Dhewanti Puspa Cantika
Dhewanti Puspa Cantika
TEOSOFI
Doesen Pengampu :
Disusun Oleh :
Farmasi F
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
B. Peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas dalam keimanan Islam
......................................................................................................................................................8
C. Tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan sikap moderat dalam konteks lingkungan
sosial yang mungkin cenderung ekstrem atau fundamentalis......................................................9
D. Cara mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan tuntutan dan tekanan dari
lingkungan global yang serba dinamis dan beragam.................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang mukmin yang moderat adalah suatu perjalanan spiritual dan intelektual
yang memadukan kekuatan iman dengan pemahaman yang seimbang terhadap ajaran agama dan
realitas dunia. Moderasi dalam keimanan bukanlah sekadar penampilan luar yang tenang dan
santun, tetapi juga mencakup kedalaman pemahaman akan nilai-nilai agama yang berakar pada
kearifan dan toleransi. Latar belakang menjadi mukmin yang moderat sering kali dipengaruhi
oleh pengalaman pribadi, pendidikan, dan interaksi dengan masyarakat serta lingkungan sekitar. 1
Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk latar belakang seorang mukmin
yang moderat. Melalui pendidikan yang holistik dan terbuka, seseorang dapat mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama serta memperoleh keterampilan berpikir kritis
yang diperlukan untuk menafsirkan ajaran tersebut dalam konteks zaman dan tempatnya.
Pendidikan yang mempromosikan dialog antaragama juga memungkinkan seseorang untuk
memahami persamaan dan perbedaan antara keyakinan beragama, yang pada gilirannya
memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Interaksi dengan masyarakat juga merupakan faktor penting dalam membentuk latar
belakang seorang mukmin yang moderat. Melalui dialog dan kerjasama dengan berbagai
kelompok masyarakat, seseorang dapat memperluas cakrawala pemahaman dan meningkatkan
toleransi terhadap perbedaan. Pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan orang-orang dari
1
AZMI, M. M., & ZULFIANA, A. F. (2023). MEMBUMIKAN ISLAM MODERAT: STUDI INTERNALISASI NILAI ISLAM
MODERAT BAGI GENERASI MUDA. Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 8(1), 28-
3
latar belakang budaya, sosial, dan agama yang berbeda dapat membuka mata seseorang akan
kompleksitas dunia dan mengurangi ketakutan atau prasangka terhadap yang berbeda.
Selain itu, lingkungan keluarga juga memainkan peran yang signifikan dalam membentuk
latar belakang seorang mukmin yang moderat. Keluarga yang menerapkan nilai-nilai seperti
kasih sayang, penghargaan terhadap perbedaan, dan komunikasi terbuka akan membantu
membentuk kepribadian yang toleran dan inklusif. Pendidikan agama yang disampaikan dengan
cara yang moderat dan tidak dogmatis juga akan membantu mendorong pemahaman yang
seimbang tentang ajaran agama.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas dalam
keimanan Islam?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan sikap moderat dalam konteks
lingkungan sosial yang mungkin cenderung ekstrem atau fundamentalis?
4. Bagaimana cara mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan tuntutan dan tekanan
dari lingkungan global yang serba dinamis dan beragam?
4
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas
dalam keimanan Islam
3. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan sikap moderat dalam
konteks lingkungan sosial yang mungkin cenderung ekstrem atau fundamentalis
4. Untuk mengetahui cara mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan tuntutan dan
tekanan dari lingkungan global yang serba dinamis dan beragam
BAB II
5
PEMBAHASAN
Pembentukan pemahaman moderat terhadap ajaran agama Islam dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang kompleks dan multidimensional. Faktor-faktor ini melibatkan aspek individual,
sosial, budaya, dan pendidikan yang berinteraksi satu sama lain untuk membentuk pemahaman
yang seimbang dan inklusif terhadap Islam. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan pemahaman moderat terhadap ajaran agama Islam:2
2. Interaksi Sosial:
3. Pengalaman Pribadi:
2
Fanani, Z. (2024). Penelitian terkait FPI Analisis Filosofis Penerapan Moderasi Keberagamaan di Pondok Pesantren
Islam Al-Mukmin Ngruki. Sanaamul Quran: Jurnal Wawasan Keislaman, 5(1).
6
4. Pengaruh Keluarga:
Akses yang mudah terhadap sumber daya pendidikan dan informasi, termasuk
literatur, media, dan internet, memungkinkan individu untuk mengakses berbagai
pandangan dan interpretasi tentang Islam. Ini dapat membantu menghindari pemahaman
yang sempit atau ekstrem.
Peran pemimpin agama dan otoritas keagamaan dalam memberikan panduan dan
interpretasi yang moderat terhadap ajaran agama sangat penting. Pemimpin yang
mempromosikan toleransi, perdamaian, dan keadilan memainkan peran penting dalam
membentuk pemahaman moderat terhadap Islam di antara umatnya.
B. Peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas dalam keimanan Islam
7
Peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas dalam keimanan Islam
sangatlah penting dalam membentuk individu yang memiliki pemahaman yang seimbang dan
berempati terhadap perbedaan. Berikut adalah beberapa cara di mana pendidikan berperan dalam
mempromosikan sikap toleransi dan inklusivitas dalam keimanan Islam:3
Pendidikan agama Islam yang baik harus mencakup pengajaran tentang nilai-nilai
yang mendorong toleransi, seperti kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap
perbedaan. Melalui pembelajaran tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan prinsip-
prinsip ajaran Islam yang inklusif, siswa dapat memahami pentingnya memperlakukan
semua orang dengan hormat, terlepas dari perbedaan keyakinan atau latar belakang
budaya.
3
Asep Maulana Rohimat, M. S. I. (2023). Membangun Muslim Moderat. Asep Maulana Rohimat.
