Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Siti Nur Rokhma Firnanda

NIM : 04010222013

KELAS : C1

MATA KULIAH : Analisis Kebijakan Publik

Tinjauan Kritis Kebijakan Publik dalam Penanggulangan


Banjir: Tantangan dan Solusi

DEFINISI DAN KONSEP ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

William N. Dunn (2000) berpendapat bahwa analisis kebijakan adalah suatu disiplin
ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai metode penelitian dan argumen untuk
menghasilkan dan mengkomunikasikan pengetahuan terkait kebijakan sehingga dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan kebijakan. Konsep analisis kebijakan publik yaitu
disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan multi-metode penelitian dan argumen untuk
menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang policy relevant untuk memecahkan
masalah kebijakan. Dunn (2000: 117) membedakan tiga bentuk utama analisis Kebijakan
publik, yaitu:

1. Analisis Kebijakan Prospektif

Analisis Kebijakan Prospektif yang berupa produksi dan transformasi informasi sebelum
aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan

2. Analisis Kebijakan Retrospektif

Analisis kebijakan retrospektif adalah sebagai penciptaan dan trnsformasi informasi


sesudah aksi kebijakan dilakukan.

3. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi

Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan


gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi
informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil. ( hal. 12 jurnal analisis
kebijakan publik)

Metode analisis kebijakan publik yang dikemukakan oleh William N. Dunn yaitu:
1. Penataan Masalah, metode ini digunakan untuk menghasilkan informasi ttentang
masalah yang harus dipecahkan.
2. Peramalan, metode ini digunakan untuk menghasilkan informasi tentang hasil
kebijakan yang diharapkan.
3. Resep, metode ini digunakan untuk menciptakan informasi tentang kebijakan public
4. Pemantauan, metode ini digunakan untuk menghasilkan informasi tentang hasil
kebijakan yang diamati
5. Evaluasi, metode ini digunakan untuk menghasilkan informasi tentang nilai dan
kegunaan hasil kebijakan yang diamati dan kontribusinya terhadap kinerja kebijakan.(
jurnal b.ingg)

STUDY CASE

Penanganan Banjir di Kota X

Kota X adalah sebuah kota yang terletak di dataran rendah yang rentan terhadap banjir setiap
musim hujan. Banjir tersebut telah menyebabkan kerugian besar baik dari segi ekonomi
maupun kesejahteraan masyarakat.

Tinjauan Kebijakan:

Pemerintah Kota X telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah banjir ini
selama beberapa tahun terakhir. Beberapa kebijakan yang telah diimplementasikan antara
lain:

1.Peningkatan Infrastruktur Drainase: Pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar


untuk memperbaiki sistem drainase yang sudah ada dan membangun sistem baru di daerah
yang rawan banjir.

2.Pembangunan Tanggul dan Bendungan: Pembangunan tanggul dan bendungan dilakukan


untuk mengendalikan aliran air sungai dan meminimalkan risiko banjir.

3.Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat: Program penyuluhan dilakukan untuk


meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan membuang
sampah pada tempatnya guna mencegah tersumbatnya saluran air.

Analisis Kebijakan:

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah banjir, masih terdapat
beberapa tantangan yang dihadapi:
1.Keterbatasan Anggaran: Meskipun anggaran telah dialokasikan untuk infrastruktur dan
program pencegahan, masih terdapat keterbatasan dalam hal anggaran yang membatasi
kemampuan untuk melakukan perbaikan dan pembangunan secara menyeluruh.

2.Koordinasi Antarinstansi: Koordinasi antarinstansi pemerintah sering kali menjadi


tantangan, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur yang melibatkan beberapa
departemen dan lembaga.

3.Partisipasi Masyarakat: Meskipun program penyuluhan telah dilakukan, partisipasi aktif


masyarakat dalam menjaga lingkungan dan sistem drainase masih rendah.

REKOMENDASI AGAR KEBIJAKAN DITERIMA OLEH MASYARAKAT

Berdasarkan analisis di atas, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk meningkatkan


efektivitas kebijakan penanganan banjir di Kota X:

1.Optimalisasi Penggunaan Anggaran: Pemerintah perlu memprioritaskan alokasi anggaran


untuk proyek-proyek yang memiliki dampak terbesar dalam mengurangi risiko banjir, sambil
tetap memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik.

2.Penguatan Koordinasi Antar instansi: Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi antar


instansi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring proyek-proyek infrastruktur untuk
memastikan sinergi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

3.Peningkatan Partisipasi Masyarakat: Program penyuluhan dan pendidikan masyarakat perlu


ditingkatkan dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, seperti melibatkan
kelompok-kelompok masyarakat lokal dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan
informasi.

Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi ini, diharapkan upaya penanganan banjir di


Kota X dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, serta memberikan perlindungan yang
lebih baik bagi masyarakat dari risiko banjir.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai