Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIKA

PERCOBAAN KAPASITOR PLAT PARAREL


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Elektromagnetika
Yang dibimbing oleh Joko Utomo, S.Si, M.Sc.

Oleh:
Puan Az Zahra Adha Wahyudi (220322604060)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
FEBRUARI 2024
A. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator.
2. Mengetahui hubungan antara jarak antar plat dan kapasitansi kondensator.
3. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi kondensator.
4. Mengetahui pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan secara parsial pada
kapasitansi kondensator.
5. Mengetahui pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator
yang disisipi bahan dielektrik.
6. Mengetahui karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan
dielektrik berbeda.

B. DASAR TEORI
Salah satu perangkat elektronika yang mengalami kemajuan adalah kapasitor, kapasitor
adalah alat yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik, kapasitor adalah
alat untuk menyimpan muatan listrik atau energi listrik, kapasitor di temukan oleh Michael
Faraday pada tahun 1975 (Haryadi & Nugroho, 2022). Maka penggunaan kapasitor sebagai
kompensator daya reaktif dapat memperbaiki faktor daya yang buruk pada beban. Sehingga
penggunaan daya listrik terhadap kebutuhan beban lebih sesuai (Dani & Hasanuddin, 2018).
Kondesor adalah salah satu alat perlekapan turbin uap (steam turbine accessory).
Kondensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengubah uap bekas dari turbin uap
hingga menjadi air dengan bantuan dari air pendingin utama. Uap bekas (extraction steam) dari
turbin uap yang panas dimasukkan kedalam kondensor yang mendapat pendinginan dari air
pendingin utama, sehingga terjadi perpindahan panas. Oleh karena itu kondensor termasuk
peralatan penukar kalor (heat exchanger) (Zakaria & Suryaman, 2020).
Kapasitor merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan muatan atau energi listrik.
Kemampuan sebuah kapasitor menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi dengan satuan
farad (F). Kapasitor terdiri dari dua buah plat konduktor yang di antaranya terdapat bahan
dielektrik. Penambahan bahan dielektrik di antara kedua plat kapasitor, penambahan ini
bertujuan untuk meningkatkan kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik (isolator) tersebut dapat
berupa mika, udara, karet maupun bahan lainnya (Sidi dkk., 2020).
Bahan biologis umumnya memiliki sifat dielektrik dan karakteristik biolistrik. Terdapat
beberapa variabel yang dapat digunakan untuk menentukan karakteristik biolistrik suatu bahan,
di antaranya kapasitansi, resistansi, induktansi, dan impedansi. Konstanta dielektrik adalah
ukuran kemampuan bahan menyimpan energi listrik. Sifat dielektrik memberikan informasi
tentang interaksi antara bahan pangan dan medan listrik. Sifat dielektrik suatu bahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk frekuensi, suhu, kadar air, densitas, komposisi, dan
struktur materi (Papilaya dkk., 2023).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Kondesator Plat Paralel
a) Terdiri dari plat tetap (fixed plate) dan plat yang dapat digerakkan (movable plate)
untuk mevariasi luas permukaan plat.
b) Jarak antara kedua plat dilakukan dengan menempatkan movable plate pada lima alur
yang berbeda, tetapi berjarak sama satu sama lain.
c) Pengaruh bahan dielektrik dilakukan dengan memasukkan plat dielektrik diantara
kedua plat.
d) Spesifikasi kondensator palt sejajar:
Luas plat : 0,0625 𝑚2 (25 𝑐𝑚2 )
Jarak antar plat : 3 s/d 15 mm (terdiri atas 5 jarak dengan 3 mm
perjarak)
Kapasitansi : 200 pF (tanpa bahan dielektrik)
Plat dielektrik : 3 jenis, yaitu vinyl chlorida, glas dan karton dengan
tebal masing-masing 3 mm.
2. Kapasitansi meter
3. Volt Meter DC

