Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2 MKDU4221 / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER: 2020/2021.2 (21.1)

Nama Mahasiswa : Muhammad Fitrah

NIM : 049055355

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45 !
b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam !
d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4: 59 !

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada padadiri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia,
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125 !
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21 !

3. Pergaulan sosial di era modern pada saat ini sangat berpengaruh pada akhlak, etika dan moral
manusia, agama yang merupakan sumber akhlak, etika dan moral mulai dijauhi oleh manusia
sehingga ajaran agama tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menurut
anda tentang hal tersebut, berikan contoh nyata yang terjadi terkait pernyataan tersebut!
Jawaban :

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-'Ankabut/29:45 adalah aturan-
aturan dan perintah-perintah yang diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia
melalui wahyu-Nya yang tertuang dalam Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Dalam konteks hukum Islam, hukum syariat meliputi berbagai bidang, seperti hukum
perdata, hukum pidana, hukum keluarga, dan lain sebagainya. Hukum syariat juga
mengandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dijadikan panduan oleh umat Islam
dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain Hukum syariat mencakup berbagai aspek
kehidupan, baik dalam hubungan individu dengan Allah SWT maupun hubungan sosial
antara manusia.
b. 5 Hukum dalam Islam
1) Wajib merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkannya akan mendapat dosa. Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis
berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya,
kewajiban bagi orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar
pelaksanaannya, dan kandungan kewajiban perintahnya.
2) Sunah orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak
akan dosa bila ditinggalkan.
3) Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama
mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan
tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan
tersebut. Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat
ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila
tidak meninggalkannya.
4) Mubah. Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau
meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala.
Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya. Artinya jika sesuatu bersifat
mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika dilakukan.
5) Haram. Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan
rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang
meninggalkannya dijanjikan pahala. Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus
didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita
tidak mempermudah dalam menetapkan hukum haram.
c. 7 macam prinsip-prinsip umum hukum Islam
1) Prinsip Tauhid adalah fondasi dari ajaran Islam. Dalam artian bahwa manusia itu
berada dalam satu ketetapan yang sama, yakni tauhid melalui kalimat La illaha illa
Allah (Tidak ada Tuhan selain Allah). Allah SWT menciptakan segala sesuatunya di
bumi ini pasti memiliki tujuan yang jelas. Salah satu tujuan di dunia ini adalah untuk
beribadah kepada Allah SWT. Hal ini karena kehidupan di dunia ini tidaklah abadi.
Sehingga ketika sudah tiba waktunya dipanggil oleh Sang Pemilik Kehidupan, maka
ibadah kitalah yang akan membantu perjalanan menuju akhirat.
2) Prinsip Keadilan dalam hukum Islam ini ada beberapa aspek, diantaranya adalah
hubungan antara individu dengan dirinya sendiri, antara individu dengan masyarakat,
antara individu dengan hakim, dan sebagainya. Di mana selama prinsip hukum Islam
keadilan ini dimaknai sebagai prinsip moderasi.
3) Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar keberadaan hukum Islam adalah untuk
menggerakkan manusia mencapai tujuan yang baik dan benar sesuai dengan yang
diridai Allah SWT. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip amar makruf nahi munkar
diihat dari peran suatu negara dalam Islam. Di mana negara tidak memperbolehkan
masyarakat untuk berbuat sesuatu sesuai kemauannya sendiri dan bertindak secara
semena-mena. Terlebih jika tindakan tersebut sudah melanggar hukum Islam.
4) Prinsip Kemerdekaan. Prinsip hukum Islam keempat adalah prinsip kemerdekaan
atau kebebasan. Dalam hukum Islam, prinsip kemerdekaan menginginkan supaya
agama atau hukum Islam disebarluaskan tidak dengan dasar paksaan, namun dengan
dasar penjelasan, demonstrasi, dan argumentasi. Kebebasan untuk beragama dalam
Islam pun dijamin dengan tidak adanya pemaksaan. Sedangkan hak setiap manusia
yang paling asasi adalah kebebasan dalam bertindak, berekspresi, dan berimajinasi.
5) Prinsip Persamaan. Prinsip hukum Islam yang kelima adalah prinsip kesamaan.
Prinsip kebebasan ini memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan
hukum Islam utnuk menggerakkan dan mengontrol sosial. Prinsip kebebasan ini
ditunjukkan dari dihapusnya perbudakan dan penindasan manusia kepada manusia.
Dalam hukum Islam, setiap manusia mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan
hukum. Tidak ada yang akan didholimi atau pun mendapat keuntungan dengan alasan
apapun.
6) Prinsip Ta’awun adalah saling menolong dengan sesama manusia dengan prinsip
tauhid. Prinsip ta’awun ini menginginkan supaya umat Islam saling tolong-menolong
dalam hal kebaikan dan ketakwaan.
7) Prinsip Toleransi dalam hal ini sesuai dengan kehendak Islam adalah toleransi yang
menjamin tidak adanya pelanggaran akan hak-hak Islam dan umatnya. Lebih jelasnya,
toleransi ini hanya bisa diterima jika tidak mendatangkan kerugian pada agama Islam.
Toleransi atau disebut juga tasamuh dalam hukum Islam memiliki nilai yang lebih
tinggi daripada rukun dan damai. Toleransi dalam Islam berarti tidak memberikan
paksaan atau pun tidak merugikan orang lain.
d. Surat An Nisa ayat 59 berisi tentang perintah kepada manusia untuk taat kepada Allah,
Rasul dan para pemimpin di antara manusia. Sehingga para pemimpin sebenarnya adalah
penerus perjuangan para rasul utusan Allah sekaligus menjadi khalifah di muka bumi.
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada padadiri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia,
a. Surah An-Nahl ayat 125 menyatakan : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat
petunjuk." Ayat ini menegaskan pentingnya sumber moral dan akhlak dalam Islam.
Sumber moral dan akhlak dalam Islam berasal dari dua sumber utama, yaitu Al-Quran dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW. Al-Quran merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup manusia. Sunnah Nabi, yaitu
tindakan, perkataan, dan persetujuan beliau, juga menjadi sumber ajaran moral dan akhlak
dalam Islam. Oleh karena itu, dalam pendidikan dan pembinaan akhlak manusia, Al-Quran
dan Sunnah Nabi menjadi acuan utama untuk menentukan sumber moral dan akhlak.
b. Surat Al-Ahzab ayat 21 menyatakan: "Telah ada suri teladan yang baik bagimu dalam diri
Rasulullah, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah." Ayat ini mengandung pesan tentang peran agama
sebagai sumber akhlak bagi manusia. Rasulullah menjadi contoh dan teladan bagi umat
Muslim dalam menjalankan akhlak yang baik. Dalam ayat ini disebutkan bahwa
Rasulullah merupakan "suri teladan yang baik" bagi orang yang berharap mendapat
rahmat Allah dan menghadapi hari kiamat.
3. Pergaulan sosial yang terjadi pada era modern memang sangat berpengaruh pada akhlak, etika,
dan moral manusia. Banyak orang yang lebih memilih mengikuti trend dan gaya hidup modern
yang lebih sekuler daripada memegang teguh ajaran agama. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya penurunan moral dan etika dalam masyarakat. Contohnya, pada zaman sekarang
banyak orang yang lebih memilih bersikap individualis dan kurang peduli terhadap sesama,
hal ini bisa dilihat dari meningkatnya tindakan korupsi, kekerasan, diskriminasi, dan tindakan-
tindakan lainnya yang merugikan orang lain. Banyak orang juga mengabaikan nilai-nilai
agama seperti toleransi, keadilan, kasih sayang, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai