Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BIAYA rogram

Magister
MANFAAT PROGRAM Kesejahte
raan
KESERASIAN SOSIAL Sosial,
SEBAGAI UPAYA FISIP,
Universit
PENANGANAN as
KONFLIK SOSIAL DI Padjadjar
an
INDONESIA
Email:
oktia220
O 01@mail
k .unpad.a
ti c.id
a
D
w
i A
P B
e S
r T
m R
a A
n K
a
Konflik sosial di Indonesia merupakan masalah yang
¹
kompleks dan memiliki dampak yang signifikan
,
terhadap masyarakat secara mental, sosial dan dan
B
ekonomi. Terdapat kesenjangan antara hasil penelitian
i
yang menyoroti kompleksitas konflik sosial dari
n berbagai sudut pandang dengan kebutuhan akan
a kebijakan sosial yang holistik dan terintegrasi dalam
h penanganan konflik sosial di Indonesia Penelitian ini
a bertujuan mengases manfaat sosial yang dihasilkan oleh
y program Keserasian Sosial serta evaluasi yang
a mendalam terkait dengan efisiensi penggunaan sumber
ti daya dan efektivitas program dalam mencapai tujuan
R keserasian sosial menggunakan pendekatan cost-benefit
u analysis. Penelitian merupakan studi literatur dengan
s melakukan analisa atas sumber referensi relevan yang
y tersedia. Penelitian menemukan bahwa program
i Keserasian Sosial memiliki potensi untuk memberikan
d manfaat sosial yang signifikan, seperti mengurangi
i ketimpangan sosial, meningkatkan harmoni sosial, dan
² memperkuat hubungan antar individu dan kelompok
, yang dapat berperan untuk mencegah konflik sosial.
D Evaluasi biaya dan manfaat menunjukkan bahwa
i manfaat yang dihasilkan memberikan manfaat yang
n lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan dalam
a pelaksanaan program. Penelitian mengidentifikasi gap
r kebijakan yang perlu ditindaklanjuti dengan penelitian
K lanjut untuk mengukur secara komprehensif manfaat
h sosial dan melakukan evaluasi yang lebih mendalam
a terkait efisiensi sumber daya dan efektivitas program.
ri Kata Kunci : A n a l i s a K e b i j a k a n S o s i a l ; C o s t -
s Benefit Analysia; Program Keserasian Sosia;
m Konflik Sosial
a
³ A
P B
S pada 2022 sebanyak 481 korban jiwa, angka ini mengalami
T penurunan setiap tahunnya semenjak 2015 dengan jumlah
R tertinggi sebanyak 704 korban meninggal akibat konflik sosial
A (BPS, 2022), selain itu besarnya biaya kerugian ekonomi akibat
C konflik yang selama ini ditanggung negara, semakin menambah
T urgensi dalam hal penanganan konflik.
Social conflict in Indonesia is a complex Konflik sosial terjadi ketika ada benturan
problem that significantly impacts society kepentingan antar kelompok di masyarakat yang
mentally, socially, and economically. There is umumnya melibatkan tindakan-tindakan represif dan
a gap between research results that highlight kekerasan. Merujuk pada Bartos dan Wehr (dalam
the complexity of social conflict from various Muliono, 2021), ada tiga konsep penting dalam
perspectives and the need for holistic and memahami konflik sosial yaitu benturan dan
integrated social policies to handle social ketidaksesuaian tujuan (goal incompatibility);
conflict in Indonesia. This research assessed permusuhan (hostility); dan perilaku konflik (conflict
the social benefits generated by the Social behavior). Konflik sosial yang terus berlarut larut
Harmony program and conducted in-depth apabila tidak tertangani dengan baik, akan
evaluations related to the efficiency of berkembang menjadi cikal bakal radikalisme dan
resource use and program effectiveness in aksi-aksi terorisme. Horace.M.Kallen (1998)
achieving social harmony objectives. This mengurai tentang kecenderungan umum radikalisme,
study employed secondary data analysis of yakni radikalisme sebagai reaksi perlawanan
various available and published documents terhadap situasi ketidakidealan yang terjadi,
and materials. The study found that Social radikalisme berupaya mengganti dengan tatanan
Harmony Program has the potential to provide ideal menurut mereka, dan radikalisme yang
significant social benefits, including reducing mempertahankan kebenaran versi ideologi mereka
social inequality, improving social harmony (dalam Amin & Windiyastuti, 2023).
