Anda di halaman 1dari 12

SISWA BOLOS DALAM LINGKUP AS’ADIYYAH ERENG ERENG

MAKALAH
DI
S
U
S
U
N
OLEH:

RESKY APRILIYAH NANDAR


NABILA SAKINAH NUR
MUH. ASKUR MUBARAK
MUH. AFDAL SUDIRMAN

AS’ADIYYAH ERENG ERENG


2024

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah SWT berikan, tetapi sedikit


sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT tuhan semesta alam
alam atas segala berkat, rahmat, taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul ”Siswa Bolos Dalam
Lingkup As’adiyyah Ereng-Ereng”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai piha
k, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua
orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikandukungan"
kasih" dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman-teman yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini, serta
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Meskipun kami
berharap isi dari Makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..................................................................................................5
C.Tujuan Penulisan....................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................7
A.Pengertian Membolos............................................................................................7
B.Faktor-Faktor Penyebab Siswa Membolos............................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B.Saran.....................................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa yang menyimpang


dari aturan sekolah. Kenakalan siswa banyak macamnya. Salah satunya ialah
membolos atau masuk tidak teratur. Membolos disebut kenakalan remaja karena
membolos sudah merupakan perilaku yang mencerminkan telah melanggar aturan
sekolah.
Kata “BOLOS” sangat populer dikalangan pelajar atau siswa baik di sekolahdasar
atau di tingkat menengah. Dari beberapa suvei-survei jumlah siswa yang
membolos pada jam efektif sekolah hanya sedikit dibandingkan dari jumlah siswa yan
g tidak membolos terlepas sekecil apapun dari jumlah tersebut harus menjadi
perhatian bagi institusi yang bernama sekolah karena apabila disikapi dengan cuek
bebek tidak tertutup kemungkinan yang kecil akan menjadi besar dan menjelma
menjadi bola
salju liar yang akan terus menggelinding hingga jumlah siswa yang membolos
sekolah akan terus meningkat. Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal
yang baru lagi bagi banyak pelajar. Setidaknya bagi mereka yang pernah
mengenyam pendidikan. Hal ini di sebabkan karena perilaku membolos itu sendiri
telah ada sejak dulu.Tindakan membolos dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas
kejenuhan
yang sering dialami oleh banyak siswa terhadap kurikulum sekolah. Buntutnya
memang akan menjadi fenomena yang jelas-jelas akan mencoreng lembaga persekola
han itu sendiri. Tidak hanya di kota-kota besar saja siswa yang terlihat sering
membolos bahkan sekolah yang letaknya di daerah-daerah pun prilaku membolos
sudah menjadi kegemaran.Banyak siswa yang sering
membolos bukan hanya di sekolah-sekolah tertentu saja tetapi banyak sekolah
mengalami hal yang sama. Hal ini disebabkan oleh factor-faktor internal dan factor-

4
faktor eksternal dari anak itu sendiri. Faktor eksternal yang kadang kala menjadikan
alasan membolos adalah mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak
disenangi. .Tentu saja sistem pendidikan yang ketat tanpa diimbangi dengan pola
pengajaran yang sifatnya (menyejukkan) membuat anak
tidak lagi betah di sekolah. Mereka yang tidak tahan itulah yang kemudian mencari p
elarian dengan membolos walaupun secara tidak langsung hal seperti ini sebenarnya
bukan merupakan suatu jawaban yang baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa siswa
yang suka membolos seringkali menjadi ikut serta terlibat pada hal-hal yang
cenderung merugikan.

