Presentase Kadis TTNG RPIK 2024
Presentase Kadis TTNG RPIK 2024
3. INDUSTRI HULU
• Industri Hulu Agro;
• Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam;
• Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
No Kecamatan Unit Jumlah TK Nilai Investasi
Usaha
1 Larantuka 107 403 2.297.402.000
2 Tanjung Bunga 124 183 1.340.930.000
3 Ile Mandiri 18 93 231.060.000
4 Lewolema 11 101 227.473.000
5 Demon Pagong 19 296 104.386.000
6 Tite Hena 16 150 156.900.000
7 Ile Bura 2 22 54.475.000
8 Wulanggitang 139 290 1.464.800.000
9 Witihama 11 170 324.600.000
10 Ile Boleng 10 72 99.450.000
No Kecamatan Unit Jumlah TK Nilai Investasi
Usaha
11 Kelubagolit 32 262 150.400.000
12 Adonara Timur 55 609 704.040.000
13 Adonara Barat 7 148 33.500.000
14 Adonara Tengah 3 44 33.500.000
15 Adonara 10 70 190.000.000
16 Wotan Ulumado 4 23 30.025.000
17 Solor Barat 12 102 164.260.000
18 Solor Timur 78 145 579.500.000
19 Solor Selatan 33 158 247.000.000
JUMLAH 691 unit 3.341 Orang Rp. 8.433.701.000
Potensi Kelautan dan Perikanan
Luasan lahan garam tambak : 82 Ha
Solor selatan (Suleng waseng) : 20 ha
Solor Barat (Kelelu, Titehena, Lamawalang) : 35 ha
Witihama (Pledo) : 15 ha
Demon Pagong (Lamuda) : 6 ha
Tanjung Bunga (Kolaka) : 2 ha
Larantuka (Mokantarak) : 4 Ha
Produksi perikanan laut (2021) : 15.497 ton
Produksi perikanan darat (2021) : 19,34 ton
Pengembangan sektor hulu belum optimal bersinergi
dengan pengembangan sektor industri;
Pengembangan produk bernilai tambah masih sangat
terbatas dan terpaku pada beberapa jenis produk antara
(produk setengahjadi tertentu) belum berkembang sesuai
dengan potensinya dan belum sampai pada kompetensi
spesifik daerah;
Sumber daya manusia (sektor hulu dan sektor industri),
struktur industri (pengorganisasian dan kemitraan) serta
iklim usaha masih lemah dan belum sepenuhnya
mengeksploitasi sumber daya ;
Sarana dan prasarana serta dukungan infrastruktur yang
belum memadai untuk pengembangan industri lebih
lanjut;
Jaringan informasi pasar yang masih lemah;
Minimnya pendampingan yang berkelanjutan.
VISI
Tahap II (2031-2035)
Arah rencana pembangunan industri unggulan pada tahap ini lebih
diarahkan pada Pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi mesin
peralatan, dan standardisasi indusffi lanjutan dan produksi masal.
a. Tahap I (2025-2030)
Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada tahap
ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah melalui perencanaan dan
kajian, persiapan pasca panen, bimtek, pelatihan dan fasilitasi standardisasi
industri dan uji coba produksi
b. Tahap I (2031-2035)
Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada tahap
ini lebih diarahkan pada Pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi mesin
peralatan, dan standardisasi indusffi lanjutan dan produksi masal
c. Tahap I (2036-2045)
Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada
tahap ini diarahkan pada pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi
mesin peralatan, standardisasi industri lanjutan dan kemandirian industri
produksi masal menuju pasar ekonomi bebas
1. Industri Pangan
2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan
3. Industri Tekstil, Kulit, Alas kaki dan Aneka
4. Industri Hulu Agro
5. Industri Kimia Dasar Organik
6. Industri Pengolahan lainnya