Anda di halaman 1dari 10

Tujuan

Pembelajaran
Mengetahui mengapa kecelakaan
kerja bisa terjadi 1

Mengetahui Tindakan yang dilakukan


2
jika terjadi kecelakaan kerja

Mengetahui standar K3 menurut


3
PMK 52 Tahun 2018

Mengetahui 6 sasaran Keselamatan Kerja 4


Standar Kesehatan
& Keselamatan
Kerja 1. UU No 1 tahun 1970
2. UU No 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan
3. UU No 40 tahun 2004
tentang Sistem jamsostek
4. UU No 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
5. UU No 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
6. Permenaker No 5/Men/1996
tentang Sistem Manajemen
K3
7. SE DirjenYanmedik tahun
1995 tentang Pembentukan
panitia K3 RS
8. Kepmenkes No
432/Menkes/SK/IV/2007
tentang Pedoman Manajemen
K3 di RS
9. Kepmenkes No
1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar K3 di RS

3
Mengapa
Kecelakaan
Kerja Terjadi ?
1. Tidak peduli
2. Ceroboh
3. Fasilitas tidak memadai
4. Instruksi yang tdk memadai
5. Experiment yang tidak aman
6. Kelakuan buruk
7. Terlalu ramai
8. Pengalaman mengajar
9. Manajemen laboratorium yang buruk
10. Peralatan yang tidak memadai
11. Ketidaktahuan

APA YANG HARUS


DILKUKAN?
1. Ditentukan dan Identifikasi bahaya
2. Membuat perencanaan untuk kontrol
3. Implementasikan yang direncanakan
4. Kontrol dan evaluasi
5. Perbaikan

2
1. Pengenalan potensi bahaya dan
pengendalian risiko k3 di
Fasyenkes
2. Penerapan kewaspadaan standar
3. Penerapan prinsip ergonomi
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
5. Pemberian imunisasi
6. Pembudayaan perilaku hidup
Standar bersih dan sehat di Fasyankes
K3 7. Pengelolaan sarana dan prasarana
Fasyankes Fasyankes dari aspek keselamatan
(PMK 52 dan kesehatan kerja
Tahun 8. Pengelolaan peralatan medis dari
2018) aspek keselamatan dan kesehatan
kerja
9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
darurat atau bencana, termasuk
kebakaran
10. Pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun dan limbah bahan
berbahaya dan beracun
11. Pengelolaan limbah domestik

3
6 sasaran
keselamatan pasien
1. Ketetapan Identifikasi Pasien
Pasien diidentifikasi
menggunakan minimal dua
identitas pasien (nama, ttl dan
medrek) tidak boleh
Kreativitas
menggunakan nomor kamar
atau lokasi pasien
Pasien diidentifikasi sebelum
pemberian obat, darah dan
produk darah.
Kolaborasi
Pasien diidentifikasi sebelum
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
mengambil darah dan spesimen
Integer quis dui eu ligula
dignissim feugiat id vel odio.
lain untuk pemeriksaan klinis
Donec facilisis nulla
posuere volutpat. Aliquam ac
eget

finibus nulla. Vivamus lacinia, eros


Pasien diidentifikasi sebelum
vel dapibus porta, felis tellus
venenatis lacus, non dictum dui
nulla porta mauris.
pemberian pengobatan dan
tindakan /prosedur.

www.reallygreatsite.com 4
2. Peningkatan Komunikasi Efektif

Komunikasi Verbal dengan Read


Back, Write Down,
Confirmation/TBaK(Tulis, Baca
Konfirmasi)
Perintah lengkap secara lisan dan
yang melalui telefon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah
Penerima perintah membacakan
kembali (read back) perintah atau
hasil pemeriksaan dan
mengkonfirmasi ulang apa yang
dituliskan di baca
Melaporkan kondisi pasien dengan
SBAR (Situation-Backgorund-
Asessment-Recommendation)
Situation : komplain, diagnosis,
pencana perawatan dan kebutuhan.
Background : tanda2 vital, status
mental, daftar obat dan hasil lab.
Assesement : penilaian situasi saat
ini. Rekomendation : rekomendasi
Tulisan dapat dibaca
Adanya daftar singkatan
Bila perlu di eja

www.reallygreatsite.com 5
3.Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu
diwaspadai ( High Alert)
Obat yang perlu diwaspadai adalah sejumlah
obat- obatan yang memiliki resiko tinggi
menyebabkan bahaya besar pada pasien jika
tidak di gunakan secara tepat. High alert
medication merupakan obat yang
persentasinya tinggi dalam menyebabkan
kejadian sentinel jika terjadi kesalahan

4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur,


Teowt-Pasien Operasi
Rumah sakit menggunakan suatu tanda
yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi
lokasi operasi dan melibatkan pasien
didalam proses penandaan
Rumah sakit menggunakan suatu cheklist
atau proses lain untuk memverifikasi saat
pre operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan
tepat pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat
dan fungsional.

www.reallygreatsite.com 6
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan
mencatat prosedur sebelum "incisi/time out"
tepat sebelum dimulainya suatu prosedur
tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk
mendukung suatu proses yang seragam untuk
memastikan tepat lokasi, tepat-prosedur medis
dan dental yang di laksanakan di luar kamar
operasi.

5. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan


Kesehatan
Pencegahan Infleksi yang paling tepat adalah
cuci tangan (Hand Hygiene)
Pakailah APD seperti sarung tangan lateks,
masker penolong, dan kacamata pelindung.
Jangan menyentuh mulut, hidung, mata dan
makanan saat memberikan pelayanan.
Buang bahan yang sudah ternoda dengan
darah atau cairan dari tubuh penderita
dengan baik.

www.reallygreatsite.com 6
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
Jumlah kasus jatuh cukup bermakna
sebagai penyebab cedera pasien rawat
inap
Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko
pasien jatuh dan mengalami tindakan
untuk mengurangi resiko cedera bila
sampai jatuh
Evaluasi (Riwayat jatuh, Obat dan telaah
terhadap konsumsi alkohol, Gaya jalan
dan keseimbangan, Serta alat bantu
berjalan yang digunakan pasien
Program tersebut harus diterapkan di
rumah sakit

www.reallygreatsite.com 7

Anda mungkin juga menyukai