Anda di halaman 1dari 8

Article Received: xx/xx/xxxx Jurnal Tanggap, Vol x(x) xxxx, xxx-xxx

Accepted: xx/xx/xxxx
Almira Zahra Mauliadini1 PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Negeri Malang, Malang, Indonesia
DARING DI SEKOLAH DASAR
NEGERI 5 SAWOJAJAR

almirazahramauliadini04@gmail.com1 p-ISSN xxxx-xxxx


e-ISSN xxxx-xxxx
http://ejournal.xxxxxxxxxxx

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran dimasa pandemi Covid- 19, dan mendeskripsikan bagaimana solusi dari problematika yang dihadapi guru dan
siswa dalam proses pembelajaran daring dimasa pandemi Covid- 19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
serta menggunakan jurnal terdahulu. Hasil penelitian ini yaitu mengetahui berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran
daring dimasa pandemi Covid-19. Permasalahan yang dihadapi pendidik yaitu keterbatasan pendidik dalam mengontrol
peserta didik dan menilai peserta didik dalam proses pembelajaran daring. Adapun permasalahan yang dihadapi peserta didik
yaitu kurangnya fasilitas yang dapat pada saat pembelajaran daring berlangsung, kemudian adanya peserta didik yang kurang
aktif dalam pembelajaran sehingga menimbulkan rasa bosan dan tidak bersemangat.

Kata kunci: Problematika pembelajaran daring , pendidik, peserta didik , Covid-19.

Pengutipan: Mauliadini, Almira Zahra. (tahun). Problematika Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar. Jurnal Riset dan
Inovasi Pendidikan Dasar, x(x), xxx-xxx. Doi:xxxxxxxx

Pendidikan merupakan keseluruhan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk
tingkah laku yang bersifat positif. Hal itu guna menjalankan fungsi kemanusiaan yang diartikan sebagai
seorang hamba di hadapan sang pencipta. Pendidikan sangat penting pada kehidupan, bahkan tuntutan akan
pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan
juga diartikan sebagai proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus menerus kepada
anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Bisri, 2013).

Wabah Virus Corona atau Corona Virus Disease (Covid-19) mengubah tatanan aspek kehidupan termasuk
bidang pendidikan. Melalui kebijakan Pemerintah yang mengharuskan seluruh masyarakat agar tetap di rumah
maupun bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Hal ini berdampak pada dunia pendidikan. Anjuran
Pemerintah semua jenjang dan semua lembaga pendidikan menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih
menggunakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan/ online). Pembelajaran tatap muka dapat
memanfaatkan dengan media pembelajaran yang berupa orang, lingkungan, benda-benda sekitar serta segala
sesuatu yang digunakan guru sebagai alat pada saat pembelajaran.

Berbeda ketika pembelajaran dilakukan secara daring. Semua media pembelajaran yang tampak nyata berubah
menjadi media visual karena masalah keterbatasan jarak. Pembelajaran secara daring termasuk cara baru dalam
proses belajar yang memanfaatkan media elektronik khususnya internet dalam penyampaian proses
pembelajaran. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental). Maka dari itu, pemikiran
yang positif, kreatif serta inovatif dapat membantu mengatasi berbagai problematika dalam proses
pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan media pembelajaran daring yang menyenangkan, sehingga

[1]
Almira Zahra Mauliadini1, Problematikan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri 5Sawojajar

menghasilkan capaian pembelajaran yang berkualitas. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk
mendeskripsikan problematika yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dimasa pandemi
Covid- 19, dan mendeskripsikan bagaimana solusi dari problematika yang dihadapi guru dan siswa dalam
proses pembelajaran daring dimasa pandemi Covid- 19.

METODE
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang merupakan sebuah analisis yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang suatu masalah yang ada dan berkembang di
SD Negeri 5 Sawojajar Malang. Komponen pokok yang terdapat di dalamnya adalah kumpulan informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan salah satu guru di SD Negeri 5 Sawojajar Malang, jurnal terdahulu,
artikel ilmiah yang berkaitan dengan problematika guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan jurnal terdahulu yang
dilakukan dengan menelaah dan membaca sumber-sumber untuk memperoleh data yang diperlukan.

