Anda di halaman 1dari 2

Nama : Armanda Dicky Sasongko

Kelas : 5-02
No. Urut : 02
Program Studi : Diploma III Akuntansi AP

Menjadi mahasiswa Diploma III Akuntansi Alih Program PKN STAN merupakan salah satu
rezeki yang paling saya syukuri. Jujur saja, saya memimpikan hal tersebut sejak menjadi
mahasiswa Diploma I Pajak di PKN STAN, namun tidak pernah mengira akan bisa tercapai.
Banyak hal yang saya dapatkan ketika saya menjadi mahasiswa PKN STAN, seperti yang
sudah saya bayangkan sebelumnya. Pertama, memperoleh banyak teman yang pintar di
berbagai bidang. Memiliki teman yang pintar adalah anugerah bagi saya, karena saya dapat
mendapatkan banyak hal baru dari mereka yang membantu saya dalam menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan. Salah satunya adalah Yudha, ketua kelas di kelas 3-02 DIII
Akuntansi AP, yang memberikan contoh figur menjadi pemimpin, baik sebagai ketua kelas
maupun sebagai kepala rumah tangga. Kedua, saya bisa merasakan atmosfer Bintaro lagi
setelah pernah tinggal selama setahun di tahun 2017-2018. Mungkin semua orang tidak
merasakan seperti saya, namun rasanya tinggal di Bintaro itu sedikit lebih menenangkan
dan tidak sepadat di Jakarta. Memang bukan pedesaan, namun Bintaro bagi saya sedikit
menyejukan hati. Saya sendiri juga tidak paham kenapa hal ini bisa terjadi, mungkin karena
memiliki kenangan yang cukup indah karena saya bertemu pertama kali dengan istri di
Bintaro. Pelajaran yang bisa saya ambil dari menjadi mahasiswa PKN STAN ini adalah
ternyata lingkungan sangat memengaruhi terbentuknya pola pikir dan kebiasaan. Saya
merasakan bahwa berinteraksi dengan orang-orang pintar memang membuat saya jauh
lebih kritis dan terbiasa pada hal-hal positif yang mungkin sebelumnya saya tidak pernah
lakukan pada saat bekerja.

Menjalani semester lima jujur saja agak menakutkan dan berat bagi saya. Karena hal yang
paling memberatkan adalah bayang-bayang ketakutan akan drop out di mata kuliah
Akuntansi Biaya II Pak Didik. Tidak hanya itu, mata kuliah Praktikum Pengantar Akuntansi di
semester tiga dan empat rasanya jauh lebih mudah soal ujiannya daripada mata kuliah
Pengantar Akuntansi. Sekarang justru kebalikannya, bahkan kesulitannya lebih tinggi soal
ujian Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah I (PAKM I) dibandingkan dengan Akuntansi
Keuangan Menengah I (AKM I). Sebenarnya kalau dilihat tipe soalnya, memang ada bagian
tricky di setiap soalnya. Namun sebetulnya saya merasa kesulitan ini hanya karena kurang
latihan saja. Padahal saya yakin Pak Luthfi telah mengajarkan mati-matian menjelaskan
materi PAKM I dengan waktu yang sangat singkat, seratus menit. Saya sendiri lebih setuju
jika waktu kegiatan belajar mengajar PAKM I disamakan dengan waktu kegiatan belajar
mengajar Praktikum Pengantar Akuntansi sebelumnya, yaitu 340 menit. Karena memang
PAKM I ini kuncinya adalah banyak latihan soal sebetulnya. Semakin variatif soal yang
dikerjakan, semakin banyak amunisi yang bisa digunakan untuk mengerjakan setiap ke-
tricky-an soal ujian PAKM I.

Kesan bertemu kedua kalinya dengan Pak Luthfi secara keseluruhan sangat mengesankan.
Cara mengajar bapak dengan gestur penegasan yang khas dan penjelasan substansi dari
materi yang disampaikan sangat membantu dalam memahami mata kuliah PAKM I. Tidak
hanya itu, sebenarnya yang paling saya tunggu dari dosen adalah pesan-pesan dalam
menjalani kehidupan. Bagi saya, pelajaran seperti ini hanya bisa didapatkan secara
langsung dengan dosen daripada membaca buku saja. Kelas dibuat interaktif dan menarik
sehingga selalu seru dan antusia dalam mengikuti kelas PAKM I. Pelajaran yang bisa saya
ambil dari Pak Luthfi dan pengalaman kelas PAKM I adalah sesungguhnya semakin banyak
aksi maka semakin banyak pengetahuan yang menempel di otak. Seperti yang pernah
disampaikan oleh bapak bahwa mendengar penjelasan saja sebetulnya sudah baik, namun
akan lebih baik lagi jika penjelasan tersebut bisa dituliskan atau diaksikan dengan hal lain
seperti diajarkan. Dan hal ini sebetulnya berhubungan dengan cara menghadapi ujian mata
kuliah PAKM I. Semakin banyak latihan, semakin menguasai ujian PAKM I. Kalau boleh
saran, mungkin mata kuliah PAKM I perlu diterapkan adanya tugas setiap pertemuan untuk
mengerjakan paling tidak 2 soal agar mahasiswa tertuntut selalu latihan sehingga
persiapannya akan jauh lebih matang.

Target di semester 6 ini saya ingin mengubah cara belajar saya agar jauh lebih baik dari
semester 5. Pertama, saya akan banyak latihan soal khususnya untuk soal yang berkaitan
erat dengan akuntansi. Kedua, saya akan membuat rangkuman untuk setiap mata kuliah di
setiap pertemuan agar tidak terlalu berat pada saat belajar H-1 ujian. Ketiga, saya harus
bisa menyelesaikan tugas KTTA di liburan semester 5 ini agar saya bisa optimal dalam
belajar di semester 6. Semoga ada kesempatan ketiga kalinya bertemu Pak Luthfi di
semester 6 depan.

Anda mungkin juga menyukai