Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN SOSIAL

Penyebab Malas Belajar Siswa SMA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

 KEZYA HERMAWAN
 NURUL RAMADHANI
 ALIYA
 AGYMNASTIAR

KELAS X.A
SMAN 5 SIDRAP
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikankesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengansebaik-baiknya. Makalah tentang penyebab malas
belajar siswa .

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa.
Namun, kami tetapberharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dansaran dari penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada
makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.

7 mei 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................1
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Malas Belajar.......................................................................................................................3

2.2 Dampak siswa malas belajar..................................................................................................................3

2.3 Penyebab Malas belajar...........................................................................................................................5

2.4 Cara mengatasi malas belajar................................................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian.......................................................................................................................................9

3.2 Kriteria memilih sampel..........................................................................................................................9

3.3 Instrumen Penelitian................................................................................................................................9

3.4 Pengolahan data..........................................................................................................................................9

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Masalah I.....................................................................................................................................................10

4.2 Masalah II....................................................................................................................................................10

4.3 Masalah III...................................................................................................................................................10

4.4 Masalah IV...................................................................................................................................................10

4.5 Masalah V....................................................................................................................................................10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................................

5.2 Saran ................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Malas adalah suatu perasaan dimana seseorang akan enggan melakukan sesuatu
karena dalam pikiranya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan hal tersebut. Malas sejatinya merupakan sejenis
penyakit mental siapapun yang dihinggapirasa malas akan kacau kinerjanya dan
ini jelas-jelas merugikannya.Pada saat ini malas sering terjadi di kalangan
pelajar. Padahalperilaku malas sangat merugikan. Tapi perilaku ini masih bisa
diubahmenurut para psikolog, seseorang berperilaku malas terhadap suatu
belajaratau kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang
kuat.Penyakit malas merupakan penyakit yang sangat mengerikan, selain
kitatidak produktif penyakit malas ini akan menimbulkan gejala-gejalapsikolog
yang membuat orang tidak mampu mengembangkan potensidirinya. Tingkat
penyakit malas ini bervariasi mulai dari yang hanya malasuntuk mengerjakan
sesuatu pekerjaan sampai malas tingkat akhir yaitumalas untuk melakukan
apapun.Dan dalam hal inilah bagi kami untuk mengetahui penyebabtimbulnya
rasa malas dalam belajar khususnya remaja. Karena dimana remaja adalah
merupakan suatu generasi penerus bangsa yang seharusnya menjadi seseorang
remaja yang dapat membawa nama baik bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa Dampak siswa malas belajar ?


2. Apa penyebab malas belajar?
3. Bagaimana cara mengatasi siswa malas belajar ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengaruh siswa malas belajar


2. Mendeskripsikan cara mengatasi siswa malas belajar
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam karya tulis ini adalah :
1. Bagi penulis :
a) Sebagai referensi untuk penulis lain yang membahas kemalasan belajar
b) Sebagai acuan untuk membuat penelitian yang lain dan berkaitan dengan
minat belajar siswa
c) Sebagai pengetahuan apa saja penyebab dan pengaruh siswa malas
belajar

2. Bagi Pembaca
a) Sebagai pengetahuan untulk cara mengatasi siswa malas belajar
b) Sebagai motivasi untuk siswa yang malas belajar
c) Meningkatkan tingkat baca bagi siswa yang malas belajar
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Malas Belajar


Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untukmelakukan
sesuatu yang seharusnya atau sebaliknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga
besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin,tidak tekun, rasa
sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri darikewajibannya, dan
sebagainya.
Belajar disini dijabarkan ‘memberi stimulus (rangsangan) agarterbentuk
respon sehingga menimbulkan dorongan untuk berperilaku. Dankalau
berhasil akan mendapatkan reward.
Anak Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang
tua. Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain dari pada
belajar. Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa
mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan
pekerjaan rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran
sekolah.
Jika anak-anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti
belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan
mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada
gunanya/untungnya karena bagi ana-anak tidak secara langsung dapat
menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas
kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat
mereka rasakan secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika
bermain adalah suatu keuntungan).