Data-data pada metode penelitian kualitatif deskriptif tersebut nantinya akan diperoleh melalui hasil wawancara.
Dipilihnya metode ini sebagai salah satu penulisan guna memperoleh gambaran di lapangan mengenai masalah
yang ada dan berkembang di SD Negeri 5 Sawojajar Malang secara sistematis dan faktual. Berkaitan dengan hal
tersebut, wawancara termasuk ke dalam salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber dan kemudian mencatat jawaban-jawaban dari
narasumber untuk dijadikan bahan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Penelitian yang berjudul “Problematika Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar” bertujuan
untuk menggambarkan bagaimana upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi
peserta didik, termasuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, selama masa pandemi COVID-19. Untuk
mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara dan menganalisis hasil
data yang telah diperoleh.

Paparan data adalah gambaran yang detail dari temuan yang sesuai dengan fokus penelitian, yang diperoleh dari
hasil wawancara. Penyajian data dilakukan secara teratur untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai
berikut :

1. Persiapan guru kelas III Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Kota Malang untuk melaksanakan
proses pembelajaran

Paparan data ini dikumpulkan dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III di Sekolah Dasar Negeri 5
Sawojajar Kota Malang, yang membahas persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Persiapan tersebut
mencakup hal-hal berikut :

a. Persiapan alat seperti buku ajar dan ponsel, yang dibutuhkan baik oleh orang tua peserta didik maupun
peserta didik agar dapat mengikuti pembelajaran daring.

[2]
xxxxxxxxxx, Volume x Nomorr x Bulan xxxx

b. Guru merangkum materi pembelajaran dari buku agar lebih mudah disampaikan kepada peserta didik
sebelum proses pembelajaran dimulai.

c. Materi dan tugas disampaikan melalui grup kelas di aplikasi WhatsApp, di mana seluruh orang tua
peserta didik yang memiliki ponsel telah bergabung.

d. Jika peserta didik membutuhkan penjelasan tambahan, baik orang tua peserta didik maupun peserta
didik dapat bertanya kepada guru melalui obrolan pribadi (personal chat).

e. Tugas yang diberikan dapat diserahkan di sekolah jika peserta didik mengikuti pembelajaran daring,
karena guru tetap hadir di sekolah.

2. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 5
Sawojajar Kota Malang di saat pandemi covid-19

Paparan data ini dibuat berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III Sekolah Dasar Negeri 5
Sawojajar Kota Malang, yang membahas pelaksanaan pembelajaran oleh guru untuk peserta didik kelas III di
Sekolah Dasar Negeri 5 Kota Malang selama masa pandemi covid-19. Proses tersebut dijelaskan sebagai
berikut :

a. Pembelajaran tetap berlangsung seperti biasanya, namun dilakukan secara daring tanpa pertemuan
langsung.

b. Jika ada peserta didik yang tidak memiliki ponsel untuk mengikuti pembelajaran daring, maka
pembelajaran dilakukan secara tatap muka di luar kelas atau dengan kunjungan guru yang telah
dijadwalkan.

c. Pembelajaran tatap muka juga dilakukan saat peserta didik mengirimkan tugas ke sekolah, baik bagi
peserta didik yang mengikuti pembelajaran secara daring maupun luring.

3. Penghambat dalam proses pembelajaran pada kondisi wabah covid-19 di kelas III Sekolah Dasar
Negeri 5 Sawojajar Kota Malang

Paparan data ini dibuat berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III Sekolah Dasar Negeri 5
Sawojajar Kota Malang, yang membahas adanya penghambat yang ditemui dalam proses pembelajaran secara
daring oleh guru untuk peserta didik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 5 Kota Malang selama masa pandemi
covid-19. Proses tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Guru di kelas III mengalami kesulitan dalam memantau atensi peserta didik terhadap materi yang
diberikan pada saat pembelajaran daring

b. Peserta didik mengalami keterlambatan akademik, yang pada dasarnya keadaan peserta didik
memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal, sangat
lambat belajar, dan keadaan peserta didik yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai dalam
beberapa mata pelajaran.

