Dosen Pengampu:
Drs. I Nyoman Karma M.Si
Disusun Oleh:
Aulia Hasibatun Abkariah
E1E019047
6/B
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Diagnosa Kesulitan Belajar pada
mata kuliah Psikologi Pendidikan. Adapun tujuan dari penulisan laporam ini adalah untuk
memenuhi tugas Ujian Akhir Semester yang diberikan oleh Bapak Drs. I Nyoman Karma M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu makalah ini bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca maupun penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu, yang telah
memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pemahaman penulis maupun pembaca sesuai
dengan bidang yang ditekuni.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan, agar laporan ini dapat menjadi laporan yang
lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, penulis memohon maaf
sebesar-besarnya.
Demikian yang penulis dapat sampaikan, semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan hal yang paling utama pada proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk
bisa memiliki keterampilan berbahasa tersebut karena sebagai dasar dalam proses pembelajaran
di sekolah. Membaca adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua individu
khususnya pada zaman modern dewasa ini. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan
yang bersifat reseptif yang artinya dengan membaca, seseorang akan mendapatkan informasi,
ilmu pengetahuan, dan pengalaman yang baru. Melalui kegiatan membaca, seseorang juga dapat
memperluas wawasannya.
Membaca meruapakan proses perangkaian huruf menjadi Bahasa lisan. Membaca terdiri dari
suatu komponen yang bertahap, salah satu tahapannya adalah dimulai dengan tahap membaca
permulaan dari yang belum bisa membaca menjadi bisa. Tahap ini biasa dijumpai pada kelas
rendah, karena pada kelas rendah masih banyak ditemui siswa yang mengalami kesulitan
membaca.
Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak karena melalui
membaca anak dapat belajar banyak hal. Oleh karena itu, membaca merupakan keterampilan
yang harus ajarkan sejak anak masuk usia SD dan kesulitan belajar membaca harus secepatnya
diatasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui identifikasi awal siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar
2. Untuk mengetahui letak kesulitan belajar siswa
3. Untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa
4. Untuk mengetahui bentuk alternatif pertolongannya
5. Untuk mengetahui Teknik yang digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dialami siswa
6. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberian pertolongan pada siswa yang
mengalami kesulitan belajar
7. Untuk mengetahui bentuk tindak lanjut atau follow upnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Di rumahnya, siswa ini memang kurang diurusi atau kurang dikontrol oleh orang tuanya
dalam hal belajar. Jadi, yang dikerjakan siswa tersebut hanya bermain dengan teman-temannya
dan terkadang menghabiskan waktu didepan layar handphone. Di sekolah, dari hasil wawancara
dengan guru kelas siswa ini memiliki nilai hasil belajar yang rendah yang diakibatkan oleh
kemampuan membaca yang rendah pula.
Untuk melokasisasi letak kesulitan membaca siswa tersebut, peneliti melakukan dokumentasi
dengan melihat nilai hasil belajar siswa yang rendah, dimana siswa mendapatkan nilai yang
rendah karena kurang memahami soal yang diberikan karena belum bisa membaca soal tersebut
dengan baik. Sehingga siswa tidak mengerti maksud soal dan mengakibatkan siswa belum bisa
menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan benar dan akhirnya mendapatkan nilai yang
rendah
Selain melihat dokumentasi hasil belajar, peneliti juga melakukan wawwancara dengan guru
kelas. Dari hasil wawancara dengan guru kelas, ketika diminta untuk membaca siswa tersebut
masih mau membaca, namun terkadang siswa tersebut menangis karena tidak bisa membaca
dengan baik, mengeja kata demi kata. Kemudian, gejala lainnya adalah siswa tersebut sering
mengalami kekeliruan dalam mengenal kata. Kekeliruan yang dimaksud disini berupa
penghilangan kata, misalnya pada bacaan “Ibu sedang membaca” namun siswa tersebut
membacanya menjadi “Ibu membaca”.
Dari beberapa gejala yang disebutkan diatas, maka siswa tersebut diduga mengalami kesulitan
belajar membaca pada tahap permulaan yang berakibat siswa tersebut juga kurang mampu untuk
memahami makna dari suatu bacaan. Sehingga nilai hasil belajar siswa menjadi rendah.
Lala mengalami kesulitan belajar membaca karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
minat belajarnya yang rendah yang dikarenakan ketika ada kegiatan membaca gurunya hanya
berpatokan pada buku paket saja (monoton), jadi cepat merasa bosan. Faktor lainnya datang dari
lingkungan keluarga Lala yang kurang memberikan perhatian kepada Lala, kurang dikontrol
dalam hal belajar. Jadi, kemampuan membaca Lala tidak berkembang karena tidak sering latihan
membaca.
Teknik untuk mengatasi kesulitan belajar membaca ini adalah dengan menerapkan metode
SAS (Struktural-Analisis-Sintetik). Melalui metode SAS ini siswa akan diperkenalkan pada
suatu unit Bahasa terkecil yaitu kalimat. Kalimat tersebut selanjutnya dirinci menjadi kata-kata,
dan dipecah lagi menjadi suku kata, dan disintesiskan kembali menjadi kalimat yang utuh.
Contoh penggunaan metode SAS adalah sebagai berikut.
I – ni ma – ma bu – di
Teknik lainnya adalah dengan memberikan siswa teks bacaan yang bergambar, agar
menumbuhkan ketertarikan siswa untuk membaca. Teks yang diberikan adalah teks dengan isi
bacaan, dengan kosakata yang mudah dibaca dan mudah untuk dipahami oleh siswa. Sesering
mungkin guru harus memberikan Latihan membaca kepada siswa, terutama untuk siswa dengan
kesulitan penghilangan kata.
Pelaksanaan pemberian pertolongan untuk Lala sebagai siswa yang mengalami kesulitan
membaca dimulai dengan tahap identifikasi letak kesulitan membacanya dimana. Kesulitan
membaca mengeja dan penghilangan kata. Setelah diketahui letak kesulitan yang dialami Lala,
aplikasikan Teknik untuk mengatasi kesulitan membaca yang dialami Lala yakni dengan dengan
menerapkan metode SAS. Dan lakukan kegiatan membaca sesering mungkin, tujuannya agar
kesulitan pada penghilangan katanya dapat diminimalisir.
Selain itu, guru juga bisa memberikan catatan atau laporan kepada orang tua Lala mengenai
kesulitan membaca yang dialami oleh Lala agar Lala bisa mendapat perhatian dari orang tuanya.
Agar dirumah Lala tetap bisa berlatih membaca supaya menjadi lancar, tidak tersentak-sentak
lagi.
Apabila alternatif pertolongan yang sudah diberikan tidak membuahkan hasil, tidak bisa
membantu Lala untuk lancar dalam membaca maka tindak lanjutnya adalah dengan memberikan
motivasi, penguatan atau dukungan yang positif baik dari pihak guru maupun orang tua. Guru
juga harus lebih memperhatikan Lala maupun siswa lainnya yang mengalami kesulitan belajar.
begitu juga dengan orang tua dirumah, guru bisa memberikan beberapa advice kepada orang tua
Lala mengenai bagaimana mengajari anak yang berkesulitan belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap anak, melalui membaca
anak dapat belajar mengenai berbagai hal. Melalui membaca anak dapat memperluas
pengetahuan atau wawasannya. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan yang bersifat
reseptif yang artinya dengan membaca, seseorang akan mendapatkan informasi, ilmu
pengetahuan, dan pengalaman yang baru.
Karena membaca merupakan hal yang sangat penting, maka jika terjadi kesulitan membaca
pada anak hendaknya harus segera ditangani, harus segera diatasi. Membaca bukan hanya
mengucapkan Bahasa tulis tetapi juga memahami maknanya.
REFERENSI
Udhiyanasari, Khusna Yulinda, 2019. Upaya Penanganan Kesulitan Membaca Permulaan Pada
Anak Berkesulitan Membaca Kelas II SDN Manahan Surakarta. Vol. 3, No. 1, Juli 2019.
Novita Dian Dwi L, dkk, 2021. Analisis Faktor-faktor Yang Menghambat Belajar Membaca
Permulaan Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, Vol. 5, No. 4, Tahun 2021.