LAPORAN BIOMOL
Dosen pengampu :
Meutia Srikandi Fitria, S. Si, M. Biotech
Nama Anggota :
1. Nurbania Rehalat (G1C021130)
2. Ardya Dena P (G1C021142)
3. Berlian Syifa A (G1C021143)
4. Sabran Jamil (G1C021165)
A. Dasar Teori
Pemisahan protein dengan SDS-Page digunakan untuk menganalisis protein secara
kualittatif dan ukurannya disamakan dengan ukuran pada marker protein yang digunakan. Pola
pita protein organisme ketika dielektroforesis dapat digunakan untuk menjelaskan proses
ekspresi gen berupa protein yang terdapat pada makhluk hidup. Pada analisa kuantitatif dengan
spektrofotometri, pertama-tama dibuat kurva standar BSA yg dengan perhitungan regresi dapat
digunakan untuk mengetahui konsentrasi proteinnya. BSA adalah Bovine Serum Albumin yang
merupakan albumin murni dari sapi.
Pemisahan dengan SDS-Page berdarakan pada ukuran protein yang digunakan.
Pengaturan ini dilakukan dengan memorifikasi konsentrasi akrilamide pada keseluruhan larutan
untuk membuat gel. Pada metode ini digunakan 2 jenis gel yakni stacking gel dan separating
gel. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, stacking gel berfungsi untuk menstabilkan
protein yg akan dipsahkan, sedangkan separating gel berfungsi memisahkan protein sesuai
berat molekulnya. Pada pembuatan gel, pertama yg harus dilakukan adalah mencampur semua
bahan pembuat gel kecuali TEMED dan APS. APS dan TEMED diberikan tepat setelah gel
akan digunakan. Hal ini karena akan terjadi reaksi polimerisasi spontan antara akrilamide yg
akan membentuk crossline dengan agen bifungsional seperti N,N’-methylene-bis-akrilamide.
Proses polimerisasi ini melibatkan bantuan katalis berupa APS dan TEMED. SDS merupakan
deterjen anionic yang dapat bekerja dalam kisaran pH yang luas. Suatu rantai polipeptida akan
berikatan dengan sejumlah tertentu SDS sesuai ukuran molekul (berat molekul). Interaksi
polipeptida dengan SDS akan membuatnya memiliki permukaan yang bermuatan negative.
Selain itu, SDS dapat mendenaturasi protein tersebut, yakni akan bergerak kearah kutub positif
dalam running buffer.
Sampel yang sudah dilakukan elektroforesis protein kemudian dilakukan proses Staining
menggunakan comassie blue Hasil SDS PAGE yang di staining dengan commasie blue tidak
bias memberikan pewarnaan terhadap bend protein, hanya marker terwarnai. Comassie blue
akan mengikat gugus amin pada protein sehingga pewarna ini hanya dapat memberikan
pewarnaan pada protein. Semakin sedikit konsentrasi protein, maka akan semakin sedikit warna
yang diikat sehingga warna tampak pudar. Setelah proses pewarnaan, untuk menghilangkan
warna pada gel yang tidak terikat oleh protein, dilakukan pencucian gel yaitu destaining. Jika
gel sudah transparan dan hanya pita protein yang mengikat warna, maica pencucian dihentikan.
Proses selanjutnta yaitu dilakukan press terhadap gel menggunakan plastik.
B. Tujuan
Mendapatkan profil protein suatu sampel untuk analisis lanjut secara deskriotif dan kualitatif
terhadap pemberian perlakuan pada sampel.
C. Prinsip
1. Migrasi sampel protein melewati pori-pori gel polyacrilamid dengan bantuan eneergi
listrik
2. Molekul protein kecil/bermuatan tinggi (lebih cepat)
3. Molekul protein besar/bermuatan rendah (lebih lambat)
b. Bahan
- Larutan PBS 1x ph 7,4
- Aquadest steril (dH2O)
- Sampel buffer
- Sampel protein (bakso)
- Elektroda buffer
- Stacking gel
- Separating gel
- Larutan stanning
- Larutan destanning
- Asam asetat 10%
E. Cara Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, semua harus dalam keadaan steril
b. Preparasi sampel :
PBS 1x + sampel protein + sampel buffer (4µl) = 20 µl
Sampel buffer 4µl diperoleh dari :
5x sampel buffer (1x sampel buffer)
N1.V1 = N2.V2
5.V1 = 1.20
V1 = 20/5
V1 = 4µl.2
V1 = 8 µl
Konsentasi protein :
Y = 0,0212x + 0,138
Y = 0,697
0,697 = 0,0212x + 0,138
0,0212x = 0,697 – 0,138
0,0212x = 0,559
0,559
x
0,0212
26,367
x
2
X= 13, 18 mg/µl
Volume sampel
20 mg /µl
x 1 ml
13 ,18 mg/ µl
=1,517 ml x 2
= 3,034 µl ( Dibulatkan 3 µl)
PBS
= 20 – 4 – 1,517
= 14,483 x 2
= 28,966 µl
= 29 µl
Pembuatan sampel :
1. Dipipet sebanyak perhitungan dan dimasukkan dalam mikrotube save lock sesuai label.
2. Dipipet sampel buffer sebanyak 4µl ke dalam masing-masing mikrotube save lock yang
telah disiapkan
3. Ditambahkan PBS 1x ph 7,4 sesuai perhitungan dan dimasukkan ke dalam mikrotube
save lock.
4. Diletakkan pada pelampung yang telah disediakan dan panaskan ke dalam air mendidih
selama 2 menit untuk memecah rantai protein pada sampel
5. Diangkat dan diletakkan pada mangkuk yang berisi air dan es batu.
c. Pembuatan 1,5M Tris/HCl (pH 8,8), tidak butuh pengaturan pH
Acrylamide 29 g
N,N-methylenebisacrylamide 1g
Dilarutkan dalam 100 ml dH2O dan saring
h. Pembuatan PBS 5x pH 7,4
NaCl 42,4 g
K2HPO4 6,66 g
KH2PO4 1,72 g
Dilarutkan dalam 1 L dH2O
Preparasi gel
1. Setting mini slab gel
2. Siapkan gradient gel/separating gel
3. Siapkan 5% stacking gel
Pada waktu gradient gel sudah mengalami polimersi, buang iso-propanol dan cuci
permukaan gel dengan aquadest.
Pembuatan Gradient gel/Separating gel
Gradient gel (15ml ) dapat digunakan untuk dua muka
Nama Reagent 12% 10% 8%
Acrylamide 60 ml 5,0 ml 4 ml
1,5M Tris (pH 3,8 ml 3,8 ml 3,8 ml
8,8)
10% SDS 0,15 ml 0,15 ml 0,15 ml
dH2O 4,9 ml 5,9 ml 6,9 ml
TEMED 0,006 ml(12-15µl) 0,006 ml 0,006 ml
APS 10 % 0,15 ml 0,15 ml 0,15 ml
Untuk meratakan permukaan gradien gel tambahkan aquadest atau iso-propanol (butanol)
sebanyak 0,2-0,5 ml pada permukaannya.
Pembuatan Stacking gel
Nama reagen volume
dH2O 2,7 ml
Acrilamide 30 % 0,67 ml
1,5 M Tris (ph 0,5 ml
6,8)
SDS 10 % 0,04 ml
APS 10 % 0,04 ml
TEMED 0,004 ml (8-10 µl)
Proses SDS-PAGE
1. Siapkan semua alat yg diperlukan untuk SDS PAGE
2. Glassplate sebelum digunakan sebagai tempat cetakan terlebih dahulu diuji dengan
aquadest untuk melihat kebocoran pada alat
3. Masukkan separating gel terlebih dahulu ke dalam glassplate yg sudah diuji sampai tanda
batas, tunggu hingga menjendal
4. Selanjutnya masukkan stacking gel sampai tanda batas, hindari gelembung udara.
5. Masukkan sisir/comb secara pelan-pelan hindari gelembung udara. Tunggu sampai terjadi
polimerisasi
6. Setelah menjendal, ambil sisir/comb secara tegak lurus keatas dan lepas karet pembatas
7. Siapkan alat untuk SDS PAGE. Kemudian glassplate dijepit pada alat
8. Masukkan running buffer ke dalam chamber sampai tanda batas.
9. Lakukan pemanasan selama 10 menit dengan tegangan 100 V pada power supply dan
tutup chamber
10. Masukkan sampel ke dalam sumuran, masing-masing sumuran diisi dengan 20µl sampel,
dan masukkan marker pada sumuran sebanyak ketentuan prosedur manual marker
11. Tutup chamber, tunggu sampai protein turun ke bawah dan tidak boleh melewati batas
12. Setelah protein turun, matikan alat, angkat glassplate dan angkat gel lalu masukkan ke
dalam tempat stanning
13. Lakukan stanning dengan CBB untuk memberi warna, dengan menambahkan stanning
pada gel dan dgoyang pada shaker selama ± 1 jam
14. Hilangkan pewarna dengan menambah larutan destanning secara perlahan sampai gel
berubah warna menjadi bening dan hanya protein yang terwarnai
15. Tambahkan asam asetat 10 % pada gel untuk memperhalus warna pada protein.
A. Tujuan
Mendapatkan nilai berat molekul pada profil protein sehingga dapat dianalisis lanjut secara
deskriptif dan kualitatif terhadap pemberian perlakuan pada sampel.
B. Dasar Teori
Perhitungan Berat Molekul (BM) Protein dapat dilakukan dengan cara membuat kurva
baku Berat Molekul Protein. Kurva baku dibentuk oleh sumbu X yang merupakan nilai Rf
(factor retensi). Rf = jarak yang ditempuh oleh zat yang diteliti dibagi jarak yang ditempuh oleh
pelarut, sumbu Y menunjukkan log BM dari marker. Kurva baku Berat Molekul Protein hanya
bisa dibuat dari profil protein marker. Kurva baku yang terbentuk memiliki garis linear yang
menurun, hal ini disebabkan karena nilai berat molekul pita protein berbanding terbalik dengan
nilai Rf. Semakin banyak nilai berat molekul maka akan semakin sedikit nilai Rf.
R² = 0.971676103009431 y
1.5
Linear (y)
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
NILAI RF
Cara menghitung berat molekul sampel yaitu dengan menggunakan rumus persamaan garis lurus
yang terdapat pada kurva. Informasi yang diperoleh dari sampel yaitu nilai RF (Sumbu X)
sehingga yang harus dicari adalah nilai Y (Log BM). Nilai Y yang diperoleh kemudian
dihilangkan notasi log untuk memperoleh berat molekul sebenarnya (kiloDalton/kDa).
b. Bahan :
Gel press hasil SDS-PAGE
D. Cara Kerja :
1. Gel yang telah kering diambil dan diperiksa marker proteinnya,
2. Sebelum menghitung tentukan berat molekul dari marker dengan cara :
Menghitung Rf = jarak tempuh / jarak keseluruhan
Hasil menghitung Rf
Menghitung Y dengan cara me-Log-kan marker dengan hasil seperti tabel di bawah
Masukkan ke dalam Microsoft Excel untuk memperoleh rumus persamaan
bm protein
250
200
f(x) = − 221.728225761712 x + 195.280776095229
150 R² = 0.902091714296115
Axis Title
Y (Log BM)
Linear (Y (Log BM))
100
50
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Axis Title
1. RF Sampel (1)
Rumus: Y = -221, 73 x + 195, 28 (Didapat dari Kurva BM Protein)
RF= 0.028
Y= -221, 73 (0, 028) + 195,28
= -2, 29091436 + 195, 28
= 192, 98908564
2. RF Sampel (2)
Rumus: Y = -221, 73 x + 195, 28
RF= 0,369
3. RF Sampel (3)
Rumus: Y = -221, 73 x + 195, 28
RF= 0,697