Nama/No.

Kelompok: Kelompok 1

Eka Windy Safitri (2313061477)

Erin Ramantia (2313061436)
Grita Tumpi Nagari (2313061491)
No. Induk / Nama Mahasiswa :
Ina Subekti (2313061474)
Lutfiatul Khofifah (2313061468)
Reka Damaiyanti (2313061669)

Hasil Diskusi secara umum :

Computational Thinking (CT) adalah proses berpikir dalam merumuskan persoalan dan
berstrategi dalam menentukan/memilih solusi yang efektif, efisien, dan optimal untuk
dikerjakan oleh agen pemroses informasi (solusi) tersebut. Agen pemproses informasi:
manusia atau computer. Ada tiga hal utama yang terdapat pada definisi CT tersebut, yaitu
persoalan; solusi yang efektif, efisien, dan optimal; serta agen pemroses informasi CT adalah
teknik pemecahan masalah yang meniru proses yang dilalui pemrogram komputer saat
menulis program komputer dan algoritma. Proses ini mengharuskan programmer untuk
memecah masalah dan skenario kompleks menjadi potongan-potongan ukuran sederhana
yang dapat dipahami sepenuhnya untuk kemudian mengembangkan solusi yang jelas bagi
komputer dan manusia.
Jadi, seperti programmer, mereka yang menerapkan teknik CT akan memecah masalah
menjadi fragmen yang lebih kecil dan lebih sederhana, dan kemudian menguraikan solusi
untuk mengatasi setiap masalah dalam istilah yang dapat dipahami siapa pun.
Berpikir komputasional perlu:
1. Mengeksplor dan menganalisis masalah secara menyeluruh untuk memahaminya
sepenuhnya,
2. Menggunakan bahasa yang tepat dan terperinci untuk menguraikan masalah dan
solusi,
3. Menerapkan penalaran yang jelas di setiap tahap proses
Singkatnya, CT mendorong orang untuk: 1. Mendekati masalah apa pun secara
sistematis, 2. Mengembangkan dan mengartikulasikan solusi dalam istilah yang
cukup sederhana untuk dieksekusi oleh komputer (atau orang lain).
Terdapat 4 Fondasi CT:
1. Dekomposisi
2. Pengenalan Pola
3. Abstraksi
4. Algoritma

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot
tapi membutuhkan CT.
1. Penurunan daya tangkap siswa di jam terakhir
2. Kesiangan dan ban bocor
3. Ada interview di hari yang sama dan di luar kota
4. Meningkatkan kebugaran jasmani

A. Jawaban yang sudah tepat

Kasus 1
Dekomposisi : Penurunan daya tangkap siswa di jam terkhir karena sudah lelah dan lapar
Pengenalan Pola : Diputarkan video, mrlsksn ice bresking, menyanyi bersama, atau
membuat media yang belum pernah digunakan siswa
Abstraksi : video sudah biasa, ice breaking sudah biasa, tidak punya media baru, maka
solusinya adalah bernyanyi
Algoritma : siswa diajak bernyanyi bersama karena lebh menyenangkan dan lebih muda
dipraktikkan

Kasus 2
Dekomposisi : Bangun kesiangan, waktu tempuh 20 menit, ban bocor
Pengenalan Pola: ketika bangun kesiangan biasanya ngebut, ban bocor biasanya ke tukang
tambal ban, tidak bisa pakai motor biasanya pesan gojek
Abstraksi: tidak bisa ngebut karena ban motor bocor, tidak bisa menambal ban di tukang
tambal karena waktu mepet, dan yang paling memungkinkan adalah memesan gojek
Algoritma : memesan gojek untuk ke kampus

Kasus 3
Dekomposisi : pertama, jarak lokasi interview diluar kota dan waktu dihari yang sama
namun jam berbeda dipagi dan sore hari, kemudian menentukan moda transportasi kereta
dari jogja ke jakarta.
Pengenalan Pola : mengidentifikasi bahwa perjalanan dari Rumah ke Stasiun Tugu Jogja,
dari stasiun Gambir ke kantor 1, dan dari kantor 1 ke kantor 2 dapat kita tempuh
menggunakan moda transportasi ojek online.
Abstraksi : mengidentifikasi kapan saja jadwal keberangkatan kereta dari Jogja ke Jakarta,
kemudian menentukan mana yang cocok dengan jadwal interview.
Algoritma : menentukan alur perjalanan supaya bisa sesuai dengan waktunya.

B. Jawaban yang belum tepat

Kasus 4
Dekomposisi: mengidentifikasi metode latihan yang tepat untuk bisa meningkatan
kebugaran jasmani
Pengenalan Pola: mencari jenis latihan (kekuatan dan daya tahan dll)
Abstraksi : menentukan jenis latihan yang tepat untuk bisa meningkatkan kebugaran
jasmani
Algoritma : melakukan latihan sesuai dengan dosis latihan guna mendapatkan hasil yang
maksimal adalah upaya meningkatkan kebugaran jasmani