Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326635802

EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KERIPIK PISANG DENGAN APLIKASI TUNGKU


HEMAT ENERGI DI USAHA MIKRO (UM) RIZKY JAYA, JATISABA, CILONGOK,
BANYUMAS

Article · November 2017

CITATIONS READS

0 645

2 authors, including:

Akhmad Rizqul
Universitas Jenderal Soedirman
11 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Akhmad Rizqul on 26 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

“(Tema: 8 (pengabdian kepada masyarakat)”

EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KERIPIK PISANG DENGAN APLIKASI TUNGKU


HEMAT ENERGI DI USAHA MIKRO (UM) RIZKY JAYA, JATISABA, CILONGOK,
BANYUMAS

Oleh

Akhmad Rizqul Karim dan Indah Widyarini


Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
ricekul@gmail.com; indahwidyarini.iw@gmail.com

ABSTRAK
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Tujuan adanya usaha
mikro tersebut adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Usaha Mikro (UM) Rizky Jaya
beralamat di RT.4 RW.2, Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Produk utama yang
dibuat oleh UM Rizky Jaya adalah keripik pisang dan keripik sale pisang. Usaha tersebut perlu perbaikan
proses produksi dan manajemen usaha agar produk makanan yang dihasilkan dapat lebih berkualitas. Selain
berkualitas, proses produksi yang dilakukan sedapat mungkin efisien. Hal tersebut dapat ditempuh dengan
mengoptimalkan sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Tujuan kegiatan ini diantaranya
adalah: (1) Melakukan perbaikan dapur produksi untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan
efisiensi produksi, (2) Melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen usaha dan (3) Melakukan
pelatihan dan pendampingan pembukuan usaha mikro agar catatan keuangan dapat lebih terstuktur dan
sistematis.Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Waktu
pelaksanaan kegiatan mulai dari bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Metode kegiatan
yang dilakukan adalah sosialisasi, pemaparan transfer teknologi, praktik yang disertai pendampingan serta
evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan ini antara lain adalah: (1) UM Rizky Jaya telah memiliki dapur bersih
sederhana dan tungku hemat energi sehingga produksi lebih bersih dan efisien, (2) UM Rizky Jaya telah
memahami dengan baik dasar-dasar manajemen usaha kecil sehingga keputusan manajerial menjadi lebih
baik, dan (3) UM Rizky Jaya telah memiliki catatan pembukuan usaha diantaranya adalah buku aliran kas,
buku hutang piutang, buku daftar stock dan buku kas operasional harian.

Kata kunci: Usaha mikro, dapur bersih, tungku hemat energi, manajemen, pembukuan

1
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

ABSTRACT
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 states that micro business is productive business owned by individual
and / or individual business entity fulfilling the criteria of Micro Business. The purpose of the micro business
is to grow and develop its business in order to build a national economy based on a just economic democracy.
Micro Business (UM) Rizky Jaya is located at RT.4 RW.2, Jatisaba Village, Cilongok District, Banyumas
Regency. The main products made by UM Rizky Jaya are banana chips and banana sale chips. These efforts
need to improve the production process and business management so that the resulting food products can be
more qualified. In addition to quality, the production process is done as efficiently as possible. This can be
achieved by optimizing the resources used in the production process. The purpose of this activity are: (1) To
make improvement of production kitchen to improve product quality and production efficiency, (2)
Conducting training and business management assistance and (3) Conducting training and guidance of micro
business bookkeeping so that financial record can be more structured and systematis.Kegiatan is
implemented in the Village Jatisaba, District Cilongok, Banyumas. The timing of the activities starts from
March 2017 until October 2017. The method of activities undertaken is socialization, exposure to technology
transfer, practices accompanied by assistance and evaluation of activities. The results of this activity include:
(1) UM Rizky Jaya has a simple clean kitchen and energy-efficient furnace so that production is cleaner and
efficient, (2) UM Rizky Jaya has understood well the basics of small business management so that
managerial decisions become more and (3) UM Rizky Jaya already has business accounting records such as
cash flow book, accounts payable book, stock list book and daily operational cash book.

Keywords: Micro business, clean kitchen, energy-efficient furnace, management, bookkeeping

PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro. Tujuan adanya usaha mikro tersebut adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan. Usaha mikro merupakan salah satu pilar penting bagi perekonomian nasional. Oleh
karena itu diperlukan pemberdayaan usaha mikro yang bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuan usaha menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta meningkatkan
peran usaha mikro dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Usaha Mikro (UM) Rizky Jaya beralamat di RT.4 RW.2, Desa Jatisaba, Kecamatan
Cilongok, Kabupaten Banyumas. UM Rizky Jaya dirintis pada bulan Maret 2013. Produk yang
dibuat oleh UM Rizky Jaya adalah keripik pisang, keripik sale pisang, emping jagung dan pangsit.
UM Rizky Jaya belum memiliki bentuk badan hukum resmi. Namun demikian, karena yang
diproduksi adalah bahan makanan olahan, UM Rizky Jaya telah memiliki ijin PIRT dengan nomor:
214330201207720. Manajemen UM Rizky Jaya dikelola menggunakan model manajemen
keluarga.
UM Rizky Jaya telah mampu menghasilkan produk yang dapat diterima oleh
pasar/konsumen. Namun demikian perlu adanya perbaikan proses produksi dan manajemen usaha
agar produk makanan yang dihasilkan dapat lebih berkualitas. Selain berkualitas, proses produksi
yang dilakukan sedapat mungkin efisien. Hal tersebut dapat ditempuh dengan mengoptimalkan

2
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Beberapa masalah utama yang dihadapi oleh
UN Rizky Jaya diantaranya adalah: (1) Dapur produksi yang masih kotor dan belum efisien, (2)
Manajemen usaha belum tertata dengan baik, dan (3) Belum adanya pembukuan usaha baik dari
pembukuan input, output dan keuangan.
Produk utama UM Rizky Jaya adalah keripik pisang yang terdiri atas 2 (dua) jenis yakni
keripik pisang asin dan manis. Kapasitas produksi keripik pisang asin sebanyak 40 Kg per hari atau
rata-rata 240 Kg per minggu. Sedangkan kapasitas produksi keripik pisang manis sebanyak 50 Kg
per minggu. Produk lainnya (sebagai sampingan) adalah keripik sale pisang, emping jagung dan
pangsit. Produk emping jagung dan pangsit diproduksi jika ada pesanan saja.
Bahan baku produksi didapatkan dari pasar Ajibarang yang berjarak kurang lebih 15 km.
Bahan baku tersebut dikirim 2 kali seminggu oleh pedagang pisang. Selain itu terkadang pengelola
usaha menerima bahan baku dari petani pisang di sekitar tempat usaha. Dalam satu minggu rata-
rata dibutuhkan bahan baku pisang sebanyak 1 ton. Pada musim penghujan harga bahan baku
pisang cenderung murah karena jumlah panenan pisang cukup banyak. Pada saat musim kemarau
harga bahan baku cenderung mahal karena jumlah panenan pisang berkurang.
Dapur produksi yang digunakan oleh UM Rizky Jaya masih kurang baik. Terdapat empat
tungku yang digunakan untuk menggoreng pisang sehingga menjadi keripik. Tungku tersebut
terbuat dari susunan batu bata dan semen serta menggunakan bahan bakar kayu. Setiap kali
melakukan kegiatan menggoreng pisang, dapur produksi tersebut dipenuhi oleh asap hasil
pembakaran kayu. Selain tidak sehat untuk kesehatan pernafasan pekerja, efek samping dari
pembakaran kayu tersebut juga meninggalkan jelaga hitam yang membuat dapur produksi menjadi
kotor.
Pembukuan usaha pada usaha mikro Rizky Jaya belum dilakukan dengan baik. Catatan
yang tersedia hanya berbentuk nota pembelian bahan baku dan penjualan produk. Rekapitulasi
pembukuan usaha belum dilakukan sehingga pemantauan terhadap cashflow usaha tidak bisa
dilakukan dengan baik.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dipetakan masalah yang dihadapi oleh
usaha mikro tersebut, diantaranya: adalah: (1) Dapur produksi yang masih kotor dan tidak efisien
sehingga perlu dilakukan pengenalan teknologi dapur bersih dan tungku hemat energi, (2)
Manajemen usaha yang masih lemah sehingga perlu didampingi agar mengerti dan memahami
prinsip-prinsip dasar manajemen usaha mikro, dan (3) Belum adanya pembukuan usaha baik dari
pembukuan input, output dan keuangan sehingga perlu dibimbing untuk dapat membuat
pembukuan usaha sederhana.
Tujuan kegiatan ini diantaranya adalah: (1) Melakukan perbaikan dapur produksi untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan efisiensi produksi, (2) Melakukan pelatihan dan

3
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

pendampingan manajemen usaha dan (3) Melakukan pelatihan dan pendampingan pembukuan
usaha mikro agar catatan keuangan dapat lebih terstuktur dan sistematis.

METODE
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Waktu pelaksanaan kegiatan mulai dari bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017.
Urutan kegiatan yang dilakukan adalah perijinan dan sosialisasi, pemaparan transfer teknologi,
praktik yang disertai pendampingan serta evaluasi kegiatan.
Metode yang diterapkan untuk perbaikan dapur produksi dan aplikasi tungku hemat
energi adalah: (1) Pemaparan transfer teknologi dapur bersih dan tungku hemat energi. Kegiatan
tersebut diberikan guna memberikan gambaran kepada peserta kegiatan tentang standar minimal
dapur produksi yang bersih. Selain itu juga diberikan gambaran tentang teknologi tungku hemat
energi yang akan dipergunakan sebagai solusi efisiensi produksi keripik pisang, dan (2) Perbaikan
sarana dapur dan tungku. Merupakan kegiatan perbaikan/renovasi dapur produksi milik UM Rizky
Jaya dan pembuatan tungku hemat energi.
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan manajemen usaha dan
pembukuan diantaranya adalah: (1) Pemaparan transfer teknologi untuk memberi gambaran umum
tentang manajemen. Peserta kegiatan IbM diberikan pengetahuan tentang aplikasi manajemen,
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan usaha agar dapat berjalan
dengan optimal. (2) Forum Group Discussion (FGD) untuk mengasah dan memaksimalkan
kemampuan analisis peserta kegiatan dalam hal manajemen usaha, (3) Praktik lapangan untuk
mengasah dan meningkatkan keterampilan peserta kegiatan, dan (4) Coaching bisnis yang
merupakan metode pendekatan pendampingan bisnis secara perseorangan atau kelompok.
Coaching business digunakan untuk membantu UM Rizky Jaya dalam menggali, memetakan dan
menganalisis permasalahan yang dihadapi serta membuat formulasi solusi atas permasalahan
tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini yang telah dilaksanakan diantaranya adalah:
1. Transfer teknologi tentang dapur bersih dan tungku hemat energi. Kegiatan ini telah dilakukan
pada tanggal 13 Mei 2017. Meskipun sasaran kegiatan adalah pemilik Usaha Mikro (UM)
Rizqy Jaya, namun sasaran tersebut diperluas ke anggota paguyuban yang mana pemilik UM.
Rizqy Jaya menjadi salah satu anggotanya. Pada kegiatan ini telah disampaikan tentang
pentingnya dapur bersih bagi produksi keripik pisang. Dapur bersih akan meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan. Selain itu, dengan adanya dapur bersih akan memudahkan Dinas
Kesehatan dalam memberikan ijin PIRT bagi usaha mikro yang mengajukan. Selain transfer
4
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

teknologi dapur bersih, disampaikan juga teknologi tentang tungku hemat energi. Pelaksanaan
kegiatan ditempatkan di pendopo balai desa Jatisaba dan diikuti oleh beberapa anggota
paguyuban pengrajin keripik pisang desa Jatisaba.
2. Transfer teknologi manajemen usaha mikro dan pembukuan usaha. Pada kegiatan ini
disampaikan materi terkait manajemen usaha mikro. Beberapa hal yang penting dan perlu
dicatat oleh peserta diantaranya adalah perencanaan usaha dan pencatatan keuangan bagi usaha
mikro. Menurut Suci (2017) kelemahan yang dihadapi oleh UMKM dalam meningkatkan
kemampuan usaha sangat kompleks dan meliputi berbagai indikator, salah satunya adalah
kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi dalam mengorganisir. Oleh
karena itu diperlukan peningkatan kemampuan manajemen untuk mengurangi kelemahan
tersebut.

Gambar 1. Kegiatan transfer teknologi dapur bersih, tungku hemat energi dan
manajemen usaha

3. Perbaikan/renovasi dapur dan pembuatan tungku hemat energi. Dapur bersih merupakan salah
satu komponen penting bagi usaha mikro untuk meningkatkan kualitas produksi. Selain itu,
dapur bersih dapat menjadi pencegah menurunnya kualitas kesehatan pekerja dalam melakukan
produksi keripik pisang di desa Jatisaba. Pada kegiatan ini telah dilakukan renovasi dapur dan
pembuatan tungku hemat energi. Dapur yang semula terkesan kotor dan tidak teratur kemudian
direnovasi menjadi dapur bersih yang memiliki tata letak dan kebersihan lebih baik. Sedangkan
tungku hemat energi yang dibuat berjumlah empat buah. Dampak positif dari kegiatan ini
diantaranya adalah:

5
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

 Dapur menjadi lebih bersih dan nyaman


 Terjadi penghematan bahan bakar untuk menggoreng keripik pisang
 Asap tidak mengumpul di dalam ruangan dapur sehingga kualitas udara bagi pekerja
menjadi lebih baik
 Kualitas produk meningkat karena panas yang dihasilkan oleh tungku lebih optimal dan
stabil
Tabel 1. Efisiensi penggunaan tungku hemat energi
Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan Efisiensi
Variabel yang diamati Satuan Nilai Satuan Nilai (%)
Fisik (Rp) Fisik (Rp)
Penggunaan kayu bakar 0,25 rit 137.500 0,175 96.250 30,00
Prosesing bahan baku pisang
(1 ton per minggu) 5 hari 4 hari 20,00
Tenaga kerja kupas pisang 20 HOK 320.000 16 HOK 256.000 20,00
Tenaga kerja goreng 20 HOK 460.000 16 HOK 368.000 20,00
Sumber: UM Rizky Jaya

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat terjadi efisiensi produksi keripik pisang dari sisi penggunaan
bahan bakar, prosesing bahan baku, tenaga kerja kupas pisang dan tenaga kerja goreng pisang.
Bagi UM Rizky Jaya, penghematan tersebut cukup signifikan sehingga dampak program
kegiatan ini dinilai sangat baik. Kondisi dapur dan tungku sebelum dan setelah kegiatan
dilaksanakan dapat dilihat pada gambar 2.

Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

Kondisi dapur sebelum kegiatan Kondisi dapur setelah kegiatan

Kondisi tungku sebelum kegiatan Kondisi tungku setelah kegiatan

Gambar 2. Kondisi dapur UM Rizky Jaya sebelum dan sesudah kegiatan

6
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

4. Transfer teknologi pembukuan usaha. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017 di
rumah salah satu anggota paguyuban pengrajin keripik pisang desa Jatisaba. Menurut Nurif, et
al. (2013) masalah utama dari sulit berkembangnya UKM adalah karena daya kreatif dan
inovatif yang relatif rendah. Selain itu para pengusaha ini tidak mudah mendapatkan modal
untuk mengembangkan usahanya karena kelemahan dalam bidang administrasi dan pembukuan
keuangan mereka. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kemampuan dalam pembukuan
usaha. Transfer teknologi pembukuan usaha dikhususkan untuk melatih peserta dalam
mengaplikasikan pembukuan usaha. Peserta mengakui bahwa mereka masih sangat kesulitan
dalam melakukan pembukuan usaha karena tidak mengerti dan memahami langkah-langkahnya.

Gambar 3. Transfer teknologi pembukuan untuk usaha mikro

Karyono (2016) menyatakan bahwa melalui pengelolaan pengetahuan (knowledge management)


akan tumbuh secara mandiri dan mampu bereksplorasi dalam rangka melakukan perbaikan
secara berkelanjutan. Salah satu unsur yang utama dalam pengelolaan pengetahuan adalah
berbagi pengetahuan (knowledge sharing). Setiarso (2006) dalam Karyono (2016) secara emprik
menjelaskan bahwa pengelolaan pengetahuan (knowledge-management) berperan penting dalam
meningkatkan pemberdayaan UMKM yang mampu menjadi sumber keunggulan bersaing.
Peningkatan daya saing UMKM tergantung pada keefektifan pengelolaan pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu diperlukan peran pendamping lapang yang memiliki pengetahuan
lebih tinggi dari pemilik usaha mikro untuk sharing pengetahuan dan keterampilan agar peserta
kegiatan mampu membuat pembukuan usaha sederhana. Hal ini dilakukan agar terjadi
kontinuitas pembelajaran sehingga materi pembukuan yang diberikan dapat dipahami dengan
baik. Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan selama tiga bulan dengan interval waktu
pertemuan satu minggu. Melalui kegiatan tersebut telah dihasilkan beberapa buku catatan usaha

7
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

yang terdiri atas: buku aliran kas, buku hutang piutang, buku daftar stok, dan buku kas
operasional bulanan.

Buku aliran kas Buku hutang piutang

Buku daftar stock Buku kas operasional harian

Gambar 4. Buku catatan usaha UM Rizky Jaya

KESIMPULAN
1. UM Rizky Jaya telah memiliki dapur bersih sederhana dan tungku hemat energi sehingga
produksi lebih bersih dan efisien
2. UM Rizky Jaya telah memahami dengan baik dasar-dasar manajemen usaha kecil sehingga
keputusan manajerial menjadi lebih baik
3. UM Rizky Jaya telah memiliki catatan pembukuan usaha diantaranya adalah buku aliran kas,
buku hutang piutang, buku daftar stock dan buku kas operasional harian.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada:
1. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
2. Universitas Jenderal Soedirman
3. Pemerintah Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas
4. Segenap pihak yang telah membantu kegiatan ini terlaksana dengan baik

8
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18
November 2017
Purwokerto

DAFTAR PUSTAKA
Nurif, M.,Windiani, S.Kustansi, S.Muchtar. 2013. Manajemen Keuangan dan Packing untuk Usaha
Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Tandes Surabaya. Jurnal Sosial Humaniora 6(2):
112 - 121

Suci, YR. 2017. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia. Jurnal
Ilmiah Cano Economos 6(1): 51-58

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.

Karyono, O. 2016. Peran Knowledge Sharing dalam Implementasi Strategi pada UMKM Bidang
Kerajinan di Provinsi Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers.
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VI”.
Purwokerto. P 1295.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai