Anda di halaman 1dari 1

Ramlan (1983: 153-154) mengatakan bawa f rasa verbal atau

f rasa gologan verbal ialah f rasa yang memiliki distribusi yang sama
dengan kata golongal verbal. Sependapat dengan hal tersebut,
Haryanta (2012: 75) menegaskan bahwa f rasa verbal adalah f rasa
yang berintikan kata kerja atau verba. Frasa verbal biasanya mengisi
atau menduduki f ungsi sebagai predikat pada sebuah klausa. Dilihat
dari kedudukan di antara kedua unsur pembentuknya, f rasa verbal
dibedakan menjadi dua, yaitu f rasa verbal koordinatif (FVK) dan
f rasa verbal subordinatif (FVS).

1. PENYUSUNAN FRASA VERBAL KOORDINAT IF (FVK)

Frasa verbal koordinatif dapat disusun dari :


1. dua buah kata berkategori verbal yang merupakan anggota dari
antonim relasional, dan memiliki makna gramatikal
‘menggabungkan’ sehingga diantara keduanya dapat disisipkan
kata dan. Contoh: tambah kurang, jual beli, pergi pulang, maju
mundur, naik turun
2. dua buah kata berkategori verba yang merupakan anggota dari
satu medan makna dan meiliki makna gramatikal
‘menggabungkan’ sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata dan. Contoh: makan minum, usap raba, peluk cium,
dengar lihat

2. PENYUSUNAN FRASA VERBAL SUBORDINAT IF (FVS)

Frasa verba subordinatif dapat disusun dari Adv + V, V+Adv,


V+N, dan V+A.

1. FVS yang berstruktur Adv+V


FVS yang berstruktur Adv+V memiliki makna gramatikal yaitu:
ingkar, f rekuensi, kuantitas, waktu, keinginan, keselesaian,
keharusan, kepastian, dan pembatasan.

2. FVS yang berstruktur V+Adv


FVS yang bertruktur V+Adv memiliki makna gramatikal, yaitu:
berulang. dan ikut serta.

3. FVS yang berstruktur V+N


FVS yang berstruktur V+N memiliki makna gramatikal ‘alat’
dapat disusun apabila unsur pertama dikategorikan verba yang
memiliki komponen makna (+ T indakan) atau (+ Perbuatan),
sedangkan unsur kedua berkategori nomina yang memiliki
komponen makna (+Alat). Contoh: terjun payung, lempar lembing,
lari gawang, lompat galah,uji nyali

4. FVS yang berstruktur V+A


FVS yang berstruktur V+A memiliki makna gramatikal
‘keadaan’ atau ‘sif at’ dapat disusun apabila unsur pertama
berkatagori verba yang memiliki komponen makna (+ T indakan)
atau (+ Perbuatan), sedangkan unsur kedua berkategori ajektif a yang
memiliki komponen makna (+ Keadaan) atau (+ Sif at). Contoh:
lompat jauh, loncat indah, terjun bebas, jalan cepat, membaca
nyaring,

PENYUSUNAN PENYUSUNAN PENYUSUNAN FRASE


PENYUSUNAN FRASE FRASE NOMINAL FRASE VERBAL ADJEKTIVAL

Frasa nominal merupakan f rasa unsur pusatnya atau unsur


Frasa adjektival adalah f rasa endosentris berinduk satu yang
intinya merupakan nomina. Menurut Ramlan (1983: 144) f rasa
induknya adjektiva atau kata sif at (Haryanta, 2012: 75). Alwi dalam
nominal adalah f rasa yang distribusi yang sama dengan kata
Sulistyowati (2012: 33) menyatakan bahwa bahwa adjektiva adalah
nominal. Frasa nominal mengisi f ungsi subjek atau objek dalam
kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang
sebuah konstruksi klausa. Berdasarkan strukturnya menjadi f rasa
sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.
nominal koordinatif (FNK) dan f rasa nominal subordinatif (FNS).
Frasa adjektival memiliki distribusi yang sama dengan kata
adjektival atau f rasa yang mempunyai inti berupa adjektiva sebagai
1. Frasa Nominal Koordinatif ( FNK) UP. Frasa ini mengisi atau menduduki f ungsi predikat dalam sebuah
klausa adjektival. Dilihat dari kedudukan kedua unsurnya, f rasa
adjektival dibedakan menjadi dua, yaitu f rasa adjektival koordinatif
Frasa Nominal Koordinatif ( FNK) dapat disusun dari: (FAK) dan f rasa adjektival subordinatif (FAS).
a. Dua buah kata yang berkategori nomina yang
merupakan pasangan dari antonim relasional.Contoh: ayah ibu, guru
murid,siang malam, pembeli penjual, 1. PENUSUNAN FRASA ADJEKT IVAL KOORDINAT IF (FAK)
b. Dua buah kata yang berkategori nomina yang merupakan
anggotadari suatu medan makna. Contoh sawah ladang, tikar Frasa ajektival koordinatif (FAK) dapat disusun dari:
bantal,semen pasir. 1. dua buah kata berkategori adjektival yag merupakan anggota
antonim relasional dan memiliki makna gramatikal ‘pilihan’
sehingga di antara kedua dapat disisipkan kata atau.
2. Frasa Nominal Subordinatif (FNS)
2. Dua buah kata berkategori adjektival yang merupakan anggota
dari pasangan bersinonim, dan memiliki makna gramatikal ‘sangat’.
Frasa nominal subordinatif dapat disusun dari Nomina 3. dua buah kata berkategori adjektival yang maknanya sejalan dan
+ Nomina (N+N), Nomina + verba (N+V), Nomina+Adjektiva tidak bertentangan dan memiliki makna gramatikal ‘himpunan’
(N+A), Adverbia + Namina (Adv+N), Nomina + Adverbia sehingga di antara keduanya dapat disisipkan kata dan.
(N+Adv), Nomina+ Numeralia (N+Num), Numeralia+ Nomina) 4. dua buah kata berkategori adjektival yang maknanya tidak sejalan
Num+N), Nomina+ (bertentangan) dan memiliki makna ‘berkebalikan’ sehingga di
Demonstratif a (N+Dem). antara kedua unsurnya harusnya disisipkan kata tetapi.

2. PENYUSUNA FRASA ADJEKT IVAL SUBORDINAT IF (FAS)

Frasa adjektival subordinatif disusun dengan struktur A+N,


A+A, Adv+A, dan A+ Adv
1. FAS yang berstruktur A+N dan memiliki makna gramatikal
‘Seperti’ apabila unsur pertama berkategori ajektif a dan memiliki
komponen makna (+warna) dan unsur kedua berkategori nomina
dan memiliki komponen makna (+perbandingan); sehingga
diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti warna.
2. FAS yang berstruktur A+A dan memiliki makna gramatikal ‘jenis
warna’
3. FAS yang berstruktur A+V dan bermakna gramatikal “untuk’
dapat disusun apabila unsur pertama berkategori adjektiva dan
berkomponen makna (+Sikap batin), sedangkan unsur kedua
berkategori verba dan memiliki komponen makna (+T indakan)
atau (+Kejadian)
4. FAS yang berstruktur Adv + A dan memiliki makna gramatikal
‘ingkar’ dapat disusun apabila unsur pertama berkategori
adverbia yang berkomponen makan (+ingkar) dan unsur yang
keduanya berkategori ajektiva dan berkomponen makan
(+Keadaan) atau (+sikap Batin)

Anda mungkin juga menyukai