Anda di halaman 1dari 8

NASKAH TEATER

-TANAH WARGA-

KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH :
1. Syiffa Nayla bobby p (mbok)
2. Septa Roaini (dinda)
3. Salsa Nabila (ayu)
4. Sherly Zahara (ina)
5. Reza Bagaskara (kepala desa)
6. Mahendra Surya p (lukman)
7. M Reyza Rahmattullah (tono)

Mata Pelajaran : Seni Budaya

SMAN 22 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Di sebuah desa bernama desa muara yang terletak di ujung kota yang sedang mengalami
krisis ekonomi akibat cuaca yang tidak baik sehingga tanaman sering kali gagal untuk
dipanen sehingga membuat warga kesusahan untuk mencari uang

warga 1(mbok): "kue kue...astaghfirullah kok ga ada yang laku yaa..."


mbok menghela nafas lelah dan mengelap keringat diwajahnya

warga 2(ayu): "mbokk.. mbokk" panggil ayu ketika melihat mbok ada didepan rumahnya.
mbok menoleh merasa ia dipanggil seseorang

warga 2(ayu): "Sini duduk dulu mbok" ayu menghampiri mbok dan menuntunnya untuk
duduk dibangku yang ada didepan rumahnya

Warga 2(ayu): "Gimana jualannya? laku nggak?" ayu duduk disamping mbok

warga 1(mbok): "ya gini lahh yu.. mbok sudahtua ga sanggup jalan lama lama, tapi tetap
harus kerja demi untuk makan sehari-hari"

warga 2 (ayu): "jangan terlalu dipaksakan mbok. Nanti kalau sakit gimana, mbok sendiri
yang susah"

warga 1 (mbok): "iya yu.. uhuk uhuk uhuk"

terlihat warga ina yang yang menghampiri mbok dan ayu yang habis pulang dari sawah

warga 3(ina): "mbok" sapa ina kepada mbok dan duduk disamping mbok yang sedang
merapihkan kue didalam nampan yang ia bawa

warga 1(mbok): "Ada apa toh na kayak lesu banget gitu"

warga 3(ina): "saya abis pulang kerja, tapi penghasilannya cuma dapet sedikit"
warga 1(mbok): "Sabar ya ndok, ini juga mbok lagi susah susahnya" kata warga 1 sambil
mengusap bahu ina

mbok dan ina pun lanjut mengobrol tentang bagaimana hari yang mereka jalani dan saling
berbagi keluh kesah yang mereka rasakan

warga 2 (ayu) pun menyapu halaman rumahnya yang di penuhi oleh dedaunan yang jatuh
sambil mendengarkan obrolan warga 1(mbok) dan warga 3(ina)

warga 4(tono): "sayur.. sayur sayur.. sayurya ibu ibu masi seger segerr ni"

warga 2(ayu): "nggak" tolak ayu dan kembali melanjutkan aktivitasnya

warga 4(tono): "aduh bu.. dari tadi belum ada yang beli ini sayur saya" keluh warga 4. warga
1 dan warga 3 menoleh ke arah warga 4

warga 1(mbok): "apakah kalian ini tidak merasakan? kehidupan ini rasanya begitu sulit."

Warga 2(ayu) : " aduh mbok jangankan memikirkan kehidupan, warung saya ini aja sudah
seperti bangunan tua ga berpenghuni"

warga 3(ina): "iya benar, saya aja mau cari makanan untuk sehari hari aja udah susah"

warga 4(tono): "bener banget, ini aja modal buat jualan aja saya ngutang dari tetangga. Dulu
di janjiin dikasih modal buat usaha oleh kepala desa tapi nyatanya kemana janjinya itu.

warga 1(mbok): "Jualan juga mbok ga laku banyak dan juga katanya bakal ada bantuan dari
desa untuk warga yang tidak mampu"

warga 2(ayu): "loh loh loh bantuan? mbok yang saya dengar itu desa mau bantu jualan hasil
panen warga, biar bisa laku ini hasil panennya

warga 3(ina) :"iya ya.. aduhh. Saya kok merasa ada yang tidak beres ini sama pak kepala
desa"
Ditengah-tengah perbincangan mbok, ina, ayu dan tono, seorang anak muda lewat dan duduk
memesan minuman diwarung ayu

anak muda (dinda) :" pesen minumannya satu dong mbak"

Ayu yang melihat anak muda itu dan ia terasa tidak asing dengannya

warga 2(ayu): "Kayak pernah kenal" kata ayu sambil melihat ke arah dinda

anak muda (dinda): "ini dinda loh mbak, anaknya pak mansur"

warga 2 (ayu): "oalahh dindaa"

warga 1 (mbok): "sudah pulang dari Jakarta toh ndok?"

dinda: "iya mbok, barusan. baru sampai"

mbok pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti, ayu membuatkan minuman yang
dipesan oleh si dinda dan mereka pun kembali berbincang bincang

Tak lama kemudian, terlihat pak kepala desa yang lewat didepan mereka, ina yang melihat
pak kepala desa lewat pun langsung memanggilnya

warga 3 (ina): "pak"

pak Kepala desa yang dipanggil pun langsung memundurkan langkahnya untuk menghampiri
ina yang memanggilnya

pak kepdes: "Ada apa buk?"


warga 3 (ina) :" pak pak mana katanya mau bantuin warga warga, ga malu apa kantor kepala
desa yang megah mewah tetapi warganya miskin tidak ter-urus"

pak kepdes: "aduh gusti gusti, pagi pagi begini harusnya kerja bukannya malah ngomel terus!
Dikira uang datangnya dari langit apa! ya ndak mungkin"

warga 4 (tono): "duh ya Allah pak pak, hari ini udah siang begini di bilang pagi. Bapak itu
baru tidur apa gimana"

pak kepdes: "baru bangun tidur.. heh saya ini abis olahraga tadi"

warga 4 (tono): "alahh.. boong!"

warga 1 (mbok): "ini kapan saya mau dibantu, saya udah ga punya uang lagi pak"

pak kepala desa hanya memutar matanya malas medengarkan keluhan

warga 4(ayu): "pak heh pak! kapan bapak akan membantu menjualkan hasil panen warga"

pak kepdes: "sabar loh, dikira gampang apa! makanya kalian itu jangan kerjanya ngeluh
terus! kerja yang bener, jangan males"

dinda: "yaelah.. sama warganya sendiri aja ngatain. pak! yang namanya kepala desa kan
sudah tanggung jawabnya untuk mengurus warga

pak kepdes: "heh kamu! kamu ini masih kecil aja udah sok sok an ikut campur. Belajar aja
yang bener!"

Warga 2(ayu) :Pak! kami sangat susah mencari uang buat makan pak.. Katanya dulu bapak
ingin membagikan bantuan untuk warga yang kurang mampu ..

pak kepdes: Bantuan itu sudah saya bagikan kepada warga yang kurang mampu tapi hanya
saja dibatasin, karena dana yang di berikan pemerintah sedikit.
Warga 3 (ina) : kenapa kami tidak dapat pak? Sementara kami salah satu warga yang kurang
mampu di desa ini.. Mencari makan saja susah..

pak kepdes : Itu urusan kalian! Yang jelas saya sudah membagikan bantuan tersebut secara
adil. Saya sudah muak dengan keluhan kalian ini, lebih baik saya pergi

pak kepala desa pun pergi meninggalkan para warga yang nampak sedang menahan kesal
dengan perkataan yang dikatakan pak kepala desa tadi

dinda: "Dasar buncit! abis ngatain malah kabur"

dinda yang ingin mengejar pak kepala desa itupun seketika ditahan oleh para ibu ibu dan
menenangkannya

warga 1 (mbok): "udah udah, kita ga bisa lawan mereka yang punya jabatan tinggi, kita hanya
warga miskin yang suara kita tidak akan didengarkan

Dinda pun akhirnya menenangkan emosi yang ia rasakan terhadap pak kepala desa. Namun,
tiba tiba lukman asisten pak kepala desa berlari didepan mereka terpeleset akibat buru-buru
sehingga kertas kertas yang ia bawa tadi berhamburan ditanah

warga 3 (ina) : " aduh hati hati dong! mau kemana sih buru buru banget"

ina dan yang lainnya membantu mengambil kertas kertas yang berjatuhan. Namun, dinda
melihat sebuah kertas yang sedikit mencurigakan sehingga ia pun menyimpannya diam diam

lukman : "makasih ya ibu ibu udah bantuin, saya harus kasih berkas ini ke pak kepala desa
secepatnya. Saya permisi ya bu"

para warga pun menganggukkan kepalanya mempersilahkan lukman untuk pergi menemui
kepala desa
Dinda pun mengeluarkan kertas yang ia sembunyikan tadi untuk melihat apa isi dari kertas
tersebut

warga 1(mbok) :" loh loh ini kan punya nya orang tadi, kembalikan nak. Ga baik!"

dinda: "Tapi ini ada yang mencurigakan mbok. Ibu ibu sini coba" ibu ibu pun mendekat ke
arah dinda

dinda: "Ibu ibu pernah dapet bantuan ga?"

mbok, ina, ayu, mila: "ga pernah sama sekali"

dinda: "Loh! Disini tertulis ada bantuan untuk pengusaha kecil senilai 10 juta!"

mbok, ina, ayu, tono : "10 JUTA?!!"

warga 2 (ayu) : "Loh berarti pak kepala desa.."

dinda, mbok, ina, ayu, tono: "KORUPSI!!"

tono: "kita harus melaporkan pak kepala desa sekarang juga, kita juga sudah punya
buktinya!"

mbok, ayu: "betul betul!"

ditengah keributan warga tampak pak kepala desa yang berjalan didepan mereka, seketika
mereka pun langsung menghampiri pak kepala desa bersama si lukman asistennya

Dinda: "kenapa pak? mencari ini?" tanya dinda sambil menunjukkan kertas yang ia pegang
pak kepala desa pun seketika kaget melihat bahwa kertas tersebut ada di warganya
Warga 1(mbok) :setelah kami mempercayai bapak untuk menjadi kepala desa untuk desa ini,
mana janji bapak yang ingin mensejahterakan warga desa ini? Bapak gunakan jabatan itu
hanya untuk memperalat kami , dan untuk mensejahterakan diri bapak sendiri.. Tidak
malukah bapak dengan memperlakukan warga seperti ini?!

Kepala desa pun terpojok dan tidak bisa mengelak lagi

Kepala desa : baiklah maaf kan saya atas kecurangan yang saya lakukan.. Saya akan
memberikan dana tersebut secara adil..

ina: "telat! kami akan melaporkan bapak dan membuat bapak mendapatkan hukuman yang
berat!"

Namun karena warga sudah sangat geram dan kesal terhadap pak kepala desa para warga pun
langsung memukuli pak kepala desa hingga terjatuh tanpa ampun, membuat lukman
kelelahan untuk memisahkan mereka

Anda mungkin juga menyukai