Anda di halaman 1dari 6

Available online at http://pej.ftk.uinjambi.ac.id/index.

php/PEJ/index

PRIMARY EDUCATION JOURNAL (PEJ)


PEJ, 1 (2), Juni 2018

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


This is an open access article under the CC BY-NC-SA license
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)

Pendidikan Sekolah Dasar dan Peningkatan SDM Yang Berkualitas

Zikra Hayati *
Prodi PIAUD, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
Jl. Ibnu Sina, No. 2, Darussalam, Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh

Abstrak
Ada keprihatinan yang perlu ditanggapi dan direspons secara serius di negeri kita berkenaan dengan pendidikan.
Untuk saat ini, tampaknya pemerintah kita belum menganggap pendidikan merupakan salah satu faktor pokok
penyebab terpuruknya bangsa ini. Terbukti bahwa tudingan-tudingan sebagian besar pengamat, apalagi para
politisi hanya mengarah pada aspek ekonomi, politik saja. Pendidikan apalagi tingkat SD seolah bukan bagian
pokok penyebab nyaris ambruknya negeri ini. Ironisnya lagi realita ini menunjukkan kapasitas dan wawasan bangsa
ini masih belum bisa berpikir jauh kedepan. Artinya kapasitas dan wawasan kita hanya berkutat pada kondisi
kekinian saja, tidak berpikir jangka panjang. Karena itu diperlukan keberanian untuk menetapkan prioritas di
bidang pendidikan sehingga sektor-sektor yang lain mengalami pengurangan/ penghematan.

Kata Kunci: Pendidikan SD, Sumber Daya Manusia

Abstract
A lot of concerns that need to be taken seriously and responded in our country relate to education. For now, it seems
our goverment has not considered that education is one of the main factors causing this nation's decline. That was
proffed by most observers, politicians were only concern on economic, political aspects. The education purposes was
not the main cause of almost the collapse of this country. Ironically, this reality shows that was the capacity and
human resources of this nation still can not think for the future impact. This means that they are only focused on the
present condition alone, not thinking long term affect. Therefore it takes courage to set priorities in education so that
other sectors experienced a reduction / austerity.

Keywords: Primary Education, Human Resource

1. Pendahuluan YME dan pengembangan rasa kemanusiaan kepada


Pendidikan merupakan salah satu sektor sesama. Jika dirinci apa saja wujud nyata atau
penting pada setiap Negara, jika kita membicarakan substansi jiwa ketuhanan itu, maka kita dapatkan nilai-
pendidikan maka akan melibatkan banyak hal yang nilai keagamaan pribadi yang amat penting yang harus
harus direnungkan. Sebab, pendidikan meliputi ditanamkan kepada setiap anak didik. Kegiatan
keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan menanamkan nilai-nilai itulah yang sesungguhnya
demi memperoleh kesinambungan, pertahanan dan akan menjadi inti kegiatan pendidikan. Di antara nilai-
peningkatan hidup. Karena itu renungan tentang apa nilai itu yang sangat mendasar ialah; iman, islam,
yang dimaksudkan dengan pendidikan tidak terbatas ihsan, taqwa, ikhlas, tawakkal, syukur dan sabar.
hanya kepada pengajaran. Jelaslah bahwa pendidikan tidak dapat
Pendidikan hendaknya berkisar antara dua dipahami secara terbatas hanya kepada pengajaran.
dimensi hidup: penanaman rasa taqwa kepada Tuhan Karena itu keberhasilan anak-anak tidak cukup diukur
------------------------------------------------------------------ hanya dari segi seberapa jauh anak itu menguasai hal-
*
Penulis Korespondensi. hal yang bersifat kognitif tentang suatu masalah
E-mail: dzikra.hayati@gmail.com semata. Justru yang lebih penting yaitu seberapa jauh

