proses pengurangan biaya menggunakan target cost dimulai dari riset pasar yang memiliki dua tujuan
01 yaitu memahami kebutuhan konsumen dan melakukan riset harga kompetitif produk yang ada di pasar
(berapa harga yang mau dibayar oleh konsumen atau harga produk yang sama milik kompetitor).
02 penentuan awal target profit margin selama perencanaan produk produk masa depan
03 target biaya diatur pada awal proses pengembangan produk baru, sebelum desain dan pengembangan
benar-benar mulai. Keputusan tingkat yang sesuai dari target biaya untuk produk baru memerlukan
beberapa pertimbangan.
target cost untuk fungsi-fungsi, perakitan, bagian, supplier dan desainer. Dalam karakteristik ini ada
04 dua metode alokasi yaitu alokasi berorientasi fungsi dan alokasi berorientasi komponen.
06 Adanya informasi biaya yang rinci untuk mendukung proses pengurangan biaya.
07 Target costing melibatkan perbandingan drifting cost dari produk masa depat dengan target cost
dalam tahap berbeda di pengembangan produk baru.
08 Target cost tidak dapat ditingkatkan. Karakteristik ini diterapkan dengan disiplin oleh perusahaan di
Jepang. Tiga hal yang menyebabkan target cost tidak bisa ditingkatkan yaitu kapanpun biaya
meningkat selama proses pengembangan produk baru maka harus ada penurunan biaya di tahap yang
lain dengan penjumlahan total yang sama. Kedua, mengeluarkan produk dengan biaya diatas target
tidak diperbolehkan, hanya produk yang mampu mendatangkan keuntungan yang dilempar ke pasar.
Ketiga, proses produksi dikelola dengan teliti untuk memastikan bahwa target cost tercapai.
Proses Target Costing
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
mengembangkan daftar komponen
merinci biaya fungsional. menentukan urutan relatif menghubungkan mengembangkan ranking
dan mengidentifikasi fungsi produk. (ranking) dari kebutuhan bentuk dengan fungsional secara relatif.
Melalui aktivitas ini maka dapat
Setiap komponen dan
pelanggan. Pada tahapan ini fungsinya. Quality Terdapat dua aktivitas dalam
diidentifikasi komponen dan fungsi bagian dari produk value engineering yaitu
memiliki fungsi spesifik. dapat dibuat survey konsumen Function Deployment
mana dari produk yang dibutuhkan mengindentifikasi komponen
untuk memuaskan pelanggan dan Melalui aktivitas ini dapat mengenai bagian mana yang Matrix biasanya untuk mengurangi biaya dan
biaya apa saja yang muncul akibat diestimasi biaya yang paling dibutuhkan/diminati digunakan pada tahap menghasilkan ide
komponen dan fungsi produk dikeluarkan. pelanggan pengurangan biaya.
ini.
tersebut
Kelemahan Target Costing
Menurut Atkinson (2007) target costing memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1. Kurangnya pemahaman konsep target costing. Karena target costing pertama kali
ditemukan di Jepang, maka ketika dibawa keluar Jepang tidak semua pengguna
memahami dengan baik konsep target osting. Akibatnya banyak senior manajemen
yang menolak ide ini.
4. Waktu pengembangan yang terlalu lama. Walaupun biaya target terpenuhi namun
waktu pengembangan akan meningkat karena adanya pengulangan dalam siklus value
engineer untuk menurunkan biaya, sehingga produk dapat terlambat sampai ke pasar.
Target Costing in New Zealand Manufactruing Firms
Penelitian ini dilakukan oleh Caleb J Rattray. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan manufaktur di Selandia Baru. Tujuannya untuk menguji parktik target costing di
Selandia Baru. Metodologi penelitian ini menggunakan survey kuesioner melalui surat
dikirim ke 80 (delapan puluh) perusahaan manufaktur di Selandia Baru, dengan tingkat
respon sebesar 31 (tiga puluh satu) atau 39% dari total kuesioner yang dikirim.
Target costing telah diadopsi secara luas di Jepang sejak pertama kali diperkenalkan
di Toyota di itu tengah dari itu 1960-an (McMann dan nanni, 1995).
Tani et Al. (1994) ditemukan 60,6 persen perusahaan manufaktur Jepang yang terdaftar di
Bursa Efek Tokyo mengadopsi praktik itu, ketika kato (1993) klaim lebih 80 persen dari
besar perusahaan perakitan di Jepang menggunakan target costing.
Sejumlah studi kasus telah dilakukan di pabrikan Jepang terkemuka, seperti Matsushita
Electric, Toyota, Sony, Olympus, Komatsu, Mitsubishi, Nissan dan Daihatsu, dan diterbitkan
di Inggris (Fisher, 1995; cooper, 1996a, Kato et Al. , 1995).
Penelitian ini mengkaji praktik penetapan biaya target dalam konteks di
Selandia Baru. Selandia Baru memberikan ekonomi kecil, namun sangat
kompetitif (Guilding et Al. , 2000) dalam penelitian mana yang
mempertanyakan kegunaannya dari target biaya di luar Jepang adalah
bermanfaat.
Temuan dari penelitian ini adalah, sebanyak 12 (dua belas) dari 31 (tiga puluh
satu) responden menggunakan target costing. Temuan tentang penggunaan
target costing yang kontras dengan atau menambah studi sebelumnya meliputi :
target costing diterapkan pada produk yang ada; departemen manufaktur
sangat terlibat dalam penetapan biaya target; keterlibatan pemasok dalam
penetapan biaya target relatif rendah; penyesuaian yang cukup besar dibuat
untuk biaya yang diijinkan dihitung, terutama untuk membantu penjualan
produk masa depan dan untuk memastikan pencapaian dari target biaya; dan
lebih tinggi pencapaian dari target biaya adalah terkait dengan lebih tinggi
kinerja perusahaan
Kesimpulannya, Tanggapan dari 31 perusahaan manufaktur
Selandia Baru mengungkapkan bahwa penetapan biaya target
digunakan oleh lebih dari sepertiga responden. Meskipun tidak
ada temuan signifikan mengenai itu pertunjukan atau strategi dari
target biaya perusahaan adalah ditemukan. Temuan utama
menunjukkan bahwa penetapan biaya target diterapkan pada
produk yang ada, departemen manufaktur sangat terlibat dalam
penetapan biaya target, keterlibatan pemasok dalam penetapan
biaya target relatif rendah dan penyesuaian yang cukup besar
dilakukan terhadap biaya yang bisa dihitung.
Implementation of Target Cost Management in a Non-Japanese Environment
Penelitian ini dilakukan oleh Patricia Everaert, Loosveld, Tom Van Acker, Marijke
Schollier and Gerrit Sarens. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi
karakteristik target costing, dan untuk menguji apakah karakteristik tersebut
diadopsi di tiga perusahaan Eropa yang menggunakan target costing.
01 02 03 04
Target costing Target costing merupakan Target costing lebih cocok Target costing
digunakan oleh perusahaan
digunakan pada perencanaan biaya yang digunakan untuk
berujung pada yang berorientasi pada pengendalian spesifikasi
tahap perencanaan perakitan yang membuat
pengurangan biaya. desain dan teknik
dan desain beranekaragam produk produksi
dalam jumlah sedang dan
sedikit.
Metode ini memiliki keunggulan, yaitu harga jual produk ditetapkan terlebih
dulu,sedangkan target marjin laba dan target cost ditetapkan kemudian.Jika target
margin laba perusahaan ditingkatkan, maka perusahaan harus melakukan penghematan
dan perekayasaan nilai pada biaya produksi serta biaya non produksi
untuk mencapai target cost yang ditetapkan berdasarkan harga jual.Target costing dapat
dicapai jika manajemen perusahaan mendesak setiap unsur dalam organisasi melakukan
efisiensi. Dengan demikian,sistem target costing membuat perusahaan menjadi lebih
kompetitif.
Thank you