Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi


Kode Mata Kuliah : EKSI 4312
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dwirini, S.E., M.Si., AK., CA
Nama Penelaah :
Status : Baru/Revisi*
Pengembangan
Tahun : 2024
Pengembangan
Edisi Ke- : 4 (empat)

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Sistem Informasi Akuntansi di Era 20 Modul 1 Konsep-Konsep
VUCA memunculkan banyak Dasar Sistem Akuntansi
penggunaan system informasi yang Informasi
semakin hari ke hari kapasitas
database di sektor industry KB 1 Deskripsi Umum Sistem,
mengalami peningkatan, salah Informasi, Akuntansi dan
satunya penggunaan big data Sistem Informasi Akuntansi
analysis. Big data analysis
termasuk ke dalam DBMS.
Jelaskan urgensi sistem informasi
di era VUCA Menuju Indonesia
Emas 2045 !

2 Sebutkan dan jelaskan ciri sistem! 20 Modul 1 Konsep-Konsep


Dasar Sistem Akuntansi
Informasi

KB 2 Ciri-ciri Sistem

3 Anda adalah pengembang sistem & 20 Modul 2 Metode dan Teknik


Anda diminta untuk Pengembangan Sistem
mengembangkan sistem akuntansi
untuk CV Megah Makmur yang KB 1 Metode dan Teknik
belum memiliki sistem akuntansi. Pengembangan Sistem
Teknik pengembangan sistem
apakah yang paling tepat &
mengapa Anda memilik Teknik
tersebut?
4 Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 20 Modul 3 Sistem Informasi
berkaitan erat dengan Sistem Berbasis Komputer
Informasi Manajemen (SIM),
jelaskan hubungan SIA dan SIM! KB 2 Model Sistem Informasi
Berbasis Komputer
5 Lima komponen sistem informasi 20 Modul 3 Sistem Informasi
terdiri atas hardware, brainware, Berbasis Komputer
prosedur, software dan database.
Menurut Committee of Sponsoring KB 1 Komponen Sistem
Organizations of the Treadway Informasi
Commission (COSO) Sebutkan dan
jelaskan lima komponen
pengendalian intern pada
perusahaan, sebutkan dan
jelaskan!

Nama : Muhammad Hidayat


NIM : 043983522

Jawaban :

1. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui transformasi digital, ada beberapa
faktor kunci yang harus dipertimbangkan secara komprehensif dan rinci:

1. Strategi dan Model Bisnis: Transformasi ini harus menyelaraskan


teknologi dengan tujuan dan visi nasional. Ini termasuk mengubah
pendekatan nilai bisnis, menyesuaikan cara pengiriman nilai kepada
masyarakat, mengadopsi model bisnis baru, dan mengembangkan
kemampuan baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Strategi ini
menekankan pada pencarian peluang baru dan mengatasi tantangan
yang muncul dalam lingkup nasional.
2. Manajemen Perubahan: Penting untuk secara efektif mengelola
dampak negatif dari gangguan digital. Ini berarti menunjuk individu
atau entitas yang dapat mendorong penerimaan dan adaptasi teknologi
digital di berbagai tingkatan pemerintahan dan masyarakat.
Komunikasi efektif, termasuk menyampaikan visi yang jelas dan
terfokus pada digitalisasi, menjadi kunci dalam proses ini.
3. Budaya Organisasi dan Partisipasi: Sukses transformasi digital di
tingkat negara memerlukan keterlibatan aktif dari semua sektor
masyarakat dan pemerintahan. Dukungan dari pemerintah dan
pemimpin nasional dalam menyampaikan visi yang jelas sangat
penting, serta menciptakan budaya yang mendorong mobilitas,
kolaborasi, dan pembelajaran berkelanjutan dalam pemanfaatan
teknologi.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia: Diperlukan peran baru dalam
pemerintahan dan sektor publik yang mengkhususkan diri dalam
bidang digital. Pentingnya mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan digital dalam tenaga kerja nasional sangat penting untuk
menjawab kebutuhan masa depan. Karyawan dengan keterampilan
digital dan pola pikir proaktif menjadi aset berharga dalam proses
transformasi ini.
5. Prasarana Data dan Teknologi Informasi: Infrastruktur data dan TI
merupakan fondasi dari transformasi digital sebuah negara. Ini
meliputi pengembangan sistem manajemen data yang efisien dan
platform yang dapat diakses oleh pemerintah dan warga negara. Data
harus dianggap sebagai aset strategis nasional, yang perlu dikelola dan
diakses dengan cara yang memberikan wawasan untuk pembuatan
kebijakan.
6. Ekosistem Digital: Pengembangan strategi digital nasional seringkali
merespons dinamika pasar, perubahan industri, dan lanskap
kompetitif serta regulasi. Masyarakat harus didorong untuk terlibat
dalam implementasi transformasi digital. Negara dapat memanfaatkan
atau membentuk jaringan strategis dan kemitraan dengan sektor
swasta, lembaga internasional, dan komunitas akademis untuk
transfer pengetahuan dan inovasi.

2. sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut ini ciri-ciri system :

1. Memiliki Komponen
Sistem memiliki komponen-komponen yang saling berhubungan.
Misalnya sistem komputer yang terdiri dari komponen berupa
hardware seperti CPU, keyboard, layar dan mouse serta software
berupa aplikasi yang tertanam di dalam programnya. Dengan demikian
sebuah sistem komputer bisa berjalan.
2. Komponen-komponen Sistem yang Terintegrasi
Komponen sistem terintegrasi atau saling berhubungan. Setiap
komponen saling mendukung satu dengan yang lain dan bekerja sama
untuk menghasilkan sebuah gerakan yang searah.
Contoh: dalam sistem perusahaan terdapat komponen berupa sub
sistem yang dibagi menjadi beberapa divisi pekerjaan. Salah duanya
adalah divisi marketing dan produksi. Barang yang dihasilkan dari
kegiatan produksi kemudian dipasarkan oleh divisi marketing. Tujuan
kedua divisi tersebut sama, yaitu menjual hasil produksi sehingga
diperoleh keuntungan dari hasil penjualan.
3. Sistem Mempunyai Tujuan yang Jelas
Sebuah sistem selalu memiliki tujuan yang jelas, misalnya sistem
dalam perusahaan yang bertujuan untuk menjalankan perusahaan
agar sukses mencetak keuntungan dari bisnisnya.
4. Sistem Mempunyai Lingkungan
Sistem selalu memiliki lingkungannya sendiri, misalnya lingkungan
perusahaan A maka sistemnya juga hanya berlaku secara lokal di
perusahaan A saja. Kemudian sistem komputer yang lingkungannya
internal dalam satu unit komputer saja.
5. Sistem Mempunyai Input, Proses dan Output
Sebuah sistem memiliki input, proses dan output. Dalam hal ini
dicontohkan sistem pada komputer yang inputnya berupa
perintah dari pengguna komputer seperti mengetik. Tindakan
memencet keyboard adalah sebuah input. Kemudian komponen di
dalam komputer menjalankan proses untuk memproses input
yang masuk. Hasilnya berupa output yang membuat abjad dan
huruf muncul di layar komputer sesuai dengan perintah yang
diminta oleh pengguna komputer.
3. Teknik pengembangan sistem yang bisa dilakukan untuk CV Megah
Makmur yang belum memiliki sistem akuntansi adalah teknik Waterfall
atau Sequential Linear. Teknik ini digunakan untuk organisasi yang belum
memiliki sistem informasi di dalamnya sehingga dimulai dari analisa, lalu
desain dan pengkodean. Teknik pengembangan sistem yang bisa dilakukan
untuk CV Megah Makmur yang belum memiliki sistem akuntansi adalah
teknik Waterfall atau Sequential Linear. Teknik ini digunakan untuk
organisasi yang belum memiliki sistem informasi di dalamnya sehingga
dimulai dari analisa, lalu desain dan pengkodean.

4. Hubungan SIM dengan SIA Di dalam suatu perusahaan atau organisasi


SIM tidak bisa terlepas dari SIA, keduanya saling terkait. Hubungan diantara
keduanya antara lain :

 Dalam SIM, database diperoleh sebagian besar dari SIA, sehingga


dalam proses pengolahannya dapat dilakukan beberapa tindakan
untuk mengatasi masalah yang berasal dari SIA dan masalah yang lain.
 Apabila perusahaan berkeinginan untuk perencanaan kedepan dalam
bidan Akutansi, maka dibutuhkan SIM dalam pengerjaanya.Semua
instansi dan bagian dalam perusahaan termasuk SIM pasti
mempunyai hubungan dengan SIA setidaknya dalam masalah gaji dan
administrasi.
 SIM merupakan perkembangan SIA, SIM lahir setelah SIA ada dan
terorganisir dengan baik, bisa dikatakan SIM lahir karena ada SIA.

5. Komponen Pengendalian Internal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Komponen ini diwujudkan dengan cara pengoperasian, cara


pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan, cara
komite audit berfungsi, dan metode- metode yang digunakan untuk
merencanakan dan memonitor kinerja.

2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Komponen untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang


dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi resiko
tersebut.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Komponen yang dioperasikan untuk memastikan transaksi telah


terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan terhadap dokumen
dan record, perlindungan asset dan record, pengecekan kinerja dan
penilaian dari jumlah record yang terjadi
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Komponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi,


mendapatkan, dan menukarkan data yang dibutuhkan untuk
mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan.

5. Pemantauan (Monitoring)

Komponen yang memastikan pengendalian internal beroperasi secara


dinamis. Komponen-Komponen sistem pengendalian internal sangat
penting karena sistem mempunyai beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu
yang dapat meningkatkan kemungkinan dapat dipercayainya data-data
akuntansi serta tindakan pengamanan terhadap aktiva dan catatan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai