Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS MATA KULIAH MEKANIKA TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Kelompok 3

Anggota Kelompok :

1. Rafli Eka Musyary (06121282328034)


2. Muhammad Naufal (06121282328037)

Dosen Pengampu :

1. Rudi Hermawan, S.Pd., M.Pd.

2. Nopriyanti, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Mekanika Teknik

“Studi Kasus Sifat mekanik material, tegangan dan reganga normal, tegangan dan regangan geser pada
balok/tension, comperession, and shear”

- Referensi : GOOGLE

- Visual Gambar :
Deskripsi Struktur:

Sebuah perusahaan ingin mengembangkan bahan inovatif untuk digunakan dalam konstruksi balok.
Balok tersebut nantinya akan diterapkan dalam berbagai situasi, termasuk tegangan (tension),
kompresi (compression), dan geser (shear). Tujuan utama adalah memahami bagaimana bahan ini
berperilaku tanpa memerlukan perhitungan matematis yang rumit.

Langkah-langkah Studi:

1. Desain Bahan:

Perusahaan mengembangkan bahan yang memiliki kekuatan dan keuletan yang tinggi. Sifat mekanika
material seperti kekerasan, ketangguhan, dan elastisitas diuji menggunakan metode uji laboratorium
standar.

2. Pengujian Tegangan (Tension):

Balok terbuat dari bahan baru diberikan uji tegangan. Sebuah mesin uji menarik balok secara perlahan
hingga terjadi deformasi. Tim mengamati dan mencatat perilaku balok saat diberi beban. Tidak ada
perhitungan matematis yang rumit, hanya pemahaman visual terhadap perubahan bentuk dan
deformasi.

3. Pengujian Kompresi (Compression):

Balok kemudian ditempatkan di bawah beban tekan secara perlahan. Tim memperhatikan apakah
balok mampu menahan tekanan tanpa mengalami kolaps. Ini membantu dalam memahami sifat-sifat
kompresi bahan tanpa melibatkan perhitungan matematis yang rumit.

4. Pengujian Geser (Shear):

Balok ditempatkan dalam situasi geser, seperti situasi di mana dua bagian balok berusaha untuk
bergerak terhadap satu sama lain. Pengujian ini memberikan pemahaman tentang kemampuan bahan
untuk menahan geser tanpa memerlukan pemahaman matematis yang mendalam.

5. Analisis Visual:

Hasil uji dicermati secara visual. Tim melihat perubahan bentuk, retakan, atau deformasi yang mungkin
terjadi pada balok. Ini memberikan wawasan langsung tentang kemampuan bahan dalam menghadapi
beban.
6. Evaluasi Keseluruhan:

Berdasarkan hasil uji dan analisis visual, tim merumuskan kesimpulan tentang kemampuan bahan.
Mereka menentukan apakah bahan ini sesuai untuk digunakan dalam berbagai situasi beban, dan
apakah desainnya perlu dimodifikasi.

Tujuan Analisis:

Memahami sifat mekanika material secara kualitatif tanpa perlu melibatkan perhitungan rumit.

Menilai kemampuan bahan dalam menghadapi berbagai situasi beban.

Membuat keputusan desain berdasarkan pengamatan langsung terhadap perilaku bahan.

Studi kasus ini menekankan penggunaan pendekatan visual dan pengujian laboratorium untuk
memahami sifat mekanika material tanpa memerlukan pemahaman matematis yang mendalam.
Pendekatan ini dapat digunakan oleh perusahaan atau tim desain untuk mengembangkan bahan baru
tanpa harus terlalu terpaku pada rumus dan perhitungan kompleks.

Anda mungkin juga menyukai