Bisnis
Buatlah seringkas mungkin. Asumsikan yang akan membaca
bisnis plan Anda adalah seorang yang super sibuk. Tentu ia
tidak akan menyia-nyiakan waktu berjam-jam hanya untuk
membaca proposal rencana bisnis setebal 100 halaman kan.
Itulah mengapa, buatlah proposal bisnis yang ringkas namun
padat serta tetap informatif.
Fokus pada hal yang membuat bisnis Anda berbeda.
Menuangkan sebuah ide bisnis ke dalam tulisan bukanlah hal
yang mudah. Tidak sedikit proposal usaha yang gagal bukan
karena tidak baik, tapi karena tidak menarik.
Pahami big picture, kuasai detail. Yang harus dipahami dari
sebuah bisnis plan adalah bahwa ia baru berupa rencana.
Dalam jangka panjang, tentu proposal usaha Anda
membutuhkan perbaikan berkelanjutan. Cukup berikan aspek
teknis yang krusial, dan selalu prioritaskan pembaca agar
mengerti gambaran besar dari ide bisnis Anda.
Lakukan sesuai kemampuan. Terkadang jika melihat karya
proposal bisnis mahasiswa maupun calon pengusaha muda,
tidak sedikit ide yang dituangkan memiliki
aroma futuristik yang sangat kuat. Seolah-olah membuat
bisnis seperti sedang merancang alat yang didesain untuk ada
di masa depan. Padahal bisnis pada dasarnya simpel saja,
bagaimana cara menghasilkan uang kan? Jangan terlalu
berangan-angan jauh dengan bisnis yang hendak kamu
ciptakan, mulailah dulu dari kapasitas dan kapabilitas yang
kamu mampu saat ini.
Usahakan sudah ada MVP (minimum viable product). Ya,
kamu harus sudah punya produk yang bisa dijalankan sesuai
yang dicantumkan dalam proposal. Jika 25 tahun lalu kamu
mengajukan proposal bisnis hanya sebatas ide kepada
investor, sah-sah saja, tapi berharap itu berlaku di
era ultracompetitive seperti ini, hello?
Cantumkan apa yang Anda ajukan lewat proposal tersebut.
Tidak sedikit presenter yang membuat proposal bisnis tanpa
menjelaskan apa maksud utama dari adanya proposal
tersebut. Jika Anda membuat proposal untuk mendapat
investasi, sertakan pula berapa dana yang kamu butuhkan dan
bagaimana penggunaannya seperti contoh di bawah ini.