and strengthening social interactions that can Dengan adanya keberagaman dan
play a role in preventing social conflict. Cost kompleksitas yang telah diuraikan tersebut, maka
analysis shows that the potential benefits of merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012
the program’s costs. The study identified tentang Penanganan Konflik Sosial, pemerintah
policy gaps that need to be addressed by bertanggung jawab penuh atas serangkaian kegiatan
further research that measures social benefits secara sistematis dan terencana yang mencakup
comprehensively and deeper analysis on pencegahan, penghentian, dan pemulihan konflik
resource efficiency and program effectiveness. sosial.
Keyword : Social Policy Analysis; Cost-Benefit Implementasi berbagai program penanganan
Analysis,:Social Harmony Program; Social Conflict konflik sosial melibatkan kolaborasi dan sinergitas
lintas sektoral, salah satunya melalui Program
PENDAHULUAN Keserasian Sosial (KS) di Kementerian Sosial. Jika
Dalam sejarah Indonesia, konflik sosial ditelisik secara kontekstual program, keserasian sosial
dengan kekerasan kolektif yang melibatkan negara dimaknai tidak hanya sebagai tujuan namun juga
dapat dilihat dalam peristiwa G30S/PKI serta sebagai proses mewujudkan tujuan itu sendiri
kerusuhan 1998 yang mengawali jatuhnya rezim orde (Kemensos, 2022). Keserasian sosial diyakini sebagai
baru, selain itu terjadi juga konflik antar etnis, seperti kondisi ideal yang ingin dicapai oleh rangkaian
yang terjadi antara etnis Dayak dan Madura di kegiatan penanganan konflik sosial, melalui program-
Kalimantan Barat, serta konflik agama, seperti kasus program berbasis perlindungan sosial sebagai upaya
pembakaran vihara di Tanjung Balai, menunjukkan mewujudkan kesejahteraan sosial. Sejalan dengan hal
adanya ketegangan antar kelompok di masyarakat itu, Rusyidi et al (2019), menyoroti perlunya program
(Sutianti, 2020; Syahputra, 2018). Di era kontemporer, kesejahteraan sosial yang terkait dengan upaya
isu-isu strategis yang melatarbelakangi terjadinya kontraterorisme, dengan menekankan pada minimnya
konflik sosial semakin beragam, konflik etnis dan perencanaan pada program-program kesejahteraan
agama, konflik kesenjangan ekonomi, konflik sosial sosial. Sejalan dengan itu, penelitian oleh Nulhaqim et
politik, konflik agraria serta konflik akibat kerusakan al (2022) menyimpulkan bahwa konflik sosial dapat
dan ketidakadilan lingkungan. Signifikansi isu-isu diatasi jika tercipta kerukunan masyarakat yang bisa
kontemporer tersebut didukung oleh fakta bahwa isu- dicapai melalui pelatihan dan kegiatan-kegiatan
isu tersebut mempengaruhi kebijakan dan kesejahteraan pembangunan kerukunan di masyarakat.
