Anda di halaman 1dari 4

#*Evaluasi Pengelolaan Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu pada Tahapan Logistik*#

By Johnny Alexander Suak SE MSi


Anggota Bawaslu Sulut 2012-2017

### Slide 1: Pendahuluan


- *Latar Belakang*:
Pengelolaan barang bukti pelanggaran pemilu merupakan aspek krusial dalam menjaga integritas dan keadilan
proses pemilihan umum. Barang bukti tersebut bisa berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang
berkaitan dengan dugaan pelanggaran pemilu, seperti uang, surat, dokumen elektronik, alat peraga, dan bahan
kampanye. Pengelolaan yang efektif dari barang-barang ini memastikan bahwa setiap dugaan pelanggaran
dapat diinvestigasi dengan benar dan transparansi proses pemilu terjaga.

*Ruang Lingkup*
Fokus pada tahapan logistik mencakup persiapan, distribusi, dan pengelolaan perlengkapan pemilu, seperti
kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, dan segel. Tahapan ini penting untuk memastikan
bahwa logistik pemilu tersedia tepat waktu, dalam kondisi yang baik, dan mencukupi kebutuhan di setiap
tempat pemungutan suara. Pengawasan yang ketat pada tahapan ini oleh Bawaslu memainkan peran penting
dalam mencegah dan mengidentifikasi pelanggaran.

### Slide 2: Tahapan Logistik dan Potensi Permasalahan

*Tahapan Logistik dalam Pemilu*


Tahapan logistik dalam pemilu meliputi beberapa langkah penting yang harus dilakukan dengan cermat untuk
memastikan pemilu berjalan lancar:
1. *Identifikasi Kebutuhan*: Menentukan jenis dan jumlah logistik yang diperlukan, termasuk kotak suara, surat
suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, dan alat pencoblos.
2. *Pengadaan*: Melibatkan proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan, distribusi, dan pemeliharaan
logistik dari hulu ke hilir
3. *Distribusi*: Mengatur pengiriman logistik ke lokasi pemungutan suara, baik di dalam negeri maupun luar
negeri.
4. *Pengawasan*: Memastikan proses distribusi berjalan sesuai rencana dan logistik diterima tepat waktu dan
dalam kondisi baik.

*Potensi Permasalahan*
Beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam tahapan logistik pemilu antara lain:
- *Keterlambatan Pengadaan*: Proses pengadaan logistik yang terlambat dapat mengganggu distribusi tepat
waktu.
- *Kualitas Logistik*: Logistik yang tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan bisa menyebabkan
masalah selama pemungutan suara.
- *Ketidaktepatan Jumlah*: Kesalahan dalam jumlah logistik yang didistribusikan bisa berakibat pada
kekurangan atau kelebihan di TPS.
- *Keamanan Distribusi*: Masalah keamanan selama pendistribusian logistik, seperti risiko kehilangan atau
kerusakan.

Pemahaman yang baik tentang tahapan logistik dan potensi permasalahannya sangat penting untuk
memastikan integritas dan keberhasilan pemilu.
### Slide 3: Jenis Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu

*Jenis Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu*


Dalam konteks pemilu, barang dugaan pelanggaran merujuk pada bukti fisik yang berkaitan dengan dugaan
pelanggaran selama proses pemilihan. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing kategori yang Anda
sebutkan:

1. *Administrasi Pemilihan*
Pelanggaran administrasi pemilu terjadi ketika ada ketidaksesuaian dengan tata cara, prosedur, dan
mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan pemilu. Ini bisa mencakup hal-hal seperti
pengisian data pemilih yang tidak benar, penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye, atau
kesalahan dalam distribusi logistik pemilu.

2. *Kode Etik*
Pelanggaran kode etik pemilu melibatkan tindakan yang bertentangan dengan norma moral, etis, dan filosofis
yang dipegang oleh penyelenggara pemilu. Contoh pelanggaran ini bisa termasuk konflik kepentingan,
penyalahgunaan wewenang, atau perilaku yang merusak integritas proses pemilu.

3. *Pidana Pemilu*
Pelanggaran pidana pemilu adalah tindakan yang melanggar ketentuan pemilihan yang diatur dalam
perundang-undangan dan memiliki unsur pidana atau kejahatan. Ini termasuk tindakan seperti politik uang,
manipulasi hasil pemilu, atau intimidasi pemilih.

Barang bukti untuk jenis pelanggaran ini bisa berupa dokumen, rekaman, atau benda lain yang terkait dengan
pelanggaran tersebut dan digunakan dalam proses investigasi oleh lembaga pengawas pemilu.

### Slide 4:*Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu*

1. *SOP Penerimaan Laporan*


SOP penerimaan laporan pengelolaan barang dugaan pelangaran pemilu meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
- Pembentukan *Unit Pengelola Barang Dugaan Pelanggaran* di tingkat Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan
Bawaslu Kabupaten/Kota.
- Penerimaan barang dugaan pelanggaran yang bisa berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang
berkaitan dengan peristiwa dugaan pelanggaran pemilu.
- Penyimpanan barang bukti tersebut secara aman dan terorganisir untuk keperluan investigasi¹[9].

