Anda di halaman 1dari 2

ALUR

Pulau bali atau disebut pulau seribu pura ini memiliki banyak hari peringatan bagi umat hindu nya,
selain galungan dan kuningan. Salah staunya adalah Upacara pangrupukan dalam rangkaian Hari
Raya Nyepi yang dilaksanakan pada bulan mati (Tilem) sasih kesembilan (Sasih Kasanga) , karena
pada hari ini (Tilem) merupakan hari yang bertepatan dengan bulan mati.
Pada hari Tilem merupakan hari baik terakhir melakukan upacara bhuta kala, kemudian beralih ke
hari baik untuk melakukan upacara dewa yadnya (korban suci kepada Dewa).
hari Tilem Sasih Kasanga itu memiliki makna fisiologis yang sangat dalam bagi umat Hindu di Bali,
yaitu kasanga berarti kesembilan. Angka sembilan merupakan angka terakhir untuk selanjutnya
berganti dengan angka yang mengandung nol (0), Hal ini mengindikasikan bahwa setelah sembilan
akan terjadi peralihan perhitungan.
menurut kosmologi umat Hindu bahwa angka sembilan juga mengacu kepada ke sembilan penjuru
arah mata angin. Masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa di sembilan arah mata angin itu
bersemayam para Dewata, yaitu di arah timur Dewa Iswara, di tenggara Dewa Maheswara, di selatan
Dewa Brahma, Dewa Rudra di barat daya, Dewa Mahadewa di arah barat, Dewa Sangkara di barat
laut, Dewa Wisnu di arah utara, Dewa Sambu di timur laut, dan Dewa Siwa bersemanyam di tengah-
tengah.
Hal ini lazim dikenali dengan istilah Dewata Nawa Sanga (artinya sembilan dewa yang bersemanyam
di masing-masing arah mata angin).

Hari baik dihubungkan dengan turunnya para Dewa, sedangkan hari buruk diasosiasikan dengan
berkeliarannya para Bhuta Kala. Oleh karena itu, di samping di sembilan arah mata angin itu
bersemanyam para dewa, juga di sembilan arah mata angin itu dihuni para Bhuta Kala. Dari dimensi
makrokosmos, umat yang menganut Agama Hindu di Bali hanya memandang penting dan pokok: (1)
arah timur dengan urip 5, warna putih; (2) arah selatan dengan urip 9, warna merah; (3) arah barat
dengan urip 7, warna kuning; (4) arah utara dengan urip 4, warna hitam, dan; (5) arah tengah dengan
urip 8, warna brumbun (campuran dari kelima warna itu). Jika dijumlahkan urip-nya menjadi 33.
menurut persepsi Umat Hindu bahwa baik alam semesta (makrokosmos) yang disebut bhuana agung
maupun diri manusia (mikrokosmos) yang disebut bhuana alit pada hakikatnya
pada hari Tilem Kasanga bertepatan dengan waktu pergantian tahun menurut caka. Pada hari tilem
kasanga ini menjadi peralihan tahun Caka menurut perhitungan Hindu Bali. Keadaan ini yang
menyebabkan bahwa Hari Nyepi merupakan tahun caka baru yang jatuh pada Sasih Kadasa. Kata
kadasa pada sasih kadasa di samping berarti ke sepuluh juga dapat diinterpretasikan dengan kata yang
berarti bersih. Oleh karena itu, Hari Raya Nyepi diadakan pada paroh terang pertama (penanggal
pisan) masa kesepuluh (sasih kadasa), merupakan hari pertama yang dipandang hari bersih untuk
memulai dengan lembaran hidup baru pada tahun baru Caka.
- Butha yadnya
- Catur brata
- Pengarakan ogoh’
Alurrr:

https://youtu.be/aysmRHR7yF0
https://youtu.be/xaDBy9PyuBs
https://www.youtube.com/watch?v=gNJUzEf-iUQ&list=PPSV
https://www.youtube.com/watch?v=RFxIAXVfumY&list=PPSV
https://www.youtube.com/watch?v=FIf18VpRv20&list=PPSV

Anda mungkin juga menyukai