sosial masyarakat, yang mengarah pada kerugian
material, ketidakadilan, dan kerugian sosial (Delanova, Untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut, tingkat
2021; Sutianti, 2020; Pratiwi & Arifin, 2019). keberhasilan implementasi Program Keserasian Sosial
merupakan suatu kemenjadian yang mutlak dan terus
Faktor- faktor seperti ketidaksetaraan, diupayakan melalui berbagai strategi perbaikan program. Dalam
ketidakadilan, dan ketagangan antar kelompok dapat menyusun rencana strategi perbaikan program, sebaiknya
memicu konflik sosial yang berpotensi menjadi didasarkan pada empirical evidence yang diperoleh dari hasil
ancaman serius terhadap keamanan nasional. Badan analisis dan evaluasi terhadap program KS. Salah satu metode
Pusat Statistik mencatat jumlah kematian akibat konflik analisis yang bisa digunakan yakni metode analisis biaya-
manfaat (cost-benefit analysis). Analisis biaya manfaat
melibatkan perbandingan antara biaya yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikeluarkan untuk melaksanakan program dengan
manfaat atau hasil yang dicapai (Harahap et al., 2023). Dalam menganilisis cost-benefit untuk
Oleh karena itu, artikel penelitian ini akan berfokus program KS, penting untuk melakukan identifikasi
pada analisis biaya-manfaat dari Program KS. sekaligus mempertimbangkan manfaat sosial dari
program tersebut. Identifikasi manfaat program
Cost Benefit Analysis (CBA). CBA didapatkan dengan menganilisis tujuan program yang
merupakan metode yang digunakan untuk sudah dianalisis sebelumnya dengan rangkaian
mengevaluasi proyek atau kebijakan dengan kegiatan yang mendukung tujuan tersebut, yakni (1)
membandingkan manfaat dan biaya yang terkait dengan penilaian risiko; (2) perencanaan kontijensi; (3)
proyek atau kebijakan tersebut (Ibrahim & Djamaludi, mobilisasi sumber daya; (4) Pendidikan dan pelatihan;
2022). Dalam konteks penelitian ini, CBA digunakan (5) koordinasi; (6) mekanisme respon; (7) peringatan
untuk menganalisis manfaat dari program keserasian dini; (8) manajemen informasi; dan (9) simulasi.
sosial dan membandingkannya dengan biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan program tersebut. Berdasarkan analisis tersebut, manfaat
Selain itu, penelitian ini memandang pentingnya untuk program KS yang teridentifikasi baik yang dirasakan
memperhitungkan manfaat-manfaat yang belum secara langsung maupun tidak langsung oleh penerima
diperhitungkan sebagai multiplier-effect, seperti layanan yakni : 1) pengurangan risiko terjadinya
manfaat peningkatan gizi, terciptanya lingkungan konflik sosial; 2) pemberdayaan masyarakat melalui
perumahan yang lebih baik, privasi, keamanan, kegiatan usaha ekonomi produktif; 3) peningkatan
martabat, dan status sosial (Yushananta & Bakri, 2021). kapasitas masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan
Hal ini diharapkan dapat memperkaya analisis biaya pelatihan terkait keserasian sosial; dan 4) peningkatan
manfaat program keserasian sosial dengan solidaritas warga saat kegiatan diskusi tematik dan
memasukkan aspek-aspek yang mungkin tidak dapat pembangunan fisik. Setelah dilakukan identifikasi
dirasakan secara langsung setelah menerima dana manfaat sosial program, kemudian dilakukan konversi
bantuan program. menjadi biaya manfaat sosial yang bisa juga didapat
dari biaya kerugian jika terjadi konflik sosial.
Cost-Benefit Analysis mengukur dampak
sosial dan ekonomi dari program, serta menyediakan Identifikasi Manfaat Sosial
cara sistematis yang dapat dijadikan landasan dalam
menilai efektivitas program secara keseluruhan. Identifikasi pada manfaat sosial bisa
Dengan demikian, diharapkan artikel penelitian ini dikategorikan berdasarkan pemangku kepentingan,
dapat memberikan pandangan yang komprehensif seperti manfaat sosial dari perspektif masyarakat,
untuk mendukung pengambilan keputusan dan maupun manfaat sosial dari perspektif pemerintah.
perbaikan program di masa depan. Dalam perspektif masyarakat, kerugian utama yang
dirasakan akibat konflik sosial dapat berupa kerugian
berupa kehilangan anggota keluarga, kerusakan tempat
METODE tinggal jika konflik yang terjadi memicu kekerasan dan
Penelitian kualitatif ini didasarkan pada kerusuhan yang lebih besar. Adapun dengan adanya
analisa data sekunder. Data dikumpulkan dari sumber- program KS, manfaat yang didapatkan dari program
sumber kelembagaan di lingkungan Kementrian Sosial dapat menghindari biaya/kerugian akibat risiko sosial
seperti dokumen perencanaan program, penganggaran tersebut, selain itu peningkatan depresi dan gangguan
serta laporan Direktorat PSKBS (apa mental juga menjadi salah satu risiko akibat terjadinya
kepanjangannya?), Sumber-sumber data lainnya konflik sosial. Sama halnya dalam perspektif
mencakup literatur relevan yang dipublikasi pada jurnal pemerintah, manfaat sosial yang dapat diperoleh
dan buku di tingkat nasional maupun internasional. apabila program KS jika program ini efektif mengatasi
konflik sosial yakni mengurangi anggaran pemerintah
Langkah analisa data mencakup: kajian dalam penanganan kedaruratan dan penanganan
literatur terhadap data sekunder penelitian berupa pemulihan sosial akibat konflik sosial, selain itu
dokumen perencanaan, penganggaran, serta laporan pemerintah juga dapat berkurang biaya kerugian yang
program milik Direktorat PSKBS , Kementerian Sosial ditimbulkan akibat konflik sosial, serta berpotensi
selaku pelaksana program KS yang dapat diakses oleh menambah PNBP dan investasi jika lokasi tujuan
publik, serta penelitian terdahulu tentang program KS investasi bebas konflik. Identifikasi pada manfaat yang
sebagai komparasi. Selanjutnya, langkah-langkah yang didapatkan oleh 100 lokasi bantuan forum keserasian
diterapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) sosial dengan jumlah anggota forum sebanyak 200
pengumpulan data terkait biaya implementasi Program orang per lokasi dapat diasumsikan sebagai berikut :
KS; (2) identifikasi manfaat secara kuantitatif dan
kualitatif; (3) kategorisasi biaya dan manfaat dengan
mempertimbangkan indikator yang telah diidentifikasi;
(4) penilaian dampak sosial dan ekonomi serta
efektivitas program dengan mengukur keseimbangan
antara biaya dan manfaat yang dihasilkan; dan (5)
penyajian hasil analisis beserta hasil interpretasi.
Tabel 1. Identifikasi Asumsi Nilai Manfaat
dalam implementasi program. Dalam konteks program
No Asumsi Manfaat Nilai Konversi KS, biaya pelaksanaan program bukan hanya didapat
Asumsi Manfaat Kesehatan dari dana bantuan sosial yang ditransfer kepada
1. Penghematan Biaya 3.203.700.000 masyarakat, namun biaya pendukung lain yang harus
Perawatan Depresi dan dikeluarkan untuk memastikan program KS dapat
Gangguan Psikososial berjalan secara optimal. Hasil identifikasi cost secara
akibat Konflik sederhana untuk alokasi di 100 lokasi bantuan dengan
2. Biaya Kehidupan 11.900.000.000 jumlah anggota forum KS sebanyak 200 orang per
Akibat tidak adanya lokasi, maka dapat dilihat dalam tabel berikut :
korban jiwa karena
Tabel 2. Identifikasi Asumsi Biaya
konflik sosial
Asumsi Manfaat Ekonomi No Uraian Asumsi Biaya Nilai
1. Penghematan biaya 2.000.000.000 1. Perencanaan program KS Rp. 119.625.000
sewa setelah ada 2. Seleksi dan asesmen Rp. 401.490.000
pembangunan fisik dari 3. Penyaluran bantuan KS Rp. 15.000.000.000
program KS 4. Pendampingan program Rp. 150.000.000
2. Keuntungan dari usaha 1.200.000.000 Total Rp. 15.671.115.000
ekonomi produktif Sumber : Kemensos, 2022
Asumsi Manfaat Ekonomi Pemerintah Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka
1. Potensi penurunan 400.000.000 dapat diasumsikan bahwa per satu lokasi penerima
biaya penanganan bantuan program KS dengan besar anggaran
kedaruratan akibat Rp.156.000.000 dapat memberikan nilai manfaat sosial
pengurangan konflik sebesar Rp.535.201.981 atau sekitar 1:3, dalam artian
sosial per satu lokasi program keserasian sosial dapat
2. Potensi pengurangan 2.870.000.000 memberikan manfaat sosial tiga kali lipat bagi
biaya pemulihan sosial masyarakat dan pemerintah. Namun, yang perlu
pasca konflik digarisbawahi, nilai manfaat maksimal tersebut baru
3. Potensi pengerahan 1.350.000.000 bisa didapatkan apabila program KS tersebut berhasil
relawan bencana untuk menangani konflik sosial secara optimal di Indonesia,
penanganan konflik dalam artian selama satu tahun penuh tidak terjadi
4. Potensi pengurangan 1.500.000.000 konflik sosial apapun di Indonesia.
biaya santunan kepada Setelah melakukan analisis biaya manfaat
korban konflik sosial pada program keserasian sosial, ditemukan bahwa
5. Potensi penambahan 28.696.498.055 program tersebut memiliki potensi untuk memberikan
PNBP / investasi manfaat sosial yang signifikan. Berbagai penelitian
Total 53.520.198.055 menunjukkan bahwa program keserasian sosial dapat
Sumber : Diolah dari data sekunder, 2023 memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti
mengurangi ketimpangan sosial, meningkatkan
Adapun nilai konversi dari asumsi nilai
harmoni sosial, dan memperkuat hubungan
manfaat sosial didapatkan dari berbagai sumber, baik
antarindividu dan kelompok. Selain manfaat sosial,
berdasarkan hasil penelitian maupun dokumen resmi
analisis juga melibatkan komponen biaya yang terdapat
standar biaya milik pemerintah. Sebagai contoh, biaya
dalam pelaksanaan program. Setelah dilakukan analisis
perawatan depresi dan gangguan psikososial yakni
pada keduanya didapatkan hasil bahwa manfaat yang
sebesar Rp. 1.601.850 per tahun untuk satu orang
dihasilkan oleh program tersebut memberikan manfaat
(Puspitasari et al,.2020), nilai konversi didapatkan
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
dengan mengkalikan satuan biaya dengan 2000 orang
yang diasumsikan sebagai jumlah anggota masyarakat
Analisis Gap Penanganan Konflik Sosial
di wilayah rentan yang mendapatkan bantuan
Setelah mengidentifikasi biaya-manfaat sosial
keserasian sosial. Untuk nilai konversi lainnya, satuan
Program KS, sebagai data pendukung lain untuk
biaya disesuaikan dengan aturan pada Satuan Biaya
memperkuat argumentasi dan signifikansi hasil
Masukan (SBM) seperti besar biaya penanganan
penelitian telah dilakukan kajian literatur pada artikel
kedaruratan Rp.200.000 per orang, dan biaya santunan
penelitian dan dokumen-dokumen kebijakan terkait.
korban Rp.15.000.000 per orang (Kemenkeu,2022).
Penyajian hasil kajian literatur dinarasikan dalam
Identifikasi Asumsi Biaya bentuk analisis gap, untuk memudahkan peneliti
menyusun rekomendasi. Analisis gap dalam
Selanjutnya setelah melakukan identifikasi penanganan konflik sosial melingkupi gap penelitian
manfaat sosial, yang perlu diingat bahwa analisis cost dan gap pada kebijakan sosial.
benefit juga harus memperhitungkan biaya yang Analisis gap hasil penelitian menunjukkan
terlibat bahwa konflik sosial di Indonesia memiliki akar yang
kompleks meliputi masalah-masalah sosial yang juga
didasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan
kompleks serta memberikan dampak terhadap kondisi
pada penelitian ini.
masyarakat secara mental dan ekonomi pasca konflik
Penelitian ini merekomendasikan untuk
(Agung et al., 2022). Maka, gap penelitian yang dapat
mengembangkan strategi komprehensif yang berfokus
diidentifikasi berdasarkan analisis tersebut adalah
pada peningkatan koordinasi antar instansi, rekontruksi
perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengukur secara
desain program KS khususnya berkaitan dengan
lebih komprehensif manfaat sosial yang dihasilkan oleh
temuan gap kebijakan, dan pelaksanaan evaluasi
program keserasian sosial. Selain itu, perlu juga
komprehensif untuk menilai keberhasilan program.
