Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FISIP-TU.

AKM-FR-19
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) Tgl. Terbit : 1 September 2014
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK No. Revisi: : 00
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 1/12
SOAL UJIAN

Jurusan/Prodi : Sosiologi Hari/Tanggal : Selasa/11 April 2023


Mata Kuliah : Pemetaan Sosial Waktu : 12.30-15.00-17.30 WIB
Kode Mata Kuliah : Jenis Ujian : Take Home
Bobot SKS : 3 SKS Tahun Akademik : 2022/2023
Semester/Kelas : IV/C, E Dosen 1: Endah Ratna Sonya, S.Sos., M.Si. CISE., CIIQA
Gedung/Ruang : FISIP/F 19 Dosen 2: -

No. Pertanyaan Bobot Nilai


1 Jelaskan secara lengkap mengenai konsep: 20
a. Pemetaan sosial
b. Manajemen konflik

2 Buatlah studi komparatif mengenai perspektif teori pemetaan sosial dan 20


konflik dalam kajian sosiologi dan psikologi!

Jelaskan secara lengkap mengenai konflik industrial di Indonesia, serta


3 20
buatlah studi kasusnya!

4 Apakah yang dimaksud dengan “pemetaan sosial dan konflik pertanian?” 20

5 Buatlah analisa sesi tanya jawab kelompok 1 (gejala, penyebab dan akibat 20
pemetaan sosial dan konflik dalam konteks kehidupan sosia) serta
kelompok 2 (manajemen konflik industri pembangunan ekonomi
Indonesia, rezim politik, hubungan industrial, serta manajemen dan
resolusi konflik industrial)!

Keterangan:
1. Soal dapat berbentuk pilihan ganda dan atau uraian
2. Bobot Nilai Makasimal 100
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 2/12
JAWABAN

Jawaban :

1. a. Pemetaan Sosial
Pemetaan sosial adalah proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memvisualisasikan
pola-pola sosial yang ada di suatu wilayah atau populasi. Tujuan dari pemetaan sosial adalah untuk
memahami interaksi sosial dan keterkaitan antar kelompok, serta mengidentifikasi masalah-masalah
sosial yang perlu diatasi.
Dalam pemetaan sosial, aspek-aspek yang biasanya dianalisis meliputi demografi, kondisi
sosial ekonomi, kondisi kesehatan, pola migrasi, dan kondisi lingkungan. Hasil pemetaan sosial
dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan dan program-program pengembangan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mencegah atau mengatasi masalah-
masalah sosial yang ada.

b. Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengelola dan menyelesaikan
konflik secara efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan tanpa
menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada hubungan atau organisasi yang terlibat. Tujuan utama
dari manajemen konflik adalah untuk mengurangi atau menghilangkan konflik, atau setidaknya
mengurangi dampak negatif dari konflik tersebut.
Manajemen konflik merupakan suatu proses yang kompleks dan memerlukan keterampilan
dan kemampuan yang baik dari para manajer dan pemimpin organisasi. Dalam mengelola konflik,
penting untuk memperhatikan aspek-aspek seperti hubungan, kepentingan, nilai, dan emosi dari
semua pihak yang terlibat dalam konflik. Dengan manajemen konflik yang baik, dapat membantu
organisasi mencapai tujuan yang diinginkan dan menjaga hubungan yang baik antar anggota
organisasi.

2. Perspektif Teori Pemetaan Sosial dalam Kajian Sosiologi :


Perspektif teori pemetaan sosial adalah pendekatan penting dalam kajian sosiologi yang
menekankan pada pentingnya pemahaman tentang sosialisasi dan identitas sosial manusia dalam
masyarakat. Teori ini berfokus pada bagaimana individu memperoleh norma dan nilai sosial, serta
bagaimana identitas sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti agama, etnis, jenis kelamin,
kelas sosial, dan lain-lain.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 3/12
JAWABAN

Teori pemetaan sosial menilai bahwa sosialisasi adalah proses sosial yang melibatkan
pembelajaran nilai-nilai, norma, dan keterampilan sosial dari lingkungan sekitar. Individu yang lahir
dalam masyarakat tertentu diarahkan untuk memperoleh norma dan nilai sosial yang dianut oleh
kelompok tersebut. Proses pemetaan sosial ini membantu individu dalam memahami peran mereka
dalam masyarakat dan mengembangkan identitas sosial mereka.
Dalam konteks teori pemetaan sosial, pengkajian sosial harus fokus pada pemahaman
tentang pemetaan sosial individu dan kelompok dalam masyarakat. Sosiolog harus memahami
bagaimana individu memperoleh norma dan nilai sosial, serta bagaimana identitas sosial
dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam masyarakat. Penelitian tentang pemetaan sosial dapat
mencakup analisis tentang bagaimana media massa, teknologi, dan budaya populer mempengaruhi
identitas sosial individu dan kelompok, serta upaya untuk memperbaiki pemetaan sosial yang
memicu konflik sosial dalam masyarakat.

Perspektif teori konflik dalam kajian sosiologi :


Perspektif teori konflik adalah salah satu pendekatan penting dalam kajian sosiologi. Teori
konflik menekankan pada ketidaksetaraan dan konflik sosial sebagai kekuatan yang mempengaruhi
perkembangan masyarakat dan interaksi sosial. Teori ini menilai bahwa konflik sosial merupakan
bagian yang tak terhindarkan dalam masyarakat dan menyediakan cara untuk menganalisis
bagaimana ketidaksetaraan, distribusi kekuasaan, dan persaingan mempengaruhi perilaku manusia.
Teori konflik melihat masyarakat sebagai arena pertempuran antara kelompok-kelompok
yang bersaing untuk sumber daya dan kekuasaan. Konflik dapat terjadi antara kelompok yang
berbeda seperti kelas sosial, etnis, agama, gender, atau golongan tertentu yang memperebutkan
sumber daya. Kelompok yang lebih kuat dapat menggunakan kekuasaan dan sumber daya untuk
memperoleh keuntungan atas kelompok yang lebih lemah.
Dalam konteks teori konflik, pengkajian sosial harus fokus pada analisis konflik dan
ketidaksetaraan dalam masyarakat. Sosiolog harus memahami dinamika konflik dan pengaruhnya
terhadap pola-pola sosial, kebijakan publik, dan perubahan sosial. Penelitian tentang konflik sosial
dapat mencakup analisis konflik yang muncul dalam masyarakat, kebijakan publik yang
memperburuk atau memperbaiki ketidaksetaraan, serta upaya untuk menyelesaikan konflik dan
memperbaiki hubungan antar kelompok dalam masyarakat.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 4/12
JAWABAN

Perspektif Teori Pemetaan Sosial dalam Kajian Psikologi :


Perspektif teori pemetaan sosial juga memiliki relevansi dalam kajian psikologi. Dalam
psikologi, teori pemetaan sosial melihat bagaimana individu memperoleh pengetahuan dan
keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial
mereka.
Menurut teori pemetaan sosial, individu belajar bagaimana bertindak dan berbicara dalam
situasi-situasi sosial melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Proses ini disebut
sosialisasi, dan melibatkan pembentukan identitas sosial dan pengembangan keterampilan sosial
seperti kemampuan untuk berbicara di depan umum, berkomunikasi secara efektif, dan memahami
norma dan nilai-nilai sosial.
Teori pemetaan sosial dalam psikologi juga menekankan peran penting kelompok referensi
dalam membentuk identitas dan keterampilan sosial individu. Kelompok referensi dapat mencakup
keluarga, teman sebaya, atau kelompok sosial tertentu yang dianggap penting oleh individu. Melalui
kelompok referensi, individu memperoleh pengaruh dan dukungan sosial, yang membantu mereka
membentuk identitas sosial dan keterampilan sosial yang diperlukan dalam masyarakat.

Perspektif Teori Konflik dalam Kajian Psikologi :


Sedangkan dalam kajian konflik, psikolog memperhatikan cara-cara untuk mengatasi
konflik, seperti kompromi, negosiasi, dan mediasi. Selain itu, psikolog juga mempertimbangkan
faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya konflik, seperti perbedaan nilai, tujuan, dan
kepentingan antara individu dan kelompok
Dalam praktiknya, pemetaan sosial dapat membantu psikolog dalam memahami bagaimana
perbedaan dalam pemahaman dan persepsi individu dan kelompok terhadap lingkungan sosial dapat
mempengaruhi terjadinya konflik. Hal ini dapat membantu psikolog dalam mengembangkan
strategi yang efektif untuk mengatasi konflik dan meningkatkan kesehatan psikologis individu dan
kelompok.

Komparasi
Secara umum, perspektif teori pemetaan sosial dan manajemen konflik dapat digunakan
dalam kajian sosiologi dan psikologi untuk memahami dan mengelola konflik sosial dan
interpersonal. Dalam sosiologi, pemetaan sosial dan manajemen konflik dapat membantu
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 5/12
JAWABAN

memahami dinamika sosial dan mengurangi konflik sosial. Dalam psikologi, pemetaan sosial dan
manajemen konflik dapat membantu memahami faktor-faktor sosial dan interpersonal yang
mempengaruhi perilaku manusia, serta mengelola konflik interpersonal.

3. Konflik industrial di Indonesia merujuk pada konflik yang terjadi antara buruh dan
pengusaha di sektor industri. Konflik ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti ketidakadilan
dalam upah, ketidakadilan dalam perlakuan, kondisi kerja yang tidak memadai, dan masalah lainnya
terkait dengan hak dan kesejahteraan buruh.
Di Indonesia, konflik industrial terjadi secara rutin, terutama di sektor industri yang padat
karya seperti sektor garmen, tekstil, elektronik, dan manufaktur lainnya. Selain itu, konflik
industrial juga sering terjadi di sektor pertambangan dan perkebunan, di mana buruh sering
mengalami perlakuan yang tidak adil dan kondisi kerja yang tidak aman.
Studi kasus yang dapat dipakai untuk menjelaskan konflik industrial di Indonesia adalah
konflik yang terjadi antara buruh dan pengusaha di PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang
tembaga dan emas yang terletak di Papua. Konflik ini terjadi pada tahun 2017, ketika sekitar 4.000
buruh PT Freeport Indonesia melakukan mogok kerja sebagai protes terhadap kebijakan perusahaan
yang memutuskan untuk memecat buruh secara sepihak dan tidak memberikan upah yang sesuai.
Buruh PT Freeport Indonesia menyatakan bahwa kebijakan perusahaan tersebut
bertentangan dengan hak buruh dan kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Mereka
meminta perusahaan untuk memperhatikan hak dan kesejahteraan buruh, serta memberikan upah
yang sesuai dengan kondisi kerja yang berat di lokasi tambang.
Konflik ini berlangsung selama lebih dari dua bulan dan mengakibatkan penurunan produksi
tambang dan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan. Pemerintah Indonesia terlibat
dalam upaya mediasi antara buruh dan pengusaha, dan akhirnya berhasil mencapai kesepakatan
pada bulan Mei 2017.

4. Pemetaan sosial dan konflik pertanian adalah istilah yang merujuk pada studi tentang
konflik dan ketidaksetaraan sosial yang terjadi di sektor pertanian. Konflik ini dapat melibatkan
petani, pemilik tanah, pemerintah, dan perusahaan yang terlibat dalam produksi dan distribusi
produk pertanian. Pemetaan sosial dalam konteks ini mencakup analisis tentang bagaimana
kekuasaan, status sosial, dan perbedaan lainnya memengaruhi akses terhadap sumber daya dan
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 6/12
JAWABAN

