Anda di halaman 1dari 2

BAB V

IMPLEMENTASI

Setelah dilakukan pengkajian dengan observasi, kuisoner dan juga wawancara.


Mahasiswa kelompok 5 menganalisa dan menemukan masalah, lalu mahasiswa menetapkan
prioritas masalahnya. Berdasarkan hasil Lokakarya Mini (LOKMIN) perawat ruangan dan
mahasiswa sepakat menentukan 3 masalah yang muncul yaitu:

1. Pelaksanaan ronde keperawatan yang belum optimal. Hal ini berdasarkan pada hasil
observasi yang dilakukan oleh kelompok 5 di ruang rawat inap Paru pada tanggal 18-
21 Maret 2024 dan hasil wawancara bersama kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana di ruang Paru tanggal 20 Maret 2024. Adapun implementasi yang dilakukan
adalah melakukan diseminasi ilmu terkait ronde keperawatan pada tanggal 26 Maret
2024 dan dilakukannya ronde keperawatan di tanggal 28 Maret 2024. Diseminasi
diikuti oleh kepala ruangan, 3 perawat pelaksana shift pagi dan katim, 2 perawat
pelaksana shift siang dan katim, lalu 2 perawat pelaksana malam beserta katim.
Implementasi dilakukan dengan memberi soal pre test sebelum materi diberikan, dan
soal post test diberikan setelah dilakukan materi diseminasi ilmu Ronde Keperawatan
diberikan. Dengan hasil pre test sebesar 60% jawaban benar, dan setelah implementasi
dilakukan terkait Ronde Keperawatan presentase jawaban benar pada post test 100%
atau 11 perawat menjawab soal post dengan benar.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan, yaitu belum merata dan optimalnya
penulisan dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan model asuhan keperawatan
3S (SDKI, SIKI, SLKI). Pada beberapa pendokumentasian sesekali ditemukan
pendokumentasian yang tidak menggunakan 3S. Hal ini berdasarkan pada hasil
observasi yang dilakukan oleh kelompok 5 di ruang rawat inap Paru pada tanggal 18-
21 Maret 2024 dan hasil wawancara bersama kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana di ruang Paru tanggal 20 Maret 2024. Adapun implementasi yang dilakukan
adalah melakukan diseminasi ilmu terkait 3S (SDKI, SIKI, SLKI) pada tanggal 26
Maret 2024. Pada saat diseminasi dilakukan pre test didapatkan 50% perawat
menjawab tidak pada pernyataan "Pendokumentasian asuhan keperawatan
menggunakan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) adalah standar mutu asuhan keperawatan yang
digunakan oleh perawat Indonesia" dan setelah diseminasi ilmu terkait 3S dilakukan
post test dengan hasil presentasi 100% perawat menjawab iya pada pernyataan
tersebut.
3. Pembuatan media discharge planning, hal ini didasarkan pada hasil observasi yang
dilakukan oleh kelompok 5 di ruang rawat inap Paru pada tanggal 18-21 Maret 2024
dan hasil wawancara bersama kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana di
ruang Paru tanggal 20 Maret 2024 didapatkan bahwa di ruang Paru memiliki
kekurangan media pendidikan kesehatan untuk melakukan discharge planning.
Sehingga, pelaksanaan discharge planning di ruangan belum optimal. Adapun media
yang dibuat berupa lembar balik yang terdiri dari informasi secara umum terkait 10
besar penyakit di ruang Paru dan edukasi mengenai pencegahan kekambuhan serta
perawatan di rumah.

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dari
permasalahan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan dimulai tanggal 26-28 Maret 2024.

Anda mungkin juga menyukai