dilakukan evaluasi yang lebih mendalam terkait dengan
Strategi ini harus melibatkan intervensi yang
efisiensi penggunaan sumber daya dan efektivitas
ditargetkan yang bertujuan untuk mempromosikan
program dalam mencapai tujuan keserasian sosial..
pemahaman dan toleransi di antara berbagai kelompok
Sementara itu, analisis gap kebijakan
masyarakat. Selain itu, berinvestasi dalam program
penanganan konflik sosial menyoroti kebutuhan akan
pembangunan ekonomi dan sosial di daerah rawan
kebijakan yang memperhatikan aspek-aspek sosial-
konflik dapat berkontribusi pada stabilitas dan harmoni
budaya, seperti peran modal sosial dalam penanganan
jangka panjang.
konflik pasca bencana (Agung et al., 2022),
Namun, penerapan rekomendasi-rekomendasi
implementasi kebijakan pengurangan risiko bencana
ini mungkin menghadapi tantangan yang berkaitan
dalam perspektif sistem-ekologi sosial (Sagala et al.,
dengan resistensi dari perpecahan masyarakat yang
2021), serta multikulturalisme sebagai instrumen
sudah mengakar, sumber daya yang terbatas, dan
pereda konflik (Noak & Erawan, 2019). Dengan
perlunya komitmen yang berkelanjutan dari para
demikian, terdapat kesenjangan antara hasil penelitian
pemangku kepentingan baik dari kalangan pemerintah
yang menyoroti kompleksitas konflik sosial dari
maupun non-pemerintah. Meskipun terdapat tantangan
berbagai sudut pandang , adanya kebutuhan akan
dan risiko, potensi manfaat dari membina
kebijakan sosial yang holistik dan terintegrasi dalam
keharmonisan dan penguatan keserasian sosial serta
penanganan konflik sosial di Indonesia.
terciptanya stabilitas sosial sangatlah besar, sehingga
upaya untuk mewujudkan rekomendasi-rekomendasi
KESIMPULAN
ini menjadi penting bagi kemajuan bangsa.
Berdasarkan hasil analisis biaya manfaat pada
program Keserasian Sosial, ditemukan bahwa program
ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat sosial UCAPAN TERIMA KASIH
yang signifikan, seperti mengurangi ketimpangan
sosial, meningkatkan harmoni sosial, dan memperkuat Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada
hubungan antar individu dan kelompok. Evaluasi biaya Kementerian Sosial Republik Indonesia yang telah
dan manfaat menunjukkan bahwa manfaat yang memberikan dukungan moril dan materiil untuk
dihasilkan memberikan manfaat yang lebih besar terlaksananya penelitian ini.
daripada biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
program. Namun, gap kebijakan yang teridentifikasi,
memperlihatkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk Agung, Y., Yahya, Y., Fuaturosida, R., Ahda, M.,
mengukur secara komprehensif manfaat sosial dan Khotimah, K., & Hidayat, S. (2022). Peran modal
melakukan evaluasi yang lebih mendalam terkait sosial sebagai solusi konflik pasca gempa bumi.
efisiensi sumber daya dan efektivitas program. Temuan Journal of Indonesian Psychological Science
ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan 2(1), 77-98.
yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung https://doi.org/10.18860/jips.v2i1.16027
keserasian sosial di masyarakat. Oleh karena itu, Arfandi, R. and Sumiyarti, N. (2022). Analisis
diperlukan rekomendasi dan langkah tindak lanjut yang pembagian manfaat atas program bantuan sosial
di indonesia tahun 2018. Media Ekonomi, 30(1),
1-
15. https://doi.org/10.25105/me.v30i1.10304
Artiani, Listya E.(2011). Dampak Ekonomi Makro
Bencana : Interaksi Bencana dan Pembangunan
Ekonomi. Jurnal Nasional Informatika, 2(11),
67-74.
Chambers, Donald E & Jane Frances Bonk. (2013).
Social Policy and Social Program : A Method For
The Practical Public Policy Analyst. New Jersey :
Pearson Education.