pengambilan keputusan dalam sektor pertanian. Pemetaan sosial juga dapat mencakup identifikasi
kelompok-kelompok yang paling rentan dan terpinggirkan dalam sektor pertanian.
Konflik pertanian dapat terjadi karena berbagai faktor seperti sengketa tanah, perbedaan
pandangan tentang kebijakan pertanian, akses terhadap sumber daya seperti air dan lahan, serta
masalah ketenagakerjaan dan upah. Konflik ini seringkali memunculkan masalah sosial dan
ekonomi yang serius, termasuk kemiskinan, ketidakadilan, dan kekerasan.
Studi tentang pemetaan sosial dan konflik pertanian dapat membantu memahami peran dan
interaksi antara berbagai aktor dalam sektor pertanian, serta mencari solusi yang adil dan
berkelanjutan bagi masalah yang timbul. Studi kasus tentang konflik pertanian di Indonesia
misalnya, dapat melibatkan sengketa antara petani dan perusahaan kelapa sawit yang ingin
memperluas ladangnya dan menyebabkan petani kehilangan akses ke lahan dan sumber daya alam
yang diperlukan untuk bertahan hidup. Studi semacam ini dapat memberikan informasi tentang
bagaimana interaksi antara berbagai aktor dalam sektor pertanian dan bagaimana konflik tersebut
dapat diatasi atau diperbaiki.

5. Kelompok 1 :

a. Zahra Tsabitul Azmi (1218030229) :


Izin bertanya, seperti yg sudah disebutkan tadi bahwa gejala sosial di masyarakat ada berupa
kemiskinan, masalah remaja, dan masalah kependudukan, pertanyaan saya apakah ada
contoh gejala sosial lainnya? terima kasih.

JAWABAN:
Ya, ada banyak contoh gejala sosial lainnya yang terjadi di masyarakat, di antaranya:
Narkoba dan alkoholisme: Adanya penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang menyebabkan
dampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat.
Kekerasan dalam rumah tangga: Tindakan kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga antara
pasangan, orangtua dan anak, atau anggota keluarga lainnya yang dapat merusak keharmonisan
keluarga dan kesejahteraan individu.
Kriminalitas: Tindakan kriminal seperti pencurian, perampokan, dan pemerkosaan yang
menyebabkan ketidakamanan dan ketakutan di masyarakat.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 7/12
JAWABAN

Penyakit menular: Adanya penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, seperti
HIV/AIDS, tuberkulosis, dan COVID-19.
Diskriminasi dan intoleransi: Perlakuan diskriminatif dan intoleransi terhadap kelompok-
kelompok tertentu, seperti suku, agama, ras, dan gender.
Korupsi: Praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat, dan menghambat pembangunan
dan kemajuan sosial dan ekonomi.
Kesenjangan sosial dan ekonomi: Adanya kesenjangan sosial dan ekonomi antara kelompok-
kelompok masyarakat yang dapat memperparah kemiskinan dan kekurangan akses terhadap
pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

b. Wulandari Dwi Astuti (1218030223)


Mengenai gejala sosial dalam pemetaan sosial, tadi sudah dijelaskan beberapa contoh gejala
sosial, salah satunya ada masalah kependudukan. Di indonesia sendiri permasalahan
persebaran penduduk masih saja ada yaitu tidak meratanya akan hal tersebut.
Pertanyaannya, menurut kel1 apa penyebab hal tersebut di indonesia masih saja belum bisa
terselesaikan? Ada kah program pemerintah terkait dengan permasalahan tersebut?

JAWABAN :
Permasalahan persebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia memang menjadi salah
satu masalah kependudukan yang cukup kompleks dan sulit untuk diselesaikan. Beberapa faktor
yang menyebabkan permasalahan ini antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di beberapa wilayah, sehingga mendorong
masyarakat untuk berpindah ke daerah yang dianggap lebih potensial secara ekonomi.
2. Adanya kebijakan pemerintah yang lebih memperhatikan wilayah-wilayah tertentu dalam
pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik, sehingga menarik minat penduduk untuk bermigrasi
ke wilayah tersebut.
3. Kurangnya akses terhadap informasi dan sumber daya di wilayah-wilayah tertentu,
sehingga masyarakat cenderung untuk berpindah ke wilayah yang dianggap lebih maju dan modern.
4. Adanya konflik sosial dan politik di wilayah tertentu yang mendorong masyarakat untuk
mengungsi ke wilayah lain.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 8/12
JAWABAN