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 66 – 71
tertanam nilai-nilai kemanusiaan yang nyata terwujud sebagai satuan pendidikan tidak akan menjadi bermutu
dalam tingkah laku dan budi pekertinya sehari-hari. baik atau unggul dengan sendirinya, melainkan
Yaitu yang menghasilkan tingkah laku dan budi melalui berbagai upaya peningkatan mutu
pekerti yang luhur atau al-akhlaq al-karimah. pendidikannya. Di sini kepala SD bersama
Menurut Langeveld dalam Hasbullah (2008, stakeholders lainnya berusaha melakukan sesuatu,
hal. 2), pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, mengubah ”status quo” agar sekolahnya menjadi lebih
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak baik. Peningkatan mutu di SD hanya akan terjadi
tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat secara efektif bilamana dikelola melalui manajemen
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas yang tepat.
hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang Pendidikan ialah jelas program strategi
dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa jangka panjang. Karena itu, kerja-kerja dan perbaikan
seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dsb) serta peningkatan bidang pendidikan tidak bisa
dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Ini dijalankan sambil lalu dan seadanya, melainkan
adalah pengertian pendidikan menurut ahli dengan cara yang pro-aktif, intensif dan strategis.
pendidikan. Salah satu sektor yang fundamental yang memang
Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2004 harus ditingkatkan kualitasnya dimulai pada jenjang
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana pendidikan SD. Bagaimana caranya meningkatkan
untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki mutu sekolah dasar di Indonesia. Karena dari sinilah
peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan berawalnya pembentukan SDM yang bermutu untuk
bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar membangun bangsa Indonesia, jika ini sudah dibenahi,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian maka suatu bangsa akan mudah untuk mencapai
diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang, baik
mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu
sebagai anggota masyarakat dan warga Negara. pengetahuan, teknologi, dan lainnya. Melalui proses
Jenjang pendidikan yang paling dasar ialah pendidikan pula, suatu bangsa berusaha untuk
tingkat satuan SD. SD merupakan satuan pendidikan mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.
yang paling penting keberadaannya. Setiap orang tahu
bahwa tanpa menyelesaikan SD atau yang sederajat, 2. Pembahasan
tidak mungkin dapat mengikuti pendidikan di SLTP. Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar Dan Penyiapan
Apabila didasarkan pada PP No 28 Tahun 1990, SDM Berkualitas Demi Peningkatan Mutu
khususnya Pasal 3, ada 2 fungsi SD. Pertama, melalui Pendidikan SD
SD anak didik dibekali kemampuan dasar. Kedua, SD 1. Tujuan Pendidikan Nasional
merupakan satuan pendidikan yang memberikan Dalam ketetapan MPR No.IV/MPR/1973
dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang tentang GBHN ialah membentuk manusia
berikutnya. pembangunan yang berpancasila, manusia Indonesia
Kemudian kita lihat dari segi masalah yang yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki
timbul di Negara kita sekarang ini. Ada keprihatinan pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan
yang perlu ditanggapi dan direspons secara serius di kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan
negeri kita berkenaan dengan pendidikan. Untuk saat sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat
ini, tampaknya pemerintah kita belum menganggap mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai
pendidikan merupakan salah satu faktor pokok budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan
penyebab terpuruknya bangsa ini. Terbukti bahwa mencintai sesame manusia sesuai dengan ketentuan
tudingan-tudingan sebagian besar pengamat, apalagi yang termaktub dalam UUD 1945.
para politisi hanya mengarah pada aspek ekonomi,
politik saja. Pendidikan apalagi tingkat SD seolah 2. Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan SD
bukan bagian pokok penyebab nyaris ambruknya Untuk SD yang menjadi Tujuan Umum ialah
negeri ini. agar lulusannya;
Ironisnya lagi realita ini menunjukkan a. memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara
kapasitas dan wawasan bangsa ini masih belum bisa yang baik.
berpikir jauh kedepan. Artinya kapasitas dan wawasan b. sehat rohani dan jasmani.
kita hanya berkutat pada kondisi kekinian saja, tidak c. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap
berpikir jangka panjang. Karena itu diperlukan dasar yang diperlukan untuk;
keberanian untuk menetapkan prioritas di bidang 1. melanjutkan pelajaran
pendidikan sehingga sektor-sektor yang lain 2. bekerja di masyarakat
mengalami pengurangan/ penghematan. 3. mengembangkan diri sesuai dengan asas
Selama ini peningkatan mutu pendidikan pendidikan seumur hidup.
cenderung melalui manajemen yang sentralistik. SD

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 67
Selanjutnya disusun Tujuan Kurikuler sebagai h. Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu
Tujuan Khusus SD, sehingga lulusannya. pengetahuan.
1. Di bidang Pengetahuan: i. Memiliki kesadaran akan disiplin dan patuh
a. Memiliki pengetahuan dasar yang fungsional pada peraturan yang berlaku, bebas, jujur.
tentang: j. Memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap iritis,
1. Dasar-dasar kewarga negaraan dan rasional dan objektif dalam memecahkan
pemerintahan sesuai dengan pancasila dan masalah.
UUD 1945. k. Memiliki sikap hormat dan produktif.
2. Agama yang dianutnya. l. Memiliki minat dan sikap yang positif dan
3. Bahasa Indonesia dan penggunaannya sebagai konstruktif terhadap hidup sehat.
alat komunikasi. m. Menghargai setiap jenis pekerjaan dan prestasi
4. Prinsip-prinsip dasar matematika. verja di masyarakat tanpa memandang tinggi
5. Gejala dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya. rendahnya nilai social/ekonomi masing-
6. Gejala dan peristiwa sosial, baik di masa masing jenis pekerjaan tsb.
lampau maupun di masa sekarang. n. Memiliki kesadaran menghargai waktu.

b. Memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai Tujuan Institusional SD ialah bekal


unsur kebudayaan dan tradisi nasional. kemampuan dasar kepada siswa untuk
c. Memiliki pengetahuan dasar tentang kesejahteraan mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
keluarga, kependudukan dan kesehatan. anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat
d. Memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti
bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat pendidikan menengah.
sekitar. Menurut Rasyidin, W, (2007, hal. 31), tujuan
pendidikan dasar ialah untuk berkembangnya
2. Di bidang ketrampilan: kemampuan dasar pada diri peserta didik sehingga
a. Menguasai cara-cara belajar yang baik. dapat mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
b. Terampil menggunakan bahasa Indonesia, lisan sebagai anggota masyarakat, sebagai warga negara,
dan tulisan. sebagai umat manusia, dan sebagai makhluk Tuhan
c. Mampu memecahkan masalah sederhana YME serta mempersiapkan peserta didik untuk
secara sistematis dengan menggunakan prinsip mengikuti jenjang pendidikan menengah.
ilmu pengetahuan yang telah diketahuinya.
d. Mampu bekerja sama dengan orang lain dan 3. Pendidikan Sekolah Dasar dan Penyiapan SDM
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan Berkualitas
masyarakat. a. Pendidikan Sekolah Dasar di Beberapa Negara
e. Memiliki ketrampilan berolah raga. Di Indonesia penyelenggaraan sekolah dasar
f. Terampil sekurang-kurangnya dalam satu berpijak pada beberapa peraturan perundang-
cabang kesenian. undangan sebagai landasan yuridis. Ada tiga peraturan
g. Memiliki ketrampilan dasar dalam segi perundang-undangan yang dijadikan landasan yuridis
kesejahteraan keluarga dan usaha pembinaan penyelenggaraan sekolah dasar, baik sebagai satuan
kesehatan. pendidikan maupun dalam kerangka sistem
h. Menguasai sekurang-kurangnya satu jenis pendidikan nasional, yaitu UUD 1945, UU RI nomor
ketrampilan khusus yang sesuai dengan minat 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan kebutuhan lingkungannya. (UUSPN), dan peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan
3. Di bidang Nilai sikap : dasar (PP nomor 28 tahun 1990). Di Indonesia,
a. Menerima dan melaksanakan pancasila dan ekspansi pendidikan SD dilakukan Sejak
UUD 1945. dilancarkannya beberapa instruksi pendidikan (inpres)
b. Menerima dan melaksanakan ajaran agama dan tahun 1973/1974. Tidak kurang dari 3,7 triliun rupiah
kepercayaan terhadap Tuhan YME yang dianut telah diinvestasikan untuk pengembangan SD,
orang lain. sehingga barangkali ia merupakan satu-satunya sukses
c. Mencintai sesama manusia, bangsa dan pengembangan SD, sehingga barangkali ia merupakan
lingkungan sekitar. satu-satunya sukses pengembangan pendidikan SD
d. Memiliki sikap demokratis dan tenggang rasa. yang sangat mengagumkan tercatat dalam sejarah
e. memiliki rasa tanggung jawab. pendidikan di dunia (Tilaar, 1992).
f. Dapat menghargai kebudayaan dan tradisi Di Amerika Serikat, secara umum pendidikan
nasional termasuk bahasa Indonesia. dasar terdiri dari 6 tingkat. Sebagian besar SD
g. Percaya pada diri sendiri. memakai sistem seorang guru mengajar sekitar 30

