Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
KIMIA
FAKULTAS FMIPA
KIMIA ANORGANIK I
1. Tujuan Percobaan
3. Menganalisis kestabilan termal dan kelarutan garam dari unsur-unsur alkali dan
alkali tanah
2 Dasar Teori
Alkali tanah merupakan keluarga unsur kimia yang menunjukkan pola dalam
konfigurasi elektron. Secara keseluruhan, alkali tanah bersifat basa dan banyak
ditemukan di dalam mineral tanah. Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen
(H), litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan
fransium (Fr). Unsur-unsur ini kecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali.
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu, atom logam
alkali cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan +1
dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari
energi ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi
pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum, keteraturan sifat dari Li ke Fr,
yaitu:
Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif rendah. Dari Li
ke Fr, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas semakin menurun,
kecuali daya hantar listrik dan panas pada logam Na dan K justru bertambah. Hal
ini terkait dengan ikatan logam pada logam alkali. Semakin banyak elektron yang
terlibat pada pembentukan ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-
jari atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na dan K elektron cenderung lebih
mudah bergerak bebas.
Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi ionisasinya
yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr, begitu juga
dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa logam alkali bersifat
ionik dan mudah larut dalam air.
3 Prosedur Kerja
1. Siapkan masing-masing 1 mL larutan KOH 0,1M dan Ca(OH)2 0,1M pada kaca
tabung reaksi
tabung reaksi
3. Tambahkan akuades dan tepatkan hingga tanda batas pada labu ukur
7. Ulangi titrasi (duplo atau triplo). Catat berapa mL NaOH yang digunakan
8. Lakukan langkah pada no.5 sampai no.7 pada asam asetat 0,2 M dan asam
format 0,2 M.
Setelah dicelupkan ke dalam larutan KOH terjadi perubahan warna yang terdapat
pada indikator nomor 13.
Setelah dicelupkan ke dalam larutan Ca(OH)2 0,1 M terjadi perubahan warna yang
terdapat pada indikator nomor 12, Ca(OH)2 0,1 M termasuk kedalam kategori basa
kuat.
10 menit dipanaskan
Padatan CaCO3 terjadi perubahan warna dari putih menjadi putih keabuan, dan
mengalami dekomposisi termal menjadi 2 senyawa yaitu kalasium oksida(CaO)
dan karbon dioksida (CO2).
Tidak terjadi adanya perubahan warna, dan kedua larutan tersebut dapat larut
menjadi homogen.
Tidak terjadi adanya perubahan warna, kedua larutan tersebut dapat larut dan
menjadi homogen.
Mengalami perubahan warna menjadi pink seulas. Volume yang didapat adalah
10,6 mL, dan 10,4mL. Rata-rata 10,5 mL.
= 0,28M
= 0, 28 x 25/10,5
= 0,66M
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa unsur alkali tanah pada reaksi
dengan air sukar untuk larut karena kurang reaktif. pada praktikum kelarutan
garam alkali kebanyakan tidak terjadi perubahan warna dan hanya larutan BaCl2 +
H2SO4 yang tidak larut dan tidak homogen. Pada praktikum kekuatan asam dalam
medium air, berubah warna menjadi pink seulas dalam standarisasi larutan NaOH
menggunakan larutan Asam Oksalat.
Saran
Referensi
https://www.pijarbelajar.id/blog/alkali-tanah