Kapasitansi Plat Sejajar
Kapasitansi Plat Sejajar
Oleh:
Puan Az Zahra Adha Wahyudi (220322604060)
B. DASAR TEORI
Salah satu perangkat elektronika yang mengalami kemajuan adalah kapasitor, kapasitor
adalah alat yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik, kapasitor adalah
alat untuk menyimpan muatan listrik atau energi listrik, kapasitor di temukan oleh Michael
Faraday pada tahun 1975 (Haryadi & Nugroho, 2022). Maka penggunaan kapasitor sebagai
kompensator daya reaktif dapat memperbaiki faktor daya yang buruk pada beban. Sehingga
penggunaan daya listrik terhadap kebutuhan beban lebih sesuai (Dani & Hasanuddin, 2018).
Kondesor adalah salah satu alat perlekapan turbin uap (steam turbine accessory).
Kondensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengubah uap bekas dari turbin uap
hingga menjadi air dengan bantuan dari air pendingin utama. Uap bekas (extraction steam) dari
turbin uap yang panas dimasukkan kedalam kondensor yang mendapat pendinginan dari air
pendingin utama, sehingga terjadi perpindahan panas. Oleh karena itu kondensor termasuk
peralatan penukar kalor (heat exchanger) (Zakaria & Suryaman, 2020).
Kapasitor merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan muatan atau energi listrik.
Kemampuan sebuah kapasitor menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi dengan satuan
farad (F). Kapasitor terdiri dari dua buah plat konduktor yang di antaranya terdapat bahan
dielektrik. Penambahan bahan dielektrik di antara kedua plat kapasitor, penambahan ini
bertujuan untuk meningkatkan kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik (isolator) tersebut dapat
berupa mika, udara, karet maupun bahan lainnya (Sidi dkk., 2020).
Bahan biologis umumnya memiliki sifat dielektrik dan karakteristik biolistrik. Terdapat
beberapa variabel yang dapat digunakan untuk menentukan karakteristik biolistrik suatu bahan,
di antaranya kapasitansi, resistansi, induktansi, dan impedansi. Konstanta dielektrik adalah
ukuran kemampuan bahan menyimpan energi listrik. Sifat dielektrik memberikan informasi
tentang interaksi antara bahan pangan dan medan listrik. Sifat dielektrik suatu bahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk frekuensi, suhu, kadar air, densitas, komposisi, dan
struktur materi (Papilaya dkk., 2023).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan I : Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm), tetapi tidak penuh.
c. Ukurlah kedalaman plat movable pada alur pertama tersebut.
d. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
e. Ulangi langkah 2 s/d 4, tetapi untuk kedalaman plat movable yang berbeda.
f. Ulangi langkah 5 untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).
2. Percobaan 2 : Hubungan Jarak Antar Plat dan Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Ulangi langkah 2 s/d 3, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6 s/d 15 mm).
3. Percobaan 3 : Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah secara penuh bahan dielektrik vinyl chlorida.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas.
g. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik karton.
4. Percobaan 4 : Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada kapasitansi
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida, tetapi tidak penuh.
e. Ukurlah kedalaman bahan dielektrik vinyl chlorida pada alur pertama tersebut.
f. Ulangi langkah 3.
g. Ulangi langkah 4 s/d 6, tetapi untuk kedalaman yang berbeda.
h. Ulangi langkah 4 s/d 7, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
5. Percobaan 5 : Pengaruh variasi jarak antar plat pada kapasitansi kondensator yang
disisipi bahan dielektrik
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur pertama (3 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida secara penuh.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 2 s/d 5, tetapi untuk alur kedua s/d kelima (6mm s/d 15 mm).
g. Ulangi langkah 2 s/d 6, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
6. Percobaan 6 : Karakteristik kapasitansi kondensator yang disisipi dua bahan
dielektrik berbeda.
a. Susunlah peralatan seperti pada skema eksperimen.
b. Masukkan plat movable pada alur kedua (6 mm) secara penuh.
c. Ukurlah kapasitansi kondensator dengan cara membaca langsung pada
kapasitansi meter atau pada voltmeter proyeksi.
d. Sisipkanlah bahan dielektrik vinyl chlorida dan glas bersamasama secara penuh.
e. Ulangi langkah 3.
f. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik glas dan karton.
g. Ulangi langkah 4 s/d 5, tetapi untuk bahan dielektrik vinyl chlorida dan karton.
F. DATA PERCOBAAN
1. Tabel 1: Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
Alur pertama 3 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 50
2 10 250 90
3 15 375 120
4 20 500 150
5 25 625 180
Alur kedua 6 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 40
2 10 250 60
3 15 375 80
4 20 500 90
5 25 625 110
Alur ketiga 9 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 50
4 20 500 60
5 25 625 70
Alur keempat 12 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 40
4 20 500 60
5 25 625 70
Alur kelima 15 mm
No X (cm) S (𝒄𝒎𝟐 ) C (pF)
1 5 125 30
2 10 250 40
3 15 375 40
4 20 500 50
5 25 625 60
Variabel bebas : luas penampang
Variabel kontrol : jarak antar plat
Variabel terikat :kapasitansi kondensator
G. ANALISIS DATA
PERCOBAAN SATU – Hubungan antara luas penampang dan kapasitansi
1) Grafik antara luas permukaan dan kapasitansi kondensator
Alur pertama 3 mm
2) Menentukan kemiringan grafik (b)
No d (x) C (y) 𝒙𝟐 𝒚𝟐 xy
1
2
3
4
5
Σ
Σ2
𝑛Σxy−ΣxΣy
𝑏 = 𝑛Σx2 −(Σx)2
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√𝑛Σx2 −(Σx)2
𝑆𝑏
𝑅𝑓 = × 100%
𝑏
1) Vinyl Klorid
𝐶
𝜀𝑟 = 𝐶 =
0
1 2 𝐶 2
𝑆𝜀𝑟 = √|𝐶 ∆𝐶| 2 + |− 𝐶 2 3 ∆𝐶0 | 2
03 0
𝑆𝜀𝑟
𝑅𝜀𝑟 = × 100%
𝜀𝑟
2) Kaca
Pada percobaan kapaitor plat paralel ini menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode yang diawali dengan pengambilan data lalu mengolahnya
dengan hitungan numerik berdasarkan rumus fisika dan mengolahnya dengan
mengikuti teori-teori fisika. Metode analisis data yang digunakan untuk praktikum
kapasitor plat paralel adalah metode kuadrat terkecil dan metode ralat rambat untuk
analisis percobaan 3 Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi. Rumus-rumus
yang digunakan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
• Konstanta b yang menyatakan kemiringan (slope) garis lurus terhadap sumbu x
dapat diperoleh sebagai berikut,
𝑛(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
b̅ = | |
n(∑ x 2 ) − (∑ x)2
• Sementara ketidakpastian konstanta b dinyatakan sebagai berikut,
n
S̅b = |S̅y √ |
n(∑ x 2 ) − (∑ x)2
1. Sajian Hasil
Dalam percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut
1. Tabel 1. Hubungan Luas Penampang dan Kapasitansi
a. Grafikkanlah data C dan S untuk tiap alur.
1. Alur 1 (3 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 50 15625 2500 6250
54296875000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [69500 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,24
Jadi,pada alur pertama diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,24 ± 0,0) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 0%
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
100 y = 0,256x + 22
50 R² = 0,9961
50
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
2. Alur 2 (6 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 30 15625 900 3750
2 250 50 62500 2500 12500
3 375 70 140625 4900 26250
4 500 90 250000 8100 45000
5 625 100 390625 10000 62500
∑ 1875 340 859375 26400 150000
∑² 3515625 115600 7.38525E+11 696960000 22500000000
26360
𝑆𝑦 = √0,333333333 [26400 − ]
781250
𝑆𝑦 = 3.65148371670111
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 3.651483716√
781250
𝑆𝑏 = 0.0092376
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0.0092376
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 6,41% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,14
Jadi,pada alur kedua diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,14 ± 0,009) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 6,41%
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 2)
120 110
100 90
80
80
60
C(pF)
60 y = 0,136x + 25
40
R² = 0,9897
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
3. Alur 3 (9 mm)
no x y x2 y2 xy
1 125 30 15625 900 3750
2 250 40 62500 1600 10000
3 375 50 140625 2500 18750
4 500 60 250000 3600 30000
5 625 70 390625 4900 43750
∑ 1875 250 859375 13500 106250
∑² 3515625 62500 7.38525E+11 182250000 11289062500
10546875000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [13500 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,08
Jadi,pada alur ketiga diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,08 ± 0) pF/cm2 dengan
ralat relative sebesar 0%
cc
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
40 30 y = 0,08x + 20
30 R² = 1
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
7031250000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [9000 − ]
781250
𝑆𝑦 = 0
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 0√
781250
𝑆𝑏 = 0
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 0% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,08
Jadi,pada alur keempat diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,08 ± 0) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 0%
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 4)
80 70
70 60
60
50 40 40
C(pF)
40 30 y = 0,08x + 18
30 R² = 0,9259
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
6140625000
𝑆𝑦 = √0,333333333 [7900 − ]
781250
𝑆𝑦 = 3.65148371670111
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 3.6514837√
781250
𝑆𝑏 = 0.009237
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 0.009237
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 14,43% (3 𝐴𝑃)
𝑏 0,064
Jadi,pada alur kelima diperoleh nilai kemiringan grafik b = (0,064 ± 0,009) pF/cm2
dengan ralat relative sebesar 14,43%
Grafik data hubungan S sebagai sumbu x dan C sebagai sumbu y tiap alur
30
y = 0,056x + 23
30
R² = 0,9423
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
12826.8549
𝑆𝑦 = √0,333333333 [54900 − ]
0,233871
𝑆𝑦 = 3.82370659
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛𝛴𝑥 2 − (𝛴𝑥)2
5
𝑆𝑏 = 3.82370659√
0,233871
𝑆𝑏 = 17.68162
Menentukan Ralat relative Gradien (𝑹𝒃 )
𝑆𝑏 17.68162
𝑅𝑏 = . 100% = . 100% = 3,7% (3 𝐴𝑃)
𝑏 477.79
Hubungan Luas Penampang dengan
Kapasitansi (Alur 5)
70 60
60 50
50 40 40
40
C(pF)
30
y = 0,056x + 23
30
R² = 0,9423
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
S (cm^2)
2 2
12 𝐶 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3
1 2 2 140 2 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.012261 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.012261
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,62 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.466
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada vinyl chlorida adalah (0,46 ± 0,012) pF/m dengan ralat relatif
sebesar 2,62% (3 AP)
(2) Glass
𝐶 150
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.5 𝑝𝐹/𝑚
0
2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶0 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3
2 2
12 𝐶 2
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3
1 2 2 150 2 2
𝑆𝜀𝑟 = √| . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.01242 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.01242
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,48 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0,5
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada glass adalah (0,5 ± 0,012)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
2,48 % (3 AP)
(3) Karton
𝐶 170
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.5667𝑝𝐹/𝑚
0
2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
12 𝐶 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3
1 2 2 170 2 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.012771 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.012771
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 2,25 % (2 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.5667
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada karton adalah (0,56 ± 0,012)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
2,25 % (2 AP)
(4) Vakum
𝐶 100
𝜀𝑟 = 𝐶 = 300 = 0.3333 𝑝𝐹/𝑚
0
2 2
𝜕𝜀𝑟 2 𝜕𝜀𝑟 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + | ∆𝐶 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3 0
2 2
𝐶 𝐶
𝜕 (𝐶 ) 2 𝜕 (𝐶 ) 2
0 0
𝑆𝜀𝑟 = √| ∆𝐶| + | ∆𝐶0 |
𝜕𝐶 3 𝜕𝐶0 3
2 2
12 𝐶 2
√
𝑆𝜀𝑟 = | ∆𝐶| + |− 2 ∆𝐶0 |
𝐶0 3 𝐶0 3
1 2 2 170 2 2
𝑆𝜀𝑟 = √| . . 5| + |− . . 5|
300 3 3002 3
𝑆𝜀𝑟 = 0.011712 𝑝𝐹/𝑚
𝑆𝜀𝑟 0.011712
𝑅𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 3,51 % (3 𝐴𝑃)
𝜀𝑟 0.3333
Jadi, besar 𝜀𝑟 pada karton adalah (0,3 ± 0,0117)100 pF/m dengan ralat relatif sebesar
3,51 % (3 AP)
4. Tabel 4 : Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada
kapasitansi
Pengaruh bahan dielektrik yang dimasukkan parsial pada kapasitansi
Dari persamaan:
𝐶𝑥 = [(𝜀𝑟 − 1)𝑥 + 1]𝐶0
Nilai Cx :
125
𝑥1 = = 0,2
625
250
𝑥2 = = 0,4
625
375
𝑥3 = = 0,6
625
500
𝑥4 = = 0,8
625
625
𝑥5 = =1
625
Nilai 𝜀𝑟 dari bahan elektrik :
𝜀𝑟 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑠 = 0.5
𝜀𝑟 𝑉𝑖𝑛𝑦𝑙 𝐶ℎ𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 = 0.466666667
𝜀𝑟 𝐾𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 = 0.566666667
(2) Glass
𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
0.5
𝐶𝑦1 = 180 = 198
0.5 − (0.5 − 1)0,2
0.5
𝐶𝑦2 = 100 = 120
0.5 − (0.5 − 1)0,4
0.5
𝐶𝑦3 = 80 = 104
0.5 − (0.5 − 1)0,6
0.5
𝐶𝑦4 = 60 = 84
0.5 − (0.5 − 1)0,8
0.5
𝐶𝑦5 = 50 = 75
0.5 − (0.5 − 1)1
(3) Karton
𝜀𝑟 1
𝐶𝑦 = 𝐶𝑜 → 𝐶𝑦 =
𝜀𝑟 − (𝜀𝑟 − 1)𝑦 𝑦
0.566666666666667
𝐶𝑦1 = 180 = 195.6
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,2
0.566666666666667
𝐶𝑦2 = 100 = 117.3
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,4
0.566666666666667
𝐶𝑦3 = 80 = 100.8
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,6
0.566666666666667
𝐶𝑦4 = 60 = 80.80
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)0,8
0.566666666666667
𝐶𝑦5 = 50 = 71.66
0.566666666666667 − (0.566666666666667 − 1)1
Diperoleh hasil bahwa nilai kapasitansi akan berubah saat disisipi dengan bahan
dielektrik yang berbeda. Ketika kondensator disisipi dua bahan dielektrik
berbeda maka nilai kapasitansi akan semakin besar apabila permimtivitasnya
juga semakin besar.
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
K. LAMPIRAN
a) Laporan sementara
b) Excell
Alur keempat 12mm
Alur kelima 15 mm
Tabel kedua
Tabel ketiga
Tabel keempat
Tabel kelima
Tabel keenam