Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa “ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai dan
norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar
kepada lima sila dalam pancasila”.
Sehingga negara yang memiliki ideologi pancasila juga memiliki sebuah dasar negara yang
berdasarkan pancasila. Dasar negara menjadi sebuah tatanan untuk mengatur penyelenggaraan negara
serta menjadi pedoman hidup bernegara.
Setelah memahami pengertian dari ideologi, kita perlu mengetahui bahwa pancasila sebagai ideologi
nasional bangsa Indonesia juga memiliki makna sebagai berikut :
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak dicapai menjadi
pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.
Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh dan menjadi
sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam kehidupan bernegara
di Indonesia.
Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki kebijakan tanpa berlandaskan pancasila maka secara
otomatis aturan tersebut tidak berlaku.
1. Objektif
Nilai-nilai pancasila bersifat subjektif yang berarti keberadaan nilai pancasila bergantung pada bangsa
Indonesia sendiri. Hal tersebut dikarenakan :
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia.
Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara memiliki
peranan atau fungsi yaitu:
Upaya perumusan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi telah mendapat usulan pribadi dari dalam
tubuh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI, terdapat dua hal yang
dikemukakan dan menjadi tolok ukur dari lahrirnya Pancasila sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia.
1. Pertama adalah lima dasar yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin, dalam pidatonya pada
tanggal 29 Mei 1945, dengan rumusan pancasila sebagai berikut ini:
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Muhammad Yamin juga menyatakan dalam kelima sila yang telah dirumuskan ini berakar pada sejarah,
peradaban, agama dan hidup ketatanegaraan, sesuai yang telah berkembang lama di Indonesia.
Namun Mohammad Hatta dalam memoarnya justru meragukan hal-hal yang dikemukakan Muhammad
Yamin tersebut.
2. Kedua adalah Panca Sila yang dikemukakan oleh Soerkarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontan yang kemudian dikenal dan terkenal dengan nama Lahirnya Pancasila.
Dalam pidatonya tersebut, Soekarno melahirkan beberapa dasar-dasar, berikut ini diantaranya.
Kebangsaan
Internasionalisme
Mufakat
Dasar perwakilan
Dasar permusyawaratan
Kesejahteraan dan ketuhanan
Nama-nama berikut ini dikemukakan dalam pidato spontan yang dikemukakan Soekarno pada tanggal 1
Juli 1945. Setelah rumusan Pancasila sebagai dasar negara
Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara. Dalam prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat merupakan perluasan manfaat dari yang bermula
sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga produk filsafat (falsafah).
Pancasila sebagai produk filsafat berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini
berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran
yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Hal yang mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai (value
system) yang didapat dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan
bangsa Indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga
secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Hal inilah yang kemudian ditangkap sebagai hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh
para tokoh pendiri bangsa (The Founding Father) Indonesia (yang merupakan prinsip dasar filsafat) dan
merumuskannya dalam suatu sistem dasar negara yang diatasnya berdiri sebuah Negara
Republik Indonesia.
Pertanyaan:”Di atas dasar apakah negara Indonesia didirikan?” menjadi awalan yang sangat
fundamental dalam perumusan Pancasila ketika mereka bersidang pertama kali di lembaga BPUPKI...