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 68
murid dalam satu ruangan yang dikenal sebagai guru dilakukan sejak dikeluarkannya beberapa instruksi
kelas. Tetapi untuk mata pelajaran tertentu disediakan Presiden (inpres) tahun 1973/1974. Tidak kurang dari
guru dengan latar pendidikan khusus seperti: seni 3,7 triliun telah diinvestasikan untuk pengembangan
rupa, musik dan olah raga. Kadang-kadang guru SD. Melalui proyek yang diadakan atas dasar inpres
khusus ini melayani beberapa sekolah, terutama kalau itu, seperti; (1)Inpres pembangunan gedung SD;
sekolah itu tidak banyak muridnya. Mata pelajaran inti (2)Inpres pengangkatan guru SD; (3)Inpres pengadaan
pada SD ialah: membaca, menulis termasuk mengeja buku paket SD.
dan tata bahasa, matemátika serta dilengkapi dengan Akan tetapi dengan informasi di atas, meskipun
ilmu sosial. Hal-hal yang menyangkut dengan mata menunjukkan bahwa secara kuantitatif Indonesia telah
pelajaran yang bersifat watak dan moral menjadi mampu mengupayakan pemerataan pendidikan SD,
tanggung jawab orang tua. tidak berarti kualitasnya menunjukkan kemajuan yang
Di Belanda, Sekolah Dasar terdiri dari anak- menggembirakan. Permasalahan yang dihadapi
anak umur 4 sampai 12 tahun artinya berlangsung pendidikan SD di Indonesia ini justru terletak pada
selama 8 tahun, karena umur 4 sampai 5 yang substansi maupun programnya, yaitu terkait kepada 2
biasanya termasuk dalam TK, Sejak tahun 1985 program yang harus dibina dan dikuasai oleh abak SD,
dijadikan satu dengan SD. Tujuan umum pendidikan yaitu IPTEK dan IMTAQ.
dasar diatur dalam undang-undang, yaitu murid-murid
dapat mengikuti proses pendidikan yang menjamin c. Peningkatan IPTEK dan IMTAQ
perkembangan secara individual. Pembangunan pendidikan nasional melalui 4
strategi dasar (kualitas, efisiensi, relevansi, dan
a. Esensi Pendidikan di Sekolah Dasar pemerataan) perlu dikembangkan dengan tiga orientasi
Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan penting yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang paling urgen keberadaannya. Setiap orang mempersiapkan tenaga kerja terampil dan ahli, serta
mengakui bahwa tanpa menyelesaikan pendidikan membina dan mengembangkan IPTEK yang sangat
pada jenjang sekolah dasar atau yang sederajat, secara dibutuhkan dalam menghadapi tantangan
formal seseorang tidak mungkin dapat mengikuti pembangunan yang semakin kompleks di masa depan.
pendidikan pada jenjang berikutnya. Di dasarkan pada Pendidikan IPTEK pada jenjang SD lebih
PP No 28 Tahun 1990, khususnya pasal 3, paling tidak mengarah pada pembentukan kemampuan dasar untuk