2. *SOP Penanganan Temuan*


Proses penanganan temuan barang dugaan pelanggaran pemilu mencakup:
- *Registrasi Temuan*: Penemu temuan melakukan registrasi dengan mengisi formulir yang disediakan.
- *Pengumpulan Bukti*: Melakukan pengumpulan bukti yang mendukung temuan tersebut.
- *Pemeriksaan*: Menyelidiki temuan dengan memeriksa bukti dan mengumpulkan keterangan dari saksi-
saksi.
- *Penetapan Sanksi*: Jika dugaan pelangaran terbukti, maka akan ditentukan sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku

SOP ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap laporan dan temuan dugaan pelanggaran pemilu ditangani
dengan cara yang sistematis dan transparan, memastikan integritas proses pemilu.
### Slide 5: Tata Cara dan Manajemen Pengelolaan Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu

Tata Cara dan Manajemen Pengelolaan Barang Dugaan Pelanggaran Pemilu diatur dalam *Perbawaslu Nomor
19 Tahun 2018*.
Barang Dugaan Pelanggaran adalah barang yang berkaitan dengan peristiwa dugaan pelanggaran pemilu atau
pemilihan yang diperlukan dalam investigasi oleh Bawaslu.

Proses pengelolaannya meliputi:


- *Penerimaan*: Barang dugaan pelanggaran diterima oleh Bawaslu.
- *Pencatatan*: Setiap barang yang diterima harus dicatat dengan detail.
- *Penyimpanan*: Barang disimpan dengan aman hingga dibutuhkan untuk investigasi.
- *Penjagaan*: Barang harus dijaga untuk mencegah kerusakan atau kehilangan.
- *Pengeluaran*: Barang dikeluarkan dari penyimpanan untuk keperluan investigasi.
- *Pengembalian*: Setelah investigasi, barang dikembalikan atau ditindaklanjuti sesuai dengan hasil investigasi.

Surat Edaran Bawaslu Nomor 26 Tahun 2021 memberikan pedoman tambahan untuk pengelolaan barang
dugaan pelanggaran, terutama untuk kasus-kasus yang penanganan pelanggarannya sudah selesai namun
barangnya masih dikuasai oleh jajaran Bawaslu.

### Slide 6: Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi Barang Dugaan Pelanggaran

Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi Barang Dugaan Pelanggaran biasanya melibatkan beberapa langkah penting
berikut:
1. *Penerimaan Barang*: Barang yang diduga berkaitan dengan pelanggaran diterima dan dicatat dalam
register khusus.
2. *Penyelidikan Awal*: Dilakukan kajian awal untuk menentukan apakah barang tersebut memang berkaitan
dengan dugaan pelanggaran.
3. *Klarifikasi*: Melibatkan pemeriksaan lebih lanjut dan mungkin wawancara dengan pihak-pihak terkait.
4. *Registrasi*: Jika ditemukan bukti yang cukup, barang tersebut akan didaftarkan sebagai barang bukti
pelanggaran.
5. *Penyimpanan atau Pengelolaan*: Barang bukti disimpan dengan aman atau dikelola sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

Hal diatas merujuk pada dokumen pedoman teknis yang diterbitkan oleh Bawaslu. Dokumen tersebut
menguraikan prosedur yang lebih rinci mengenai setiap langkah dalam mekanisme klarifikasi, termasuk tata
cara pencatatan, penyimpanan, dan pengelolaan barang dugaan pelanggaran. Selain itu, ada juga informasi
mengenai bagaimana barang-barang tersebut diperoleh, baik melalui pengawasan atau laporan masyarakat.
### Slide 7: Kesimpulan
Kesimpulan mengenai evaluasi dan rekomendasi untuk pengelolaan barang dugaan pelanggaran:

*Evaluasi*:
- Evaluasi pengelolaan barang dugaan pelanggaran menunjukkan bahwa ada beberapa tantangan yang
dihadapi dalam prosesnya. Hal ini termasuk hambatan teknis dan kebutuhan untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas dalam pengelolaan barang-barang tersebut.
- Penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai divisi
dan lembaga terkait, serta pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan proses berjalan lancar.

*Rekomendasi*:
- Untuk mengatasi tantangan tersebut, Bawaslu telah merevisi beberapa peraturan dan menambahkan
peraturan baru terkait investigasi untuk meningkatkan kapasitas pengawas pemilu dan proses penanganan
pelanggaran.
- Rekomendasi perbaikan termasuk memperjelas pengaturan barang dugaan pelanggaran, memudahkan
proses pelaporan, dan memperkuat konsep penanganan pelanggaran dengan konstruksi ulang penerimaan
peraturan yang ada.
- Selain itu, diperlukan pembaharuan pengaturan tata kelola mengenai perlakuan dan status barang dugaan
pelanggaran, serta perumusan konsep ideal aturan hukum dan petunjuk teknis dalam menata barang tersebut.

#Xander06

Anda mungkin juga menyukai