Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Disusun oleh:

Annisa Dwi Nur Safitri

Dosen Pengampu:

Maya Sari Ananda Pohan S.Si

KIMIA

FAKULTAS FMIPA

UNIVERSITAS PAMULANG SERANG 2024/2025


LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK I

1. Tujuan Percobaan

1. Menganalisis reaksi unsur-unsur alkali dan alkali tanah dengan air

2. Menganalisis sifat hidroksida (kebasaan) unsur-unsur alkali dan alkali tanah

3. Menganalisis kestabilan termal dan kelarutan garam dari unsur-unsur alkali dan

alkali tanah

2 Dasar Teori

Alkali dan Alkali Tanah

Alkali tanah merupakan keluarga unsur kimia yang menunjukkan pola dalam
konfigurasi elektron. Secara keseluruhan, alkali tanah bersifat basa dan banyak
ditemukan di dalam mineral tanah. Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen
(H), litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan
fransium (Fr). Unsur-unsur ini kecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali.

Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu, atom logam
alkali cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan +1
dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari
energi ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi
pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum, keteraturan sifat dari Li ke Fr,
yaitu:

• jari-jari atom bertambah

• energi ionisasi berkurang


• keelektronegatifan berkurang

• nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil.

Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif rendah. Dari Li
ke Fr, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas semakin menurun,
kecuali daya hantar listrik dan panas pada logam Na dan K justru bertambah. Hal
ini terkait dengan ikatan logam pada logam alkali. Semakin banyak elektron yang
terlibat pada pembentukan ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-
jari atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na dan K elektron cenderung lebih
mudah bergerak bebas.

Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi ionisasinya
yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr, begitu juga
dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa logam alkali bersifat
ionik dan mudah larut dalam air.

3 Prosedur Kerja

Sifat hidroksida alkali dan alkali tanah

1. Siapkan masing-masing 1 mL larutan KOH 0,1M dan Ca(OH)2 0,1M pada kaca

arloji, kemudian diuji dengan kertas pH indikator universal

2. Amati perubahan yang terjadi dan tentukan pH kedua larutan tersebut

Kestabilan termal garam karbonat dari alkali dan alkali tanah

1. Masukkan sedikit padatan Na2CO3 dan CaCO3 ke dalam tabung reaksi

2. Panaskan masing-masing tabung reaksi tersebut dengan pembakar spiritus


selama 10 menit

3. Amati dan catat perubahan yang terjadi


Kelarutan garam alkali dan alkali tanah

1. Masukkan masing-masing 2 mL larutan NaCl 0,1M dan BaCl2 0,1M ke dalam

tabung reaksi

2. Kemudian ke dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 3 tetes larutan

KOH 0,1 M. Amati dan catat perubahan yang terjadi

3. Masukkan masing-masing 2 mL larutan NaCl 0,1M dan BaCl2 0,1M ke dalam

tabung reaksi

4. Kemudian ke dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 3 tetes larutan

H2SO4 0,1 M. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Kekuatan Asam dalam Medium Air

Percobaan 1. Standarisasi larutan NaOH 0,5 M

1. Timbang padatan asam oksalat sebanyak 1,26 g

2. Larutkan dengan akuades dan masukkan ke dalam labu ukur 100 mL

3. Tambahkan akuades dan tepatkan hingga tanda batas pada labu ukur

4. Larutan asam oksalat siap digunakan

5. Ambil larutan asam oksalat sebanyak 25 mL dengan pipet volume dan


masukkan ke dalam Erlenmeyer

6. Tambahkan 1-2 tetes indikator pp ke dalam Erlenmeyer, lalu titrasi dengan


larutan NaOH 0,5 M

7. Ulangi titrasi (duplo atau triplo). Catat berapa mL NaOH yang digunakan
8. Lakukan langkah pada no.5 sampai no.7 pada asam asetat 0,2 M dan asam
format 0,2 M.

4 Hasil dan Pembahasan

Sifat hidroksida alkali dan alkali tanah

Pengamatan untuk larutan KOH 0,1M

pH sebelum dicelupkan pH sesudah dicelupkan

ke dalam larutan KOH ke dalam larutan KOH

Setelah dicelupkan ke dalam larutan KOH terjadi perubahan warna yang terdapat
pada indikator nomor 13.

Pengamatan untuk larutan Ca(OH)2 0,1M


pH sebelum dicelupkan pH setelah dicelupkan

ke dalam larutan ke dalam larutan

Ca(OH)2 0,1 M Ca(OH)2 0,1 M

Setelah dicelupkan ke dalam larutan Ca(OH)2 0,1 M terjadi perubahan warna yang
terdapat pada indikator nomor 12, Ca(OH)2 0,1 M termasuk kedalam kategori basa
kuat.

Kestabilan termal garam karbonat dari alkali dan alkali tanah

Pengamatan dan pembahasan padatan Na2CO3


Padatan Na2CO3 terjadi perubahan warna dari putih menjadi kekuningan, dan
mengalami dekomposisi menjadi natrium oksida (Na2O) karena suhu tinggi.

Pengamatan dan pembahasan padatan CaCO3

Padatan CaCO3 Dipanaskan selama hasil setelah

10 menit dipanaskan

Padatan CaCO3 terjadi perubahan warna dari putih menjadi putih keabuan, dan
mengalami dekomposisi termal menjadi 2 senyawa yaitu kalasium oksida(CaO)
dan karbon dioksida (CO2).

Kelarutan garam alkali dan alkali tanah

Pengamatan dan pembahasan larutan NaCl 0, 1 M+ KOH 0,1M


Tidak terjadi adanya perubahan warna, kedua larutan tersebut dapat larut menjadi
homogen.

Pengamatan dan pembahasan larutan BaCl2 0,1 M + KOH 0,1 M

Tidak terjadi adanya perubahan warna, dan kedua larutan tersebut dapat larut
menjadi homogen.

Pengamatan dan pembahasan larutan NaCl 0,1 M + H2SO4 0,1 M

Tidak terjadi adanya perubahan warna, kedua larutan tersebut dapat larut dan
menjadi homogen.

Pengamatan BaCl2 0,1M + H2SO4


Terdapat perubahan warna, dari tidak berwarna menjadi warna putih susu dan
keruh. Kedua larutan tersebut tidak larut dan tidakhomogen.

Kekuatan Asam dalam Medium Air

Pengamatan dan pembahasan standarisasi larutan NaOH 0,5 M menggunakan


larutan Asam Oksalat

Larutan Asam Oksalat Larutan Asam Oksalat

Sebelum dititrasi dengan sesudah dititrasi dengan

Larutan NaOH larutan NaOH

Pada standarisasi larutan NaOH menggunakan larutan Asam Oksalat

Mengalami perubahan warna menjadi pink seulas. Volume yang didapat adalah
10,6 mL, dan 10,4mL. Rata-rata 10,5 mL.

Hasil standarisasi yang diperoleh


Perhitungan:

Konsentrasi Asam Oksalat

M Asam Oksalat= gram/BE x 1000/V

= 1,26 gram/45 x 1000/100

= 0,28M

Konsentrasi NaOH yang diperoleh

M NaOH= M Asam Oksalat x V Asam Oksalat/V NaOH

= 0, 28 x 25/10,5

= 0,66M

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa unsur alkali tanah pada reaksi
dengan air sukar untuk larut karena kurang reaktif. pada praktikum kelarutan
garam alkali kebanyakan tidak terjadi perubahan warna dan hanya larutan BaCl2 +
H2SO4 yang tidak larut dan tidak homogen. Pada praktikum kekuatan asam dalam
medium air, berubah warna menjadi pink seulas dalam standarisasi larutan NaOH
menggunakan larutan Asam Oksalat.

Saran

Diharapkan pada praktikum selanjutnya dapat memahami konsep sebagai dasar


praktikum yang akan dilakukan.

Referensi

https://www.pijarbelajar.id/blog/alkali-tanah

Anda mungkin juga menyukai