[3]
Almira Zahra Mauliadini1, Problematikan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri 5Sawojajar

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, guru perlu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
media pembelajaran, bahan ajar, hingga pengkondisian peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
Pembelajaran daring di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Kota Malang ini menggunakan google meet/zoom.
Pelaksanaan pembelajaran daring tersebut memberikan dampak bagi guru. Berdasarkan hasil wawancara,
peneliti memperoleh informasi terkait pelaksanaan pembelajaran daring di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar
Kota Malang dampak yang dirasakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu guru sulit memantau
atensi peserta didik terhadap materi yang diberikan. Salah satu kendala yang dihadapi guru dalam mengajar
adalah saat berhadapan dengan peserta didik dengan masalah atensi.
Dalam situasi demikian, seringkali emosi guru menjadi kurang stabil, bukan hanya guru melainkan kondisi
emosi peserta didik juga terdampak. Keterlambatan akademik juga menjadi salah satu penghambat jalannya
pembelajaran, karena keadaan peserta didik yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi tetapi
tidak dapat memanfaatkan secara optimal. Problematika yang terakhir yaitu keadaan peserta didik yang memiliki
bakat akademik tetapi kurang memadai, Peserta didik perlu mengenal karakteristik pribadi (intelektual, bakat,
kepribadian, minat, dsb) untuk mendukung cita-cita dan karirnya, karena dengan mengenal karakteristik nya,
peserta didik mampu memudahkan mengambil keputusan yang tepat.

PEMBAHASAN
Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan saat ini termasuk dalam sektor pendidikan.
Kebijakan social distancing ataupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran Covid-19 mendorong
semua sektor pendidikan untuk tetap melaksanakan pembelajaran meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah
menjadi langkah mitigasi yang paling efektif guna meminimalisir penyebaran wabah pada peserta didik. Hal itu
membuat pemerintah dan tenaga kependidikan lainnya harus memikirkan kebijakan, yaitu dengan keluarnya SE
Mendikbud No. 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19) diikuti dengan SE Sesjen No.15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Hal
itu memberi dampak yang serius di dalam pembelajaran, mau tidak mau atau suka maupun tidak suka pendidik
harus bisa mengambil keputusan. Pendidik harus bisa menempatkan diri serta beradaptasi.

Dimasa pandemi Covid-19 pendidik dituntut agar menjadi lebih kreatif dan berinovasi di dalam pembelajaran
secara daring dan wajib mengubah cara pendekatan yang dulunya melakukan pembelajaran secara aktif dikelas,
berubah menjadi tidak langsung/tatap muka. Hal ini membuat pendidik wajib menggunakan metode atau model
pembelajaran yang lebih kreatif lagi dalam pelaksanaan pembelajaran daring dengan tujuan guna membagikan
ilmunya kepada peserta didik dimana pendidik harus menyampaikan materi dengan menggunakan berbagai
media pembelajaran dimana media pembelajaran itu yang dimaksudkan contohnya media vidio atau virtual
yang berkarakter agar peserta didik menjadi lebih semangat dalam mengikuti setiap pembelajarannya.

Namun beberapa permasalahan yang dihadapi para pendidik yaitu keterbatasan pendidik dalam menilai peserta
didik melalui pembelajaran daring dikarenakan sebagian tugas yang diberikan dikerjakan oleh orang tuanya,
sehingga dalam hal ini membuat pendidik kesulitan dalam menilai peserta didik. Selanjutnya pendidik juga
kesulitan dalam mengontrol peserta didik serta kurangnya peserta didik yang aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Adanya pandemi Covid-19 ini, membuat peserta didik dan pendidik tidak siap dalam menjalani
pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Hal ini juga menjadi salah satu permasalahan, di mana

[4]
xxxxxxxxxx, Volume x Nomorr x Bulan xxxx

perpindahan pembelajaran sebelumnya dilakukan secara langsung dikelas / tatap muka menjadi pembelajaran
tidak langsung atau melalui jaringan. Hal ini terjadi secara cepat serta mendadak karena adanya pandemi
Covid-19 dan pada akhirnya beberapa pendidik tidak mampu mengikuti jalannya perubahan dengan adanya
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. Sebenarnya dengan adanya ini, pendidik dapat memanfaatkan
teknologi guna mensupport pembelajaran secara daring dimasa pandemi Covid-19.

Adanya pandemi Covid-19 menjadikan aktivitas pembelajaran yang dulunya dilakukan di sekolah berubah
menjadi aktivitas pembelajaran di rumah yang berbasis teknologi. Pembelajaran secara daring dilaksanakan
menyesuaikan kemampuan di setiap sekolah. Pemanfaatan teknologi digital seperti WhatsApp, Google
Clasroom, Google Meet dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada saat daring.

Pelaksanaan sistem pembelajaran dalam teknologi membuat hal baru untuk pendidik di negara Indonesia. Proses
pembelajaran yang terlihat memudahkan faktanya sangat memerlukan banyak persiapan bagi pendidik guna
mempersiapkan materi sebelum disampaikan pada peserta didik secara baik dan lancar, serta media yang
digunakan berupa handphone, laptop, atau jaringan internet yang menjadi salah satu pilihan terbaik untuk
tercapainya suatu pembelajaran daring. Tetapi kenyataannya di awal di berlakukannya pembelajaran yang
dilakukan secara daring memunculkan banyak permasalahan yang terjadi yang dirasakan serta dihadapi oleh
pendidik maupun peserta didik.

Problematika yang dihadapi Pendidik dan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran Daring di masa
Pandemi Covid-19

Salah satu sekolah dasar yang sudah melakukan pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 yaitu Sekolah
Dasar Negeri 5 Sawojajar Malang menurutnya di masa pandemi Covd-19 saat itu pendidik telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan baik. Guru telah memanfaatkan media pembelajaran menggunakan WhatsApp,
Google Meet, serta Google Classroom dan pendidik juga memberikan materi dengan menggunakan berbagai
media pembelajaran seperti menyampaikan materi dalam bentuk vidio pembelajaran, powerpoint, dan lainnya.
Konten materi yang disampaikan pendidik melalui media pembelajaran tersebut tidak sepenuhnya efektif
dikarenakan materi belum sepenuhnya di pahami oleh peserta didik. Mereka lebih memahami materi
berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Hal tersebut terbukti karena adanya seorang pendidik yang
membagikan materi berdasarkan powerpoint dan vidio pembelajaran yang telah di share di WhatsApp Group,
di mana materi itu hanya dilihat oleh sebagian peserta didik bahkan ada yang hanya melihat materi tersebut
tapi tidak di buka serta pelajari. Hal seperti inilah yang menjadi permasalahan yang dihadapi pendidik karena
peserta didik tidak memahami materi yang diberikan oleh pendidik, bisa dikatakan peserta didik kurang aktif
dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring.

Kemandirian siswa dalam pembelajaran secara daring tidak dapat sepenuhnya berjalan dengan baik.
Pembelajaran daring tidak adanya tatap muka antara peserta didik dan pendidik, menyebabkan peserta didik
harus mandiri dalam menyelesaikan tugas dan dalam memahami materi serta menyelesaikan tugas yang
diberikan pendidik termasuk dalam pelaporan bahwa peserta didik tersebut hadi dan mengikuti jalannya
pembelajaran.

Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak kepada pendidik dalam proses pembelajaran daring karena

[5]
Almira Zahra Mauliadini1, Problematikan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri 5Sawojajar

pendidik tidak leluasa dalam memantau perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Kontrol peserta didik
dari jarak jauh adalah sebuah tantangan bagi pendidik ditambah lagi dengan peserta didik jarang dibimbing
oleh orang tua serta kurangnya pemahaman orang tua terhadap perkembangan peserta didik, sehingga proses
pembelajaran tidak berjalan secara maksimal.

Adapun permasalahan yang dialami oleh Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Malang yaitu kurangnya
kepedulian peserta didik terhadap pentingnya literasi dan pengumpulan tugas yang sering menghambat
pembelajaran daring. Tugas yang seharusnya dikumpulkan dalam tenggat waktu yang telah ditentukan tetapi
sering molor bahkan ada yang tidak mengumpulkan samasekali. Peserta didik yang kurang aktif dan tidak
tertarik dalam mengikuti pembelajaran meskipun mereka didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai
seperti adanya Wifi di rumah, ketersediaan Handphone, komputer atau laptop.

Terdapat sebagian peserta didik yang tidak memiliki Handphone atau laptop yang digunakan sebagai media
pembelajaran secara daring, jika ada itu milik orang tua nya. Setelah orang tua menyelesaikan pekerjaannya
bisa saja mereka mengikuti pelajaran atau menyelesaikan tugas pada siang hari, sore atau hari itupun. Selain itu
peserta didik sulit mengikuti pembelajaran dikarenakan jaringan internet yang kurang memadai, sehingga
mereka tertinggal materi pembelajaran. Hal ini disebabkan sebagian orang tua siswa memiliki ekonomi yang
menengah hingga bawah sehingga peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran daring secara baik.

Solusi dari Problematika yang dihadapi Pendidik dan Peserta didik

Berdasarkan hasil dari wawancara di Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Malang dengan salah satu pendidik
diperoleh informasi bahwa dalam mengatasi permasalahan tersebut , pendidik dituntut untuk melakukan inovasi
yang lebih menarik di dalam pembelajaran atau guru diwajibkan memilih rancangan pembelajaran yang cocok
dengan kondisi sekarang yaitu pembelajaran daring. Pendidik hendaknya mempersiapkan bahan ajar semenarik
mungkin, contohnya dengan cara penyajian materi dalam bentuk powerpoint maupun vidio pembelajaran yang
dapat menghidupkan suatu pembelajaran, pendidik juga mencari referensi terkait model pembelajaran yang
akan diajarkan. Terkadang pendidik juga perlu berbincang atau berdiskusi dengan pendidik lain terkait model
pembelajaran yang menarik untuk dipergunakan dalam pembelajaran secara daring. Kemudian permasalahan
yang dihadapi pendidik yaitu peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dapat diatasi dengan
proaktif mengabari peserta didik dan orang tuanya via telepon secara personal. Solusi lainnya apabila tidak
memungkinkan jika berkunjung ke rumah peserta didik maka pendidik berusaha mencari tahu apakah kendala
pada peserta didik sehingga tidak mengikuti pembelajaran secara daring dengan cara menghubungi orang
tuanya. Apabila peserta didik memang malas maka akan dilakukan koordinasi bersama dengan orang tua
peserta didik untuk mendampingi peserta didik pada saat pembelajaran daring.

Solusi selanjutnya dengan pendidik menghubungi orang tua peserta didik agar kiranya meluangkan waktunya
untuk membimbing anaknya yang mengalami keterbatasan dalam pembelajaran daring. Selain membantu orang
tua juga meminjamkan handphone nya guna segera digunakan peserta didik untuk pembelajaran daring dan
pendidik meminta kepada peserta didik yang aktif dalam pembelajaran kiranya mengerjakan tugasnya yang
belum terselesaikan, serta menanyakan apa penyebab peserta didik tidak mengerjakan tugas yang telah
diberikan.

