12-2005
Standar Nasion
Nasion al Indonesia
Emis
misii g
gas
as buang – S
Sumb
umber
er tida
tid ak be
b ergerak –
Bagian 12:12: Pe
Penentuan
nentuan ttotal
otal partikel
partik el
secara isokinetik
ICS 13.
13.040
040.40
.40 Badan Standard isasi
is asi Nasion
Nasional
al
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Daftar
Daftar is i
i
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Prakata
SNI Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 12: Penentuan total partikel secara
isokinetik ini dirumuskan dan diuji coba di laboratorium pengujian dalam rangka validasi
metode serta telah dikonsensuskan oleh Subpanitia Teknis Parameter Uji Kualitas Udara
dari Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan
Lingkungan (Panitia Teknis 207S).
Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat
maupun daerah pada tanggal 5 – 6 Agustus 2004 di Jakarta.
ii
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
2 Ruang
Ruang lingku p
Standar ini digunakan untuk menentukan kadar total partikel dalam emisi gas buang sumber
tidak bergerak.
3 Acuan normatif
JIS Z 8808-1995,
8808-1995, Methods of measuring dust concentration in flue gas.
3.1
emisi
zat, energi, dan atau komponen lain yang dihasilkan dari kegiatan yang masuk atau
dimasukkan ke udara ambien
3.2
partikel
partikel padat sisa pembakaran dan butiran partikel yang telah dihilangkan uap airnya
3.3
kadar partikel
massa partikel yang terkandung dalam 1 m 3 gas buang kering dikoreksi pada kondisi normal
(25oC, 760 mmHg), dalam satuan g/Nm3
3.4
mg/Nm 3
satuan ini dibaca sebagai miligram per normal meter kubik, notasi N menunjukkan satuan
volum hisap kering udara gas buang dikoreksi pada kondisi normal (25°C, 760 mmHg)
3.5
pengambilan contoh uji secara isoki netik
laju alir gas buang yang melalui nozzle harus sama dengan laju alir gas buang dalam
cerobong
5 Penentuan
4.1 Prinsip
Pengambilan contoh uji partikel dilakukan secara isokinetik dimana kadar air, komposisi gas
Pengambilan
dan laju alir gas dalam cerobong harus ditentukan terlebih dahulu sehingga laju alir gas
buang yang melalui nozzle harus sama dengan laju alir gas buang dalam cerobong,
kemudian kadar partikel ditentukan secara gravimetri.
1 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
4.2 Bahan
4.2.1
4.2.1 Filter khu sus terbu at dari serat gelas atau serat kuars a
CATATAN
berat Apabila 5perkiraan
debu melebihi beratlebih
mg dan tidak debudari
tidak
50 melebihi 5 mg filter
mg digunakan digunakan
silinder.filter bulat. Untuk perkiraan
4.2.2
4.2.2 Hidro gen perok sid a (H2O2) 3%
Encerkan 10 mL H2O2 30% dengan 90 mL air suling dalam gelas piala 250 mL.
4.3 Peralatan
g) L/menit;
wet gas meter dengan kapasitas 5 L tiap 1 putaran;
h) unit penangkap gas SO2 dan uap air (botol
(botol impinger besar yang diisi larutan
larutan H202 3%
dan botol pengering);
i) pipa pengambil partikel;
j) pipa selang karet,
karet, panjang disesuaikan
disesuaikan kebutuhan
kebutuhan
k) oven;
l) desikator;
m) gelas piala 250 mL.
2 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Keterangan gambar:
A adalah cerobong;
cerobong; J adalah pemisah
pemisah kabut;
B adalah penangkap uap air; K adalah fiber kaca;
C adalah pengumpul debu; L adalah pompa vakum;
D adalah nozzle
nozzle;; M adalah kranpengatur
kranpengatur aliran udara;
E adalah arah aliran gas; N adalah separator kabut oli;
F
G adalah
adalah bahan tahan panas;
pipa pengambil contoh uji; O
R adalah
adalah termometer;
termomete
termomete r;
termometerr pd gas meter;
H adalah larutan H2O2; S adalah manometer;
I adalah botol penjerap SO2; T adalah gas meter tipe basah;
(Midget impinger)
Gambar
Gambar 1 Rangkaian
Rangkaian alat
alat pengambil
pengambil contoh tot al partikel
4.
4.4
4 Persiapan
Persiapan pengambilan conto h uji
4.5 Penentu
Penentu an diameter nozzle
a) Lakukan perhitungan debit gas buang rata-rata ( qm ) dengan menggunakan data laju alir
gas buang rata-rata ( v ) dan diameter nozzle yang dipilih sedemikian rupa (trial
(trial and
error) sehingga didapatkan hasil perhitungan debit gas buang berkisar 20 L/menit.
b) Lakukan perhitungan debit gas buang (qm) masing-masing titik lintas dengan
menggunakan
mengguna kan data laju alir gas buang (v) masing-masing titik lintas dan diameter nozzle
yang sesuai.
π 2 Xw 273 + tm Pa + Ps − 3
qm =
d v (1 − ) × × 60 × 10
4 100 273 + ts Pa + Pm − Pv
dengan pengertian:
π 2 Xw 273 + tm Pa + Ps − 3
qmn =
d v n (1 − ) × × 60 × 10
4 100 273 + ts Pa + Pm − Pv
3 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
dengan pengertian:
ts
P adalah
adalah temperatur
tekanan gas buang
atmosfer dalam cerobong asap ( C);
(mmHg);
a
Pm adalah tekanan dari gas buang pada gas meter (mmHg);
Pv adalah tekanan uap jenuh pada temperatur tm (mmHg);
Ps adalah tekanan statik (mmHg).
n adalah titik lintas
4.6
4.6 Pengambilan
Pengambilan conto h uji
CATATAN Sesuaikan dengan jumlah titik pengukuran dan konsentrasi partikel yang dapat
diperkirakan dengan melihat kecepatan asap yang keluar dari cerobong secara visual, sehingga hasil
perhitungan berat partikel tidak melebihi 5 mg untuk filter jenis circular dan tidak melebihi 50 mg untuk
jenis filter tubular.
4.7
4.7 Pengujian
Pengujian conto h uji
a) Filter contoh uji yang berada dalam wadah dipanaskan pada temperatur 105oC selama 2
jam, kemudian biarkan sampai temperatur kamar dan simpan di dalam desikator selama
24 jam.
b) Timbang kembali
kembali filter contoh uji sampai
sampai diperoleh
diperoleh massa
massa yang konstan,
konstan, W2 (g).
4 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
4.8 Perhitungan
4.
4.8.
8.1
1 Volum gas
gas buang
buang yang
yang dihisap
298 Pa + Pm − Pv − 3
V n = V m × × × 10
273 + tm 760
dengan pengertian:
Vn adalah volum penghisapan gas buang kering dikoreksi pada kondisi standar
250C, 760 mmHg (m3);
Vm adalah volum penghisapan gas buang (dibaca pada gas meter) (L);
tm adalah temperatur gas buang (dibaca pada gas meter) (oC);
Pa adalah tekanan atmosfer (mmHg);
Pm adalah tekanan dari gas buang pada gas meter (mmHg);
Pv adalah tekanan uap jenuh pada temperatur tm (mmHg).
4.
4.8.
8.2
2 Konsentrasi total partikel dalam
dalam emisi
emisi gas buang sumber tidak bergerak
bergerak
Konsentrasi total partikel dalam gas buang kering dihitung pada kondisi normal
25oC dan 760 mmHg dengan rumus sebagai berikut :
−
C n = (W 2
W 1
) × 1000
V n
dengan pengertian:
5 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Lampiran A
(informatif)
Perhitungan
60
s =
qm
dengan pengertian:
dengan pengertian:
6 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Lampiran B
(normatif)
Tabel
Tabel tekanan uap air j enuh
Tabel B.1
Tabel Tekanan
Tekanan uap air jenuh (mmHg)
Tem p er at u r Pv Tem p er at u r Pv
(oC) 0 5 etanol (oC) 0 5 etanol
0 4,6 4,8 0,809
1 4,9 5,1 0,808 31 33,7 34,7 0,782
2 5,3 5,5 0,807 32 35,7 36,7 0,781
3 5,7 5,9 0,806 33 37,7 38,8 0,781
4 6,1 6,3 0,805 34 39,9 41,0 0,780
5 6,5 6,8 0,804 35 42,2 43,4 0,779
6 7,0 7,3 0,804 36 44,6 45,8 0,778
7 7,5 7,8 0,803 37 47,1 48,4 0,777
19 16,5
16,5 17,0
17,0 0,79
0,792
2 49 88,0
88,0 90,2
90,2 0,
0,76
767
7
20 17,5
17,5 18,1
18,1 0,79
0,792
2 50 92,5
92,5 94,8
94,8 0,
0,76
766
6
21 18,7
18,7 19,2
19,2 0,79
0,791
1 51 97,2
97,2 99,6
99,6 0,
0,76
765
5
22 19,8
19,8 20,4
20,4 0,79
0,790
0 52 102,
102,1
1 104,
104,6
6 0,
0,76
764
4
23 21,1
21,1 21,7
21,7 0,78
0,789
9 53 107,
107,2
2 109,
109,8
8 0,
0,76
764
4
24 22,4
22,4 23,1
23,1 0,78
0,788
8 54 112,
112,5
5 115,
115,2
2 0,
0,76
763
3
25 23,8
23,8 24,5
24,5 0,78
0,787
7 55 118,
118,0
0 120,
120,9
9 0,
0,76
762
2
26 25,2
25,2 26,0
26,0 0,78
0,787
7 56 123,
123,8
8 126,
126,7
7 0,
0,76
761
1
27 26,7
26,7 27,5
27,5 0,78
0,786
6 57 120,
120,8
8 132,
132,9
9 0,
0,76
76
28 28,4
28,4 29,2
29,2 0,78
0,785
5 58 136,
136,0
0 139,
139,2
2 0,
0,75
759
9
29 30,1
30,1 30,9
30,9 0,78
0,784
4 59 142,
142,5
5 145,
145,9
9 0,
0,75
758
8
30 31,8
31,8 32,8
32,8 0,78
0,783
3 60 149,
149,3
3 152,
152,8
8 0,
0,75
758
8
CATATAN Tabel ini digunakan untuk mencari nilai Pv
7 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Lampiran
Lampir an C
(normatif)
Pelaporan
8 dari 9
SNI 19-7117.12-2005
19-7117.12-2005
Bibliografi
9 dari 9
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung
Ge dung Manggala
Manggala Wanabakti
Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. J end. Gatot
Gatot Subrot o, Senaya
Senayan
n J akarta 1027
10270
0
Telp: 021- 574 7043
7043;; Faks: 021- 574704
5747045;
5; e-mail : bsn @bsn.go .id