ada 2 fungsi sekolah dasar. belajar seperti kemampuan dalam menguasai reading
Pertama, melalui SD anak didik dibekali literacy, numeracy, problem solving skills dan
kemampuan dasar. Yakni kemampuan dasar yang penguasaan learning tools lainnya, serta pendidikan
membuatnya mahir, dalam pengertian mampu berfikir nilai moral masyarakat industri (diantaranya: kerja
kritis dan imajinatif yang diterapkan dalam modus keras, disiplin, menghargai waktu, etos kerja,sikap
“menulis” maupun “membaca” yang memang tuntutan mandiri). Kemudian kompetensi IMTAQ amat penting
abad informasi. Kedua, SD merupakan satuan karena tanpa dibingkai oleh iman dan taqwa, maka
pendidikan yang memberikan dasar-dasar untuk kompetensi IPTEK akan menjadi kurang
mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya, yaitu bermakna,bahkan dikhawatirkan akan liar dan tidak
bahwa SD merupakan dasar dari semua pendidikan. terkendali, yang terwujud dalam bentuk terjadinya
Keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di erosi nilai-nilai moral. Di pihak lain, kompetensi iman
sekolah menengah dan perguruan tinggi sangat dan taqwa tanpa disertai oleh kompetensi IPTEK,
ditentukan oleh keberhasilannya dalam mengikuti akan lemah dan tidak berdaya. Masyarakat Indonesia
pendidikan di SD. dituntut untuk memiliki kompetensi itu secara
Fuad Hasan dan Sarwono Kusumaatmaja seimbang.
(masing-masing sebagai mentri pendidikan dan
kebudayaan dan mentri aparatur negara pada periode 4. Masalah Peningkatan Mutu
1988-1993), menegaskan bahwa optimalisasi a. Sekolah Dasar yang bermutu
pendidikan di sekolah dasar sangat diperlukan, Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan
mengingat bidang ini merupakan bagian terbesar dari yang paling penting keberadaannya, karena tidak akan
lapisan masyarakat Indonesia, suatu lapisan yang mungkin seseorang akan bisa melanjutkan ke jenjang
masih memerlukan upaya khusus peningkatan mutu yang lebih tinggi tanpa lulus terlebih dahulu dari
kehidupannya. SD/MI. Besarnya peranan pendidikan SD sangat
disadari oleh seluruh negara di dunia dengan semakin
b. Pembinaan Substansi dan Program Pendidikan meningkatnya perhatian pada sektor pendidikan SD
SD dari tahun ke tahun. Melihat penting dan peranannya
Begitu besarnya peranan SD maka yang demikian besar, maka SD harus dipersiapkan
sepatutnyalah SD harus dipersiapkan dengan sebaik- dengan sebaik-baiknya, baik secara akademik,
baiknya. Di Indonesia, ekspansi pemerintah pada SD finansial, sosial. Oleh karena itu, SD harus dikelola

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 69
dengan benar sehingga menjadi sekolah dasar yang Semua pihak yang terkait (kepala sekolah, guru kelas,
bermutu. guru agama, orang tua siswa, masyarakat, LSM,
perusahaan), ikut serta membuat keputusan
b. Peningkatan Mutu Pendidikan merancang, melaksanakan dan mengontrol.
Peningkatan mutu mutlak dilakukan, dan Menurut Djati Indra, (2001, hal. 11), ada 6
semua pihak ikut bersatu padu saling bahu membahu. langkah dalam peningkatan mutu SD, ialah pertama,
Peran pemerintah sangat besar dalam upaya mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
peningkatan mutu SD, pemerintah secara terus memperoleh pendidikan yang bermutu khususnya di
menerus melakukan upaya-upaya strategis bagaimana SD bagi seluruh rakyat Indonesia. Kedua,
mutu pendidikan khususnya di SD setiap tahun selalu meningkatkan kemampuan akademik dan profesional
meningkat. Hal ini ditandai dengan perubahan serta jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan SD.
kurikulum, yang bertujuan agar mutu pendidikan Ketiga, melakukan pembaruan dan pemantapan sistem
meningkat. pendidikan SD. Keempat, meningkatkan kualitas
Ada beberapa cara dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan SD. Kelima, mengembangkan
pendidikan SD, yaitu: kualitas SDM secara terarah, terpadu dan menyeluruh.
1. Meningkatkan profesionalisme Guru. Menurut Direktorat TK dan SD dalam Bafadal
Semua orang boleh saja menjadi guru, namun (2006, hal. 20), beranggapan bahwa SD bermutu akan
untuk menjadi guru yang profesional dan berkualitas dapat terwujud jika kegiatan belajar mengajar yang
tentunya tidak semua orang boleh. Ada aturan dan berlangsung di sekolah tersebut bermutu, dan kegiatan
kriteria yang harus dimiliki oleh setiap orang bilamana belajar mengajar yang bermutu ini ditunjang oleh
ingin menjadi guru. Guru yang profesional yaitu yang beberapa komponen, yaitu manajemen yang bermutu,
memiliki integritas, loyalitas, dedikasi dan pengadaan dan pemanfaatan buku dan sarana belajar
responsibility. Di dalamnya juga dinilai, kinerja guru, yang bermutu, keberadaan fisik dan penampilan
peningkatan mutu dan kompetensi guru, kemampuan sekolah yang bermutu, serta partisipasi masyarakat
individu guru. Peningkatan mutu pendidikan tidak yang tinggi.
terlepas dari peran guru, karena guru merupakan tokoh
sentral dalam proses pembelajaran. Guru yang 3. Kesimpulan
berkopetensi akan menghasilkan murid yang bermutu, Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik
dan murid yang bermutu akan mampu meningkatkan kesimpulan sebagai berikut:
pendidikan bermutu pula. 1. Untuk SD, yang menjadi tujuan umum, ialah agar
lulusannya, memiliki sifat dasar sebagai warga
2. Menggalakkan MPMBS (Managemen Peningkatan negara yang baik, sehat rohani dan
Mutu Berbasis Sekolah) jasmani,memiliki pengetahuan, keterampilan
MPMBS didefinisikan sebagai proses sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
managemen sekolah yang diarahkan pada peningkatan pelajaran, bekerja di masyarakat,
mutu pendidikan, secara otonomi, direncanakan, mengembangkan diri sesuai dengan asas
diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi pendidikan seumur hidup.
melibatkan semua stakeholder sekolah. Sesuai dengan 2. Tujuan Institusional SD ialah bekal kemampuan
konsep tersebut, MPMBS itu pada hakikatnya dasar kepada siswa untuk mengembangkan
merupakan pemberian otonomi kepada sekolah untuk kehidupannya sebagai pribadi, anggota
secara aktif serta mandiri mengembangkan dan masyarakat, warga negara dan anggota umat
melakukan berbagai program peningkatan mutu manusia serta mempersiapkan siswa untuk
pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolahnya mengikuti pendidikan menengah.
sendiri. Karena sekolah sebagai lembaga pendidikan 3. SD merupakan masukan (input) yang secara garis
yang lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang besar,dibagi kepada 4, yaitu: masukan SDM,
dan ancaman bagi dirinya sendiri, yang kemudian masukan material, masukan lingkungan sekolah.
dapat mengoptimalkan SDM yang tersedia untuk 4. Guru merupakan unsur manusiawi yang sangat
memajukan sekolah. Dapat mengembangkan sendiri menentukan unsur keberhasilan pendidikan
program sesuai dengan kebutuhan. Misal: (Adler, 1982). Guru merupakan unsur manusiawi
pembelajaran berbasis teknologi, peningkatan yang sangat dekat hubungannya dengan anak
kualifikasi akademik, pembelajaran yang didik dalam upaya pendidikan di sekolah. Lebih-
mencerdaskan, mengatur strategi pembelajaran, lebih guru yang unggul (the excellent teacher)
urgensi pemberian beasiswa. merupakan critical resource Indonesia any
Sekolah secara kreatif dan mandiri merancang excellent teaching learning activities.
dan menerapkan sistem kepegwaian, keuangan, 5. Ada beberapa cara peningkatan mutu SD, salah
fasilitas dan kesiswaan yang dipandang efektif, efisien satunya: meningkatkan profesionalisme guru,
dalam menerapkan kurikulum sesuai kondisi sekolah. menggalakkan MPMBS (Managemen

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 70
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Penyiapan Nasution, S. (2006). Asas-asas Kurikulum, Jakarta:
SDM yang berkualitas salah satunya dengan Bumi Aksara.
peningkatan IPTEK dan IMTAQ di SD. Nurhadi. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan
6. Menurut perspektif penulis, tujuan pendidikan Penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri
SD: untuk memberikan pemahaman kemampuan Malang.
dasar pada anak, yakni kemampuan dasar dalam Pidarta, M. (2000). Landasan Kependidikan, Jakarta:
pengertian mampu berfikir kritis dan imajinatif, Rineka Cipta.
sekaligus membina nilai-nilai moral, akhlak yang Sanjaya, W. (2007). Kajian Kurikulum dan
baik pada diri anak, dengan meningkatkan Iman Pembelajaran, UPI, Sekolah Pascasarjana.
dan Taqwa, yang nantinya dapat diimplikasikan Suhartono, S. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
pada kehidupannya sebagai seorang individu, Ruzz Media Group.
masyarakat, warga Negara, dan sebagai umat Sutjipto dan Mukti, B. (1992). Administrasi
manusia yang bertaqwa pada Tuhan YME. Pendidikan, Departemen Pendidikan dan
Kemudian, memberikan dasar-dasar pendidikan Kebudayaan, Dirjen Dikti proyek pembinaan
secara tepat dan terarah yang nantinya akan tenaga kependidikan.
melanjutkan pendidikannya ke sekolah Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
menengah. Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Daftar Pustaka Syaripudin, T. (2006). Landasan Pendidikan. sub
Danim, S. (2006). Agenda Pembaharuan Sistem koordinator MKDP landasan pendidikan fakultas
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. ilmu pendidikan UPI.
Djati, I. (2001). Menuju Masyarakat Belajar UNICEF. (2011). Sadar Pendidikan Itu Penting.
(Menggagas Paradigma Baru Pendidikan), http://.prestasi-iief.org.index.php.feature.
Jakarta: Radar Jaya Offset. [diakses 27-11-2017].
Kamars, D. (1989). Sistem Pendidikan Dasar, Yusuf, Syamsu L.N. (2007). Buku Materi Pokok
Menengah dan Tinggi Suatu Studi Perbandingan (Modul) Pedagogik Pendidikan Dasar. Bandung:
Antar Beberapa Negara. Jakarta: DEPDIKBUD. UPI
Mahinda, A. (1994). Pendekatan Non-konvensional
dalam Pendidikan Pada Tingkat Dasar. Unesco
Institute for Education Hamburg.

Copyright © 2018, PEJ, e-ISSN: 2598-2206


PEJ, 1 (2), Juni 2018, Page 71

Anda mungkin juga menyukai