Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era globalisasi setiap usaha dihadapkan pada persaingan yang ketat sehingga
diperlukan adanya efisiensi dalam memproduksi suatu barang maupun jasa. Persaingan
dalam menjual produk maupun jasa cenderung semakin meningkat, sehingga banyak
para pengusaha menawarkan produk maupun jasanya dengan berbagai macam strategi
agar konsumen tertarik untuk membeli produk atau jasa yang dijual. Para pengusaha
harus mempersiapkan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas kerja perusahaan, serta mempertahankan posisi kompetitif di tengah
persaingan. Sehingga perusahaan perlu adanya perencanaan dalam menjalankan
usahanya agar dapat memikirkan risiko-risiko yang terjadi saat usaha tersebut dijalankan.
Samryn (2013) menyatakan bahwa perencanaan meliputi pemilihan suatu cara
pelaksanaan dan penjelasan yang perinci mengenai cara menerapkan suatu tindakan.
Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
Pemilik perusahaan perlu memahami dan mengikuti setiap aktifitas dari masing-
masing fungsi manajemen dalam perusahaan, salah satunya adalah berkaitan dengan
penentuan harga jual produk yang diproduksi. Penentuan harga jual saat ini bukan
masalah yang gampang ditangani oleh perusahaan. Banyaknya persaingan yang ada saat
ini mengakibatkan sulitnya perusahaan menentukan harga jual. Salah satu metode yang
dapat digunakan dalam menetapkan harga jual yang dapat bersaing di pasaran adalah
metode target costing.
Menurut Witjaksono (2013) Manfaat utama target costing adalah penetapan harga
pokok produk sebagai dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan
tercapai. Guna dapat membantu perusahaan dalam menentukan biaya produksi batako
sesuai dengan harga jual yang telah ditargetkan serta mendapatkan laba yang diinginkan
perusahaan.
Pentingnya Target Costing dalam suatu perusahaan mendorong penulis untuk
penulisan makalah berjudul “Target Costing” ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa itu Target Costing?
1.2.2 Apa alasan penggunaan Target Costing?
1.2.3 Apa saja tahapan mengimplemetasikan Target Costing?
1.2.4 Bagaimana Proses dari Target Costing ini sendiri?
1.2.5 Apa sajakah alat yang digunakan dalam Target Costing?
1.2.6 Apa sajakah keuntungan dalam penggunaan Target Costing?
1.2.7 Apa saja karakteristik dari Target Costing?

1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Target Costing.
1.3.2 Untuk mengetahui apa alasan dalam penggunaan Target Costing.
1.3.3 Untuk mengetahui tahapan apa saja dalam mengimplementasikan Target Costing.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana proses dari penggunaan Target Costing.
1.3.5 Untuk mengetahui apa sajakah alat yang digunakan dalam penggunaan Target
Costing.
1.3.6 Untuk mengetahui apa saja keuntungan dalam menggunakan Target Costing.
1.3.7 Untuk mengetahui karakteristik apa saja dari Target Costing ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TARGET COSTING
target costing merupakan metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang
difokuskan pada produk sbagai dasar perancang dalam menentukan produk dan proses
desain untuk mencapai pahkan usaha dan pengurangan biaya operasional produk di masa
depan.
Perhitungan target costing merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk
menentukan biaya Perhitungan target costing dapat digunakan paling efektif pada tahap
desain dan pengembangan siklus hidup produk. Pada tahap tersebut, keunggulan produk
dan biasanya masih cukup mudah disesuaikan. Target costing dimulai dengan
memperkirakan harga produk yang mencerminkan fungsi dan atribut produk serta
kekuatan pesaing pasar. Input pada proses target costing adalah vector harga pasar
fungsional produk (market price product functionality vektor) dimana proses
perencanaan produk harus sesuai dengan target yang mencerminkan kumpulan dari
fungsi produk dimana produk harus sampai pada konsumen.

2.2 TUJUAN DAN ALASAN MENGGUNAKAN TARGET COSTING


Target costing dikembangkan berdasarkan pengakuan atas dua karakteristik penting
yano pasar dan biaya. Menurut (Carrison dkk, 2006) alasan menggunakan perhitungan
target costing yaitu
2.2.1 Banyak perusahaan mempunyai pengendalian yang kurang atas harga
daripada yang mereka kira Pasar benar-benar menentukan harga, dan
perusahaan yang mencoba mengabaikannya berarti mengambil risiko bahaya.
Oleh karena it harga pasar yang diantisipasi dalam perhitungan biaya target
sudah merupakan ketentuan.
2.2.2 Kebanyakan biaya produk ditentukan pada tahap perancangan. Sehingga
setelah produk dirancang dan masuk pada tahap produksi, tidak banyak yang
dapat dilakukan untuk menurunkan biaya secara signifikan. Sebagian besar
kesempatan untuk mengurangi biaya berasal dari perancangan produk
sehingga produk tersebut mudah dibuat, menggunakan bahan yang murah, dan
kuat serta andal.

2.3 TAHAP IMPLEMENTASI TARGET COSTING


Perusahaan mempunyai dua pilihan untuk menurunkan biaya sampai level
2.3.1 biaya target Dengan mengintegrasikan teknologi baru, menggunakan teknik-
teknik menjemon hiaya yang canggih seperti perhitungan biaya burdasarkan
aktivitas (activity based casting), dan mencari produktivitas yang tinggi
2.3.2 Dengan melakukan desain ulang terhadap barang atau jasa Metode
menguntungkan bagi banyak perusahaan karena mengakui banyak kepot

3
keputusan atas desain sangat mempengaruhi total biaya selama siklus hide
produk.

2.4 PROSES TARGET COSTING


Proses target costing dibagi menjadi empat langkah utama, yaitu:
2.4.1 Market Driven Costing Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi target
harga penjualan yang merupakan harga antisipasi produk saat diluncurkan.
Harga ini harus dapat mencerminkan nilai hasil pengamatan dari produk
dimata konsumen. antisipasi relatif fungsional dan harga jual dari penawaran
yang kompetitif dan tujuan strategi perusahaan untuk produk.
2.4.2 Product-level Target Costing Proses ini dimulai dengan biaya umum (current
cost) dari produk yang dituju. Hal ini merupakan biaya dimana perusahaan
akan meluncurkan produk barunya tanpa perjanjian dengan pengubah desain
atau memperkenalkan proses yang memperbaiki proses manufaktur yang
sudah ada.
2.4.3 Component-level Target Costing Dalam proses ini, tim desain target cost
mendesain untuk setiap komponen produk yang akan datang, target cost pada
tingkat komponen ini membangun harga jual yang dapat diijinkan oleh
supplier.
2.4.4 Chained Target Costing Di lingkungan persaingan yang saat ini semakin
tinggi, ini tidak begitu menguntungkan untuk kebanyakan produsen yang
efisien, jika tidak melakukan supply chain yang efisien. Salah satu cara utama
untuk mendapatkan supply chain yang efisien adalah melalui penggunaan
chained target costing system. Sistem chained target costing adalah rantai
dimana output dari sistem target cost pembeli menjadi input dari sistem target
cost supplier. Bersaing yang dihadapi oleh pembeli kepada perancang produk
supplier. Jika supplier-nya juga menggunakan target costing, maka rangkaian
ini dilanjutkan pada supply chain.

2.5 ALAT TARGET COSTING


Alat utama yang digunakan perancang dalam target costing adalah
2.5.1 Tear Down Analysis Tear Down Analysis atau reverse engineering adalah
proses untuk mengevaluasi produk pesaing dengan mengidentifikasi
kesempatan dalam meningkatkan produk dengan cara mengambil bagian per
bagian dari produk pesaing untuk mengidentifikasi fungsi dan desain produk
serta untuk membuat kesimpulan fentang proses pembuatan produk. Tear
Down Analysis menyediakan pandangan pada biaya dari produk dan
mengungkapkan keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan
pendekatan desain pada produk. Elemen utama dari tear down analysis adalah
benchmarking dimana termasuk perbandingan desain produk percobaan
dengan desain pesaing.
2.5.2 Quality function deployment merupakan sarana manajemen yang menyediakan
suatu struktur untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang merupakan

4
kunci pada proses target costing. Perusahaan menggunakannya untuk
mengidentifikasi apa yang konsumen inginkan dari produk sebelum desain
produk dibuat. Proses ini kemudian membandingkan apa yang konsumen
inginkan dengan bagaimana tujuan tim desain untuk memuaskan kebutuhan
mereka. Quality function deployment mendukung proses value engineering
yang merupakan elemen penting pada proses target costing. Value engineering
juga dikenal sebagai value analysis yang merupakan sistematika berdasarkan
tim. Pendekatan ini untuk mengevaluasi desain produk dalam memenuhi
permintaan untuk mengidentifikasi alternatif yang akan meningkatkan nilai
produk, didefinisikan sebagai rasio dari fungsi untuk harga.

2.6 KEUNTUNGAN MENERAPKAN TARGET COSTING


Keuntungan dalam meneraptak target Costing adalah sebagai berikut:
2.6.1 Untuk membuat manajemen melakukan perbaikan ketika memproses suatu
produk dan menginovasi produk tersebut agar mendapatkan keunggulan di
pasaran,
2.6.2 Produk yang dibuat sesuai keinginan customer dan biayanya pun dibuat sesuai
dengan spesifikasi yang diberikan dari customer. Dengan begitu, customer
akan lebih merasa produk yang kita buat lebih bernilai ketika disampaikan.
Kekurangan Target Costing adalah memerlukan waktu yang lama untuk
melakukan riset, merancang suatu produk, dan memerlukan tenaga yang besar.

2.7 KARAKTERISTIK TARGET COSTING


Selanjutnya, setelah mengetahui apa itu target costing, dan tujuannya, maka hal yang
tak kalah penting untuk diketahui adalah karakteristik dari target costing.
Adapun, informasi terkait karakteristik target costing juga dijabarkan oleh Rudianto
(2013, 148). Di dalam jurnal tersebut, metode target costing memiliki beberapa
karakteristik, sekaligus yang membuat metode target costing dan cost based pricing
berbeda, yaitu:
2.7.1 Perencanaan
Karakteristik dari target costing yang pertama adalah biasa digunakan pada
tahap perencanaan dan desain. Sementara standar costing, hanya digunakan
pada tahap produksi. Selain itu, metode target costing juga lebih banyak
digunakan, pada tahap perencanaan dan desain.
2.7.2 Perencanaan Biaya
Karakteristik target costing yang berikutnya bisa dilihat bahwa metode ini
merupakan perencanaan biaya, yang berujung pada pengurangan biaya, dan
bukan sebuah pengendalian biaya.
2.7.3 Orientasi Perusahaan

5
Selanjutnya, target costing juga lebih cocok digunakan oleh perusahaan
yang berorientasi, pada perakitan di mana perusahaan tersebut membuat
beraneka ragam produk, dalam jumlah sedikit hingga sedang.
2.7.4 Produksi Barang
Karakteristik target costing yang terakhir adalah biasa digunakan untuk
pengendalian spesifikasi desain, beserta teknik produksi barang. Maka dari itu,
metode target costing biasanya akan lebih banyak berorientasi pada
manajemen, serta bagian teknik dibandingkan dengan bagian akuntansi.
PT Duta Niaga adalah produsen barang-barang elektronik yang berlokasi di
Jakarta. Melihat terjadinya pergeseran teknologi dan selera masyarakat
berkaitan dengan peralatan audio visual, perusahaan ini melihat peluang
berupa ceruk pada pasar DVD Player bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan
ingin memproduksi DVD Player murah dengan kualitas baik. Dari hasil
penelitian pasar, diperkirakan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan jauh
lebih murah dari para pesaing lainnya adalah Rp 300.000 per unit. Dengan
harga jual sebesar itu, divisi marketing perusahaan memperkirakan dapat
menjual sebanyak 50.000 unit per tahun. Untuk mendesain, mengembangkan,
dan memproduksi DVD Player ini diperkirakan membutuhkan investasi
sebesar Rp 12.000.000.000. perusahaan mengharapkan ROI (Return on
Investment) sebesar 25%.
Berdasarkan perumusan Target biaya - Harga Jual + Laba yang Diharapkan
dari data sebelumnya, maka biaya yang ditargetkan (Target Costing) untuk
memproduksi setiap unit DVD Player adalah:

Proyeksi penjualan (50.000 x 300.000) = 15.000.000.000


Laba yang diharapkan (2% x 12.000.000.000) = (3.000.000.000)
Target biaya total (50.000 unit DVD Player) = 12.000.000.000
Target biaya per unit (12.000.000.000: 50.000) = 240.000

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menetapkan target


biaya produksi DVD Player sebesar Rp 240.000 per unit. Itu berarti
perusahaan harus mampu mendesain produk dengan biaya produksi maksimal
sebesar Rp 240.000 per unit. Berdasarkan target biaya yang ditetapkan itu,
desainer harus mampu mencari komponen elektronik yang sesuai dengan
harga tersebut.

6
BAB III
KESIMPULAN

Jadi, bisa disimpulkan bahwa target biaya atau target costing produk, merupakan harga
jual produk yang diharapkan, lalu dikurangi laba yang diinginkan, dari sebuah penjualan.

Intinya, biaya target adalah benar-benar sebuah ukuran dari seberapa rendah biaya yang
diperlukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

7
DAFTAR PUSTAKA

Maria dkk., 2023. “Akuntansi Manajemen”. Palembang


Safitri, S Nuraini. 2023. Apa Itu Target Costing? Definisi, Tujuan, dan Tahap Penentuannya,
(Online), (https://www.mas-software.com/blog/apa-itu-target-costing, diakses 3
Oktober 2023).

Anda mungkin juga menyukai