutu (TKK 9)
• Penanggung jawab mutu berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien dan pendonor dengan melakukan pengukuran
indikator mutu UTD dan memantau serta memperbaiki pelayanan di UTD.
Maksud dan Tujuan :
• Penanggung jawab mutu melibatkan semua petugas dalam kegiatan
pengukuran indikator nasional dan indikator prioritas UTD yang
perbaikannya akan berdampak luas/menyeluruh di UTD baik bidang
teknis maupun administrasi
• Penanggung Jawab Mutu memilih indikator mutu yang akan dilakukan
pengukuran sesuai pelayanan yang mencakup hal sebagai berikut:
a Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
b Pengukuran indikator mutu prioritas teknis dan manajemen yang
berdampak luas dan menyeluruh di UTD
• Pencapaian target harus ditetapkan untuk setiap indikator, diukur dan
dianalisis secara berkala
• Jika target telah tercapai dan dapat dipertahankan dalam waktu 2 (dua)
tahun maka indikator dapat diganti dengan indikator yang baru.
Standar 2.10 Kepemimpinan dalam Evaluasi Kinerja Bagian (TKK 10)
• UTD mengevaluasi kinerja petugas di bidang masing-masing
menggunakan indikator mutu yang diukur di bagiannya.

Maksud dan Tujuan :


• UTD memberikan penilaian kinerja petugas yang bekerja di setiap bagian
• penilaian kinerja petugas harus mencakup pencapaian indikator prioritas di
setiap bagian sebagai upaya perbaikan dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
UTD melakukan penilaian Dokumen kebijakan
kinerja para petugas (SK/pedoman/prosedur/SOP/KAK) tentang
R
dalam memberikan penilaian kinerja berdasarkan indikator yang
pelayanan untuk telah ditetapkan
1
meningkatkan mutu dan Dokumen Hasil penilaian dan Dokumen
keselamatan pasien pendukung
D
menggunakan indikator
yang telah ditetapkan.
Standar 2.11 Kepemimpinan Untuk Budaya Keselamatan di UTD (TKK 11)
• UTD menerapkan, memantau dan mengambil tindakan serta mendukung
budaya keselamatan di seluruh area UTD.
Maksud dan Tujuan :
• Budaya keselamatan di UTD merupakan suatu lingkungan kolaboratif
dimana para petugas saling menghargai satu sama lain
• UTD mendorong kerja sama tim yang efektif dan menciptakan rasa aman
secara psikologis
• Para pemberi layanan menyadari bahwa ada keterbatasan manusia yang
bekerja dalam suatu sistem yang kompleks sehingga dibutuhkan suatu
proses pembelajaran atau upaya untuk mendorong perbaikan
• Seluruh petugas juga dapat belajar dari insiden keselamatan pasien.
Budaya keselamatan juga merupakan hasil penerapan dari nilai-nilai,
sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku individu maupun kelompok
yang menentukan komitmen dalam mengelola pelayanan kesehatan
maupun keselamatan
Maksud dan Tujuan :
• Upaya peningkatan mutu dan keselamatan berkembang dalam suatu lingkungan yang membutuhkan kerja
sama dan rasa hormat satu sama lain, tanpa memandang jabatannya
• UTD menunjukkan komitmennya mendorong terciptanya budaya keselamatan dengan cara tidak
mengintimidasi dan atau mempengaruhi petugas dalam memberikan pelayanan
• Kepala UTD menetapkan program budaya keselamatan di UTD yang mencakup:
a. Perilaku memberikan pelayanan yang aman secara konsisten untuk mencegah terjadinya kesalahan pada
pelayanan berisiko tinggi
b. Perilaku di mana para individu dapat melaporkan kesalahan dan insiden tanpa takut dikenakan sanksi
atau teguran dan diperlakuan secara adil (just culture)
c. Kerja sama tim dan koordinasi untuk menyelesaikan masalah keselamatan pasien
d. Komitmen UTD dalam mendukung petugas seperti waktu kerja para petugas, pendidikan, metode yang
aman untuk melaporkan masalah dan hal lainnya untuk menyelesaikan masalah keselamatan pasien
e. Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang tidak diinginkan (perilaku kurang hati-hati)
f. Evaluasi budaya secara berkala dengan metode seperti kelompok Focus Group Discusion (FGD),
wawancara dengan petugas, dan analisis data
g. Mendorong kerja sama dan membangun sistem, dalam mengembangkan budaya perilaku yang aman
h. Menanggapi perilaku yang tidak diinginkan pada semua petugas di semua jenjang di UTD, termasuk
petugas manajemen, petugas administrasi dan petugas teknis
• Perilaku yang tidak mendukung budaya keselamatan diantaranya adalah
perilaku yang tidak layak seperti kata-kata atau bahasa tubuh yang
merendahkan atau menyinggung perasaan sesama petugas, misalnya:
- mengumpat dan memaki
- perilaku yang mengganggu
- bentuk tindakan verbal atau non verbal yang membahayakan atau
mengintimidasi petugas lain
- perilaku yang melecehkan (harassment) terkait dengan ras, agama, dan
suku termasuk gender
- pelecehan seksual
• Seluruh pemangku kepentingan di UTD bertanggung jawab mewujudkan
budaya keselamatan dengan berbagai cara
• Saat ini di fasilitas pelayanan kesehatan masih terdapat budaya
menyalahkan orang lain ketika terjadi suatu kesalahan (blaming culture),
yang akhirnya menghambat budaya keselamatan.
KEPUTUSAN KEPALA UTD…….

NOMOR:

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM BUDAYA KESELAMATAN

PADA UTD……………………………..

KEPALA UTD……………………………..

MENIMBANG :

1. Bahwa UTD merupakan Institusi yang menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan dengan mengutamakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

2. Bahwa dalam Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, dibutuhkan Komitmen dan Kepatuhan terhadap Standar

3. Bahwa dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Keselamatan Pasien, Donor dan Petugas, dibutuhkan pemantauan secara konsisten untuk menjadi Budaya Keselamatan

4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagamana dimaksud dalam huruf a,b, dan c, perlu menetapkan Keputusan Kepala UTD tentang Tim Budaya Keselamatan

MENGINGAT :

1. Undang Undang Republik Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Tenaga Kesehatan

3. Permenkes Republik Indonesia Nomor 83 tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit dan Jejaring Pelyanan Transfusi Darah

4. Permenkes Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah

5. KMK 1313 tahun 2023 tentang Standar Akreditasi UTD

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Keputusan Kepala UTD…..tentang Tim Budaya Keselamatan pada UTD…..

Kedua : Tugas Tim Budaya Keselamatan adalah membantu Kepala dalam Sosialisasi Perilaku Keselamatan, Pemantauan, dan Evaluasi Budaya Keselamatan

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai

peraturan yang berlaku Ditetapkan : di ……

Pada Tanggal : (lihat survey BK)

Kepala,

(………………………………………..)
Lampiran : Keputusan Kepala UTD……………………………….
Nomor :……….
Tanggal :………

Susunan Tim Budaya Keselamatan UTD…………………..


• Penanggung Jawab :
• Ketua :
• Sekertaris :
• Anggota : 1.
2.
Ditetapkan : di ……………
Pada Tanggal……….
Kepala,
(……………………)
KEPUTUSAN KEPALA

NOMOR :

TENTANG

KEBIJAKAN BUDAYA KESELAMATAN

Di UTD………………………………..

Menimbang :

a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan UTD, maka diperlukan komitmen dalam peningkatan mutu penyelenggaraan Pelayanan UTD

b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pemantauan Mutu dan Keselamatan Pasien

c. bahwa dalam Pemantauan Mutu dan Keselamatan Pasien dibutuhkan Komitmen Budaya Keselamatan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, perlu menetapkan Keputusan Kepala tentang Kebijakan Budaya Keselamatan

Mengingat :

1. Undang Undang Republik Indonesian No 17Tahun 2023 tentang Kesehatan

2. Permenkes Republik Indonesia No

3. Permenkes Republik Indonesia No

4. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan

5. Peraturan Organisasi….

6.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN BUDAYA KESELAMATAN PADA UTD…………………………

1. Perilaku memberikan Pelayanan yang aman secara konsisten untuk mencegah terjadinya kesalahan pada pelayanan berisiko tinggi

2. Perilaku dimana para Individu dapat melaporkan kesalahan dan Insiden tanpa takut dikenakan sanksi atau teguran dan diperlakukan secara adil

3. Kerjasama Tim dan Koordinasi untuk menyeleseaikan masalah Keselamatan Pasien

4. Komitmen Pimpinan UTD dalam mendukung Staf seperti pengaturan waktu kerja staf, Pendidikan, metode yang aman dalam melaporkan masalah dan hal lainnya untuk menyeleseikan masalah Keselamatan

5. Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang tidak diinginkan

6. Evaluasi Budaya Keselamatan secara berkala dengan metode Survei, wawancara dengan staf dan Analisa data

7. Mendorong Kerjasama dan membangun sistem, dalam mengembangkan Budaya Perilaku yang aman

8. Menanggapi Perilaku yang tidak diinginkan pada semua staf, pada semua jenjang di UTD termasuk manajemen, staf administrasi, staf Teknis dan non Teknis, representasi PMI dan dewan pengawas.

9. Program Budaya Keselamatan yang mencakup poin poin di atas dilaksanakan oleh seluruh karyawan di UTD

Kota/ Kab……..,tgl…………………….

Kepala UTD…………………..

(………………)


HASIL SURVEI BUDAYA KESELAMATAN DI UTD........ BLN....TH 2023
KURANG TIDAK
NO INDIKATOR BAIK BAIK BAIK
1 Kerjasama Bagian/Seksi 56,20% 20,50% 23,30%
2 Perhatian Ka.bag/Ka.Sub Bag/Ka.Se 41,30% 19,70% 39,00%
3 Komunikasi di Bagian/Seksi 58,40% 21,90% 19,80%
4 Pelaporan dari Bagian/Seksi 44,60% 29,20% 26,20%
5 Kerjasama Antar Bagian/Seksi 36,60% 26,10% 37,30%

NO TINGKAT KESELAMATAN DONOR JML %


A Sempurna 3 5,4%
B Sangat Baik 24 42,9%
C Bisa Diterima 22 39,3%
D Gagal 3 5,4%
Blank 4 7,1%
56 100,0%
HASIL SURVEI BUDAYA KESELAMATAN DI UTD........ BLN....TH 2023

KEJADIAN YG
DILAPORKAN DALAM 12
NO BLN TERAKHIR JML %
A TIDAK ADA 27 48,2%
B 1-2 LAPORAN 17 30,4%
C 3-5 LAPORAN 3 5,4%
D 6-10 LAPORAN 0 0,0%
E 11-20 LAPORAN 0 0,0%
F > 21 LAPORAN 1 1,8%
BLANK 8 14,3%
56 100,0%
Standar 2.12 Manajemen Risiko (TKK 12)
• Program manajemen risiko yang terintegrasi digunakan untuk mencegah terjadinya cedera dan
kerugian di UTD.

Maksud dan Tujuan :


• Manajemen risiko adalah proses yang proaktif dan berkesinambungan meliputi identifikasi, analisis,
evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan risiko, termasuk berbagai
strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan potensinya
• Tujuan penerapan manajemen risiko untuk mencegah terjadinya cedera dan kerugian di UTD
• UTD perlu menerapkan manajemen risiko dan rencana penanganan risiko untuk memitigasi dan
mengurangi risiko bahaya yang ada atau mungkin terjadi
• Beberapa kategori risiko yang harus diidentifikasi meliputi namun tidak terbatas pada:
a Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang terjadi saat UTD memberikan pelayanan kepada pendonor
dan pasien, meliputi risiko yang berhubungan dengan pengambilan darah, pemeriksaan,
pengolahan darah, risiko PPI (terkait pengendalian dan pencegahan infeksi), risiko MFK (terkait
dengan fasilitas dan lingkungan, seperti kondisi bangunan yang membahayakan, risiko yang terkait
dengan ketersediaan sumber air dan listrik) dan lain lain.
b Risiko Keuangan
Risiko keuangan merupakan risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan
tekanan terhadap pendapatan dan belanja organisasi.
c Risiko Kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang berlaku)
Maksud dan Tujuan :
d. Risiko Reputasi (citra UTD yang dirasakan oleh masyarakat)
e. Risiko Strategis (terkait dengan rencana strategis termasuk tujuan strategis UTD).

• Proses manajemen risiko yang diterapkan di UTD meliputi:


a. Komunikasi dan konsultasi
b. Menetapkan konteks
c. Identifikasi risiko sesuai kategori risiko pada poin a) sampai dengan poin e) sebagaimana
dimaksud dalam maksud dan tujuan
d. Analisis risiko e. Evaluasi risiko f. Penanganan risiko g. Pemantauan risiko.

• Program manajemen risiko UTD harus disusun setiap tahun berdasarkan daftar risiko yang
diprioritaskan dalam profil risiko meliputi:
a. Proses manajemen risiko (poin a) sampai dengan poin g)).
b. Integrasi manajemen risiko di UTD
c. Pelaporan kegiatan program manajemen risiko
d. Pengelolaan klaim tuntutan yang dapat menyebabkan tuntutan
ELEMEN PENILAIAN INSTRUMEN SURVEI
Kepala UTD menetapkan Dokumen kebijaka
program manajemen risiko (SK/pedoman/prosedur/SOP/ KAK)
meliputi poin a) sampai terkait program manajemen risiko
1 R
dengan poin d) meliputi poin a) sampai dengan poin
sebagaimana dimaksud d) sebagaimana dimaksud dalam
dalam maksud dan tujuan. maksud dan tujuan.
1. Daftar risiko termasuk profil risiko
UTD memantau D
2. Bukti pemantauan daftar risiko
penyusunan daftar risiko
PJ mutu dan tim mutu
2 yang diprioritaskan
Penggalian informasi proses
menjadi profil risiko di W
penyusunan dan pemantauan
UTD.
penyusunan daftar risiko
DIAGRAM MANAJEMEN RISIKO MUTU

58
PROSES MANAJEMEN RISIKO

Empat tahapan Langkah penting:

1. I = Identifikasi risiko potensial


2. P = Penilaian risiko, seberapa serius, apakah dapat diterima
3. M = Mitigasi/Penanganan/ Pengelolaan risiko jika tidak dapat
diterima
4. M = Monitoring secara teratur, efektifitas penanganan/
pengelolaannya

59
IDENTIFIKASI RISIKO

• INFORMASI yang dimasukkan dalam Daftar Risiko


- digunakan secara sistematis untuk identifikasi bahaya menyangkut
risiko yg dapat menjadi masalah (deskripsi masalah)
- tentang riwayat data, analisis secara teoritis, opini yg ada, dan kepedulian
pemangku kepentingan

→ Apa yg mungkin menjadi salah → identifikasi kemungkinan konsekuensi


→ dasar langkah selanjutnya
→Sumber risiko: Area yang terkena dampak
Kejadian (termasuk perubahan/penyimpangan)
Penyebabnya
Konsekuensi potensial (positif /negatif)
Kemungkinan terjadi 60
CONTOH KATEGORI RISIKO MINIMAL

61
62
KESIMPULAN

• Bab II. TKK memiliki 20 standar dan 59 EP


• Struktur UTD meliputi Ka UTD, PJ Teknis, Administrasi dan Mutu
• Kepemimpinan UTD berperan untuk meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien, donor dan petugas
• Perlu dilakukan evaluasi kinerja UTD
• Ada Budaya Keselamatan di UTD
• Manajemen Risiko
KESIMPULAN
2.1 Pengorganisasian UTD
2.2 Komunikasi Efektif
2.3 Program PMKP
2.4 Penetapan Prioritas Perbaikan yang akan dilakukan
2.5 Kepemimpinan UTD terkait PKS
2.6 Kepemimpinan UTD terkait Keputusan mengenai Sumber Daya
2.7 PJ Teknis 2.8 PJ Administrasi 2.9 PJ Mutu
2.10 Kepemimpinan dalam Evaluasi Kinerja Bagian
2.11 Kepemimpinan untuk Budaya Keselamatan di UTD
2.12 Manajemen Risiko

Anda mungkin juga menyukai