Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PARCEL LEBARAN

Nama Anggota:

1. Alya Nurrofika (02)


2. Nia Aulia Widya Achmadi (20)
3. Syifa Adila Destiani (29)
4. Zahrotul Wardah (35)

P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A WA T E N G A H
D I N A S P E N D I D I K A N D A N KE B U D A Y A A N
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KUDUS

Jln. Ganesha II Purwosari Kudus Kode Pos 59316 Phone / Fax (0291) 437367
E-mail: info@smkn1kudus.sch.id Home page: http: //smkn1kudus.sch.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Produk
1.2 Latar Belakang Produk
BAB II ASPEK PEMASARAN
2.1 Target Pemasaran

2.2 Situasi Persaingan

2.3 Media Pemasaran

BAB III PEMBUATAN PRODUK


3.1 Bahan & Alat
BAB IV LAPORAN KEUANGAN
4.1 Modal
BAB V PENUTUP
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik, dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Parcel Lebaran ini
tepat pada waktunya. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Wachidah Sunarti, S.Pd.
selaku guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.

Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan begitu juga halnya
dengan penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca
yang telah membaca laporan ini hingga akhir.
BAB I

PENDAHULUAN

 Deskripsi Produk
Lebaran dimaknai sebagai kegembiraan menyambut hari kemenagan. Dalam budaya
Jawa, lebaran juga dimaknai sebagai lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya seseorang
akan bisa terlepas dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber
dari pahala, keberkahan, dan rahmat Allah SWT. Sementara, labur artinya bersih. Hari
raya Lebaran Idul Fitri adalah momen untuk saling bersilaturahmi dan saling memaafkan.
Banyak cara seseorang merayakannya, salah satunya dengan mengirimkan parcel.
Parcel lebaran adalah paket yang berisi berbagai macam barang, terutama bahan
makanan dan kebutuhan pokok, yang disusun secara rapi dan diberikan sebagai hadiah
atau bantuan kepada keluarga, teman, atau orang yang membutuhkan selama perayaan
Idul Fitria tau Lebaran.
Parcel ini umumnya dikemas dalam kotak atau wadah yang menarik dan sering kali
dihiasi dengan motif-motif khas lebaran seperti gambar ketupat, bunga, atau tulisan-
tulisan selamat Idul Fitri. Isinya dapat bervariasi tergantung pada prefensi dan kebutuhan
penerima, namun seringkali meliputi beras, minyak goreng, gula, tepung, tepung, mie
instan, susu, teh, kopi, makanan ringan, serta kebutuhan rumah tangga dan produk-produk
kebersihan. Parcel lebaran menjadi symbol kebaikan, kemurahan hati, dan persaudaraan
dalam menyambut hari kemenangan umat Islam.
Menjelang event-event seperti hari raya maupun event-event lainnya, banyak toko
atau swalayan yang menyediakan parcel-parcel mulai dari ukuran kecil hingga ukuran
besar, atau dari berharga murah hingga berharga mahal. Namun, komposisi isi dan harga
dari setiap parcel telah disediakan dan ditentukan oleh toko atau swalayan maupun
pembuat parcel tersebut sehingga customer tidak dapat memilih parcel dengan kisaran
harga yang diinginkan.
Pada mulanya di India, banyak orang mengirimkan parcel sebagai hadiah serta
permen yang dibungkus sebagai parcel ketika Idul Fitri. Tak hanya itu saja, masyarakat
muslim di China yang bertempat tinggal di daerah Lhasa, juga memiliki kebiasaan
mengirimkan parcel. Kebiasaan mengirimkan parcel ini juga disebutkan dalam sebuah
penelitian yang ditulis oleh Xiachun Yang tahun 2011, mengenai warga muslim di Lhasa
yang sering bertukar parcel dengan tetangga yang berasal dari etnis Tibet dan Han.
Di Indonesia mengirimkan parcel ternyata telah dimulai sejak masa penjajahan.
Dimana perempuan akan mengirimkan bingkisan berisi makanan kepada keluarga yang
tengah berperang. Usai perang berakhir, tradisi mengirimkan bingkisan berisi makanan
tersebut masih terus berlanjut hingga sekarang.
Parcel lebaran dapat menjadi simbol penghormatan, persahabatan, dan kasih sayang
antara individu atau keluarga yang saling mengirimkan. Dalam budaya Indonesia, hal ini
merupakan salah satu tradisi yang dihormati dan sering dilakukan setiap tahun saat
menjelang perayaan Idul Fitri.
 Latar belakang produk
Latar belakang parcel lebaran sembako adalah keinginan untuk membantu
meringankan beban ekonomi keluarga yang membutuhkan, terutama selama bulan
Ramadhan dan Idul Fitri. Parcel sembako berisi bahan makanan pokok dan kebutuhan
sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, dan lain-lain, sehingga
memberikan bantuan yang praktis dan berguna bagi penerima. Tradisi ini juga
mencerninkan nilai-nilai kepedulian sosial dan solidaritas dalam masyarakat.
Alasan mengapa parcel lebaran dibuat:
 Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan
Parcel lebaran sering kali dibuat sebagai cara untuk memberikan bantuan kepada
keluarga atau individu yang membutuhkan, terutama yang mungkin kesulitan
ekonomi. Ini adalah bentuk kepedulian sosial dan solidaritas dalam masyarakat,
dimana mereka yang mampu membantu mereka yang kurang beruntung.
 Menggalang solidaritas dan persaudaraan
Parcel lebaran juga memiliki peran dalam memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan
antara anggota masyarakat. Dengan memberikan atau menerima parcel, tercipta
hubungan emosional dan rasa saling menghargai antara pemberi dan penerima.
 Mempermudah persiapan lebaran
Parcel lebaran dapat membantu dalam mempersiapkan kebutuhan makanan dan
kebutuhan pokok selama perayaan Idul Fitri. Dengan menerima parcel, orang tidak
perlu khawatir tentang membeli berbagai macam barang dapur yang diperlukan untuk
menyambut tamu atau mempersiapkan hidangan khas lebaran.
 Tradisi dan Budaya
Memberikan parcel lebaran telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya dalam
masyarakat banyak negara dengan mayoritas muslim. Ini adalah cara untuk
merayakan hari kemenangan dengan berbagai kebahagiaan dan keberkahan dengan
orang lain.
Secara keseluruhan, parcel lebaran merupakan simbol nilai-nilai kebaikan, kemurahan
hati, dan solidaritas dalam masyarakat muslim selama bulan Ramadhan dan perayaan
Idul Fitri.
BAB II

ASPEK PEMASARAN

1. Target Pemasaran
Target pasar untuk usaha parcel lebaran ini adalah masyarakat umum yang
merayakan hari raya lebaran. Saat ini budaya mengirim parcel untuk saudara,
teman, dan kerabat ini banyak dilakukan. Sehingga masyarakat individu, usaha
parcel lebaran ini juga bisa ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan yang
sangat sesuai dijadikan sasaran dan memiliki prospek pasar yang besar. Sebab
pada umumnya, perusahaan swasta memberi bingkisan parcel lebaran untuk para
karyawan.
2. Situasi Persaingan
 Persaingan yang ketat dengan perusahaan pengiriman lain di pasar
 Peniruan merek
 Naik turunnya harga pokok
 Produk hampers bisa dianggap kurang kreatif atau kurang unik bagi konsumen
yang lebih ingin memberikan hadiah yang lebih personal
 Persaingan di pasar produk hampers sangat ketat, karena banyaknya produsen
yang menawarkan produk serupa
 Produk parcel bisa bersifat musiman, sehingga tidak menarik bagi konsumen
di luar momen tertentu
3. Media Pemasaran yang dipilih
Kami memilih media pemasaran melalui whatsapp dan instagram, karena
mudah dijangkau oleh konsumen. Kami melakukan promosi di akun-akun
penjualan yang kemungkinan dapat dilihat oleh banyak orang. Selain itu,
keunggulan whatsapp yaitu dapat berinteraksi dengan customer dengan mudah.
Bukti pembelian :
BAB III

PEMBUATAN PARCEL

1. Bahan
 Gula
 Sirup
 2 bungkus teh
 Kopi
 2 minyak goreng (1 liter)
 2 bungkus mie instan
 1 kaleng nabati
 Kain flanel
 Sampul plastik
 Pita hias
 Keranjang parcel

2. Alat
 Gunting
 Lem
 Tembakan lem
 Kardus
3. Cara Pembuatan
 Siapkan alat dan bahan yang digunakan

 Letakkan bahan-bahan parcel di keranjang parcel

 Bentuk dan potonglah kain flanel menjadi bentuk setengah lingkaran yang akan
dijadikan hiasan
 Tempel hiasan tersebut menggunakan lem lilin

 Bungkus parcel yang sudah diletakkan pada keranjang menggunakan sampul


plastik dan lem lilin

 Setelah dibungkus menggunakan sampul plastik, jadilah seperti ini


 Tempel pita hias pada parcel sebagai hiasan di luar

 Parcel siap di promosikan/di jual


BAB IV

LAPORAN KEUANGAN

 Modal = Rp 135.000,00
Bahan :
 Gula = Rp 12.000,00
 Sirup = Rp 12.000,00
 2 bungkus teh = Rp 5.000,00
 2 bungkus kopi = Rp 22.000,00
 2 minyak goreng (1 liter) = Rp 30.000,00
 2 bungkus mie instan = Rp 6.000,00
 1 kaleng nabati = Rp 24.000,00
 Kain flanel = Rp 2.000,00
 Sampul plastik = Rp 1.000,00
 Pita hias = Rp 1.000,00
 Keranjang parcel = Rp 15.000,00 +
Total = Rp 130.000,00

Alat

 Gunting = Rp 1.000,00
 Lem lilin = Rp 2.000,00
 Tembakan lem = Rp 1.000,00
 Kardus = Rp 1.000,00 +
Total = Rp 5.000,00

Total bahan & alat = Rp 130.000,00

= Rp 5.000,00 +

= Rp 135.000,00

Harga produk sebelum dijual = Rp 135.000,00

Keuntungan % = Rp 200.000 – Rp 135.000 x 100%

Rp 200.000

= Rp 65.000 (32,5%)

Harga jual = Rp 200.000,00


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah bahwa siswa/pelajar
memerlukan proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tetapi langsung
praktek. Dengan hal ini kita bisa secara langsung merasakan bagaimana berinteraksi pada
konsumen, menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi
dasar ketika nanti kami akan membuka suatu usaha. Asal ada kemauan dan keinginan pasti
kita bisa melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah segalanya tapi skill juga
sangat berperan penting.

Demikian laporan ini kami buat, kami meyadari bahwa dalam melakukan kegiatan
banyak kekurangan dan kelemahan. Sekalipun kami telah berupaya semaksimal mungkin dan
se-efisien mungkin sesuai dengan kemampuan kita.

Anda mungkin juga menyukai