Anda di halaman 1dari 2

Wayang Potehi: Cinta yang

Pupus

Adegan 1
Panggung tampak gelap. Belum ada cahaya. Terdengar suara sayu adzan. Tidak berselang lama
ada suara trok-trok nyaring berbunyi berkali-kali. Rupanya suara itu berasal dari penjual bakmi.
Selanjutnya, seorang penjual bakmi melintas.
Penjual Mie : (suara melengking) Mie…mie…mie!!!
Mei Wang : Bang beli! (Mei Wang berdiri sambil melambai, lalu berjalan mendekat ke gerobak
mie)
Penjual Mie : (Menghentikan langkah) Berapa Neng?
Mei Wang : Seporsi Bang. Seperti biasa.
Mei Wang berdiri di samping penjual mie, sambil menunggu penjual mie menyelesaikan
pesanannya. Sementara itu, Joko Sudiro tampak ragu-ragu, namun memberanikan diri mendekat
ke gerobak mie. Jarak Joko dan Mei Wang Begitu dekat.
Joko Sudiro : (Beberapa kali mencuri-curi pandang Mei Wang)
Mei Wang : (Tertunduk, malu)
Penjual Mie : (sambil senyum-senyum, melihat tingkah Joko dan Mei Wang, ia menyanyi lirih)
Inikah namanya cinta/inikah cinta/Cinta pada jumpa pertama/Inikah rasanya
cinta/inikah cinta/ Terasa bahagia saat jumpa/dengan dirinya//.
Wkkkkkkk..kkkkk…kkk..
Penjual Mie : (Melihat bergantian, Joko dan Mei Wang) Ayo pada kenalan. Sudah pada kenal
belum? Jangan malu-malu. (Merengek sambil mengucap dengan aksen Tionghoa)
Ayolah, kalian sudah besar-besar.
Joko Sudiro : (Melirik Me Wang)
Mei Wang : (Menunduk, sambil memainkan jari-jari kaki)
Penjual Mie : (Berkata dengan Aksen Tionghoa) Idiiih, nggak perlu malu di jaman sekarang..
Joko Sudiro : (Mengulurkan tangan kanan. Ragu, dan ingin menarik kembali, tetapi tetap
diulurkannya).
Penjual Mie : (Cengegesan) Kalau tak kenalan, aku tak masak buat kalian ya!
Joko Sudiro : Joko…Joko Sudiro.
Mei Wang : Mei Wang.
Penjual Mie : Hore! Hahaha…
Joko Sudiro dan Mei Wang: (Senyum-senyum)
Mei Wang tersenyum malu, berlari ke kosnya sambil membawa mie godok. Sementara Joko
menghormat kepada penjual bakmi sebagai tanda terima kasih. Lampu padam.

Adegan 2: Joko melihat Mei Wang dan teman-temannya pergi ke gereja.


Adegan 3: Joko mengunjungi Mei Wang di rumahnya.
Adegan 4: Joko Sudiro diinterogasi aparat.
Adegan 5: Joko Sudiro menonton wayang potehi dan berhalusinasi bertemu dengan Mei Wang.

Anda mungkin juga menyukai