Anda di halaman 1dari 2

MENGASIHI TUHAN

Efesus 4:15 “tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran didalam kasih kita bertumbuh
didalam segala hal kearah Dia, Kristus, yg adalah kepala”
Yg dimaksud dengan kristus adalah kepala yaitu tetapi kristus merupakan kepala dari segala
yang ada, sebab segala sesuatu telah diletakkan dibawah kakinya.

Sama halnya dengan iman kita yang harus bertumbuh, demikian juga kualitas kasih kita
kepada Tuhan harus bertumbuh. (Efesus 4:15)
Secara sederhana, kitab Kidung Agung ini menggambarkan 3 tingkat kualitas kasih, dan ini
juga menunjukkan tingkatan kualitas kasih kita dengan Tuhan.

1. Tingkat Pertama – Kasih yang Egois


Dalam Kidung Agung 2:16 tertulis:
“Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia…”
Dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita bisa berkata: “Tuhan milikku, dan aku miliknya
Tuhan.”
Kualitas kasih yang pertama ini bisa dikatakan adalah kasih yang egois.
Karena yang dikedepankan itu ‘Tuhan milikku, baru aku milik Tuhan’, maka yang selalu
dipikirkan hanya soal diberkati. Kasih ini selalu berkata: “Karena Tuhan milikku, berkatilah
aku Tuhan.”
Di level ini, jarang orang bertanya kepada Tuhan tentang apa kehendak Tuhan dalam setiap
rencana atau langkah yang akan dia lakukan. Jadi, kalau dia punya rencana, dia langsung
akan minta supaya Tuhan memberkati.
Biasanya jarang menyinggung tentang apa yang harus kita lakukan untuk melayani Tuhan.

2. Tingkat Kedua – Kasih yang Bersyarat


Dalam Kidung Agung 6:3 tertulis:
”Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku...”
Dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita bisa berkata: “Aku milik Tuhan, Tuhan milikku.”
Kualitas kasih yang kedua ini bisa dikatakan sebagai kasih bersyarat. Motto nya: “Aku milik
Tuhan, Tuhan adalah milikku.”
Sekarang yang dikedepankan adalah ‘aku milik Tuhan’, baru setelah itu ‘Tuhan adalah
milikku’. Berarti mulai ada suatu peningkatan.
Di level ini orang percaya mulai mempertimbangkan tentang melayani Tuhan, tetapi dengan
syarat; yaitu supaya diberkati Tuhan. Jadi, motivasi mau melayani karena mau diberkati
Tuhan.

3. Tingkat Ketiga – Kasih yang Tidak Egois


Dalam Kidung Agung 7:10 tertulis:
“Kepunyaan kekasihku aku,..”
Dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita hanya berkata: “Aku milik Tuhan.“
Tingkat kualitas kasih yang ketiga inilah yang disebutkan kasih yang tidak egois. Kasih yang
tidak mementingkan dirinya sendiri. Ini adalah kasih yang semula. “AKU MILIK TUHAN”.
Titik. Tidak ada embel-embelnya. Mereka yang memiliki kasih mula-mula akan berkata:
• Aku adalah milik Tuhan, bukan milikku sendiri. (1 Korintus 6:19-20).
• Aku adalah milik Tuhan. Aku sudah dibeli. Dan harganya telah lunas dibayar. Aku dibeli
dengan harga yang mahal yaitu dengan darah Yesus. (Wahyu 5:9)
• “Jika aku hidup. Aku hidup untuk Tuhan. Dan jika aku mati, aku mati untuk Tuhan. Jadi
baik hidup atau mati, aku adalah milik Tuhan.” (Roma 14:8)

Anda mungkin juga menyukai