8
5. Pembentukan Komunitas Belajar yang Inklusif:
Guru memainkan peran kunci dalam membentuk sikap siswa terhadap toleransi
dan inklusivitas. Pelatihan guru yang komprehensif dalam bidang pendidikan
multikultural dan interreligius membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam pengajaran mereka.
Dengan pendekatan yang holistik dan terpadu, pendidikan dapat menjadi sarana yang kuat
dalam membentuk sikap toleransi dan inklusivitas dalam keimanan Islam. Ini membantu
membangun masyarakat yang beragam tetapi bersatu, di mana semua individu dihormati dan
dihargai atas keunikan dan kontribusi mereka.
C. Tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan sikap moderat dalam konteks lingkungan
sosial yang mungkin cenderung ekstrem atau fundamentalis
Pertahankan sikap moderat dalam lingkungan sosial yang mungkin cenderung ekstrem atau
fundamentalis bisa menjadi tantangan yang kompleks. Berikut adalah beberapa tantangan yang
mungkin dihadapi dalam situasi semacam itu:4
4
Sodikin, A., & Maarif, M. A. (2021). Penerapan Nilai Islam Moderat Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di Perguruan Tinggi. Edukasi, 19(2), 188-203.
9
Individu yang mencoba mempertahankan sikap moderat mungkin merasa
terisolasi atau tidak didukung dalam lingkungan yang didominasi oleh pandangan
ekstrem. Kurangnya dukungan dan solidaritas dari sesama dapat membuat individu
merasa tidak aman atau terancam.
Salah satu sumber utama tantangan bagi Muslim moderat adalah kurangnya
pendidikan agama yang seimbang yang mempromosikan pemahaman yang inklusif,
toleran, dan moderat tentang Islam. Kurikulum pendidikan agama yang didominasi oleh
pendekatan konservatif atau radikal dapat memperkuat pandangan sempit dan ekstrem
dalam komunitas.
10
Individu yang mencoba mempertahankan sikap moderat mungkin menghadapi
kesulitan dalam mencari sumber daya alternatif atau jaringan dukungan di luar
lingkungan yang cenderung ekstrem. Kurangnya akses terhadap pandangan dan nilai-nilai
yang lebih moderat dapat mempersulit individu untuk memperkuat dan mempertahankan
sikap mereka.
D. Cara mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan tuntutan dan tekanan dari lingkungan
global yang serba dinamis dan beragam
Mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan tuntutan dan tekanan dari lingkungan
global yang serba dinamis dan beragam merupakan tantangan yang relevan di era modern ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai integrasi ini:5
11
dialog yang konstruktif, individu dapat menemukan titik temu antara nilai-nilai Islam dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat global lainnya, serta memperkuat sikap toleransi
dan penghargaan terhadap perbedaan.
Lingkungan global yang serba dinamis sering kali menciptakan perubahan sosial
dan teknologi yang signifikan. Mengintegrasikan nilai-nilai moderat Islam dengan
perkembangan ini melibatkan kemampuan untuk mengadaptasi ajaran agama dengan cara
yang relevan dan bermakna dalam konteks teknologi modern dan perubahan sosial yang
terus-menerus.
Mengambil peran aktif dalam isu-isu global seperti perdamaian, keadilan sosial,
dan lingkungan membantu mewujudkan nilai-nilai moderat Islam dalam tindakan nyata.
Melalui keterlibatan dalam organisasi atau gerakan yang berkomitmen pada nilai-nilai
ini, individu dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan perdamaian,
kesetaraan, dan keberlanjutan di tingkat global.
6
Fisher, A. (2011). Critical thinking: An introduction.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Dalam era globalisasi yang serba dinamis dan beragam ini, integrasi nilai-nilai moderat
Islam dengan tuntutan dan tekanan dari lingkungan global menjadi semakin penting.
Pembahasan di atas menggambarkan kompleksitas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh
individu dalam menjaga sikap moderat dalam keimanan Islam. Dengan pendidikan yang berbasis
konteks, dialog antaragama dan antarbudaya, adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi,
keterlibatan dalam isu-isu global, pengembangan keterampilan komunikasi antarbudaya, dan
menjadi contoh yang hidup, individu dapat membangun jembatan yang kuat antara nilai-nilai
Islam dan realitas dunia yang beragam. Melalui upaya-upaya ini, mereka tidak hanya
memperkuat identitas keagamaan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan
masyarakat global yang lebih toleran, inklusif, dan berdaya saing, di mana perdamaian, keadilan,
dan kesetaraan dijunjung tinggi. Dengan kesadaran akan tantangan yang ada dan tekad untuk
terus memperjuangkan nilai-nilai moderat, kita dapat membayangkan masa depan yang lebih
cerah di mana umat Islam menjadi agen perdamaian dan harmoni di dunia yang semakin
terhubung ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Maulana Rohimat, M. S. I. (2023). Membangun Muslim Moderat. Asep Maulana Rohimat.
14
AZMI, M. M., & ZULFIANA, A. F. (2023). MEMBUMIKAN ISLAM MODERAT: STUDI
INTERNALISASI NILAI ISLAM MODERAT BAGI GENERASI MUDA. Raudhah
Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 8(1), 28-42.
Fanani, Z. (2024). Penelitian terkait FPI Analisis Filosofis Penerapan Moderasi Keberagamaan di
Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki. Sanaamul Quran: Jurnal Wawasan
Keislaman, 5(1).
Rahmadita, M., & Sonia, F. (2023). Relasi Harmonis Wasatiyyah dalam Moderasi
Beragama. UInScof, 1(1), 307-316.
Sodikin, A., & Maarif, M. A. (2021). Penerapan Nilai Islam Moderat Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi. Edukasi, 19(2), 188-203.
15