Anda di halaman 1dari 2

Bacaan Alkitab : (2 Timotius 2:22)

”Sebab itu Jauhilah Nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan
damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati
yang murni”

Sahabatku yang terkasih, mengapakah kita harus menjadi setia? Menjawab pertanyaan tersebut
hal pertama yang harus kita ketahui adalah Karena Tuhan kita setia (2 timotius 2:3a) “Jika kita
tidak setia, Dia tetap setia" dan yang kedua, karena orang yang setia sulit ditemukan (Amsal
20:6) “Banyak orang menyebut dirinya baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah
menemukannya?”.

Lantas dimanakah kita bisa menemukan kesetiaan itu? kesetiaan itu hanya kita temukan didalam
Tuhan Yesus. Hidup didalam Yesus akan menuntunmu menjadi pribadi yang setia.

Dalam kehidupan setiap orang muda kesetiaan hanya disangkutpautkan dengan kesetiaan dalam
pacaran. Namun kesetiaan yang dimaksudkan disini tidak sekedar hubungan pacaran saja, tetapi
kesetiaan yang berpusat pada hubungan kita dengan Tuhan.

Kadangkala kita menganggap hubungan dengan Tuhan adalah hal yang sepele. Kita lebih
menjaga hubungan kita agar tetap baik dengan manusia, melakukan apa saja agar hubungan kita
langgeng sehingga kita mengabaikan hubungan kita dengan Tuhan.

Seringkali sebagai anak muda ketika kita menjalani hubungan dengan sesama lalu kita di
abaikan, kita akan merasa putus asa dan marah kepada Tuhan karena menganggap bahwa kita
sudah setia.

Namun sesuai dengan bacaan alkitab (2 timotius 2:22) ”Sebab itu Jauihilah Nafsu orang muda,
kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama- sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni”.

Kesetiaan merupakan sesuatu yang sulit untuk kita lakukan karena kita harus bisa menjauhi
Nafsu orang muda seperti keras kepala, egois, sombong, dan hidup dalam kedagingan
lainnya (Galatia 5:19-21a) “ Perbuatan daging telah nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa
nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Selain itu Kesetiaan harus kita kejar dalam artian harus berusaha dan belajar terus menerus untuk
setia. Dan yang terakhir untuk bisa menjadi seorang yang setia kita harus meminta pertolongan
pada Tuhan melalui doa, pujian dan penyembahan serta membaca dan menghidupi firman Tuhan
dalam kehidupan kita setiap hari maka Tuhan akan selalu menolong kita untuk menjadi orang-
orang yang setia.

Sahabatku yang terkasih, memang tidaklah muda untuk menjadi orang yang setia,
harus melalui proses dan ujian yang terus menerus terjadi dalam kehidupan kita. Tetapi
percayalah ketika kita belajar untuk setia maka ada hal-hal yang luar biasa akan terjadi dalam
kehidupan kita. Karena hanya orang-orang yang setialah yang akan di percayakan hal- hal yang
besar.

Belajarlah dari tokoh-tokoh Alkitab yang begitu setia kepada perintah Tuhan. Nuh, Ayub, Musa
dan Daud adalah sosok tokoh yang bisa menjadi motivasi bagi kita anak muda.

Sekali lagi percayalah, jika kita setia kepada Tuhan, maka Tuhan pun setia kepada kita, sehingga
apa pun yang menjadi harapan dan tujuan hidup kita, pasti dijawab Tuhan pada
waktunya. “Orang yang mengenal-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak kautinggalkan orang
yang mencari engkau, ya Tuhan.” (Mazmur 9:10). Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Sepertinya kesetiaan kita kepada Tuhan tergantung ‘cuaca’. Ketika hati lagi mendung kita tidak lagi
bersemangat; di kala hati lagi cerah kita menggebu-gebu untuk Tuhan.

kesetiaan berarti melakukan segala sesuatu bukan untuk menyenangkan manusia dan pribadi (diri
sendiri), tetapi melakukan segala sesuatu dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.

Kesetiaan di sini berkaitan dengan ketertambatan hati kita kepada sesuatu atau seseorang. Berkaitan dengan cinta
atau kasih kita kepada sesuatu atau seseorang. Seorang yang setia kepada Tuhan Yesus akan mengasihi Tuhan
lebih dari segala perkara. Bila kita mengasihi seseorang atau sesuatu melebihi kasih kita kepada Tuhan, berarti ini
adalah sebuah ketidaksetiaan. Tuhan harus menduduki takhta pertama dan utama dalam hati kita, serta satu-
satunya

Menjadi pribadi yang setia memang tidak mudah, namun bukan berarti mustahil. Untuk menjadi
setia kita perlu memiliki iman yang penuh (faithfull and full of faith), percaya dengan tidak ragu
kepada siapa kita setia, sekalipun secara kasat mata situasi dan kondisi yang sedang dialami
kelihatannya bertolak belakang dengan harapan atau bayangan ideal kita. Percaya penuh bahwa
ujung-ujungnya adalah kemenangan, percaya bahwa semua yang dijanjikan terjadi dalam
kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai