Anda di halaman 1dari 14

SOSIALISASI

PEMBUATAN LAPORAN STUDI EDUKASI P5


KE
WISATA EDUKASI GERABAH MALO
DAN
MUSEUM GEOPARK, LOKASI TAMBANG TRADISIONAL TEXAS
WONOCOLO KEDEWAN

Oleh
NAMA: SEPTRIA RAHMA DANI
KELAS: VllG
NO. ABSEN: 28

SMP NEGERI 3 BOJONOGORO


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
JUDUL LAPORAN

LAPORAN STUDI EDUKASi


KE
WISATA EDUKASI GERABAH MALO
DAN
MUSEUM GEOPARK,
LOKASI TAMBANG TRADISIONAL TEXAS WONOCOLO KEDEWAN

DALAM PEMBELAJARAN
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
(P5)

Dengan tema “KEWIRAUSAHAAN”


Sub tema” MENGUBAH BARANG BEKAS MENJADI PERKAKAS”

SMP NEGERI 3 BOJONEGORO


TAHUN PELAJAR 2022/2023
1.Kata
pengantar. ............................................................................................ ........................I
2.Daftar ISi..............................................................................................................................II
3.Bab l : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................4
C. Sasaran...............................................................................................................................
D. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan...........................................................................................
4.Bab ll : PELAKSANAN KEGUATAN
A. Persiapan............................................................................................................................
B. Pelaksanaan.......................................................................................................................
C. Hasil Kegiatan.................................................................................................................
5.bab lll : PENUTUP
A. Evaluasi..........................................................................................................................
B. Kritik dan Saran............................................................................................................ ..
6.Lampiran Lampiran
Kata Pengantar

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman,
kesehatan dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan “LAPORAN
KUNJUNGAN EDUCATION GERABAH MALO DAN MUSIUM GEOPARK” ini dapat terselesaikan
dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Edukasi ini berdasarkan
data-data yang diperoleh selama melakukan kunjungan,serta data-data dan keterangan dari
pembimbing.
Kegiatan kunjungan edukasi ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
secara langsung dapat diamati di lapangan.Oleh karena itu, disusunkanlah “LAPORAN
KUNJUNGAN EDUKASI KE GERABAH MALO DAN MUSIUM GEOPARK “ .
Saya harap dengan adanya laporan kunjungan education ini, Saya harap semoga laporan ini
dapat bermanfaat pembaca. Mohon maaf apartment bila Ada kekurangan DALAM laporan ini
mohon Bapak/Ibuk guru untuk mengoreksi.

Sabtu, 25 Februari 2023

Penulis
BAB I
A. Latar Belakang

. GERABAH MALO

Menurut KBBI Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat kemudian
dibakar untuk dijadikan alat yang berguna bagi kehidupan. Hasil survey (Valendra. V,
2020:113), Sejak zaman prasejarah Gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten
Bojonegoro sudah menjadi mata pencaharian utama masyarakat sekitar. Karena tanah di desa
Rendeng cocok dijadikan bahan utama pembuatan gerabah. Pada zaman nenek moyang
pembuatan gerabah hanya dari tanah liat kemudian dibakar tanpa ada pewamaan.
Karakteristik yang dimiliki gerabahjuga masih keras, rapuh, berpori-pori dan mudah
pecah. Produksi gerabah hanya peralatan rumah tangga saja seperti, cobek, celengan besar
bentuk macan, dan padasan (tempat wudhu). Menurut (Tussolichah, 2019:4) Namun, saat
ini gerabah kurang diminati di masyarakat karena adanya produk yang berbahan plastik
dengan berbagai macam bentuk dan wama menarik yang memiliki kualitas bagus, lebih
tahan lama dan tidak mudah rusak. Disisi lain, saat ini masyarakat desa Rendeng masih
bertahan untuk memproduksi gerabah setiap harinya. Namun remaja di desa Rendeng
kurang tertarik untuk melanjutkan budaya turun temurun dari nenek moyang mereka dan
mencari pekerjaan lain, akibatnya pengrajin disana kekurangan tenaga kerja.

Pada tahun 2015 Desa Rendeng dikembangkan menjadi Wisata Edukasi Gerabah
(WEG) yang berbasis pendidikan guna untuk mewadahi kreativitas warga. Menurut
(Rahma dan Adenisa, 2020) Wisata edukasi atau biasa dikenal dengan wisata pendidikan
adalah
wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata untuk sarana pendidikan nonformal
terhadap pengetahuan wisatawan. Wisata Edukasi Gerabah (WEG) didirikan oleh
sekelompok Karang Taruna Satria Muda di desa Rendeng dan sekarang sudah dikelola
bersama BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang bekerja sama dengan Dinas
Pendidikan Bojonegoro. Saat ini Wisata Edukasi Gerabah (WEG) menjadi salah satu
alternatif tempat destinasi wisata untuk mengisi liburan sekolah maupun libur tahun
baru bersama keluarga maupun teman. Selain berlibur, berkunjung menikmati suasana
desa dan melihat berbagai macam gerabah, wisatawan juga mendapatkan wawasan
tentang gerabah dan diajak untuk belajar membuat gerabah. Dari pengenalan bahan,
jenis tanah yang baik untuk pembuatan gerabah, alat pembuatan gerabah yang masih
tradisional, cara membuat gerabah dengan berbagai macam bentuk, sampai ke tahap
mewarnai gerabah yang berbentuk celengan dengan berbagai karakter cantik seperti
binatang, transportasi, kartun dan masih banyak lagi
Pengunjung dibebaskan memilih celengan untuk diwarnai dan basil karyanya bisa
dibawa pulang. Untuk menikmati pengalaman seru dan pengetahuan yang menarik, Wisata
Edukasi Gerabah (WEG) mematok harga yang terjangkau mulai dari Rp15.000-Rp30.000
tergantung paket yang diambil. Kegiatan pembuatan gerabah juga didampingi oleh guide
yang berkompeten di bidangnya dan pengunjung akan diajari bagaimana cara membuat
gerabah. Selain mengikuti program edukasi, di desa Rendeng juga menyediakan kerajinan
gerabah yang sudah jadi untuk dijadikan oleh-oleh. Harga yang ditawarkan pun sangat
terjangkau mulai dari Rp5.000 sampai ratusan ribu sesuai besar kecilnya dan tingkat
kesulitan kerajinan gerabah. Dengan adanya Wisata Edukasi Gerabah (WEG) dapat
meningkatkan perekonomian warga dan puluhan lapangan pekerjaan bagi remaja di Desa
Rendeng (Permin, 2019).
Menurut Bapak Ghofur selaku pengelola wisata, Wisata Edukasi Gerabah
(WEG) juga memberikan fasilitas bebas biaya/gratis bagi siswa Yatim/Piatu, souvenir
gratis bagi guru pendamping, cinderamata untuk lembaga. Kebanyakan pengunjung
yang datang dari kalangan anak-anak sekolah mulai dari PAUD, TK hingga SD,
namun tidak menutup kemungkinan anak SMP dan SMA biasanya juga berkunjung ke
wisata. Untuk pembelajaran media edukasi yang diajarkan siswa PAUD dan TK hanya
cetak, Namun untuk siswa tingkat SD sampai SMA sudah diajarkan menggunakan
metode putar dan mencetak. Meskipun fasilitas yang ditawarkan cukup menarik,
namun masyarakat kurang tertarik untuk berlibur atau berkunjung ke Wisata Edukasi
Gerabah di Bojonegoro. Hal inilah yang menjadi permasalahan untuk Wisata Edukasi
Gerabah di Bojonegoro.
Mayoritas masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya kurang tertarik mengunJung1 Wisata
Edukasi Gerabah (WEG) dan sebagian masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya kurang
mengenal Wisata Edukasi Gerabah (WEG), jika berbicara tentang wisata Bojonegoro maka
masyarakat cenderung mengarah ke wisata lain seperti, GoFun Theme Park dan wisata
alam. Kurang tertariknya dan kurang dikenalnya oleh masyarakat Bojonegoro disebabkan
karena beberapa faktor seperti, tidak adanya branding Wisata Edukasi Gerabah (WEG),
kurangnya identitas visual yang menggambarkan ciri Wisata Edukasi Gerabah (WEG),
kurang adanya media informasi dan promosi Wisata Edukasi Gerabah (WEG). ldentitas
visual, logo dan branding dapat dilihat dari lingkungan sekitar Wisata Edukasi Gerabah
yang mana hanya terdapat tulisan dari kayu berwarna warni, media promosi
instagram yang digunakan masih akun pribadi milik pengelola, sticker hanya print
kertas HVS tanpa adanya desain grafis dan banner yang ditempelkan di depan rumah
pengelola atau tempat pembelajaran Wisata Edukasi Gerabah (WEG). Keadaan lain
yang dirasa kurang maksimal adalah sign system, arah toilet, arah parkir dan tempat
cuci tangan. Dari hasil observasi yang telah dilakukan penulis, media-media branding
yang digunakan masih asal dan tidak adanya prinsip kesatuan (unity) pada desain dan
promosi yang dilakukan masih sangat minim, hanya mengandalkan informasi mulut ke
mulut dan undangan dari pihak lembaga.

