Anda di halaman 1dari 2

POLICY BRIEF

PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM DI MALUKU UTARA


(STRATEGIS HILIRISASI PRODUK-PRODUK KOPERASI DAN UMKM)

TELAAH KRITIS BISNIS KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI MALUKU UTARA


Provinsi Maluku Utara pada tahun 2022 memiliki 1083 koperasi aktif dan 76.801 Usaha
mikro dan kecil serta Usaha menengah dan besar mencapai 800 Usaha Aktif. Data ini tentu
memberikan gambaran bahwa pelaku usaha di Provinsi Maluku Utara cukup melimpah, begitu juga
dengan produktifitasnya. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Utara saat
ini terdapat 20 Koperasi di bidang perikanan dan pertanian, yang produktifitasnya cukup
memeadai, namun demikian keberadaan koperasi tersebut tidak dapat masuk di pasar logistic
pangan perusahaan tambang di Maluku Utara. Padahal berdasarkan data yang diperoleh
menunjukan bahwa kebutuhan logistik pangan perusahaan tambang yang beroperasi di Provinsi
Maluku Utara sangat tinggi. Tidak terjadinya pertemuan antara suplay dan kebutuhan antara
pelaku usaha Koperasi dan UMKM dengan perusahaan tambang tersebut mengindikasikan bahwa
selama ini kebutuhan logistik pangan perusahaan-perusahaan tambang di Provinsi Maluku Utara
disuplay dari luar Provinsi Maluku Utara. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, karena itu
seyogyanya kondisi ini segera mendapat respon cepat pemerintah, sehingga produk Koperasi dan
UMKM dapat masuk di pasar logistik pangan perusahaan tambang di Provinsi Maluku Utara.
Political will Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam menyikapi kondisi rill terkait dengan
senjangan suplay dan demand produk-produk Koperasi dan UMKM dengan serapan pasar logistic
pangan perusahaan tambang di maluku utara terlihat sudah kuat. Namun begitu pada aspek pollical
action terlihat belum nampak tidankan rill Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam menyikapi
senjangan tersebut. Hal ini lebih karena Pemerintah Provinsi Maluku Utara belum memiliki
instrumen kebijakan yang potensial sebagai alat untuk harmonisasi atau mempertemukan
ketersediaan pangan yang dimiliki oleh Koperasi dan UMKM di Maluku Utara dengan kebutuhan
perusahaan tambang terkait dengan logistik pangan. Selain itu belum terlihat juga adanya tindakan
nyata Pemerintah Maluku Utara dalam menyelesaikan masalah klasik produk Koperasi dan UMKM
di Maluku Utara. Masalah klasik ini meliputi masalah kualitas produk yang masih rendah, harga
produk yang kurang kompetitif, banyak produk Koperasi dan UMKM belum memiliki standar layak
Edar, tatakelola produksi yang masih konvensional, keterseiaan tenaga kerja di bidang pertanian,
peternakan dan perikanan yang semakin menyusut, stabilitas produksi pasokan pangan yang tidak
stabil dan modal usaha Koperasi dan UMKM yang relatif kecil. Padahal selesainya masalah tersebut
akan meningkatkan standar mutu produk-produk Koperasi dan UMKM sehingga pada akhirnya
produk Koperasi dan UMKM dapat memiliki daya saing ditinggi di pasar domestic maupun global.
Atas dasar hal ini, strategi hilirisasi produk-produk Koperasi dan UMKM di Provinsi Maluku Utara
menjadi pilihan kebijakan yang sangat strategis untuk menjadi solusi dalam permasalahan produk
Koperasi dan UMKM saat ini.
ALTERNATIF KEBIJAKAN HILIRISASI PRODUK-PRODUK KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI
MALUKU UTARA
Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk hilirisasi produk-produk Koperasi dan UMKM di
Provinsi Maluku Utara direkomendasikan untuk melakukan tiga kebijakan yaitu :
1. Kebijakan Jangka Pendek :
o Pembinaan Pengembangan Produk Berkualitas
o Menyediakan Laboratorium Uji Produk Holtikultura
o Menyediakan Pengujian SNI Produk di Maluku Utara (mendirikan Lembaga Sertifikasi SNI)
o Legislasi penerbitan Peraturan Daerah tentang perlindungan Produk dan pengembangan
Koperasi dan UMKM
o Pengembangan Databate Produk Koperasi dan UMKM berbasis Digital

2. Kebijakan Jangka Menengah :


o Penguatan Manajemen KUMKM berbasis digital
o Membangun Kawasan Produksi Pangan Terpadu Koperasi dan UMKM
o Membentuk Perusahaan Pembiayaan Logistik Pangan
o Membentuk Perusahaan/BUMD/Koperasi Sekunder Stokis dan labeling (Cooperate Transit
Product) Produk Koperasi dan UMKM

3. Kebijakan Jangka Panjang :


o Peningkatan Infrastrusktur Pendukung Akses Pasar ke Perusahaan Tambang

DISCLAMER
Penelitian ini terlaksana atas program Penelitian BALITBANGDA Provinsi Maluku Utara
tentang Pengembangan Koperasi dan UMKM (hilirisasi produk-produk Koperasi dan UMKM) di
Maluku Utara dengan menggunakan assessment tenaga Ahli Koperasi dan UMKM dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun. Konten dari policy brief ini sepenuhnya merupakan
tanggung jawab dari Tim Peneliti yang dikonsultasikan dengan BALITBANGDA Provinsi Maluku
Utara.

Sofifi, 2022

TIM PENELITI BALITBANGDA

Anda mungkin juga menyukai