Betapa seriusnya perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian penuh


dari berbagai pihak. Bukan saja hanya perhatian yang berasal dari pihak sekolah,mela
inkan juga perhatian yang berasal dari orang tua, teman maupun pemerintah. Perilaku
membolos sangat merugikan dan bahkan bisa saja menjadi sumber masalah baru.
Apabila hal ini terus menerus dibiarkan berlalu, maka yang bertanggung jawab atas
semua ini bukan saja dari siswa itu sendiri melainkan dari pihak sekolah ataupun guru
yang menjadi orang tua di sekolah juga akan ikut menanggungnya.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini ialah :
1. Apa pengertian dari membolos ?
2. Apa saja faktor -faktor yang menjadi penyebab siswa membolos ?
3. Apakah akibat yang akan ditimbulkan oleh siswa yang suka membolos ?
4. Bagaimana mengatasi siswa yang suka membolos?

5
C.Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1 Untuk menjelaskan pengertian dari membolos.
2 Untuk mengetahui apa saja faktor -faktor yang menjadi penyebab siswa membolos.
3 Untuk mengetahui dampak atau akibat yang akan ditimbulkan pada siswa yang suka
membolos.
4 Untuk mengetahui bagaimana mengatasi siswa yang suka membolos.

6
BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Membolos

Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk


sekolah dengan alasan yang tidak tepat atau membolos juga dapat dikatakan sebagai
ketidakhadiran siswa tanpa adanya suatu alasan yang jelas. Membolos merupakan
salah satu bentuk dari kenakalan siswa yang jika tidak segera diselesaikan atau dicari
solusinnya dapat menimbulkan dampak yang lebih parah. Oleh karena itu penanganan
terhadap siswa yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius.
Penanganan tidak saja dilakukan oleh sekolah, tetapi pihak keluarga juga perlu
dilibatkan. Malah terkadang penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal
dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah dengan
pihak keluarga menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.

B.Faktor-Faktor Penyebab Siswa Membolos

Penyebab siswa membolos dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa


factor-faktor penyebab siswa membolos dapat dikelompokkan menjadi dua factor
yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam diri siswa bisa berupa karakter siswa yang memang suka membolos,
sekolah hanya dijadikan tempat mangkal dari rutinitas-rutinitas yang membosankan
di rumah. Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar
siswa, misalnya kebijakan sekolah yang tidak berdamai dengan kepentingan siswa,
guru yang tidak professional, fasilitas penunjang sekolah misal laboratorium dan
perpustakaan
yang tidak memadai, bisa juga kurikulum yang kurang bersahabat sehingga
mempengaruhi proses belajar di sekolah.

7
Selain faktor internal dan faktor eksternal yang telah dikemukakan di atas,faktor
pendukung munculnya perilaku membolos sekolah pada remaja juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut.

1 Faktor Keluarga
Mungkin kita pernah mendengar atau mungkin sering ada siswa yang tidak
diperbolehkan masuk sekolah oleh orang tuanya. Untuk suatu alasan tertentu
mungkin hal ini dianggap paling efisien untuk mengatasi krisis atau permasalahan
dalam keluarganya. Misalkan kakaknya sakit, sementara kedua orang tuanyaharus
pergi bekerja mencari nakah. Untuk menemani kakaknya tersebut maka
adiknya terpaksa tidak masuk sekolah. Untuk alasan tersebut bolehlah sang adik tidak
masuk sekolah. Tapi yang menjadi masalah terkadang anak tersebut tidak membuat
surat izin kepada pihak sekolah, sehingga pihak sekolah tidak tahu inti
permasalahannya. Yang mereka tahu si A membolos. Sementara dampaknya bagi
anak tersebut ialah ia harus kehilangan waktu belajarnya. Jika hal ini menjadi
kebiasaan membolos, lambat laun siswa tersebut tidak peduli lagi dengan peraturan,
ia akan berbuat seenaknya terserah mau masuk atau tidak.

a.Orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan


Selain itu sikap orang tua terhadap sekolah juga memberi pengaruh yang
besar pada anak. Jika orang tua menganggap bahwa sekolah itu tidak
penting dan hanya membuang-buang waktu saja atau juga jika mereka menanamkan
perasaan pada anak bahwa ia tidak akan berhasil, anak ini akan berkurang
semangatnya untuk masuk sekolah. Biasanya sikap orangtua yang menganggap
bahwa pendidikan itu tidak penting karena mereka
sendiri orang yang kurang berpendidikan. Akibatnya penghargaan
terhadap pendidikan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka menuntut agar
anak-anaknya untuk bekerja saja mencari uang. Ironisnya mereka juga menuntut agar
anaknya memperoleh hasil yang lebih

8
besar dari kemampuan anak tersebut. Orang tua seperti ini tidak memiliki pandangan
jauh ke depan sebagai imbasnya masa depan anaklah yang menjadi korban.

b. Membeda - bedakan anak


Ada orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan bagi anak laki-laki lebih
penting daripada anak perempuan. Anak laki-lakilah yang menjadi tumpuan dan
kebanggaan keluarga, sementara anak
perempuan pada akhirnya akan kawin dan hanya mengurusi masalah dapur, sehingga
tidak memerlukan pendidikan yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, anak
perempuan didorong untuk tidak masuk sekolah. Mengurangi uang saku.Meskipun ti
dak semua anak menginginkan uang saku yang banyak, namun tidak sedikit pula
anak-anak yang merasa kurang percaya diri jika uang saku mereka sedikit dibanding
dengan teman-temannya. Sehingga akibatnya pada anak tersebut ialah ia menjadi
malas untuk masuk sekolah.
Di zaman modern seperti sekarang ini uang selalu dapat berbicara,
tak terkecuali pada bidang pendidikan. Banyak sekolah-sekolah yang
mengharuskan siswa-siswanya untuk membeli LKS, buku wajib, dan segala
kebutuhan lain demi kepentingan proses belajar. Untuk barang-
barang tersebut kadang orang tua tidak mau mengeluarkan uang untuk membelinya.
Maka siswa yang tidak membeli akan malu pada siswa lain yang membeli. Dan siswa
yang tidak membeli akan malas untuk berangkat ke sekolah.
2 Kurangnya Kepercayaan Diri
Sering rasa kurang percaya diri menjadi penghambat segala aktivitas.Faktor ut
ama penghalang kesuksesan ialah kurangnya rasa percaya diri. Ia mematikan
kreatifitas siswa. Meskipun begitu banyak ide dan kecerdasan yang dimiliki siswa,
tetapi jika tidak berani atau merasa tidak mampu untuk melakukannya sama saja
percuma. Perasaan diri tidak mampu dan takut akan selalu gagal membuat siswa tidak
percaya diri dengan segala yang dilakukannya.Ia tidak ingin malu, merasa tidak
berharga, serta dicemooh sebagai akibat dari kegagalan tersebut. Perasaan rendah diri

9
tidak selalu muncul pada setiap mata pelajaran. Terkadang
ia merasa tidak mampu dengan mata pelajaran matematika, tetapi ia mampu pada
mata pelajaran biologi. Pada mata pelajaran yang ia tidak suka, ia cenderung berusaha
untuk menghindarinya, sehingga ia akan pilih-
pilih jika akan masuk sekolah. Sementara itu siswa tidak menyadari bahwa dengan
tidak masuk sekolah justru membuat dirinya ketinggalan materi pelajaran.Melarikan
diri dari masalah malah akan menambah masalah tersebut.
3 Perasaan yang Termarginalkan
Perasaan tersisihkan tentu tidak diinginkan semua orang. Tetapi kadang rasa
itu muncul tanpa kita inginkan. Seringkali anak dibuat merasa bahwa ia
tidak diinginkan atau diterima di kelasnya. Perasaan ini bisa berasal dari teman
sekelas atau mungkin gurunya sendiri dengan sindiran atau ucapan. Siswa yang
ditolak oleh teman-teman sekelasnya, akan merasa lebih aman berada di rumah. Ada
siswa yang tidak masuk sekolah karena takut oleh ancaman temannya. Ada juga yang
diacuhkan oleh teman-temannya, ia tidak diajak bermain atau
mengobrol bersama. Penolakan siswa terhadap siswa lain dapat disebabkan oleh fakto
r tertentu, misalnya faktor Suku, agama, ras dan antar golongan
4 Faktor personal
Faktor personal misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau
hilangnya minat akademik siswa, kondisi ketinggalan pelajaran atau karena
kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol dan minuman keras.
5 Faktor yang Berasal dari Sekolah
Tanpa disadari, pihak sekolah bisa jadi menyebabkan perilaku
membolos pada remaja karena sekolah kurang memiliki kepedulian terhadap apa yan
g terjadi pada siswa. Awalnya barangkali siswa membolos karena faktor personal
atau permasalahan dalam keluarganya. Kemudian masalah muncul karena sekolah
tidak memberikan tindakan yang konsisten, kadang menghukum kadang
menghiraukannya. Ketidakkonsistenan ini akan berakibat pada kebingungan siswa
dalam berperilaku sehingga tak jarang mereka mencoba-coba membolos lagi. Jika

