Anda di halaman 1dari 2

Nama : YOGI SAPUTRA

NIM :042850178

Pemerintah menilai perusahaan motor Honda dan Yamaha di Indonesia terlibat


Kartel yang merugikan banyak Konsumen di Indonesia. berikan pendapat anda
bagaimana hal ini bisa terjadi dengan berpedoman pada bagaimana Perusahaan
tersebut melakukan penentuan harga, ketahanan menghadapi perubahan,
melakukan persaingan usaha, pengelolaan dan mentalperusahaan?
(https://www.medcom.id/otomotif/motor/VNnz5p7N-tanggapan-konsumen-
yamaha-dan-honda-terkait-kasus-kartel)

Jawaban:
Kartel terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut mencoba untuk
mengendalikan pasar dengan bekerja sama untuk menetapkan harga yang tinggi,
sehingga merugikan konsumen. Pada umumnya, kartel terbentuk ketika perusahaan-
perusahaan bersaing meninggalkan prinsip persaingan sehat dan bekerja sama untuk
memonopoli pasar atau menetapkan harga yang merugikan konsumen. Dalam hal
ini, perusahaan mungkin melakukan koordinasi harga, membatasi persaingan, dan
menghambat inovasi produk untuk mempertahankan keuntungan mereka. Pendapat
saya tentang dugaan keterlibatan kartel antara perusahaan motor Honda dan
Yamaha di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Harga: Kartel terjadi ketika perusahaan-perusahaan sepakat untuk


menetapkan harga yang tinggi dan mengurangi persaingan di pasar. Jika terbukti, hal
ini dapat merugikan konsumen dengan membatasi pilihan dan meningkatkan harga
produk. Perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya bersaing secara sehat dan
menetapkan harga berdasarkan faktor-faktor pasar yang adil.
2. Ketahanan Menghadapi Perubahan: Perusahaan yang terlibat dalam kartel
cenderung memiliki kecenderungan untuk melindungi kepentingan mereka sendiri
daripada beradaptasi dengan perubahan pasar. Ini dapat menghambat inovasi dan
perkembangan industri. Sebaliknya, perusahaan seharusnya memiliki ketahanan
yang kuat untuk menghadapi perubahan dan berinovasi agar tetap kompetitif.
3. Persaingan Usaha: Kartel mengurangi persaingan di pasar, yang seharusnya
mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Persaingan yang sehat akan mendorong inovasi dan memberikan manfaat bagi
konsumen. Perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya bersaing secara adil dan
berusaha untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen.
4. Pengelolaan Perusahaan: Jika terbukti terlibat dalam kartel, hal ini
mencerminkan kurangnya integritas dalam pengelolaan perusahaan. Pengelolaan
yang baik melibatkan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku serta
menjunjung tinggi etika bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya
memiliki sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel.
5. Mental Perusahaan: Terlibat dalam kartel menunjukkan kurangnya kesadaran
akan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut
seharusnya memiliki mentalitas yang berorientasi pada kepentingan konsumen dan
masyarakat secara umum. Mereka harus memprioritaskan kepentingan konsumen
dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam kesimpulannya, jika terbukti terlibat dalam kartel, perusahaan motor Honda
dan Yamaha di Indonesia dapat merugikan konsumen dan melanggar prinsip
persaingan yang sehat. Perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya beroperasi
dengan integritas, mengutamakan kepentingan konsumen, dan berkontribusi pada
pembangunan industri yang berkelanjutan.

Keterlibatan perusahaan besar seperti Honda dan Yamaha dalam kartel bisa terjadi
jika ada kebutuhan untuk meredam persaingan, menangkal perubahan pasar,
mengontrol harga, dan jika manajemen memilih untuk mengabaikan etika dan
hukum. Untuk mencegah hal ini, harus ada regulasi kuat dan penegakan hukum yang
efektif serta kultur bisnis yang kuat dan berorientasi pada etika. Itulah vasti tindak
lanjut pemerintah dan masyarakat umum setelah mengetahui praktik kartel ini.

Anda mungkin juga menyukai