Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Analisi Nilai-nilai Kewarganegaraan yang ada Di Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan
Lampung Timur

Dosen Pengampu: Randes Rahdian Aziz M.Pd

Disusun Oleh :

1. Intan Littuhayu 2201010047

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
TA.2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan tanpa
halangan dan hambatan suatu apapun.
Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga saat ini, dengan
diiringi upaya untuk meneladani akhlaknya. Kami sangat menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, namun demikian telah memberikan manfaat bagi
kami.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
kewarganegaraan yang telah membantu serta membimbing kami dalam pembuatan makalah
ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak akan kami terima dengan senang hati
demi penyempurnaan makalah ini.

Wassalamua’laikum wr.wb.

Metro, 12 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewarganegaraan.............................................................. 5
B. Nilai-nilai Kewarganegaraan................................................................ 5
C. Nilai-nilai Positif yang Ada dala Kewarganegraan.................................. 6
D. Nilai-nilai Negatif yang Ada dalam Kewarganegaraan......................... 9
E. Solusi Mengatasi Penyimpangan Nilai-nilai Kewarganegaraan di Desa Adijaya Blok
25, Pekalongan Lampung Timur............................................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua kalangan.
Oleh sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan kewarganegaraan
sebagai pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah.
Kedua,sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang
pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru.
Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang
pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka
konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait Serta
kewarganegaraan merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu negara. Tanpa status
kewarganegaraan seorang warga negara tidak akan diakui oleh sebuah negara. Dan dalam
makalah ini kami akan sedikit menjelaskan tentang masalah kewarganegaraan, agar
warga negara Indonesia paham dan mengerti apa itu kewarganegaraan. Hal ini disebabkan
karena di-era sekarang ini banyak warga negara yang tidak mengetahui dan memahami
tentang kewarganegaraan. Warganegara: warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan (supaya dibedakan dengan kewarganegaraan &
pewarganegaraan) pasal l UU No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI)
Warganegara Indonesia menurut Pasal 4 UU No. 12
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, nilai-nilai kewarganegaraan memiliki
peran penting dalam membentuk identitas dan partisipasi aktif masyarakat sebagai warga
negara yang bertanggung jawab. Nilai-nilai kewarganegaraan mencakup aspek-aspek
seperti kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, partisipasi dalam
kehidupan politik dan sosial, serta rasa solidaritas dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menganalisis nilai-nilai kewarganegaraan
di Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur.
Desa Adijaya merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Lampung Timur
dengan keunikan sosial, budaya, dan struktur masyarakatnya. Dalam konteks ini,
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis nilai-nilai kewarganegaraan
yang ada dalam masyarakat Desa Adijaya.
Dalam penelitian ini, saya akan memfokuskan pada nilai-nilai kewarganegaraan yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Adijaya. saya akan menyelidiki
bagaimana kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara diwujudkan dalam partisipasi
mereka dalam kehidupan politik dan sosial. saya juga akan melihat sejauh mana rasa
solidaritas dan pengabdian kepada masyarakat tercermin dalam interaksi sosial dan
kegiatan komunitas di desa ini.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertan dari Kewargangaraan

4
b. Apa Saja Nilai-nilai Kewargangaraan
c. Apa saja Nilai-nilai Positif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok
25, Pekalongan Lampung Timur
d. Apa saja Nilai-nilai Negatif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok
25, Pekalongan Lampung Timur
e. Bagaimana Solusi Untuk Mengatasi Penyimpangan Terhadap Nilai-nilai
Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur

C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Pengertan dari Kewargangaraan
b. Untuk Mengetahui Nilai-nilai Kewargangaraan
c. Untuk Mengetahui Nilai-nilai Positif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa
Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur
d. Untuk Mengetahui Nilai-nilai Negatif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa
Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur
e. Untuk Mengetahui Solusi Untuk Mengatasi Penyimpangan Terhadap Nilai-nilai
Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga negara dan keanggotaansebagai warga negara. Sedangkan
menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara. Dalam bahasa Inggris, kewarganegaraan dikenal
dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara.

Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang memperlihatkan hubungan antar


negara dan warga negaranya. Pengertian kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis
Kewarganegaraan dalam artian ini ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dan negaranya. Adanya ikatan hukum tersebut menimbulkan akibat-
akibat tertentu, yakni orang-orang tersebut berada di bawah kekuasaan suatu negara
yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum ini dapat dibuktikan dengan
adanya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan sebagainya.
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis
Kewarganegaraan dalam artian ini tidak ditandai dengan adanya ikatan hukum, tetapi
ditandai dengan adanya ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan,
ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan kata lain, dapat dikatakan
bahwa ikatan ini lahir dengan sendirinya dari penghayaran warga negara yang
bersangkutan.

Kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara. Kewarganegaraan


menunjukan kebebasan dan warga warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab
tertentu. Secara umum, warga negara punya hak politik penuh. Hak untuk memilih dan
memegang jabatan publik.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik


tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga
negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris:


citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai
warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik.
Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan
politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris:


nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada

6
kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh,
secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa
memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak
politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.

Ada sejumlah macam kewarganegaraan yang harus diketahui, yakni:


- Asas Ius Sanguinis (Asasa Keturunan)
adalah penentuan status kerwarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau
keturunan. Jika suatu negara menganut asas ius sanguinis, maka seseorang yang lahir
dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara maka anaknya juga
berhak mendapatkan status kewarganegaraan orang tuanya. Asas ius sanguinis, yaitu
asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan negara tempat dilahirkan.

- Asas Ius Soli (Asas Kedaerahan)


adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah daripada
kelahiran seseorang. Pada awalnya, asas kewarganegaraan hanya terdiri dari ius soli
saja, akan tetapi dengan tingginya mobilitas manusia maka diperlukan asas lainnya
yang tidak berpatokan pada asas kelahiran sebagai realitas bahwa orang tersebut
dilahirkan di tempat salah satu orang tuanya (misal di tempat ibunya). Jika asas ius
soli ini tetap dipertahankan, maka si anak tersebut tidak berhak mendapatkan status
kewarganegaraan ayahnya. Atas dasar hal tersebut, maka muncullah asas ius
sanguinis. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahirannya, yang diberlakukan terbatas bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh undang-undang.

B. Nilai-nilai Kewarganegaraan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya
batin. Nilai yang berfungsi mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku manusia.Nilai –
nilai kewarganegaraan tersebut yaitu nilai religious, kejujuran,kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, demokratis, nasionalis, kepatuhan terhadap aturan social, menghargai
keberagaman, sadar aka hak dan kewajiban diri dan orang lain. Adapun nilai-nilai yang
terkandung dalam nilai kewarganegaraan yang diterapkan di Desa Adijaya blok 25,
Pekalongan Lampung Timur yaitu:
1. Nilai Religius (Keagamaan)
Nilai keagamaan adalah nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh
kembangnya kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur pokok yaitu aqidah,
ibadah, dan akhlak yang menjadi pedoman perilaku sesuai dengan aturan-aturan ilahi
untuk mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
Nilai keagamaan adalah sebuah nilai yang bersumber dari kitab suci. Dimana nantinya
nilai ini juga berhubngan dengan interaksi manusia terhadap sang pencipta atau Tuhan
serta interaksi anatr manusia dan sesamanya.
2. Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran adalah sikap perilaku untuk bertindak dengan sesungguhnya dan apa
adanya, tidak berbohong, tidak dibuat-buat, tidak ditambah dan tidak dikurangi, dan
tidak menyembunyikan kejujurannya.

7
Sikap jujur akan melahirkan kepercayaan antara satu dan lainnya. Sikap jujur juga
menjauhkan rasa curiga hingga kekhawatiran akan rusaknya sebuah kepercayaan yang
dibangun. Oleh sebab itulah sangat penting memiliki sikap jujur saat bekerja.
3. Nilai Kepedulian
Rasa kepedulian adalah sebuah sikap keberpiakan kita untuk melibatkan diri dalam
persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar kita. Oran-orang peduli adalah
mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangga mmberi inspirasi,
perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.
Kepedulian yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi
lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan
tujuan kebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan
menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesame.
4. Nilai Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan sikap terbentuknya melalui proses yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban. Seseorang yang dalam hatinya
sudah menerapkan rasa disiplin akan terdorong untuk melakukan sesuatu perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Sikap yang selalu patuh terhadap
aturan itu merupakan perwujudan dari perilaku disiplin, jadi perilaku disiplin akan
menyatu dengan kepribadian seseorang.
5. Nilai Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya).
C. Nilai-nilai Positif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok 25,
Pekalongan Lampung Timur
Adapun nilai-nilai positif yang diterapkan di Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan
Lampung Timur. Diantaranya yaitu:
1. Nilai Religius (Keagamaan)
Nilai religius adalah Religius adalah sikap yang bisa memberikan dasar bagi
keyakinan dan perilaku moral. Selain itu, religius adalah sikap yang dapat
berkontribusi pada rasa kebersamaan, memberikan dukungan, dan menawarkan
bimbingan. Sikap religius adalah salah satu bagian paling kuat dari pengalaman
manusia. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
Nilai religius adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang mendorong warga negara
untuk berperilaku secara etis, bertanggung jawab, dan saling menghormati dalam
konteks keagamaan. Berdasarkan dari observasi yang didapat di Desa Adijaya Blok
25, Pekalongan Lampung Timur. Penerapan nilai religious dimasyarakat diantaranya:
1) Toleransi: Nilai ini mendorong masyarakat untuk menghormati dan menerima
perbedaan agama serta keyakinan orang lain dilingkungan desa. Hal ini
melibatkan penghargaan terhadap hak setiap individu untuk mempraktikkan
agama dan kepercayaannya tanpa ada diskriminasi atau penindasan.
2) Etika dan moral: Nilai ini mengacu pada standar etika dan moral yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan desa. Warga didesa ini menanamkan

8
nilai-nilai moral agama mereka, seperti kejujuran, kasih sayang, belas kasihan,
dan integritas, untuk memperbaiki diri dan berkontribusi pada kebaikan bersama.

2. Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran adalah segala sesuatu yang dilakukan dan yang diungkapkan itu sama.
sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya tidak berbohong atau
berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi (fakta). Jujur juga dapat diartikan
tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku dan lain
sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian didesa Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur,
nilai kejujuran ini masih sangat erat diterapkan dimasyarakat. Contohnya:
1)

3. Nilai Kepedulian
4. Nilai Kedisiplinan
5. Nilai Tanggung Jawab
D. Nilai-nilai Negatif yang Ada dalam Kewarganegaraan Di Desa Adijaya Blok 25,
Pekalongan Lampung Timur
1. Nilai Religius (Keagamaan)
2. Nilai Kejujuran
3. Nilai Kepedulian
4. Nilai kedisiplinan
5. Nilai Tanggung Jawab
E. Solusi Untuk Mengatasi Penyimpangan Terhadap Nilai-nilai Kewarganegaraan Di
Desa Adijaya Blok 25, Pekalongan Lampung Timur

Anda mungkin juga menyukai