IRWAN HASANUDDIN:
HUDOYO HUPUDIO: Saya melihat "4 Pilar" itu menjadi sebuah doktrin baru yg
sesungguhnya tidak perlu.
Perlahan2 "4 Pilar" itu akan mengkooptasi Pancasila dengan memasukkan Pancasila ke
dalam dirinya.
Bisa2 anak2 sekolah hanya akan hafal "4 Pilar" secara mendetail, sementara Pancasila
hanya menjadi salah satu pilar saja di antara "4 Pilar".
Jadi secara psikologis doktrin "4 Pilar" itu sangat berbahaya bagi kelestarian Pancasila.
Waspadalah.
HUDOYO HUPUDIO: Apa pun namanya, yang saya sangat keberatan ialah
diajarkannya "4 Pilar" itu di sekolah2 seolah2 itu sebuah doktrin keramat. Itu sangat
menyesatkan. Kita sudah mempunyai Pancasila, kita sudah mempunyai mata pelajaran
Sejarah Kebangsaan (atau apa pun namanya) dll, mengapa harus diciptakan suatu doktrin
baru, suatu identitas baru, suatu label baru, suatu slogan?
IRWAN HASANUDDIN: BTI, PS, UUD 45, NKRI bukan doktrin baru tapi barang
lama pak, hanya dijadikan satu paket supaya pemahaman kita ttg arti kemerdekaan utuh
dan komprehensif...
IRWAN HASANUDDIN: sebelum 4 pilar nongol, kita hampir lupa pancasila, dgn 4
pilar perhatian,pemahaman dan dukungan kita pd pancasila ternyata meningkat. itulah
manfaat 4Pilar utk menjadi jembatan..
IRWAN HASANUDDIN: kalau ia, tolong beri nama paket itu biar kita semua
menggunakan nama yang andaberikan.
HUDOYO HUPUDIO: Tidak perlu disatu2kan sehingga menjadi satu doktrin baru
dengan satu label atau slogan baru. Cukup mata pelajaran Pancasila, Sejarah Kebangsaan
Indonesia, Budi Pekerti dan Civil Society (apa namanya?); yaitu mata pelajaran2 "kuno"
tapi tidak pernah diimplementasikan secara sadar dan konsekuen.
HUDOYO HUPUDIO: Siapa sih yg memrakarsai doktrin "4 Pilar" itu? Pemerintah?
PDI-P?
HUDOYO HUPUDIO: Oh, pantas, saya sudah curiga ini pasti kerjaan
orang2"nasionalis". Juga kementerian pendidikan dikuasai oleh orang2 PDI-P, kan.
Maaf, saya menilai ini hasil kerja orang2 yg mandul dan tidak berdaya.
Dan saya berani bertaruh, ... silakan dipromosikan besar2an... hasilnya setali tiga uang ...
mental bangsa ini tidak akan berubah.
Mental bangsa tidak mungkin diubah hanya dengan menciptakan doktrin2 baru, label2
baru, slogan2 baru.
Mental bangsa hanya bisa berubah dengan keteladanan para pemimpin dan pendidikan
budi pekerti dan civil society.
Tanpa keteladanan dan pendidikan (bukan pengajaran), dan hanya dengan menciptakan
slogan2 baru, label2 baru, jangan harap mental bangsa ini akan berubah.
Mental slogan dari zaman Orde Baru tidak pernah berubah sampai sekarang.
IRWAN HASANUDDIN: justeru itu pk, dgn memahami kemerdekaan secara utuh, kita
semua akan tergerak utk menjunjung tinggi kebangsaan kita, kita akan full menjalankan
pancasila sbg dasar negara...
HUDOYO HUPUDIO: Permisi.
ALVIN YUDISTIRA DUA: o hasil amin rais amandemen, uud 2002, hasil taufik kemas
4 pilar, komplet jebol ambrol NKRI