10
penyebab banyaknya perilaku membolos adalah faktor
tersebut,maka penanganan dapat dilakukan dengan melakukan penegakan disiplin sek
olah.Peraturan sekolah harus lebih jelas dengan sanksi-sanksi yang dipaparkan secara
eksplisit, termasuk peraturan mengenai presensi siswa sehingga perilaku membolos
dapat diminimalkan.

C.Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Siswa Yang Membolos


Anak yang dapat ke sekolah tapi sering membolos,akan mengalami
kegagalan dalam pelajaran. Meskipun dalam teori guru harus bersedia membantu
anak mengejar pelajaran yang ketinggalan, tetapi dalam prakteknya hal ini
sukar dilaksanakan. Kelas berjalan terus bahkan meskipun ia hadir, ia tidak mengerti
apa yang diajarkan oleh guru, karena ia tidak mempelajari dasar-
dasar dari mata pelajaran yang diperlukan untuk mengerti apa yang diajarkan.
Selain mengalami kegagalan belajar, siswa tersebut juga akan mengalami
marginalisasi atau perasaan tersisihkan oleh teman-temannya. Hal ini kadang terjadi
manakala siswa tersebut sudah begitu “ parah
” keadaannya sehingga anggapan teman-temannya ia anak nakal dan perlu menjaga
jarak dengannya. Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa membolos
ialah hilangnya rasa disiplin, ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang. Bila
diteruskan, siswa akan acuh tak acuh pada urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah
siswa dapat dikeluarkan dari sekolah. Lalu karena tidak masuk, secara otomatis ia
tidak
mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk
mengejar ketertinggalannya. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami mat
eri pembahasan. Sudah pasti ini juga akan berpengaruh pada nilai ulangannya.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Membolos merupakan salah satu kenakalan siswa yang dalam penanganannya


perlu perhatian yang serius. Memang tidak sepenuhnya kegiatan membolos dapat
dihilangkan, tetapi usaha untuk meminimalisir tetap ada. Faktor -faktor yang menjadi
penyebab siswa membolos terbagi menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan
eksternal. Selain itu, faktor-faktor lain yang menjadi penyebab siswa membolos
lainnya meliputi faktor keluarga, faktor kurangnya kepercayaan diri perasaan yang
termarginalkan, faktor personal serta faktor yang berasal dari sekolah. Akibat yang
ditimbulkan oleh siswa yang membolos akan mengalami kegagalan dalam pelajaran.
Selain mengalami kegagalan belajar,siswa tersebut juga akan mengalami
marginalisasi atau perasaan tersisihkan oleh teman-temannya.

B.Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca bisa lebih mengetahui
tentang cara menanggulangi Perilaku siswa yang suka membolos yang kerap
dilakukan para siswa sekolah. Dan hendaknya kita sebagai pelajar harus
menghindari perilaku suka membolos karena perilaku itu akan membuat kita menjadi
anak bodoh yang tidak mempunyai pendidikan.

12

Anda mungkin juga menyukai