. MUSIUM GEOPARK
Wonocolo Geopark (Petroleum Geoheritage Bojonegoro) merupakan satu-satunya
tempat penambangan minyak secara tradisional di dunia yang masih bertahan sejak
penjajahan Belanda sampai sekarang.Terdapat 515 unit sumur minyak tua, yang digunakan
untuk memompa minyak secara tradisional sejak tahun 1800. Tiap harinya, produksi minyak
bisa mencapai 1.200 barel dan didistribusikan ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan
rata-rata 400 barel per hari .
(Gambar 1.1 Sumur pertambangan minyak) (Gambar 1.2 Sumur pertambangan
minyak) Summer : Dokumen pribadi sumber: Dokumen pribadi

Saat pertama kali menginjakan kaki di tempat tersebut, jangan kaget, karena wisatawan tidak
akan melihat wahana permainan modern atau tugu selamat datang.Wisatawan hanya
disambut bukit hitam yang penuh dengan sumur-sumur tradisional dengan beberapa tongkat
kayu panjang tertancap sebagai penyanggahnya.Ada juga, suara gemuruh mesin diesel
penarik slink dan bau solar yang begitu menyengat di sekitar.
Aktivitas para penambang menggerakan slink dan mengarahkan timba yang ukurannya
melebihi tubuh mereka ke dalam lubang sumur akan jadi pemandangan.Di sana, wisatawan
bisa langsung menyaksikan proses penyulingan solar dan bensin hingga menjadi minyak
tanah secara tradisional oleh warga setempat.Lubang-lubang minyak tersebut semakin
bertambah setiap tahunnya. Pemandangan-pemandangan langka dan keren tesebut tentu saja
menjadi daya tarik utama wisata ini.
B. Tujuan
Adapt tujuan di adakanya studi edukasi ke gerabah Malo DAN Museum Gepark, yakni
1. Sebagai sarana pembelajaran di luar lingkungan sekolah
2. Untuk memperkenalkan kepada siswa siswi terhadap gerabah dan tambang minyak
3. Mengetahui minat siswa siswi terhadap pembuatan gerabah
4. Menambah pengetahuan siswa siswi mengenai gerabah dab pertambangan minyak
5. Dapat memperkenalkan produk gerabah kepada para pelajar
C. Sasaran
Diharapkan setelah dilakukan Kegiatan study edukasi ini diharapkan para siswa dan siswi
SMPN 3 Bojonegoro dapat mengembangkan kreativitasnya dalam pembuatan gerabah serta
memahami tentang pertambangan minyak yang Ada di Indonesia ini.
D.Waktu dan Tempat tujuan
Wisata edukasi gerabab Malo
Waktu : 22 Februari 2023
Tempat : Karuk,Rendeng, Kec. MALO, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62153
Wisata Museum Geopark
Waktu : 22 Februari 2023
Tempat : Desa wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
62164
BAB II
Pelaksanaan Kegiatan

1.Persiapan
Persiapan yang perlu disiapkan antara lain
1.Masker
2.Mukena
3.Topi
4.Makanan ring and
5.Hp
6.Hijab cadangan
2.Pelaksanaan
WISATA GERABAH MALO
Kegiatan pertama yang dilakukan di Wisata Gerabah Malo kita makan sing dan shalat
terlebih dahulu.Setelah itu acara di Gerabah Malo di mulai dengan penjelasan tentang
Gerabah itu sendiri, kami juga melakukan sesi foto bersama.

(Gambar 1.3 pembukaan kegiatan wisata gerabah Malo(


Sumber : Dokumen pribadi
Kemudian kami di bagi MENJADI berbagai kelompok , lalu kami di pandu untuk membuat
celengan Dari tanah list oleh kakak kakak pendaping, serta dijelaslan bagaim mana proses
pembuatan nya. Setelah iTunes kami diberikan masing masing anak satu buah celengan
polos dan kuas cat serta cat untuk mengecat celengan tersebut sesuai kreativitas kita
masing masing.

(Gambar 1.4 kegiatan pengecatan celengan) (Gambar 1.5 Gambar pengecatan


celengan)
Sumber : Dokumen pribadi sumber : Dokumen prinadi
Setelah selesai malakukan pengecat an celengan kami di berikan hadiah again oleh
oleh berupa celengan Dari tanah list per anak 1 buah celengan. Diana just kita visa members
beranekaragam bentuk celengan mulai Dari kecil hingga besar.
WISATA MUSEUM GEOPARK WONOCOLO
Sampainya di Museum Geopark kami beristirahat sejenak sambil menunggu giliran
untuk masuk.Setelah masuk hal pertama yang kita dapat adalah penjelasan tentang sejarah
asal usul Tambang Minyak Texas Wonocolo dan hewan purba.Lalu kami pergi ke lokasi
Tambang Mingak traditional Texas wonocolo kedewam, sesampainya kami disana kami di
bagi menjadi berbagaisetelah kelompok dan masing masing kelompok di pandu untuk
melihat proses penambangan minyak secara langsung.Disana terlihat para pekerja yang
seeing berkerja untuk menambang minyak dan sumur sumur minyak yang beauty banyak.
3.Hasil
Hasil yang kita dapat kan saat study edukasi ini adalah mendapatkan ilmu mengenai proses
pembuatan Gerabah serta mengetahu proses pertambangan minyak secara langsung.Yang
mana Alan menambang wawasan kita serta pengalaman.
BAB III
Penutup

1.Evaluasi
Semiga kegiatan initiative dapat menambah wawasan siswa atau pun siswi dalam
pengetahuan mengenai gerabah Dan tambang minyak. Semoga kedepananya kegiatan study
edukasi ini semakin baik lagi multi dari persiapan Dan kendaraan serta pelayanannya.

2.Kritik dan saran


1.Semoga program ini dapat terlaksanaka terms depanya
2.Menggunakan luar lingkungan sekolah untuk belajar
3.Mempersiapkan sesuatu dengan seksama agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan
Lampiran-Lampiran

Gambar 1.6
(kegiatan mengamati Sumur minyak)

Gambar 1.8 Gambar 1.9


(Kegiatan mengecat celengan) (Sumur tambang minyak)

Anda mungkin juga menyukai