[6]
xxxxxxxxxx, Volume x Nomorr x Bulan xxxx

Pendidik juga diharap memberikan motivasi kepada peserta didik agar tidak bosan dalam melakukan
pembelajaran ,di mana peserta didik diberi kesempatan untuk menonton vidio yang dapat memberikan motivasi
serta semangat ke peserta didik. Hal ini bisa membantu pendidik dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik.

KESIMPULAN
Dunia ini tengah dilanda wabah yang mematikan yaitu wabah penyakit yang biasa disebut corona virus (Covid-
19) yang pada mulanya ditemukan di Kota Wuhan negara Tiongkok sejak akhir tahun 2019 dan begitu cepat
menyebar di berbagai belahan dunia tidak terkecuali negara Indonesia. Wabah Covid-19 ini memberi dampak
terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang terdampak pandemi yaitu aspek pendidikan. Hal ini
menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan pembelajaran daring sebagai usaha untuk
meminimalisir penyebaran wabah Covid-19. Salah satu sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran daring
di masa pandemi Covid-19 yaitu Sekolah Dasar Negeri 5 Sawojajar Malang. Pendidik menggunakan berbagai
media pembelajaran untuk menyampaikan materi dalam bentuk power point, video pembelajaran, dan lainnya.
Selain menggunakan media video dan power point, pendidik juga dapat memanfaatkan aplikasi yang telah
tersedia seperti aplikasi WhatsApp, Google Meet, dan Google Classroom serta media pembelajaran yang lebih
menarik lagi.

Berbagai masalah yang dihadapi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran secara daring yaitu guru
kesulitan dalam memberikan materi yang mudah dipahami oleh peserta didik. Kemandirian siswa selama
pembelajaran jarak jauh tidak dapat terlaksana dengan baik. Di dalam pembelajaran tidak adanya tatap muka
antar peserta didik dengan pendidik, sehingga menyebabkan peserta didik harus mandiri dalam menyelesaikan
tugasnya serta memahami materi yang telah diberikan. Hal ini memungkinkan terjadinya peserta didik kurang
mampu dalam memahami materi terlebih lagi materi yang diberikan membutuhkan penjelasan yang detail.
Kemudian permasalahan yang dialami peserta didik yaitu kurangnya fasilitas dan akses jaringan yang memadai
sehingga menyebabkan pembelajaran tidak seefektif pembelajaran saat tatap muka, peserta didik juga
mengalami kejenuhan pada saat pembelajaran berlangsung dikarenakan mereka belajar dari rumah sudah cukup
lama dan tidak bisa bertemu dengan teman sebayanya sehingga itu yang menyebabkan peserta didik malas dan
bosan dalam mengikuti pembelajaran. Solusinya yaitu peserta didik dan pendidik serta orang tua peserta didik
bisa bekerja sama dalam membimbing peserta didik dalam pembelajaran daring. Kemudian tentang
permasalahan peserta didik tidak mempunyai perangkat bisa memuat kelompok pembelajaran dengan teman
yang ada di sekitarnya agar bisa saling membantu.

DAFTAR PUSTAKA
Dwitalia Sari, D. (2021). Permasalahan guru Sekolah Dasar selama pembelajaran daring. Jurnal Ilmiah
KONTEKSTUAL, 2(02), 27–35. https://doi.org/10.46772/kontekstual.v2i02.394

Guswanti, M., & Satria, R. (2021). Problematika pembelajaran dalam problematika pembelajaran dalam
jaringan (Daring) pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 4 Pariaman. An-Nuha,
1(2), 116–124. https://doi.org/10.24036/annuha.v1i2.43

[7]
Almira Zahra Mauliadini1, Problematikan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar Negeri 5Sawojajar

Haryadi, R., & Selviani, F. (2021). Problematika pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. AoEJ:
Academy of Education Journal, 12, 254–261.

Imas Mastoah, Z. M. (2020). Kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar pada masa Covid 19 di kota
serang. 5(2), 3–12.

[8]

Anda mungkin juga menyukai