2.2 Dampak Siswa Malas Belajar


8 Dampak Negatif Malas Belajar Bagi Diri Sendiri

1. Nilai Rendah
Belajar merupakan hal yang paling utama jika ingin mendapatkan nilai yang
tinggi atau nilai diatas rata-rata, tanpa belajar anda tidak akan mendapatkan
apa-apa. Malas belajar biasanya menyebabkan diri menjadi malas
mengerjakan tugas dan malas ke sekolah sehingga menyebabkan anda
mendapatkan nilai rendah. Perlu diketahui bahwa nilai rendah tidak hanya
berpengaruh di sekolah namun akan membuat anda sulit untuk diterima di
perguruan tinggi atau universitas dalam melanjutkan pendidikan, karena
nilai salah satu poin penting dan salah satu syarat diterima dan tidaknya
anda disuatu universitas.
2. Mengecewakan Banyak Orang
Dampak malas belajar bagi orang lain tentu akan terlihat jelas ketika anda
malas belajar, yaitu kedua orang tua yang sudah banting tulang
menyekolahkan anda namun yang mereka dapatkan hanyalah kekecewaan.
Selain orang tua, guru anda disekolah juga akan merasa kecewa dengan sifat
pemalas anda dan akan merasa bahwa beliau belum berhasil dalam
mendidik anda selama ini.

Orang yang malas tentu saja akan dijauhi dan tidak disukai orang lain,
misalnya ketika ada tugas kelompok tetapi karena anda malas datang untu
belajar tentu saja akan menimbulkan kesan negatif dari teman-teman
sekelas nda.

Atau ketika ada pengajian atau kajian yang di adakan di sekolah tetapi lagi-
lagi anda malas belajar dan memutuskan untuk tidak mengikuti tentunya
akan mendapatkan hukuman dari pihak sekolah.

3. Kurangnya Ilmu
Ketika dalam menempuh pendidikan ada banyak harus yang dipelajari
sehingga mewajibkan anda untuk rajin membaca. Lalu apa saja kerugian jika
kita malas membaca?. Orang yang malas membaca tentu akan cenderung
memiliki wawasan yang rendah, mudah ketinggalan informasi, dan parahnya
dapat memicu kebodohan.

Mulailah perbiasakan diri membaca sejak dini dan pahami akan pentingnya
membaca. Dengan membaca dapat menstimulasi otak karena dengan
membaca mampu merangsang mental bahkan bisa mencegah penyakit
demensia dan Alzheimer, dapat mengurangi stress, menambah pengetahuan
dan wawasan, menambah kosakata, meningkatkan kualitas memori, melatih
keterampilan menganalisa dan berfikir, meningkatkan konsentrasi dan
fokus.

Dengan membaca melatih menulis dengan baik, meluaskan pemikiran,


meningkatkan hubungan sosial, mencegah penurunan fungsi kognitif, untuk
terhubung dengan dunia luar karena buku adalah jendela dunia.

4. Sulit Mengerjakan Soal


Ketika anda malas belajar baik sedang menghadapi ujian maupun tidak,
maka anda akan merasa kesulitan dalam mengerjakan sola-soal latihan
maupun ujian karena tidak terbiasa dimana selalu diselubungi rasa malas
dan enggan untuk berbuat terutma dalam hal belajar.
Dampak ini merupakan salah satu dari 5 kerugian akibat malas belajar,
ketika anda sudah tidak mampu mengerjakan soal-soal latihan maupun ujian
tentu saja akan berdampak pada nilai dan bisa beresiko tinggal kelas bahkan
tidak lulus dalam ujian

5. Menjadi Bodoh
Ketika anda memutuskan untuk bermalas-malasan maka anda harus
menerima konsekuesi kalau tidak belajar yaitu kebodohan dan sudah pasti
penyebab utamanya adalah malas belajar. Selain itu seseorang yang bodoh
suka menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri, sering merasa
paling benar dan ingin selalu benar, menjadi lebih agresif ketika menghadapi
masalah ataupun konflik, cenderung mengabaikan orang lain dan egois,
merasa paling baik dan benar dari orng lain, dan semua itu disebabkan dari
sifat MALAS.

6. Sulit Menjadi Juara


Juara kelas ataupun juara umum tentu menjadi dambaan setiap siswa,
terlebih orang tua. Ketika anda mendapat juara kelas tidak hanya menjadi
kebanggaan tersendiri namun keluargapun ikut bangga terutama kedua
orang tua. Namun untuk mendapatkan juara kelas tentu saja tidak lepas dari
usaha dan kerja keras serta doa.

7. Menjadi Nakal
Ketika anda malas belajar tentu akan menyebabkan minimnya akan
pengetahuan serta pentingnya pendidikan dan cenderung menjadi siswa
nakal. Ditambah pergaulan zaman sekarang yang sudah semakin menjadi-
jadi baik dikota maupun pedesaan. Ada banyak kenakalan-kenakalan remaja
yang bisa dilihat dan menjerumuskan kehal-hal yang tidak di inginkan.

Misalnya tawuran antar pelajar, mengonsimsi miras secara terang-terangan,


merokok meskipun masih dibawah usia, mengonsumsi obat-obatan
terlarang dan parahnya zina dimana-mana. Hal ini tentu saja bisa menjadi
penyebab hancurnya masa depan yang seharusnya menjadi generasi
penerus bangsa yang menjadi aset berharga. Selain bisa membanggakan
kedua orang tua, bisa menjadi kebanggan nusa dan bangsa.

8. Malas Beribadah
Meskipun telah diketaui tentang pentingnya akan belajar agama dan
bagaimana agar mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari Seseorang yang malas tentu akan merasa berat hati dalam melakukan
apa saja termaksud dalam beribadah.
2.3Penyebab Malas Belajar
Dengan mengetahui alasan anak malas belajar, orangtua bisa membicarakan
dan memberikan motivasi kepada anak supaya ia lebih bersemangat dalam
mengerjakan tugas dan memperhatikan guru di sekolah.

1. Gaya belajar yang tidak sesuai


Gaya belajar yang salah bisa membuat anak malas belajar dan menurunkan
motivasinya di sekolah.
Setiap anak unik dan memiliki cara tersendiri dalam belajar, mengenali gaya
belajar anak bisa membantunya untuk mengerti pelajaran dengan lebih baik.
Maka dari itu, Anda perlu peka dalam melihat gaya belajar mana yang paling
sesuai untuk anak.
Gaya belajar anak secara garis besar terbagi menjadi empat jenis, yaitu
visual, auditori, membaca dan menulis, serta kinestetik.

2. Lingkungan yang tidak mendukung


Penyebab malas belajar lainnya adalah lingkungan yang tidak mendukung.
Lingkungan sekitar anak merupakan salah satu faktor yang sering tidak
diperhatikan oleh orangtua. Sebuah riset mengungkapkan bahwa lingkungan
rumah yang positif berhubungan dengan prestasi akademik yang baik.

3. Bullying
Orangtua dan pihak sekolah perlu peka dalam melihat apakah anak memiliki
masalah di sekolah, salah satunya adalah bullying. Dalam jurnal International
Education Studies, bullying atau perundungan berdampak negatif terhadap
prestasi akademik anak.
Anak malas belajar bisa menjadi salah satu indikasi bahwa ia mengalami
bullying. Anda perlu jeli dalam melihat kondisi anak karena bullying tidak
hanya bersifat fisik dan verbal, tetapi juga bisa melalui media sosial maupun
dikucilkan oleh teman-temannya.