Hariyani, I. (2016). Peran jaringan sosial pada
kampanye lingkungan di media sosial: kasus
kampanye melawan asap. Informasi, 46(1), 87.
Sutianti, S. (2020). Dinamika konflik antar etnis dayak
https://doi.org/10.21831/informasi.v46i1.9652
dan etnis madura di samalantan kalimantan barat.
Hidayat, E., Sumertha, I., & Istiani, C. (2020).
Ijd-Demos, 2(1).
Perception of effective multicultural leadership: a https://doi.org/10.37950/ijd.v2i1.35
qualitative study in western java. Jurnal Psikologi
Yushananta, P. and Bakri, S. (2021). Analisis
Sosial, 18(1), 39-52.
pembiayaan peningkatan akses air minum dan
https://doi.org/10.7454/jps.2020.06
sanitasi sehat dengan pendekatan cost benefit
Isnaini, M., Sarwoprasodjo, S., Kinseng, R., & Kholil,
analysis (cba). Jurnal Kesehatan, 12(2), 306.
K. (2020). Praktik vigilantisme digital di media
https://doi.org/10.26630/jk.v12i2.1855
sosial dalam konflik antarkelompok. Jurnal Studi
Komunikasi (Indonesian Journal of
Communications Studies), 4(3), 749.
https://doi.org/10.25139/jsk.v4i3.2468
Lestari, J. (2020). Pluralisme agama di indonesia:
tantangan dan peluang bagi keutuhan bangsa. Al-
Adyan Journal of Religious Studies, 1(1), 29-38.
https://doi.org/10.15548/al-adyan.v1i1.1714
Lestari, T. and Sa'adah, N. (2021). Pendidikan
multikultural solusi atas konflik sosial: indikasi
intoleran dalam keberagaman. Jurnal Sosiologi
Pendidikan Humanis, 6(2), 140.
https://doi.org/10.17977/um021v6i2p140-154
Listyawati, A. (2019). Peranan forum keserasian sosial
dalam mengatasi konflik sosial di ambon. Sosio
Konsepsia, 8(2).
https://doi.org/10.33007/ska.v8i2.1496
Maryani, E. (2020). Implementasi pembelajaran nilai-
nilai pancasila sebagai upaya mitigasi bencana
sosial konflik antar etnis di ntb. Geodika Jurnal
Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 4(1), 32-
43. https://doi.org/10.29408/geodika.v4i1.1938
Noak, P. and Erawan, I. (2019). Multikulturalisme desa
di bali dalam kontrol negara: implementasi dana
desa bagi kegiatan lintas budaya di badung dan
buleleng. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial Dan Politik
(Jisop), 1(2), 133.
https://doi.org/10.33474/jisop.v1i2.4808
Puspitasari, Irma,M., Rano.K.Suraya., Cherry Rahayu.,
Witriani., Uzlifatul Zannah., Auliani Hafifah.,
Ajeng.R.Ningtyas., & Hilda Vildayanti. (2020)
Medication Profile and Treatment Cost
Estimation Among Outpatients with
Schizophrenia, Bipolar Disorder, Depression, and
Anxiety Disorders in Indonesia. Dove Press
Journal:Neuropsychiatric Disease and Treatment,
16, 815-828.
https://doi.org/10.2147/NDT.S240058
Rusyidi, B., Fedryansyah, M., & Mulyana, N. (2019).
Pekerjaan sosial dan penanganan terorisme. Sosio
Informa, 5(2), 128-142.
https://doi.org/10.33007/inf.v5i2.1765
Sagala, D., Wike, W., & Danar, O. (2021). Analisis
implementasi kebijakan pengurangan risiko
bencana dalam perspektif sistem-ekologi sosial.
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 007(01), 1-9.
https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2021.007.01.1
Sukardi, S. (2016). Penanganan konflik sosial dengan
pendekatan keadilan restoratif. Jurnal Hukum &
Pembangunan, 46(1), 70.
https://doi.org/10.21143/jhp.vol46.no1.49

Anda mungkin juga menyukai