Anda di halaman 1dari 44

 Industri menjadi salah satu penggerak utama pembangunan

ekonomi nasional, karena mampu memberikan kontribusi


signifikan dalam peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan
devisa, serta mampu memberikan kontribusi yang besar dalam
pembentukan daya saing nasional;
 amanat Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian, kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk
menyusun Rencana Pembangunan Industri Daerah;
 Rencana Pembangunan Industri Daerah dimaksudkan agar
menjadi pedoman untuk mendorong pertumbuhan sektor
industri lebih terarah, terpadu dan memberikan hasil guna yang
lebih optimal bagi daerah;
 Kabupaten Flores Timur sebagai salah satu kabupaten yang
berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi
sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat
digerakan untuk menumbuhkan kamajuan daerah dalam sektor
industri;
 Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh dana DAK
 Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian;
 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun
2015-2035;
 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-
IND/PER/12-2015 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten/Kota;
 Peraturan Daerah Provinsi NTT No. 2 Tahun 2023
tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi NTT
Tahun 2023-2043.
 struktur industri nasional yang kuat, dalam,
sehat, dan berkeadilan;
 industri yang berdaya saing tinggi di tingkat
global;
 industri yang berbasis inovasi dan teknologi.
 meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan
penggerak perekonomian nasional;
 memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional;
 meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju,
serta Industri Hijau;
 menjamin kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
 membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan
kerja;
 meningkatkan persebaran pembangunan industri ke seluruh
wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh
ketahanan nasional; dan
 meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
secara berkeadilan
 mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam;
 melakukan pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi;
 meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
industri;
 menetapkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI);
 mengembangkanWilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Peruntukan
Industri, Kawasan Industri, dan Sentra Industri kecil dan industri menengah;
 menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan
kapasitas kelembagaan dan pemberian fasilitas kepada industri kecil dan industri
menengah;
 melakukan pembangunan sarana dan prasarana Industri;
 melakukan pembangunan industri hijau;
 melakukan pembangunan industri strategis;
 melakukan peningkatanpenggunaan produk dalam negeri; dan
 meningkatkan kerjasama internasional bidang industri.
 meningkatnya pertumbuhan industri yang diharapkan dapat mencapai
pertumbuhan 2 (dua) digit pada tahun 2035 sehingga kontribusi industri
dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 30% (tiga puluh persen);
 meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri dengan mengurangi
ketergantungan terhadap impor bahan baku, bahan penolong, dan barang modal,
serta meningkatkan ekspor produk industri;
 tercapainya percepatan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah
Indonesia;
 meningkatnya kontribusi industri kecil terhadap pertumbuhan industri nasional;
 meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi;
 meningkatnya penyerapan tenaga kerja yang kompeten di sektor industri; dan
 menguatnya struktur industri dengan tumbuhnya industri hulu dan industri antara
yang berbasis sumber daya alam.
 Industri Pangan;
 Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat
Kesehatan;
 Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;
 Industri Alat Transportasi;
 Industri Elektronika dan Telematika/ICT;
 Industri Pembangkit Energi.
 Industri Barang Modal, Komponen, Bahan
Penolong dan Jasa Industri

3. INDUSTRI HULU
• Industri Hulu Agro;
• Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam;
• Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
No Kecamatan Unit Jumlah TK Nilai Investasi
Usaha
1 Larantuka 107 403 2.297.402.000
2 Tanjung Bunga 124 183 1.340.930.000
3 Ile Mandiri 18 93 231.060.000
4 Lewolema 11 101 227.473.000
5 Demon Pagong 19 296 104.386.000
6 Tite Hena 16 150 156.900.000
7 Ile Bura 2 22 54.475.000
8 Wulanggitang 139 290 1.464.800.000
9 Witihama 11 170 324.600.000
10 Ile Boleng 10 72 99.450.000
No Kecamatan Unit Jumlah TK Nilai Investasi
Usaha
11 Kelubagolit 32 262 150.400.000
12 Adonara Timur 55 609 704.040.000
13 Adonara Barat 7 148 33.500.000
14 Adonara Tengah 3 44 33.500.000
15 Adonara 10 70 190.000.000
16 Wotan Ulumado 4 23 30.025.000
17 Solor Barat 12 102 164.260.000
18 Solor Timur 78 145 579.500.000
19 Solor Selatan 33 158 247.000.000
JUMLAH 691 unit 3.341 Orang Rp. 8.433.701.000
 Potensi Kelautan dan Perikanan
 Luasan lahan garam tambak : 82 Ha
 Solor selatan (Suleng waseng) : 20 ha
 Solor Barat (Kelelu, Titehena, Lamawalang) : 35 ha
 Witihama (Pledo) : 15 ha
 Demon Pagong (Lamuda) : 6 ha
 Tanjung Bunga (Kolaka) : 2 ha
 Larantuka (Mokantarak) : 4 Ha
 Produksi perikanan laut (2021) : 15.497 ton
 Produksi perikanan darat (2021) : 19,34 ton
 Pengembangan sektor hulu belum optimal bersinergi
dengan pengembangan sektor industri;
 Pengembangan produk bernilai tambah masih sangat
terbatas dan terpaku pada beberapa jenis produk antara
(produk setengahjadi tertentu) belum berkembang sesuai
dengan potensinya dan belum sampai pada kompetensi
spesifik daerah;
 Sumber daya manusia (sektor hulu dan sektor industri),
struktur industri (pengorganisasian dan kemitraan) serta
iklim usaha masih lemah dan belum sepenuhnya
mengeksploitasi sumber daya ;
 Sarana dan prasarana serta dukungan infrastruktur yang
belum memadai untuk pengembangan industri lebih
lanjut;
 Jaringan informasi pasar yang masih lemah;
 Minimnya pendampingan yang berkelanjutan.
 VISI

struktur industri daerah yang kuat,


sehat, dan berkeadilan;

industri yang berdaya saing tinggi,


berbasis inovasi dan teknologi
 meningkatkan peran industri daerah sebagai salah
satu pilar dan penggerak perekonomian ;
 memperkuat dan memperdalam struktur industri
daerah;
 meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing,
dan maju;
 menjamin kepastian berusaha, persaingan yang
sehat, serta mencegah pemusatan atau penguasaan
industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat;
 membuka kesempatan berusaha dan perluasan
kesempatan kerja;
 meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan.
 Meningkatnya kontribusi sektor industri
dalam perekonomian daerah;
 Meningkatnya penyebaran dan pemerataan
industri;
 Meningkatnya pengembangan inovasi dan
penguasaan teknologi;
 Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di
sektor industri;
 Meningkatnya manajemen mutu produk
industri unggulan yang berorientasi pasar
dan eksport
 Penguatan penyediaan bahan baku;
untuk memastikan pasokan bahan baku yang
memenuhi kriteria 3K yakni kuantitas memadai,
kualitas tinggi serta kontinuitas melalui penguatan
industri hulu penghasil bahan baku, kerjasama
kemitraan dengan pemasok, penyaluran secara
lancar;
 Penguatan proses;
untuk mewujudkan industri yang berdaya saing,
efisien dan berkelanjutan; penggunaan teknologi,
peningkatan teknologi perancangan dan penerapan
GMP (Good Manufacturing Practice), peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia melalui kerja sama
dengan lembaga pendidikan dan peningkatan
manajemen pengelolaan usaha;
 Penguatan output dan distribusi :
untuk meningkatkan nilai antar pulau dan nilai
ekspor serta memastikan produk yang dihasilkan
berkualitas dengan tingkat serapan yang tinggi
untuk pasar domestik maupun ekspor,
penguatan jaringan produksi dan distribusi, serta
pengembangan produk-produk baru yang
inovatif; dan
 Penguatan faktor pendukung :
mencakup dukungan regulasi untuk
menciptakan iklim usaha yang baik, peningkatan
pembiayaan dan penanaman modal, serta
penataan kawasan peruntukan industri.
 Tahap I (2025-2030)
Arah rencana pembangunan industri unggulan pada tahap ini
dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah melalui perencanaan
dan kajian, persiapan pasca panen, bimtek, pelatihan dan fasilitasi
standardisasi industri dan uji coba produksi.

 Tahap II (2031-2035)
Arah rencana pembangunan industri unggulan pada tahap ini lebih
diarahkan pada Pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi mesin
peralatan, dan standardisasi indusffi lanjutan dan produksi masal.

 Tahap III (2036-2045)


Arah rencana pembangunan industri unggulan pada tahap ini diarahkan
pada pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi mesin peralatan,
standardisasi industri lanjutan dan kemandirian industri produksi masal
berbasis inovasi dan teknologi menuju pasar ekonomi bebas
Penahapan capaian pembangunan industri unggulan diuraikan
sebagai berikut:

a. Tahap I (2025-2030)
Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada tahap
ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah melalui perencanaan dan
kajian, persiapan pasca panen, bimtek, pelatihan dan fasilitasi standardisasi
industri dan uji coba produksi
b. Tahap I (2031-2035)

Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada tahap
ini lebih diarahkan pada Pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi mesin
peralatan, dan standardisasi indusffi lanjutan dan produksi masal
c. Tahap I (2036-2045)
Arah rencana pembangunan industri unggulan Kabupaten Flores Timur pada
tahap ini diarahkan pada pengembangan, peningkatan kapasitas, fasilitasi
mesin peralatan, standardisasi industri lanjutan dan kemandirian industri
produksi masal menuju pasar ekonomi bebas
1. Industri Pangan
2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan
3. Industri Tekstil, Kulit, Alas kaki dan Aneka
4. Industri Hulu Agro
5. Industri Kimia Dasar Organik
6. Industri Pengolahan lainnya

Anda mungkin juga menyukai