4. Masalah dalam proses belajar


Penyebab malas belajar pada anak dapat disebabkan oleh masalah atau
gangguan belajar yang dialaminya. Kondisi tersebut membuat anak kesulitan
dalam menangkap atau memahami informasi yang diberikan.
Beberapa gangguan belajar yang umumnya dialami anak adalah ADHD dan
disleksia. Anak ADHD dapat ditandai dengan sejumlah karakteristik, seperti
kesulitan untuk fokus, perilaku yang impulsif, dan hiperaktif.
Sementara itu disleksia merupakan gangguan belajar yang menyebabkan
anak menjadi sulit membaca. Kondisi ini diakibatkan oleh ketidakmampuan
anak dalam mengaitkan pelafalan dengan kata-kata.
5. Kurang tidur
Dilansir dari Parenting for Brain, kurang tidur termasuk salah satu faktor
penyebab malas belajar pada anak.
Saat anak kurang tidur di malam hari, ia dapat merasa letih keesokan harinya
sehingga tidak bermotivasi untuk belajar.
Pastikan anak Anda mendapatkan jam tidur dan istirahat yang cukup agar ia
memiliki tenaga untuk belajar.

6. Merasa bosan
Salah satu alasan anak tidak suka belajar di rumah atau mengerjakan PR, bisa
jadi karena ia merasa bosan. Hal ini dapat disebabkan oleh media belajar
yang kurang sesuai atau materi belajar yang tidak disukai sehingga anak
menjadi jenuh.

7. Tidak menganggap penting kegiatan belajar


Sikap malas belajar pada anak dapat disebabkan karena ia merasa belajar
merupakan hal yang tidak penting.
Oleh karena itu, orangtua perlu membantu anak untuk memahami
pentingnya belajar bagi masa depannya supaya ia lebih termotivasi.

8. Game online
Memang kebanyakan para anak anak pada saat ini sudah kecanduan akibat
game, semakin kita sering bermain game itu sendiri, maka akan
mempengaruhi cara kerja otak sehingga menyebabkan ketergantungan.

Ketergantungan itu yang akan membuat orang menjadi malas untuk


melakukan sesuatu contoh nya saja untuk pelajar akan malas belajar karna
kecanduan itu. Game seolah olah akan menuntut mereka untuk terus bermain
dan bermaksud, hingga mereka lupa waktu, lupa makan, dan lupa akan dunia
luar.
2.4Cara Mengatasi Siswa Malas Belajar
Seringkali para orang tua dan guru menghukum dan menghina anak yang
malas. Hal ini menimbulkan rasa kurang puas pada anak, sang anak akan
kehilangan kepercayaan diri dan runtuh kepribadiannya. Padahal kemalasan
itu amat membutuhkan simpati, kasih sayang dan penanganan yang tepat.
Untuk itu upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi anak malas belajar
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menanamkan pengertian yang benar tentang seluk beluk belajar
pada anak sejak dini. Terangkan dengan bahasa yang dimengerti
anak. menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak,
menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar
pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.

2. Berikan contoh "belajar" pada anak. Anak cenderung meniru


perilaku orangtua. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar,
orangtua juga perlu untuk terlihat belajar (misalnya membaca
buku-buku). Sesekali ayah-ibu perlu berdiskusi satu sama lain,
mengenai topik-topik serius (suasana seperti anak sedang kerja
kelompok dan diskusi dengan teman-teman, jadi anak melihat
kalau orangtuanya juga belajar).

3. Berikan insentif jika anak belajar. Insentif yang dapat diberikan


ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi bisa juga berupa
penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar
tanpa mesti disuruh

4. Sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di


sekolah pada anak (bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi
misalnya sembari mengisi tts atau ikut menjawab kuis ). Jika anak
bisa menjawab, puji dia dengan menyebut kepintarannya sebagai
hasil belajar. Kalau anak tidak bisa, tunjukkan rasa kecewa dan
mengatakan "Yah Ade nggak bisa jawab, nggak bisa bantu Mama
deh. Ade, di buku pelajarannya ada nggak sih jawabannya? Kita
lihat yuk sama-sama". Dengan cara ini, anak sekaligus akan
merasa dipercaya dan dihargai oleh orangtua, karena orangtua
mau meminta bantuannya.

5. Komunikasi
Hendaklah ortu membuka diri , berkomunikasi dengan anaknya guna
memperoleh secara langsung informasi yang tepat mengenai
dirinya.Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat
berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak
untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap
suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-
jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak
tidak bisa membuka permasalahan dirinya.

6. Menciptakan disiplin

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menciptakan kedisiplinan


kepada anak jika tidak dimulai dari orangtua. Orangtua yang sudah
terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan
dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orangtua dapat menciptakan
disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari
menyiapkan peralatan belajar, buku?buku pelajaran, mengingatkan
tugas?tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah
dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan?kesulitan yang dihadapi
dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas
sekolah.

7. Menegakkan kedisiplinan.

Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai


meninggalkan rutinitas yang telah disepakati. Bilamana anak
melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat
fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). gunakanlah
konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran
anak.

8. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman

Setidaknya orangtua memenuhi kebutuhan sarana belajar,


memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi
anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan
permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak
tegang dan tetap menarik perhatian

9. Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada


anak.Dalam hal ini jika anak sakit/sedih kita seharusnya
memberikana solusi atas masalah yang dihadapi anak dan kita
mennghibur anak ketika sakit, sedih, dan kita selalu bersikap
bijaksana pada sang anak.

10. Menentukan Waktu Belajar Anak yang Tepat

Jika anak anda telah sadar dan tergerak hatinya untuk melakukan
kegiatan belajar kesempatan yang baik ini jangan anda sia-siakan.
Anda dapat mengarahkan dan menentukan kapan waktu belajar
anak. Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan
waktu belajar anak di rumah, antara lain:

a. Sesuai dengan keinginan anak


b. Jangan berbenturan dengan waktu keinginan-
keinginan lain yang

dominan pada anak, seperti ingin menonton film kartun


favoritnya, dan sebagainya.

c. Kondisi fisik dan psikis anak dalam keadaan fresh


(segar) bebas dari rasa lelah, mengantuk,gangguan
penyakit, rasa marah dan sebagainya.
11. Mengembangkan Tujuan Belajar
Agar anak mengetahui mafaat dan arah yang dipelajarinya,
biasakan akan belajar dengan bertujuan. Dengan adanya
tujuan belajar akan lebih bermakna, karena anak mengetahui
dengan jelas apa yang hendak dipelajari dan apa yang
dikuasainya. Anak pun akan mudah memusatkan perhatian
pada pelajarannya.

12. Mengembangkan Cara-Cara Belajar yang Baik pada Anak

Gairah belajar anak akan tumbuh jika dirinya mengetahui


bagaimana cara belajar yang efektif dan efesien. Untuk mencapai
tujuan belajar anak, anda perlu membekali anak bagaimana cara-
cara belajar yang efektif dan efesien. Ana dapat mananamkan
pengertian pada anak bahwa dalam belajar juga sangat
dibutuhkan teknik belajar yang bai, agar belajar itu lebih
bermakna dan memudahkan pencapaian tujuan belajar.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Menurut Emzir (2009:28) menjelaskan penhgertian pendekatan
kuantitatif adalah suatu pendekatan yang secara pokok menggunakan
postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti
misalnya berkaitan sebab akibat , reduksi kepada variabel, hipotesis serta
pertanyaan spesifik dengan pengukuran, pengamatan,serta uji
teori),menggunakan strategi penelitian seperti survei dan eksperimen
yang memerlukan data statistik.

3.2 Kriteria Memilih Sampel


Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel pada penelitian ini
adalah:
1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Sidrap
tahun ajaran 2021/2022
2. Responden berada di tempat dan bersedia menjawab pertanyaan,
pada saat proses pengumpulan data.

3.3 Kriteria Memilih Sampel


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner
yang terdiri dari 5 pertanyaan secara daring. Menurut Bimo Walgito
(2010) , pengertian kuesioner penelitian adalah daftar pertanyaan dalam
penelitian yang harus dijawab oleh responden. Setelah jawaban
responden terkumpul, jawaban itu akan dipelajari dan dianalisis.

3.4 Pengolahan Data


Setelah data dikumpulkan melalui kuesioner, data diolah guna
memberikan hasil penelitian.

BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Masalah I : apakah selalu mengumpulkan tugas tepat waktu?


Analisis Data : Dari 9 orang Responden , 44,4% Responden mengakui tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu , sedangkan sisanya responden mengaakui dapat
mengumpulkan tugas tepat waktu.

4.2 Masalah II : Jika ada siswa malas,apakah anda akan memberikan motivasi
kepadanya ?

Analisis data : Dari 9 orang responden 44,4% Responden mengakui mungkin akan
memberikan sebuah motivasi kepada siswa yang malas , sedangkan responden lainnya
mengakui tidak memberikan motivasi kepada siswa yang malas.

Memberikan motivasi kepada teman yang malas tentu saja hal yang sangat baik, dengan
memberikan sebuah motivasi kepada teman yang malas akan menumbuhkan kembali
rasa semangat yang ada dalam dirinya.

4.3 Masalah III : Apakah anda pernah memiliki rasa malas untuk mengerjakan tugas ?

Analisis Data : Dari 9 orang responden 66,7 % Responden mengakui pernah memiliki
rasa malas buat mengerjakan tugas yang telah diberikan , sedangkan responden lainnya
mengakui mungkin kadang juga memiliki rasa malas mengumpulkan tugas.

4.4 Masalah IV : Jika anda diberikan tugas apakah anda akan segera mengerjakannya?

Analisis Data : : Dari 9 orang responden 77,8 % Responden mengakui memungkinkan


jika diberikan tugas mereka segera mengerjakannya. Ada 11,1 % Responden mengaku
iya segera mengerjakan tugas apabila diberikan. Sedangkan sisanya tidak segera
mengerjakan tugas.

4.5 Masalah V : Apakah Game online termasuk alasan siswa malas mengerjakan tugas ?

Analisi Data : Dari 9 orang responden 55,6 % Responden mengakui iya bahwa game
merupakan salah alasan mereka malas mengerjakan tugas. Sedangkan responden
lainnya memungkinkan bahwa game termasuk alasan mereka malas mengerjalan tugas.

Ketergantungan itu yang akan membuat orang menjadi malas untuk melakukan sesuatu
contoh nya saja untuk pelajar akan malas belajar karna kecanduan itu. Game seolah olah
akan menuntut mereka untuk terus bermain dan bermaksud, hingga mereka lupa
waktu, lupa makan, dan lupa akan dunia luar

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian sosial yang telah kami lakukan,dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa:

1. Kebanyakan siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu mungkin


dikarenakan mereka tidak tahu untuk mengerjakannya
2. Dengan memberikan sebuah motivasi kepada siswa yang malas, dapat
menumbuhkan kembali semangat belajar siswa tersebut .
3. Salah satu alasan utama siswa malas mengerjakan tugas dikarenakan kecanduan
main game .

5.2 Saran
Malas belajar sangat berpengaruh untuk masa depan , oleh karena itu perlu adanya
sebuah motivasi dari orangtua,guru maupun teman. Dan mencoba untuk mengurangi
bermain game.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.rijal09.com/2019/08/dampak-negatif-malas-belajar-bagi-
diri-sendiri.html?m=1

https://www.sehatq.com/artikel/anak-malas-belajar-telusuri-akar-
permasalahannya/amp

https://philoit.id/question/yatidak-jika-penggunaan-game-online-
membuat-kita-menjadi-malas-belajar#/

http://bimbingor.blogspot.com/2012/05/malas-belajar.html?m=1

https://meenta.net/metode-kuantitatif/

https://penerbitbukudeepublish.com/kuesioner-penelitian/amp/

Anda mungkin juga menyukai