Anda di halaman 1dari 5

Debat 1

Mosi: Suatu hari Beni ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Sebelumnya, keluarga
Beni memiliki budaya agar semua anggota keluarga membuat semacam surat wasiat. Surat
wasiat Beni isinya adalah Beni ingin organ tubuhnya didonorkan kepada pihak yang
membutuhkan jika meninggal dunia. Beni ingin berguna untuk banyak orang.
Sebagai ayah, dewan ini akan memilih mendonorkan organ Beni dibanding melakukan
autopsi.

(5 menit)
Pro: Mengenaskan: menyedihkan bukan penyebabnya tidak diketahui. Wasiat: pesan
sebelum meninggal. Donor: Memberikan organ pada yang membutuhkan. Autopsi:
Membedah organ tubuh untuk mengetahui penyebab penyakit. Mengenaskan belum tentu
mati karena tidak diketahui. Mengenaskan bukan berarti organ tubuhnya hancur. Tradisi
keluarga Beni adalah wasiat, sudah pasti dipikirkan matang matang oleh Beni dan didukung
keluarga. Jika dilakukan autopsi, organ akan rusak dan tidak bisa didonorkan. (Ok)

Kontra: Perlu dilakukan pada kematian mengenaskan (mencurigakan atau tidak terduga).
Keluarga tidak mengetahui penyebab kematian. Wabah??? (blunder). Dokter tidak mengenal
almarhum??? Belum diketahui berapa lama meninggal sebelum ditemukan mayat bisa jadi
organ rusak (Good)

(7 menit)
Pro: Sanggahan: autopsi bukan untuk mengenaskan (kbbi: menyedihkan). Tidak semua kasus
dibutuhkan autopsy (bisa melalui saksi mata). Mempertanyakan waktu kematian counter:
organ tidak harus bagus untuk didonorkan, contoh untuk akademik (termasuk berguna) (Ok).
Wasiat telah dipikirkan lama lama: Keluarga tidak mengetahui kejadian dimasa mendatang.

Kontra: Sanggahan: menegaskan bahwa memang benar??? (blunder) Mengenaskan=


menyedihkan. Namun mosi: penyebab kematian tidak diketahui. Bisa jadi dari diri sendiri
atau orang lain. Kondisi organ yang layak didonorkan dipengaruhi banyak faktor: Waktu.
Akademik: kalua kondisi organ sudah tidak layak sebaiknya tidak untuk keperluan akademik
(struktur berbeda dari yang seharusnya). Penyakit bisa merusak organ. Melenceng topik

(7 menit)
Pro: Sanggahan untuk sanggahan: Kematian tidak diketahui bisa perlu autopsy, atau
tidak(Mosi) (Good). Hanya disebut bahwa kondisinya menyedihkan. Masih banyak organ
yang bisa dipakai selain yang rusak. Ingin menekankan bahwa organ yang digunakan untuk
akademik tidak perlu baik yang penting diteliti. Tidak menemukan alasan untuk melakukan
autopsy karena penyebab kematian tidak diketahui (Mosi). Wasiat adalah tradisi dan
dipikirkan matang matang dan dibimbing.

Kontra: Pasal 222 KUHP dimana keluarga tidak dapat melarang dilakukan autopsy karena
tergantung pihak berwajib. Menjalankan surat wasiat perlu disetujui keluarga, surat wasiat
bisa diabaikan. Syarat diberlakukan wasiat tergantung kondisi mental keluarga (Mosi hanya
menyebutkan dewan (ayah)). Pendonoran kurang berguna karena organ kondisi kurang
baik??? (blunder). Keluarga dan pihak berwenang mengetahui penyebab kematian. Autopsi
menjadi jalan mengurangi kriminalitas (menambah informasi untuk kejadian mirip beni).

INTERUPSI 1: Dalam autopsy dipaksa karena syarat. Mosi tidak menyebutkan bahwa kondisi
kematian beni mewajibkan autopsi
INTERUPSI 2: Jika organ hancur, hasil autopsy memburuk

(3 menit) SIMPULAN
Pro: Meminta organ disumbangkan. Mengenaskan itu belum tentu menyedihkan (Mistake).
Wasiat adalah permintaan terakhir. Bisa diberikan pada pihak akademik kalau kondisi organ
rusak. Dapat merusak kondisi organ jika autopsy.

Kontra: Mengenaskan: tidak terduga dibutuhkan autopsi. Pihak berwajib perlu untuk
informasi. Bisa jadi penyakit atau kriminalitas. Kelayakan organ disumbangkan tidak layak
jika tidak memenuhi faktor. Surat wasiat bisa diabaikan oleh pihak berwenang. Surat wasiat
diperlukan persetujuan keluarga, tidak hanya ayah (dewan(mosi)). Keluarga berhak
mengetahui penyebabkan. Menjaga nama baik keluarga, mengurangi kriminalitas

END
Debat 2
Seyogiayanya, orang tua adalah pihak yang berperan dalam tumbuh kembang seorang anak.
Bukan hal mudah tentunya untuk memastikan anak dapat bertumbuh secara fisik dan emosi.
Beberapa waktu ini banyak peristiwa menyedihkan dimana anak manjadi korban kekerasan
oleh orang dewasa, bahkan oleh orang tuanya.

Dewan ini akan mewajibkan orang tua untuk mengikuti tes kelayakan sebagai syarat memiliki
anak. Jika tidak lulus tes, orang tersebut tidak mendapat izin menjadi orang tua.

KEBALIKAN

(5 menit)
Pro: Tes kelayakan melawan hak individu untuk memiliki keturunan dan membentuk
keluarga. Jika dinyatakan lulus, kriterianya dapat digunakan untuk masa mendatang.
Kemungkinan besar tes membutuhkan pembayaran mahal karena menyangkut psikologi
yang berarti bisa menghalangi kemampua orang memulai keluarga jika tidak stabil secara
ekonomi

Kontra: Tes kelayakan: memberi dampak positif (mengeliminasi orang tua buruk).
Mendukung tes karena untuk mencegah korban kekerasan anak (mengulangi).

(7 menit)
Pro: 1. Prinsip HAM tidak dapat disalahgunakan dan diabaikan dan sudah disahkan dunia
pasal blab bla termasuk berkeluarga. Keputusan berkeluarga harus dihormati dan tidak bisa
dibatasi kebijakan. 2. Menciptakan masalah baru yaitu stigma social dan merusak kondisi
psikologis orang dan bisa bersifat subjektif. Tes kelayakan bisa jadi wancara atau apapun
karena tidak dapat didefinisikan tim. Masalah aksesibilitas dan sumber daya, maka sebaiknya
hanya untuk dukungan bukan kewajiban. Penyalahgunaan tes bisa mengakibatkan
diskriminasi untuk mengeliminasi kelompok minoritas. Solusi: sebaiknya menyempurnakan
program Pendidikan orangtua, atau mentor orang tua oleh komunitas (melenceng). Patroli
lingkungan, tes kreatif orang tua bermanfaat untuk anak dan orang tua (Good).
Penegasan: HAM dan solusi
Penggunaan Bahasa: very good

Kontra: Sanggahan: tidak subjektif karena dilakukan ahli. Tes mengeliminasi orang tua tidak
layak penegasan; Dilakukan para ahli. Tes dilakukan psikolog karena pengertian mendalam.
Jika tes dilakukan dengan pembayaran diberikan oleh pihak berwenang sehingga
mempertimbangkan perekonomian keluarga. Tentang HAM dan privasi: jika tidak lolos, tes
dilakukan pemerintah dan tidak dipublikasikan. Tentu pemerintah tahu cara merahasiakan.
Yang menjadi korban adalah anak. Jika orang tua salah mendidik, anak rusak. Anak tidak bisa
memilih untuk lahir di keluarga yang mana, maka bisa mengurangi resiko orang tua tidak
bertanggungjawab (ada budaya nikah untuk memenuhi Hasrat). Kesehatan mental anak
penting dan tanggung jawab orangtua
Interupsi: Dilakukan psikolog bisa bersifat subjjektif jika tidak ada standar atau nilai yang
dilakukan

(7 menit)
Pro: Sanggahan: tes tidak subjektif karena dilakukan oleh ahli: hanya dilakukan dalam
konsdisi orang tua pada waktu itu (bisa jadi Ketika orang tua tertekan bisa mengubah
kepribadian. Memang diperiksa psikolog,Tidak meninggalkan fakta bahwa bisa diubah.
Sanggahan: mengeliminasi orang yang tidak layak -> definisi tidak layak apa? Jika tidak lolos
sama saja membatasi orang untuk memiliki keluarga. Jika orang lulus, bagaimana jika
mereka tetap melakukan kekerasan? Apakah tes yang tidak ada Batasan menentukan masa
depan mereka? (Menawarkan solusi)

Kontra: Sanggahan: Solusi??? (blunder). Tengan adanya tes ini mengikis kemungkinan besar
adanya orang tua buruk. Memutus rantai orang tua buruk yang disalurkan dari orangtua ke
anak. Tes tidak hanya seperti ujian namun ada Pendidikan. Sanggahan ekonomi rendah: Tes
membantu memutuskan apakah baik bagi orang tua memulai keluarga dengan kondisi
finansial yang buruk. Tes tidak hanya meloloskan namun persiapkan dan bisa mencoba lagi.
Dengan ekonomi rendah dapat merusak mental orang tua untuk menjalankan keluarga.
Membahas dampak pada negara (melenceng)
INTERUPSI2: Mempertanyakan solusi jangka panjang pada tes
Interupsi 3: Mosi menekankan kondisi anak bukan kondisi ekonomi anak dan
mendiskriminasi. Itu tergantung pribadi orang tua

(3 menit)
Pro: Tes tidak hanya tidak ofektif namun menghancurkan hak orang memulai keluarga, lebih
baik menyempurnakan komisi pendukungan orang tua baru
Kontra: Tes kelayakan orang tua penting karena masalahnya adalah kekerasan pada anak dari
orangtua sendiri. Mengutamakan kondisi anak diatas hak orangtua
Debat 3
(5 menit)
Pro:
Kontra:

(7 menit)
Pro:
Kontra:

(7 menit)
Pro:
Kontra:

(3 menit)
Pro:
Kontra:

Anda mungkin juga menyukai