D. GAMBAR SET ALAT

Gambar 1. Set alat praktikum kapasitansi plat sejajar

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan I : Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm), tetapi tidak penuh.
c. Ukurlah kedalaman plat movable pada alur pertama tersebut.
d. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
e. Ulangi langkah 2 s/d 4, tetapi untuk kedalaman plat movable yang berbeda.
f. Ulangi langkah 5 untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).
2. Percobaan 2 : Hubungan Jarak Antar Plat dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Ulangi langkah 2 s/d 3, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).
3. Percobaan 3 : Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah secara penuh bahan dielektrik vinyl chlorida.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas.
g. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik karton.
4. Percobaan 4 : Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida, tetapi tidak penuh.
e. Ukurlah kedalaman bahan dielektrik vinyl chlorida pada alur pertama tersebut.
f. Ulangi langkah 3.
g. Ulangi langkah 4 s/d 6, tetapi untuk kedalaman yang berbeda.
h. Ulangi langkah 4 s/d 7, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
5. Percobaan 5 : Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida secara penuh.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 2 s/d 5, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6mm s/d 15 mm).
g. Ulangi langkah 2 s/d 6, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
6. Percobaan 6 : Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan
dielektrik berbeda.
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur kedua (6 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida dan glas bersamasama secara penuh.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
g. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik vinyl chlorida dan karton.

F. DATA PERCOBAAN
1. Tabel 1: Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
Alur pertama 3 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 50
2 10 250 90
3 15 375 120
4 20 500 150
5 25 625 180
Alur kedua 6 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 40
2 10 250 60
3 15 375 80
4 20 500 90
5 25 625 110
Alur ketiga 9 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 50
4 20 500 60
5 25 625 70
Alur keempat 12 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 40
4 20 500 60
5 25 625 70
Alur kelima 15 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 40
4 20 500 50
5 25 625 60
Variabel bebas : luas penampang
Variabel kontrol : jarak antar plat
Variabel terikat :kapasitansi kondensator

2. Tabel 2: Hubungan Jarak Antar Plat dan Kapasitansi


No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 1 3 180
2 2 6 100
3 3 9 80
4 4 12 60
5 5 15 50
Variabel bebas : jarak antar plat
Variabel kontrol : luas penampang
Variabel terikat : kapasitansi kondensator

3. Tabel 3: Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


No Bahan C (pF)
Dielektrik
1 Vakum 100
2 Vinyl chloride 140
3 Glass 150
4 Karton 170
Variabel bebas : bahan dielektrik
Variabel kontrol : kondensator plat sejajar
Variabel terikat :kapasitansi kondensator

4. Tabel 4: Pengaruh Bahan Dielektrik yang Dimasukkan Parsial pada Kapasitansi


Bahan dielektrik: Vinyl Chlorida
No 𝑪𝟎 (pF) h (cm) X 𝑪𝒙 (pF)
1 100 5 0,2 110
2 100 10 0,4 120
3 100 15 0,6 130
4 100 20 0,8 130
5 100 25 1 140
Variabel bebas : jarak bahan dielektrik
Variabel kontrol : kondensator plat sejajar
Variabel terikat : kapasitansi kondenssator

G. ANALISIS DATA
PERCOBAAN SATU – Hubungan antara luas penampang dan kapasitansi
1) Grafik antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator
Alur pertama 3 mm
2) Menentukan kemiringan grafik (b)

PERCOBAAN KEDUA – Hubungan jarak antar plat dan kapasitansi

No d (x) C (y) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 xy
1
2
3
4
5
Σ
Σ2

𝑛Σxy−ΣxΣy
𝑏 = 𝑛Σx2 −(Σx)2

1 Σx2 (Σy)2 −2ΣxΣyΣxy+n(Σxy)2


𝑆𝑦 = √𝑛−2 − [Σy 2 − 𝑛Σx2 −(Σx)2
]

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√𝑛Σx2 −(Σx)2

𝑆𝑏
𝑅𝑓 = × 100%
𝑏

PERCOBAAN KETIGA – Pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi

1) Vinyl Klorid
𝐶
𝜀𝑟 = 𝐶 =
0

1 2 𝐶 2
𝑆𝜀𝑟 = √|𝐶 ∆𝐶| 2 + |− 𝐶 2 3 ∆𝐶0 | 2
03 0
𝑆𝜀𝑟
𝑅𝜀𝑟 = × 100%
𝜀𝑟

2) Kaca

Pada percobaan kapaitor plat paralel ini menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode yang diawali dengan pengambilan data lalu mengolahnya
dengan hitungan numerik berdasarkan rumus fisika dan mengolahnya dengan
mengikuti teori-teori fisika. Metode analisis data yang digunakan untuk praktikum
kapasitor plat paralel adalah metode kuadrat terkecil dan metode ralat rambat untuk
analisis percobaan 3 Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi. Rumus-rumus
yang digunakan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
• Konstanta b yang menyatakan kemiringan (slope) garis lurus terhadap sumbu x
dapat diperoleh sebagai berikut,
𝑛(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
b̅ = | |
n(∑ x 2 ) − (∑ x)2
• Sementara ketidakpastian konstanta b dinyatakan sebagai berikut,
n
S̅b = |S̅y √ |
n(∑ x 2 ) − (∑ x)2

• Ralat relatif untuk konstanta b dinyatakan sebagai berikut,


̅
̅ = Sb × 100%
Rb
b
• ̅Sb mengandung faktor S̅y . S̅y dapat ditentukan dengan formulasi sebagai
berikut,
1 (∑ x 2 )(∑ y)2 − 2(∑ x)(∑ xy)(∑ y) + 𝑛(∑ xy)2
S̅y = √ [∑ y 2 − ]
𝑛−2 n(∑ x 2 ) − (∑ x)2
Metode grafik yang digunakan untuk analisis data adalah dengan membuat plot data
kemudian diketahui persamaan garis linier berdasarkan persebaran data,
persamaan garis linier dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
Metode ralat rambat untuk percobaan pengaruh bahan dielektrik pada kapasitansi
dinyatakan sebagai berikut,
2 2
𝛿𝜀𝑟 2 𝛿𝜀𝑟 2

𝑆𝜀𝑅 = | . . 𝛥𝐶| + | . . 𝛥𝐶0 |
𝛿𝐶 3 𝛿𝐶0 3
2 2
1 2 𝐶 2

𝑆𝜀𝑅 = | . . 𝛥𝐶| + |− 2 . . 𝛥𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3

1. Sajian Hasil
Dalam percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut
1. Tabel 1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan S untuk tiap alur.
1. Alur 1 (3 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 50 15625 2500 6250

2 250 80 62500 6400 20000


3 375 110 140625 12100 41250

4 500 140 250000 19600 70000


5 625 170 390625 28900 106250
∑ 1875 550 859375 69500 243750

∑² 3515625 302500 7.38525E+11 4830250000 5.9414E+10

 Menghitung nilai gradien garis (b)


𝑛𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 243750) − (1875 × 550)
𝑏= = = 0,24
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 (5 × 859375) − (3515625)
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

1 (259960937500) − (502734375000) + (297070312500)


𝑆𝑦 = √ [69500 − ]
5−2 (4296875) − (3515625)

54296875000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [69500 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,24
Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,24 ± 0,0) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 0%

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Hubungan Luas Penampang dengan


Kapasitansi (Alur 1)
200 180
150
150
120
90
C(pF)

100 y = 0,256x + 22
50 R² = 0,9961
50

0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

2. Alur 2 (6 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 30 15625 900 3750
2 250 50 62500 2500 12500
3 375 70 140625 4900 26250
4 500 90 250000 8100 45000
5 625 100 390625 10000 62500
∑ 1875 340 859375 26400 150000
∑² 3515625 115600 7.38525E+11 696960000 22500000000

 Menghitung nilai gradien garis (b)


𝑛𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 150000) − (1875 × 340)
𝑏= = = 0,14
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 (5 × 859375) − (3515625)
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

1 (99343750000) − (19125. 1011 ) + (1,125. 1011 )


𝑆𝑦 = √ [56900 − ]
5−2 (4296875) − (3515625)

26360
𝑆𝑦 = √0,333333333 [26400 − ]
781250
𝑆𝑦 = 3.65148371670111

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 3.651483716√
781250
𝑆𝑏 = 0.0092376
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0.0092376
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 6,41% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,14
Jadi,pada alur kedua diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,14 ± 0,009) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 6,41%

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 2)
120 110

100 90
80
80
60
C(pF)

60 y = 0,136x + 25
40
R² = 0,9897
40

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

3. Alur 3 (9 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 30 15625 900 3750
2 250 40 62500 1600 10000
3 375 50 140625 2500 18750
4 500 60 250000 3600 30000
5 625 70 390625 4900 43750
∑ 1875 250 859375 13500 106250
∑² 3515625 62500 7.38525E+11 182250000 11289062500

 Menghitung nilai gradien garis (b)


𝑛𝛴𝑥𝑦−𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 106250)−(1875 ×250)
𝑏 = 𝑛𝛴𝑥 2 −(𝛴𝑥)2 = (5 ×859375)−(3515625)
= 0,08
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

1 (53710937500) − (99609375000) + (56445312500)


𝑆𝑦 = √ [13500 − ]
5−2 (4296875) − (3515625)

10546875000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [13500 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,08
Jadi,pada alur ketiga diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,08 ± 0) pF/cm2 dengan
ralat relative sebesar 0%

cc
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Hubungan Luas Penampang dengan


Kapasitansi (Alur 3)
80 70
70 60
60 50
50 40
C(pF)

40 30 y = 0,08x + 20
30 R² = 1
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

4. Alur 4 (12 mm)


no x y x2 y2 xy
1 125 20 15625 400 2500
2 250 30 62500 900 7500
3 375 40 140625 1600 15000
4 500 50 250000 2500 25000
5 625 60 390625 3600 37500
∑ 1875 200 859375 9000 87500
∑² 3515625 40000 7.38525E+11 81000000 7656250000

 Menghitung nilai gradien garis (b)


𝑛𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 87500) − (1875 × 200)
𝑏= = = 0,08
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 (5 × 859375) − (3515625)
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
𝑆𝑦
1 (34375000000) − (65625000000) + (38281250000)
=√ [9000 − ]
5−2 (4296875) − (3515625)

7031250000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [9000 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,08
Jadi,pada alur keempat diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,08 ± 0) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 0%

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 4)
80 70
70 60
60
50 40 40
C(pF)

40 30 y = 0,08x + 18
30 R² = 0,9259
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

5. Alur 5 (15 mm)


no x y x2 y2 xy
1 125 20 15625 400 2500
2 250 30 62500 900 7500
3 375 40 140625 1600 15000
4 500 50 250000 2500 25000
5 625 50 390625 2500 31250
∑ 1875 190 859375 7900 81250
∑² 3515625 36100 7.39E+11 62410000 6.6E+09

 Menghitung nilai gradien garis (b)


𝑛𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 81250) − (1875 × 190)
𝑏= = = 0,064
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 (5 × 859375) − (3515625)
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
𝑆𝑦
1 (31023437500) − (57890625000) + (33007812500)
=√ [7900 − ]
5−2 (4296875) − (3515625)

6140625000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [7900 − ]
781250
𝑆𝑦 = 3.65148371670111
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 3.6514837√
781250
𝑆𝑏 = 0.009237
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0.009237
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 14,43% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,064
Jadi,pada alur kelima diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,064 ± 0,009) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 14,43%

Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur

Hubungan Luas Penampang dengan


Kapasitansi (Alur 5)
70 60
60 50
50 40 40
40
C(pF)

30
y = 0,056x + 23
30
R² = 0,9423
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

2. Tabel 2. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi


1
no 𝑥= (𝑚𝑚) y = C(Pf) x2 y2 xy
𝑑
1 0.33 180 0.111111111 32400 60
2 0.17 100 0.027777778 10000 16.66666667
3 0.11 80 0.012345679 6400 8.888888889
4 0.08 60 0.006944444 3600 5
5 0.07 50 0.004444444 2500 3.333333333
∑ 0.761111111 470 0.162623457 54900 93.88888889
∑² 0.579290123 220900 0.026446389 3014010000 8815.123457
 Menghitung nilai gradien garis (b)
𝑛𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦 (5 × 93.88888889) − (0,761111111 × 470)
𝑏= =
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 (5 × 0,162623457) − (0,579290123)
= 477.79
 Menghitung Besar Simpanngan Baku Gradien (Sb)
1 𝛴𝑥 2 (𝛴𝑦)2 − 2𝛴𝑥𝛴𝑦𝛴𝑥𝑦 + 𝑛(𝛴𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ [𝛴𝑦 2 − ]
𝑛−2 𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
𝑆𝑦
1 (35923,5216) − (67172.28395) + (44075.61728)
=√ [54900 − ]
5−2 0,233871

12826.8549
𝑆𝑦 = √0,333333333 [54900 − ]
0,233871
𝑆𝑦 = 3.82370659
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 3.82370659√
0,233871
𝑆𝑏 = 17.68162
 Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 17.68162
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 3,7% (3 𝐴𝑃)
𝑏 477.79
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 5)
70 60
60 50
50 40 40
40
C(pF)

30
y = 0,056x + 23
30
R² = 0,9423
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)

3. Tabel 3 : Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi


(1) Vinyl Chlorida
𝐶 140
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.466 𝑝𝐹/𝑚
0
2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0

2 2
12 𝐶 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3

1 2 2 140 2 2

𝑆𝜀𝑟 = | . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.012261 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.012261
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,62 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.466
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada vinyl chlorida adalah (0,46 ± 0,012) pF/m dengan ralat relatif
sebesar 2,62% (3 AP)

(2) Glass
𝐶 150
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.5 𝑝𝐹/𝑚
0

2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶0 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3

2 2
12 𝐶 2
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3

1 2 2 150 2 2
𝑆𝜀𝑟 = √| . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.01242 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.01242
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,48 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0,5
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada glass adalah (0,5 ± 0,012)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
2,48 % (3 AP)

(3) Karton
𝐶 170
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.5667𝑝𝐹/𝑚
0
2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0

2 2
12 𝐶 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3

1 2 2 170 2 2

𝑆𝜀𝑟 = | . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.012771 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.012771
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,25 % (2 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.5667
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada karton adalah (0,56 ± 0,012)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
2,25 % (2 AP)

(4) Vakum
𝐶 100
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.3333 𝑝𝐹/𝑚
0

2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶0 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3

2 2
12 𝐶 2

𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3

1 2 2 170 2 2
𝑆𝜀𝑟 = √| . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.011712 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.011712
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 3,51 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.3333
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada karton adalah (0,3 ± 0,0117)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
3,51 % (3 AP)
4. Tabel 4 : Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada
kapasitansi
Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada kapasitansi
Dari persamaan:
𝐶𝑥 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥 + 1]𝐶0

Nilai Cx :
125
𝑥1 = = 0,2
625
250
𝑥2 = = 0,4
625
375
𝑥3 = = 0,6
625
500
𝑥4 = = 0,8
625
625
𝑥5 = =1
625
Nilai 𝜀𝑟 dari bahan elektrik :
𝜀𝑟 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑠 = 0.5
𝜀𝑟 𝑉𝑖𝑛𝑦𝑙 𝐶ℎ𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 = 0.466666667
𝜀𝑟 𝐾𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 = 0.566666667

(1) Vinyl Chlorida


𝐶𝑥 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥 + 1]𝐶0
𝐶𝑥1 = [(0.466666667 − 1)0,2 + 1]100 = 89.33
𝐶𝑥2 = [(0.466666667 − 1)0,4 + 1]100 = 78.66
𝐶𝑥3 = [(0.466666667 − 1)0,6 + 1]100 = 68.00
𝐶𝑥4 = [(0.466666667 − 1)0,8 + 1]100 = 57.33
𝐶𝑥5 = [(0.466666667 − 1)1 + 1]100 = 46.66
(2) Glass
𝐶𝑥 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥 + 1]𝐶0
𝐶𝑥1 = [(0.5 − 1)0,2 + 1]100 = 90
𝐶𝑥2 = [(0.5 − 1)0,4 + 1]100 = 80
𝐶𝑥3 = [(0.5 − 1)0,6 + 1]100 = 70
𝐶𝑥4 = [(0.5 − 1)0,8 + 1]100 = 60
𝐶𝑥5 = [(0.5 − 1)1 + 1]100 = 50
(3) Karton
𝐶𝑥 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥 + 1]𝐶0
𝐶𝑥1 = [(0.566666666666667 − 1)0,2 + 1]100 = 91.33
𝐶𝑥2 = [(0.566666666666667 − 1)0,4 + 1]100 = 82.66
𝐶𝑥3 = [(0.566666666666667 − 1)0,6 + 1]100 = 74.00
𝐶𝑥4 = [(0.566666666666667 − 1)0,8 + 1]100 = 65.33
𝐶𝑥5 = [(0.566666666666667 − 1)1 + 1]100 = 56.67
5. Tabel 5: Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator
yang disisipi bahan dielektrik
Menentukan Cy secara teoritis pada ketiga bahan dielektrik :
𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
Nilai Cy :
125
𝑦1 = = 0,2
625
250
𝑦2 = = 0,4
625
375
𝑦3 = = 0,6
625
500
𝑦4 = = 0,8
625
625
𝑦5 = =1
625

Nilai 𝜀𝑟 dari bahan elektrik :


𝜀𝑟 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑠 = 0.5
𝜀𝑟 𝑉𝑖𝑛𝑦𝑙 𝐶ℎ𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 = 0.466666667
𝜀𝑟 𝐾𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 = 0.566666667

(1) Vinyl Chlorida


𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
0.466666667
𝐶𝑦1 = 180 = 199.2
0.466666667 − (0.466666667 − 1)0,2
0.466666667
𝐶𝑦2 = 100 = 121.3
0.466666667 − (0.466666667 − 1)0,4
0.466666667
𝐶𝑦3 = 80 = 105.6
0.466666667 − (0.466666667 − 1)0,6
0.466666667
𝐶𝑦4 = 60 = 85.60
0.466666667 − (0.466666667 − 1)0,8
0.466666667
𝐶𝑦5 = 50 = 76.66
0.466666667 − (0.466666667 − 1)1

(2) Glass
𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
0.5
𝐶𝑦1 = 180 = 198
0.5 − (0.5 − 1)0,2
0.5
𝐶𝑦2 = 100 = 120
0.5 − (0.5 − 1)0,4
0.5
𝐶𝑦3 = 80 = 104
0.5 − (0.5 − 1)0,6
0.5
𝐶𝑦4 = 60 = 84
0.5 − (0.5 − 1)0,8
0.5
𝐶𝑦5 = 50 = 75
0.5 − (0.5 − 1)1

(3) Karton
𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
0.566666666666667
𝐶𝑦1 = 180 = 195.6
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,2
0.566666666666667
𝐶𝑦2 = 100 = 117.3
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,4
0.566666666666667
𝐶𝑦3 = 80 = 100.8
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,6
0.566666666666667
𝐶𝑦4 = 60 = 80.80
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,8
0.566666666666667
𝐶𝑦5 = 50 = 71.66
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)1

6. Tabel 6 : Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan


dielektrik berbeda
2𝜀 1 𝜀 2
𝐶1,2 = 𝐶
𝜀1+ 𝜀2 0

Nilai 𝜀𝑟 dari bahan elektrik :


𝜀𝑟 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑠 = 0.5
𝜀𝑟 𝑉𝑖𝑛𝑦𝑙 𝐶ℎ𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 = 0.466666667
𝜀𝑟 𝐾𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 = 0.566666667
(1) Vinyl Chlorida + Glass
2𝜀 1 𝜀 2
𝐶1,2 = 𝐶
𝜀1+ 𝜀2 0
2(0.466666667)(0.5)
𝐶1,2 = 300 = 144.8 𝑝𝐹
0.466666667 + 0.5

(2) Glass + Karton


2𝜀 1 𝜀 2
𝐶1,2 = 𝐶
𝜀1+ 𝜀2 0
2(0.5)(0.566666667)
𝐶1,2 = 300 = 159.3 𝑝𝐹
0.5 + 0.566666667

(3) Vinyl Chlorida + Karton


2𝜀 1 𝜀 2
𝐶1,2 = 𝐶
𝜀1+ 𝜀2 0
2(0.466666667)(0.566666667)
𝐶1,2 = 300 = 153.5 𝑝𝐹
0.466666667 + 0.566666667

Diperoleh hasil bahwa nilai kapasitansi akan berubah saat disisipi dengan bahan
dielektrik yang berbeda. Ketika kondensator disisipi dua bahan dielektrik
berbeda maka nilai kapasitansi akan semakin besar apabila permimtivitasnya
juga semakin besar.

H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA

Dani, A., & Hasanuddin, M. (2018). PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN


KAPASITOR SEBAGAI KOMPENSATOR DAYA REAKTIF (STUDI KASUS STT SINAR
HUSNI ).
Haryadi, M. F., & Nugroho, F. F. (2022). Penggunaan Komputasi pada Analisis Dinamika
Fluida di Airfoil NACA M-15. Cakrawala Jurnal Ilmiah Bidang Sains, 1(1).
https://doi.org/10.28989/cakrawala.v1i1.1289
Papilaya, E., Bunga, M., & Bungasalu, B. A. (2023). ANALISIS PENGARUH
PENAMBAHAN MARGARIN TERHADAP KONSTANTA DIELEKTRIK PADA MINYAK
JELANTAH. PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya, 6(1), 22–27.
https://doi.org/10.31605/phy.v6i1.3051
Sidi, M., Lapanporo, B. P., & Arman, Y. (2020). Perbandingan Kapasitansi dari Beberapa
Jenis Bahan Menggunakan Kapasitor Silinder. PRISMA FISIKA, 8(2), 128.
https://doi.org/10.26418/pf.v8i2.42528
Zakaria, T., & Suryaman, T. (2020). ANALISA KERUSAKAN KONDENSOR UNIT 1- 4
PLTU - XYZ BANTEN (AN ENGINEERING REPORT CASE STUDY). Jurnal Intent:
Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu, 3(2), 111–121.
https://doi.org/10.47080/intent.v3i2.957

K. LAMPIRAN
a) Laporan sementara
b) Excell
Alur keempat 12mm
Alur kelima 15 mm

Tabel kedua

Tabel ketiga
Tabel keempat

Tabel kelima
Tabel keenam

Anda mungkin juga menyukai