Teori Kepemimpinan LMX Revisi
Teori Kepemimpinan LMX Revisi
KELAS B
PRODI MANAJEMEN FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG OKTOBER
2023
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
Definisi Teori Kepemimpinan LMX..............................................................................................3
Dimensi Kepemimpinan dalam Teori Kepemimpinan LMX.......................................................4
Indikator Teori Kepemimpinan LMX...........................................................................................6
Perspektif Islam Teori Kepemimpinan LMX................................................................................7
Daftar Pusaka................................................................................................................................11
Definisi Teori Kepemimpinan LMX
Teori Leader-Member Exchange (LMX) atau Pertukaran Pemimpin-Anggota adalah
teori kepemimpinan yang berfokus pada hubungan dua arah yang terjalin antara pemimpin
dan masing-masing anggota timnya. Teori ini menjelaskan bahwa hubungan antara pemimpin
dan anggota tim tidaklah sama untuk semua orang. Pemimpin mengembangkan hubungan
yang berbeda dengan setiap anggota timnya, yang dibedakan menjadi dua kategori:
1. In Group
Anggota tim yang memiliki hubungan positif dengan pemimpin.
Dipercaya dan diberi tanggung jawab lebih.
Memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang lebih banyak.
Merasa dihargai dan dihormati oleh pemimpin
2. Out Group
Anggota tim yang memiliki hubungan kurang positif dengan pemimpin.
Diberi tugas dan tanggung jawab yang lebih rutin.
Memiliki akses yang lebih sedikit ke informasi dan sumber daya.
Merasa kurang dihargai dan dihormati oleh pemimpin
Proses terbentuknya LMX :
Tahap Inisiasi: Pemimpin dan anggota tim saling mengenal dan mempelajari satu
sama lain.
Tahap Pertukaran: Terjalinnya hubungan yang berbeda antara pemimpin dan anggota
tim berdasarkan kategorisasi.
Salah satu faktor penentu kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh kepemimpinan
(Panggabean, 2004). Fenomena kepemimpinan dalam perusahaan telah lama menjadi isu
yang diteliti oleh para ahli. Menurut Luthans (2006) model yang digunakan untuk
menggambarkan fenomena kepemimpinan adalah mengenai hubungan pemimpin dan
bawahan yang diistilahkan sebagai Leader Member Exchange (LMX). Haryanti (2008),
mengatakan bahwa Leader Member Exchange (LMX) melihat kualitas hubungan diadik
antara pemimpin dan bawahan yang berada dalam kontinum kualitas Leader Member
Exchange (LMX) tinggi sampai dengan kualitas Leader Member Exchange (LMX) rendah.
Hubungan antara pimpinan dan bawahan memiliki kualitas yang berbeda. Kualitas ini
akan membentuk in group dan out group. Bawahan yang menjadi anggota in group akan
diberikan tanggung jawab, penghargaan dan perhatian yang lebih banyak daripada bawahan
yang ada di out group.Sebaliknya, anggota out group akan memliki hubungan yang lebih
formal dengan pemimpin. Perbedaan antara in group dan out group akan menentukan kualitas
Leader Member Exchange (LMX) dalam sebuah perusahaan.
Liden dan Maslyn (dalam Haryanti, 2008) mengemukakan empat aspek dari Leader
Member Exchange (LMX) yaitu affect (afek), loyalty (loyalitas), contribution (kontribusi),
dan aspek professional respect. Aspek affect (afek) ditunjukkan dengan adanya afeksi timbal
balik, ketertarikan secara pribadi yang tercermin dalam persahabatan. Aspek loyalty
(loyalitas) ditunjukkan dengan adanya kepercayaan dan dukungan antara bawahan dengan
pemimpinnya. Aspek contribution (kontribusi), ditunjukkan dengan adanya kesediaan dalam
memberikan kontribusi melebihi standar kerjanya. Aspek professional respect (rasa hormat),
ditunjukkan dengan adanya bawahan dan pemimpin saling memberi rasa hormat, saling
mengagumi satu sama lain atas keahlian kerjanya.
Kualitas hubungan pemimpin dan bawahan akan memberikan beberapa dampak pada
kepuasan kerja (Haryanti, 2008) yaitu bawahan yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi
dengan pimpinan akan menciptakan suasana bekerja yang kooperatif, sehingga tujuan
perusahaan akan mudah tercapai. Apabila tujuan perusahaan tercapai maka baik pemimpin
maupun bawahan akan sama-sama puas.
Selain itu, untuk meningkatkan komitmen organisasi sendiri juga dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan rasa bangga karyawan terhadap organisasi, karena indikator
tersebut merupakan kontributor besar bagi variabel komitmen organisasional. Dengan
meningkatnya kebanggaan karyawan terhadap organisasi, maka akan berdampak pada
meingkatnya komitmen organsisasional setiap anggota organisasi
Keberhasilan LMX tidak diukur dari satu indikator, melainkan kombinasi beberapa
indikator. Pengukuran LMX sendiri dapat dilakukan melalui survei, wawancara, dan
observasi. LMX yang efektif membutuhkan waktu dan usaha untuk dibangun dan dipelihara
karena kualitas LMX dapat berubah seiring waktu. Selain itu, terdapat banyak faktor lain
yang mempengaruhi kinerja tim, seperti motivasi, keterampilan, dan sumber daya.
Berikut adalah dalil dan ayat-ayat yang menjelaskan tentang teori kepemimpinan (LMX).