Anda di halaman 1dari 3

Berikan yang terbaik dari dirimu, mumpung dia masih hidup.

” Tanpa diduga ternyata


Vacare Deo VD Keluarga Maret 2024 pesan singkat itu adalah titik balik kehidupan pernikahan Lucy. Lucy tiba-tiba ingat bahwa
usia suaminya pun ada di tangan Tuhan, dan dia takut hidup dalam penyesalan. Sejak saat
itu Lucy mulai berusaha mengampuni suaminya, belajar mengasihi suaminya walaupun
diperlakukan buruk, belajar bersilih di saat terluka, belajar memahami perasaan suaminya,
belajar menghitung kelebihan suaminya dan bukan kekurangannya, dan yang terpenting
Lucy belajar untuk merubah “Dia yang salah!” menjadi “Dia bersalah karena aku terlebih
dahulu bersalah kepadanya.” Dan itu membuat Lucy terus menerus berusaha menjadi
pribadi yang lebih baik. Tak disangka ternyata perlahan-lahan suaminya juga berubah.
Sikapnya menjadi lebih lembut, sabar, dan makin mencintai Lucy.
Hari ini, keluarga Lucy sudah jauh berbeda. Rumah mereka menjadi rumah yang hangat,
penuh cinta dan penuh tawa.
Pemulihan yang luar biasa itu dimulai dari satu langkah awal: mengampuni.

TETAPI MENGAMPUNI ITU TIDAK MUDAH


MENGAMPUNI WALAU DIA TIDAK MINTA AMPUN Menurut survey acak yang saya lakukan di paroki saya, dengan responden usia beragam
antara 15-55 tahun, ada 2 alasan terbesar kenapa kita sulit mengampuni orang-orang yang
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan bersalah kepada kita, terutama keluarga:
saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
(Ef 4: 32) 1. Ego
“Dia harus minta ampun dulu atas kesalahannya, baru saya akan mengampuni dia.”
PENDAHULUAN “Kalau saya cepat mengampuni, berarti saya kalah.”
Mengampuni. Sebuah kata yang sangat sering kita dengar, tapi tidak mudah untuk “Kalau saya mengampuni, nanti dia meremehkan saya, dan akan dengan mudah
dilakukan. Sebenarnya apa yang membuat kita sulit untuk mengampuni? Apa saja mengulangi kesalahan yang sama.”
dampaknya dalam kehidupan kita? Kita perlu melihat ke dalam diri kita sendiri dan “Mengampuni berarti harus menundukkan diri sendiri, ini yang tersulit.”
menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan ini, supaya kita bisa melepaskan diri kita
dari belenggu, dan memulai langkah baru kehidupan keluarga yang penuh sukacita 2. Trauma/Luka Batin
bersama Kristus. “Aku masih terbayang-bayang apa yang dia lakukan, membuatku selalu terjebak dalam
ketakutan dan rasa sakit yang berulang terus menerus.”
DIA YANG SALAH! ATAU….. “Apa yang dia lakukan terlalu buruk sehingga bahkan aku tak sanggup membayangkan
Saya mempunyai seorang sahabat dekat yang mengaku bahwa belasan tahun wajahnya, apalagi mengampuni dia.”
pernikahannya terasa seperti neraka. Sebut saja namanya Lucy. Lucy sangat membenci “Terlanjur sakit, gagal move on.”
suaminya. Hubungan mereka sangat dingin dan tidak ada komunikasi, karena Lucy sudah
lelah terluka oleh kata-kata suaminya yang setiap hari selalu membentak, menyalahkan, LALU, APA DAMPAK TIDAK MENGAMPUNI UNTUK HIDUP SAYA DAN KELUARGA SAYA?
meremehkan, mengintimidasi, dan menghakimi dia. Jadi yang dia lakukan adalah Saat kita belum mengampuni, ada belenggu yang mengikat kita dan menutup pandangan
membangun benteng pertahanan yang sangat tinggi, menutup diri dari suaminya, dan kita dari kebaikan-kebaikan Tuhan. Tidak ada sukacita di dalam hidup kita, hanya rasa
semakin hari semakin membencinya. Hari demi hari dia mempertahankan pernikahan sesak yang menghimpit, juga ketakutan, dan kekuatiran terus menerus, yang akhirnya
mereka hanya demi anak. membawa kita ke perasaan mengasihani diri sendiri. Akhirnya kita menjadi sulit bersyukur
dan mudah mengeluh.
Sampai pada suatu ketika, Lucy mengikuti sebuah camp untuk para istri Katolik. Disitu ada
seorang pembicara yang mendoakan dia, lalu berbisik di telinganya, “Ampunilah suamimu.

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
Selain itu, kalau kita masih membawa beban-beban dan luka, kita cenderung melukai 5. Sebenarnya saat kita melepaskan pengampunan, kita mendapatkan banyak
orang-orang di sekitar kita. Penerima dampak terbesar adalah keluarga kita. Pasangan kebaikan untuk diri kita sendiri. Kita dibenarkan oleh Tuhan karena kita mengikuti
kita, anak-anak kita, orang tua kita. teladanNya, dan kita juga menjauhkan diri kita dari segala penyakit jasmani dan
Ibarat tangan kita menggenggam erat kebencian, amarah, dendam, luka, dan kekecewaan, rohani yang berkaitan dengan kekecewaan, kesesakan, kepahitan, dan sakit hati
semakin tidak ada ruang untuk Tuhan menggenggam tangan kita. yang terpendam. Dalam kitab Mazmur, Daud berseru, “Kasihanilah aku, ya
Tetapi saat kita mulai melepaskan hal-hal tersebut, disitulah Tuhan bisa dengan bebas Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku,
meletakkan berkat-Nya ke genggaman tangan kita, yaitu damai sejahtera, sukacita, dan meranalah jiwa dan tubuhku. Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun
pengharapan baru. umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-
tulangku menjadi lemah.” (Mzm 31: 10-11)
APAKAH SAYA HARUS MENGAMPUNI WALAUPUN DIA TIDAK MINTA AMPUN? Karena Tuhan mengasihi kita, maka Ia ingin kita belajar mengampuni, agar
Sebenarnya Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa orang yang bersalah kepada kita jasmani rohani kita pun baik.
harus minta maaf terlebih dahulu. Bahkan sebenarnya ada beberapa ayat Alkitab yang
menunjukkan bahwa kita harus mengampuni tanpa syarat: BAGAIMANA CARA MENGAMPUNI?
Memang mengampuni bukanlah sesuatu yang mudah, tapi itu adalah pengajaran Tuhan
1. Dalam doa Bapa Kami kita berdoa, “Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun yang tidak bisa ditawar. Saat kita mengasihi, maka kita pun mengampuni. Dan saat kita
mengampuni yang bersalah kepada kami…” (Mat 6: 12) mampu mengampuni, maka kita akan dengan bebas menyaksikan kasih dan kebaikan
Mengampuni adalah syarat supaya dosa-dosa kita pun diampuni Tuhan. “Karena Tuhan dalam hidup kita.
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan Untuk mengampuni, tentu saja kita tidak bisa mengandalkan diri kita sendiri. Kita butuh
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu rahmat Tuhan. Jika kita diizinkan Tuhan untuk mengalami pengalaman disakiti oleh orang
juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Mat 6: 14-15) lain, maka kita diberi kesempatan oleh-Nya untuk merasakan sedikit dari penderitaan-Nya
di kayu salib. Dan untuk itu, persembahkanlah kembali rasa sakit kita di hadapan Tuhan,
2. Dalam khotbahNya di bukit, Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah dan persatukanlah dengan korban Yesus dalam Ekaristi Kudus, agar kita memperoleh
bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat 5: 44) buah-buahNya, yaitu dosa kita diampuni, sakit hati kita disembuhkan, dan kita diberi
Kasih adalah sesuatu yang bahkan lebih dalam daripada mengampuni, karena kekuatan oleh Tuhan untuk mengampuni.
mengampuni saja sulit, apalagi mengasihi dan mendoakan mereka. Tapi kita
diingatkan bahwa kasih “tidak menyimpan kesalahan orang lain” (1 Kor 13: 5) dan KESIMPULAN
bahwa kita harus mau mengampuni satu sama lain “sebagaimana Allah di dalam Rasanya mustahil melakukan penyangkalan diri dengan mengandalkan kekuatan diri
Kristus telah mengampuni kamu.” (Ef 4: 32) sendiri. Kita perlu membuka hati, bekerja sama dengan rahmat-Nya. Pertolongan dan
kekuatan dari Tuhanlah yang memampukan kita untuk mengampuni mereka yang
3. Yesus sendiri telah memberikan teladan yang sempurna dengan menyerahkan bersalah kepada kita, walaupun mereka tidak merasa bersalah dan tidak minta ampun.
nyawa-Nya di kayu salib. Saat tangan-Nya terentang antara langit dan bumi, Ia Perlu diingat bahwa Kristus adalah kasih. Saat ada pengampunan di dalam keluarga kita,
berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka berarti ada kasih, yang artinya Kristus hadir disana. Marilah mohon kekuatan Roh Kudus
perbuat” (Luk 23: 34). Yesus mengampuni mereka yang menyalibkan-Nya agar kita mampu meneladani Yesus untuk mengampuni sesama dengan tulus dan tanpa
walaupun mereka saat itu tidak bertobat ataupun minta ampun. batas.

4. Rasul Paulus berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, Sharing:
oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.” (Rm 5: 8) Apakah engkau pernah mengalami kondisi sulit mengampuni orang yang sangat dekat
Kristus memilih wafat di salib bagi manusia, bahkan saat manusia belum denganmu? Apa saat ini engkau sudah mengampuninya? Bagaimana caranya? Dan
bertobat, dan kasih Allah yang besar inilah yang sesungguhnya mengantar bagaimana hubunganmu dengannya saat ini? Sharingkanlah.
manusia kepada pertobatan. Ditulis oleh : Maya I AL I RS

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
Rhema ayat minggu ini
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu
jikalau kamu saling mengasihi” Yoh 13: 35

Pedoman hidup KTM 55 :


Dalam mengaku dosa jangan terlalu memandang pribadi imamnya, melainkan Yesus
sendiri yang hadir dalam dirinya. Yesuslah yang memberi dia kuasa untuk mengampuni
dosamu lewat Gereja-Nya. Kalau seorang imam berdosa dia tidak dapat mengampuni diri
sendiri, melainkan dia harus mengaku kepada imam lain, namun ia senantiasa dapat
mengampuni dosamu bila engkau mengaku kepadanya.

Sumber:
1. https://www.katolisitas.org/arti-dari-mengampuni-70-kali-7-kali/comment-
page-3/
2. https://www.sesawi.net/memilih-mengampuni-tanpa-batas/
3. https://www.mirifica.net/pengampunan/

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com

Anda mungkin juga menyukai