Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN

ARSITEKTUR

AKULTURASI BUDAYA PADA ARSITEKTUR MASJID

TUGAS 1 : PERKEMBANGAN ARSITEKTUR


DEWI PUSTOKOWENI
NIM : 23173125006
MASJID KASIMUDDIN
DI BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA

Akulturasi merupakan proses percampuran atau penggabungan dua budaya yang berbeda
menjadi satu budaya baru. Salah satu contoh akulturasi budaya terdapat pada arsitektur
masjid Kasimuddin yang terletak di Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan
Utara memiliki bentuk arsitektur unik.

Akulturasi Budaya pada Arsitektur dan Interior Masjid

Bentuk atap masjid Kasimuddin merupakan atap tumpang (limasan) dengan kubah pada
bagian puncaknya. Seperti pada umumnya bentuk atapmasjid di Nusantara yang memiliki
bentuk tingkatan. Selain itu juga bermahkota wuwungan atau bubungan dari bahan
terakota maupun jenis bahan yang sama dengan bahan atapnya. Namun pada masjid ini
menggunakan mahkota kubah yang merupakan ciri khas dari masjid Timur Tengah.
Bentuk atap tumpang mengingatkan kepadabentuk Meru (gunung) yang biasanya dikenal
dalam budaya pra Islam (misalnya masjid Agung di Demakdan masjid Sang Cipta Rasa di
Cirebon).

SUMBER : TRAVEL.DETIK.COM || JURNAL PATRA PUBLISHING: LPPM INSTITUT DESAIN DAN BISNIS BALI

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
MASJID GEDHE KAUMAN YOGYAKARTA

Masjid yang terletak di dalam kawasan Keraton, tepatnya di barat Alun-Alun Utara
Yogyakarta ini memiliki arsitektur khas Jawa.

Bangunan utama masjid itu berbentuk tajug lambang teplok dengan atap berbentuk
tumpang tiga. Bentuk ini merupakan hasil akulturasi antara filosofi Jawa dengan nilai-nilai
ajaran Islam, yakni hakikat, makrifat, dan syariat.

MASJID AGUNG BANTEN

Bangunan Masjid Agung Banten memiliki luas 1,3 hektar dengan luas komplek yang dikelilingi
tembok dengan ketinggian satu meter seluas 2 hektar. Menara Masjid Agung Banten terbilang
unik karena berbeda dengan menara masjid pada umumnya. Menara masjid ini lebih mirip
dengan bangunan mercusuar. Pengunjung dapat naik ke puncak menara dengan menaiki 83 anak
tangga dengan lorong sempit yang hanya bisa dilewati satu orang. Menara ini terletak di sebelah
timur.
Arsitektur bangunan Masjid Agung Banten ini terdiri dari perpaduan beberapa sentuhan budaya,
diantaranya Tiongkok, Jawa, Hindu dan Eropa. Salah satu yang menjadi ciri khas dari masjid ini
adalah atap utama yang bertumpuk lima seperti pagoda Tiongkok. Ada dua buah serambi yang
dibangun sebagai pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

SUMBER : HTTPS://BIZ.KOMPAS.COM || HTTPS://WWW.IDNTIMES.COM

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai