Anda di halaman 1dari 13

RISALAH RAPAT PERTAMA

Agenda : Pengumpulan Data dari OPD Terkait


Rapat : Koordinasi Penyusunan Peta FSVA Kabupaten Kepulauan Selayar
Waktu : 22 Agustus 2022, Pukul 14.00 - selesai
Tempat : Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Rapat Koordinasi Tim Penyusunan Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan (Food

Security And Vulnerability Atlas) FSVA, Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun

2022 dilakasanakan di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pada Tanggal

22 Agustus 2022.

Tim Penyusunan Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan (Food Security And

Vulnerability Atlas) FSVA, Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar Terdiri dari Beberapa

Petugas dari OPD Terkait antara lain : Bapak Drs. Patonragi Pasbal dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil, Bapak Muhammad Nur, S. Sos Selaku Koordinator

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar, Ibu Nur Syamsi, S.KM Selaku

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan

Selayar, Ibu Suriati, S.Pd Selaku Kepala Seksi Penyelenggaran Penataan Desa Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Selayar, Bapak Usman Nur, S.E

Selaku Koordinator PKH Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar, Sisanya 5 Orang

adalah Staf Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Kepulauan Selayar.

Dalam Rapat Koordinasi Pertama dengan Tim Penyusunan Peta Ketahanan &

Kerentanan Pangan (Food Security And Vulnerability Atlas) FSVA Kabupaten

dikemukakan Cara Pengambilan Data-data yang Akurat dari OPD terkait. Data-data yang

Diharapkan dapat Sesuai dengan 6 Indikator (Food Security And Vulnerability Atlas)

FSVA Kabupaten Kepulauan Selayar, antara lain :

A. Aspek Ketersediaaan Pangan adalah :

1. Rasio Luas Lahan Pertanian Terhadap Jumlah Penduduk (Data Dinas

Pertanian).

2. Rasio Jumlah Sarana dan Prasarana Penyedia Pangan Terhadap Jumlah

Rumah Tangga (Data Podes dan BPS).


B. Aspek Akses Terhadap Pangan :

1. Rasio Jumlah Penduduk dengan Tingkat Kesejahteraan Terendah Terhadap

Jumlah Penduduk (Data DinSos)

2. Desa yang Tidak Memiliki Akses Penghubung Melalui Darat, Air dan

Udara (Data Podes dan BPS)

C. Aspek Pemanfaatan Pangan :

1. Rasio Jumlah Rumah Tangga tanpa akses Air Bersih Terhadap Jumlah

Rumah Tangga Desa (Data PKH, Dinsos)

2. Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Desa ( Data

Podes dan Jumlah Penduduk dari BPS)

Diskusi

 Keterangan dari Bapak Muhammad Nur, S.Sos Selaku Koordinator, Menyatakan

bahwa Data-data yang dibutuhkan oleh Tim Akan diserahkan Setelah Mendapatkan

Persetujuan dari Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar,

Bahwa data Tersebut akan Diklarifikasi lebih dahulu Kemudian diserahkan ke Tim.

 Sementara data dari Dinas Kesehatan yang baru menunggu laporan dari seluruh

Puskesmas, demikian pula dari OPD lain sementara akan melakukan pendataan dan

menggunakan data dari desa-desa dan OPD terkait.

 Sementara Data-data Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

sudah siap datanya juga dasar dari Dinas Sosial yaitu data PKH.

 Demikian Risalah Rapat Koordinasi yang telah dilaksanakan oleh Tim Penyusunan

Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan (Food Security And Vulnerability Atlas)

FSVA tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar. Terimakasih.


RISALAH RAPAT KEDUA

Agenda : Pembahasan Hasil Peta Kerawananan dan Kerentanana Pangan


Rapat : Koordinasi Penyusunan Peta FSVA Kabupaten Kepulauan Selayar
Waktu : 10 Oktober 2022, Pukul 14.00 - selesai
Tempat : Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Rapat Koordinasi Tim Penyusunan Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan (Food

Security And Vulnerability Atlas) FSVA yang kedua ini, tentang Pemantapan, Pengelolaan

dan Analisis Data-data FSVA. Sebagai koordinator menyampaikan kepada seluruh peserta

rapat bahwa didalam pendataan dan pengelolaan data kita harus dilakasanakan dengan

benar sesuai kondisi lapangan, supaya data-data yang kita daptkan lebih akurat. Data yang

diperoleh dengan tidak akurat, dapat menyebabkan kegiatan yang dilaksanakan dan

intervensi tempat bantuan pangan tidak tepat sasaran dan dapat menyebabkan kerawanan

pangan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kerawanan pangan terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ; tidak adanya akses untuk individu baik secara

fisik maupun ekonomi, rumah tangga tidak memperoleh pangan yang cukup sehingga tidak

bisa hidup sehat (produktif), kemiskinan dan rendahnya tingkat pendapatan masyarakat

turut mempengaruhi komsumsi energi dan protein.

Masalah ketahanan dan kerentanan serta kerawanan pangan akan selalu terjadi

sepanjang kehidupan manusia, untuk itu kita perlu mencari konsep-konsep penanganan

yang efektif sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada salah satunya dengan konsep

FSVA.

Dalam penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA). Untuk desa

dan kelurahan disklasifikasikan dalam 6 kelompok kerentanan pangan dan gizi.

Berdasarkan tingkat keparahan dan penyebab dari situasi kerentanan pangan dan gizi.

Desa/kelurahan yang disklasifikasikan pada prioritas 1,2 dan 3 itu memperoleh wilayah

kerentanan pangan. Yang klasidfikasi rentan pangan tinggi, sedang dan rendah.

Desa/kelurahan disklasifikasi pada prioritas 4,5 dan 6 untuk memperoleh wilayah tahan

pangan dengan klasifikasi 4,5 dan 6. Agak tahan (4), tahan (5) dan sangat tahan (6).

Data-data dari Dinas Kesehatan berupa data Stunting, westing, jumlah balita

ditimbang, jumlah balita dilahirkan, jumlah balita meninggal, jumlah tenaga kesehatan

rampung seluruhnya karena sudah ada perbaikan dari data seluruhnya. Data-data
kependudukan dari dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Kepulauan Selayar

dengan data jumlah penduduk dari BPS sama yaitu jumlah rumah tangga 43.109 kk tahun

2021 140.322 sumber data penduduk miskin penerima PKH dari Dinas Sosial 8.161 KK.

Kemudian dalam rapat koordinasi Tim FSVA kali ini diharapkan semua data yang

masuk adalah data yang akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada sehingga, nantinya

akan dihasilkan laporan pemetaan ketahanan dan kerentanan pangan yang bisa

dipertanggung jawabkan dan rekomendasinya bisa membantu menurunkan tingkat

kerawanan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar.


Dokumentasi Rapat Pertama
Dokumentasi Rapat Kedua

Anda mungkin juga menyukai