Untuk mengatasi permasalahan persebaran penduduk yang tidak merata, pemerintah telah
melakukan beberapa program seperti:
1. Program Transmigrasi, yang bertujuan untuk memindahkan penduduk dari wilayah yang padat
penduduk ke wilayah yang masih memiliki lahan yang luas dan belum termanfaatkan.
2. Program Pembangunan Daerah Tertinggal, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat di wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.
3. Program Pemukiman Perkotaan Terpadu, yang bertujuan untuk menciptakan kawasan
perumahan yang layak huni dan terpadu di wilayah perkotaan.
Namun, upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan persebaran penduduk yang tidak
merata masih belum cukup efektif dan belum dapat menyelesaikan permasalahan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif dan terpadu
untuk mengatasi permasalahan ini.

c. Tyaranie (1218030216)
Pendekatan apa yg dapat dilakukan ketika kita ingin melakukan pemetaan sosial
pada masyarakat kota?

JAWABAN :
Untuk mengetahui pendekatan apa yang bisa digunakan, kita harus mengetahui bagaimana
masyarakat kota, masyarakat kota memiliki pemikiran yang lebih rasional, sehingga interaksi yang
terjadi didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. Selain itu juga masyarakat kota
akan lebih mendengarkan pemerintah misalnya kelurahan.
Ketika ingin melakukan pemetaan sosial pada masyarakat kota, terdapat beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Pendekatan Kuantitatif: Pendekatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data kuantitatif
melalui survei, sensus, dan pengumpulan data statistik dari lembaga pemerintah atau swasta.
Pendekatan kuantitatif dapat memberikan gambaran umum tentang kondisi sosial dan karakteristik
masyarakat kota, seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat kota.
2. Pendekatan Kualitatif: Pendekatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif melalui
wawancara mendalam, observasi, dan pengamatan partisipatif. Pendekatan kualitatif dapat
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 9/12
JAWABAN

memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena sosial yang terjadi di masyarakat
kota, seperti kebiasaan masyarakat, interaksi sosial, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Pendekatan Partisipatif: Pendekatan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat kota dalam
proses pemetaan sosial. Pendekatan partisipatif dapat dilakukan melalui kelompok diskusi, focus
group discussion (FGD), dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik yang
berdampak pada kehidupan masyarakat kota.
4. Pendekatan Multi-Metode: Pendekatan ini menggabungkan dua atau lebih metode yang
berbeda dalam melakukan pemetaan sosial pada masyarakat kota. Pendekatan multi-metode dapat
memberikan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam tentang fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat kota.
Pendekatan yang akan dipilih tergantung pada tujuan pemetaan sosial yang ingin dicapai dan
karakteristik masyarakat kota yang akan diteliti.

Kelompok 2 :

a. Windi Maulida
Pertanyaan: Bagaimana strategi manajemen konflik yang dapat dipakai dalam menghindari
konflik?

JAWABAN :
Strategi manajemen konflik dapat digunakan untuk menghindari konflik atau meminimalkan
dampak negatif dari konflik. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk
menghindari konflik:
Komunikasi yang efektif: Komunikasi yang jelas, terbuka, dan efektif dapat membantu mencegah
konflik dengan menghindari kesalahpahaman, kecurigaan, atau salah interpretasi.
Kompromi: Kompromi dapat menghindari konflik dengan mencapai kesepakatan bersama yang
menguntungkan semua pihak.
Kolaborasi: Kolaborasi dapat menghindari konflik dengan menggabungkan kekuatan dan ide dari
semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Penundaan: Penundaan dapat menghindari konflik dengan menunda pembahasan masalah hingga
suasana hati dan keadaan menjadi lebih kondusif untuk menyelesaikan masalah.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 10/12
JAWABAN

Menghindari: Strategi ini dapat dilakukan dengan menghindari situasi atau orang yang dapat
memicu konflik, atau menghindari membahas masalah yang sensitif.
Mediasi: Mediasi dapat digunakan untuk menghindari konflik dengan melibatkan pihak ketiga
netral yang membantu mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
Peningkatan kesadaran dan pemahaman: Peningkatan kesadaran dan pemahaman dapat
membantu menghindari konflik dengan memberikan informasi yang tepat dan benar kepada semua
pihak yang terlibat dalam konflik.
Dalam prakteknya, strategi-strategi tersebut dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Usamah Abdurrahman Zaki


Pertanyaan: Bagaimana karakteristik rezim politik Indonesia pada saat ini?

JAWABAN :
Saya tidak dapat memberikan pandangan politik atau memihak pada satu pihak atau partai
politik tertentu. Namun, saya dapat memberikan informasi mengenai karakteristik dari rezim politik
Indonesia saat ini berdasarkan pada fakta dan data yang terdapat di media dan sumber-sumber
terpercaya.
Rezim politik Indonesia saat ini adalah negara demokrasi dengan sistem pemerintahan
presidensial. Pemilihan umum dilakukan setiap lima tahun sekali, di mana rakyat Indonesia memilih
presiden, wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah
(DPD).
Beberapa karakteristik rezim politik Indonesia saat ini antara lain:

1. Kebijakan politik yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi,
dengan fokus pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
2 Peningkatan partisipasi politik dan demokratisasi yang lebih terbuka, dengan semakin banyaknya
kelompok masyarakat dan organisasi sipil yang terlibat dalam proses politik.
3. Pengelolaan sumber daya alam dan isu lingkungan hidup yang menjadi fokus perhatian, terutama
setelah terjadinya bencana alam dan isu-isu terkait perubahan iklim.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 11/12
JAWABAN

4. Perlindungan hak asasi manusia, seperti hak-hak perempuan dan anak-anak, serta hak-hak
masyarakat adat.
Namun, seperti halnya negara lain, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dalam
membangun sistem politik yang stabil dan berkembang. Beberapa tantangan tersebut antara lain
keterlibatan korupsi dalam sistem politik dan birokrasi, ketidakadilan ekonomi, serta konflik antara
kelompok masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya dan kerja keras dari semua pihak untuk
mengatasi tantangan tersebut dan memperkuat sistem politik Indonesia.

c.Tiara Taziyatun Nafsih


Pertanyaan: Bagaimana mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industri apabila
terjadi terjadi perselisihan kepentingan misalnya perselesihan PHK, resolusi konflik seperti
apakah dalam kasus tersebut?

JAWABAN :
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI). Dalam
undang-undang ini, terdapat beberapa mekanisme penyelesaian perselisihan, salah satunya adalah
melalui mediasi.
Dalam kasus perselisihan kepentingan seperti PHK, perusahaan dan serikat pekerja dapat
mencoba menyelesaikan perselisihan tersebut melalui mediasi. Mediasi adalah proses penyelesaian
perselisihan dengan cara berunding dan bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan bersama.
Mediator dapat dipilih dari organisasi atau institusi yang ditunjuk oleh pemerintah atau pihak yang
independen dan terpercaya.
Apabila mediasi tidak berhasil, maka dapat dilakukan upaya penyelesaian perselisihan
melalui pengadilan hubungan industrial. Pengadilan ini memiliki kewenangan untuk memutuskan
sengketa yang berkaitan dengan hubungan industrial, termasuk sengketa PHK.

Dalam menyelesaikan sengketa PHK, pengadilan hubungan industrial akan


mempertimbangkan ketentuan hukum yang berlaku, kesepakatan yang telah dicapai antara
perusahaan dan serikat pekerja, serta fakta-fakta yang terjadi dalam perselisihan tersebut. Setelah
itu, pengadilan akan memberikan putusan yang mengikat kedua belah pihak.
KEMENTERIAN AGAMA Nama : Zaidan Muhammad K
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) NIM : 1218030230
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG FORM (FR)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Tanggal : 13/04/2023
Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp./ Fax (022) 7811918 Hal : 12/12
JAWABAN

Namun, sebaiknya sebelum sampai pada tahap pengadilan, perusahaan dan serikat pekerja
sebaiknya sudah melakukan upaya-upaya penyelesaian sengketa dengan cara dialog dan
bernegosiasi, agar dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Dalam hal ini, mediator dapat membantu memfasilitasi proses mediasi dan mencari solusi yang
memuaskan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai