Anda di halaman 1dari 1

HINDUALUKTA -- Membahas tentang landasan ajaran Bhakti Marga Yoga sangat banya dijumpai

dalam kitab atau pusta Hindu. Seperti misalnya dalam Veda yang terdapat dalam mantra Upasana
atau Bhakti yang berbunyi demikian (Rg Veda VIII. 69.8):

“Arcata Prarcala Priyamedhaso Arcata, Arcantu Putraka Uiapuram Na Dhrsni, Arcaia”


Artinya:

“Pujalah, Pujalah Dia (Dewata) Sepenuh Hati, Oh Cendekiawan, Pujalah Dia. Semogalah Semua
Anak-anak Ikut Memujah-Nya, Teguhkan Hati Seperti Kukuhnya Candi dari Batu Karang Untuk
Memuja Keagungan-Nya”
Selain itu, ajaran Bhakti Marga Yoga juga dibahas dalam Rg Veda L 10.2 dan Rg Veda VI. 15.8.
Melihat beberapa urain dalam sloka diatas dapat disimpulkan bahwa ajaran bhakti merupakan
perwujudan cinta yang tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Perwujudan ini (Cinta Kasih Yang Tulus Iklas) dilakukan karena segala isi alam semesta diciptakan
Dewata berdasarkan Yjana. Penjelasan ini dapat dijumpai dalam kitab Suci Veda dan Bhagavat Gita
seperti misalnya dalam Athrvaveda X2.25 yang berbunyi demikian:

“Brahma Bhumir Vihila Brahma Dyaur Ultara Hila, Brahniedam Urdhiam


Tiryakcaantariksamvyacohitam”
Artinya:

“Tuhan Yang Maha Esa Menciptakan ALam Semesta. Ia menempatkan Bumi di Angkasa. Ia
mengembang dari pusat Alam semesta dalam semua arah”
Kemudian pembahasan mengenai terciptanya Alam Semesta dengan landasan Yajna juga dibahas
dalam Rg Veda X.81.3 dan Bhagawad Gita III.10. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
yajna dari Dewata merupakan landasan filosofis lahirnya ajaran Bhakti. Yajna dan bhakti tidak dapat
dipisahakan dengan kehidupan manusia. Sehingga manusia yang menikmati-Nya sangat berdosa
bila tidak mempersembahakan bhakti kepada Tuhan atau Dewata.

Anda mungkin juga menyukai